Share

Bab 311

Author: Abimana
"!!!"

"???"

Semua orang yang datang ke perjamuan itu, termasuk Eshan, memperlihatkan ekspresi terkejut.

Tentu saja, Shaka adalah pengecualian. Dia berlutut di tanah dengan sudut bibir melengkung lebar. Matanya dipenuhi dengan kepuasan dan ketajaman saat dia menatap Arjuna.

Akhirnya momen ini tiba.

Ingin menjadi bangsawan Keluarga Kusumo? Sungguh angan-angan belaka dan tidak tahu diri.

"Tuan." Naura yang menggendong anak diam-diam bergerak ke sisi Shaka. Dia begitu gembira. "Bagaimana Tuan tahu kalau Arjuna akan mendapat masalah?"

Ketiga Alsava bersaudari ingin melampauinya?

Bermimpilah! Mereka ditakdirkan untuk merangkak di bawah kakinya selamanya.

Huh!" Shaka menunjukkan ekspresi mengejek. "Mungkinkah orang yang mengandalkan jalan samping tidak celaka?"

"Tapi ...." Shaka berpura-pura serius. Dia terdiam sejenak sebelum lanjut berkata, "Arjuna mungkin tidak akan menyangka siapa yang mengkhianatinya."

"Mengkhianati?" Wajah Naura penuh dengan kebingungan. "Maksud Tuan, Arjuna mengalami m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 312

    "Marvin, biarpun Arjuna pernah menyelamatkan putramu, kamu tidak boleh membohongi diri sendiri seperti ini."Marvin tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Situasinya memang agak serius.Tampaknya Arjuna akan melawan para prajurit.Wajah Marvin penuh dengan kecemasan. "Arjuna, Arjuna, cepat berhenti. Kita bersikap koorperatif saja. Kamu tidak melakukan kesalahan, jadi pasti bisa ...."Kata-kata Marvin sudah terlambat, Arjuna dan para prajurit sudah sangat dekat.Bukan hanya Marvin dan orang-orang di sekitar yang tercengang, bahkan sekelompok prajurit yang ingin menangkap Arjuna pun tercengang dan tidak bisa berkata-kata.Sedangkan Arjuna ....Dia menggendong Daisha dari lantai."Tuan ....""Kenapa kamu begitu panik? Apakah kamu tidak tahu kalau tubuhmu lemah? Tidak akan terjadi apa-apa pada kita. Apakah kamu tidak percaya padaku?"Arjuna menundukkan kepalanya, kemudian mulai menceramahi Daisha dengan cepat. Dia benar-benar marah.Melihat para prajurit hendak menangkapnya, Daisha sangat cem

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 313

    Mereka tidak sengaja membiarkan Arjuna melewati mereka.Sampai sekarang, mereka masih tidak tahu bagaimana Arjuna bisa melewati mereka.Gerakan Arjuna sangat unik dan sangat cepat. Dalam sekejap mata, Arjuna telah melampaui mereka."Siu!"Sebuah toples anggur tiba-tiba melayang ke arah para prajurit yang bergegas menuju Arjuna. Para prajurit secara naluriah mengangkat pedang mereka untuk menghancurkan toples tersebut.Akan tetapi ....Mereka segera menyadari bahwa mereka salah memperkirakan tinggi toples anggur.Toples anggur itu melayang melewati atas kepala mereka menuju ...."Lindungi Yang Mulia! Lindungi Yang Mulia!"Di tengah kepanikan, para prajurit tiba-tiba berbalik, lalu bergegas kembali ke sisi Fauzi.Pada saat ini, Arjuna sedang duduk dengan tenang sambil minum.Melihat sekelompok orang yang panik, Arjuna sedikit mengernyit.Apa yang dia lihat mungkin hanya yang lebih buruk. Para prajurit Bratajaya seharusnya tidak separah ini.Jika begitu, maka dia masih bisa bertarung deng

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 314

    "Kalau aku tidak salah ingat, klausul pertama Pasal 6 Undang-Undang Bratajaya dengan jelas menyatakan: 'Pengkhianatan dapat ditangkap secara langsung tanpa surat perintah. Kejahatan lainnya dapat ditangkap setelah ada surat perintah.'"Maksudnya, selain kasus pengkhianatan, untuk kejahatan lain butuh dijelaskan alasan penangkapan.Seperti di zaman modern, kalau polisi datang menangkap, mereka akan mengatakan tindakan pidana yang kamu lakukan, baru mulai menangkap orang."Yang Mulia Wali Kota lulus ujian pada usia tujuh belas tahun. Kurasa aku tidak perlu mengingatkan Yang Mulia tentang hukum ini, 'kan?""Aku hanya rakyat biasa dari Desa Embun, Kabupaten Damai. Seharusnya aku tidak melanggar hukum seperti mengkhianati negara, 'kan?""Tidak mungkin, tidak mungkin."Eshan terus tersenyum, ada sedikit kepuasan dalam tatapannya.Fauzi terkenal dan mencapai pangkat empat setengah di usia yang begitu muda. Dalam beberapa tahun terakhir, dia mulai menjadi sombong. Ketika menghadapi para pejaba

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 315

    Ternyata kegelisahan yang dia rasakan bersumber dari hal ini.Namun ....Kenapa?Ketika Arjuna menatap orang itu, orang itu menundukkan kepalanya dengan perasaan bersalah. Dia tidak berani menatap Arjuna.Tindakan sekecil itu membuat Arjuna makin tidak yakin.Merasa bersalah berarti orang itu sengaja. Kalau sengaja artinya akan lebih rumit.Apa yang terjadi sehingga dia sengaja melakukan hal seperti ini?"Tamael!""Ternyata dia? Apa yang dia lakukan? Arjuna harus ikut dihukum juga?""Apakah karena ikan?""Tidak mungkin, selama restorannya tidak menjual daging manusia, apa yang tidak boleh dijual?""Benar.""Tapi satu-satunya interaksi antara Arjuna dan Tamael hanya ikan.""Belum tentu. Kita tidak dekat dengan mereka, siapa tahu apa yang mereka lakukan di balik kita?""Jangan-jangan karena Rumah Bordil Prianka? Kudengar saat Arjuna membawa Dinda pulang, beberapa gadis masuk ke Rumah Bordil Prianka pada hari yang sama. Seseorang melihat Arjuna di sana saat itu.""Huh!"Shaka mendengus pe

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 316

    "Karena apa? Lanjut katakan!"Tamael terdiam sejenak sehingga Fauzi mendesaknya dengan suara keras."Karena ...." Tamael memejamkan mata, mengepalkan dan melepaskan kedua tangannya di samping tubuhnya sebanyak beberapa kali. Akhirnya dia baru memberanikan diri untuk berkata, "Arjuna berada di peringkat teratas karena aku menghabiskan banyak uang untuk mengundang seorang guru dari dunia seni bela diri. Aku meminta guru itu menyelinap ke kantor pemerintah guna menyalin soal-soal ujian daerah dan nasional tahun ini secara diam-diam, lalu memberikannya kepada Arjuna. Arjuna sudah mengetahui semua jawabannya sebelum ujian daerah dan nasional dimulai.""Wah, kenapa bisa begini?""Astaga, ternyata begitu!"Begitu Tamael selesai berbicara, suasana yang awalnya sunyi tiba-tiba berubah, seolah ada bom yang jatuh ke danau yang tenang.Orang-orang memandang Arjuna dan Tamael dengan tak percaya."Berani sekali!""Kalau begitu semuanya masuk akal. Bagaimana mungkin orang yang menulis syair sekonyol

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 317

    "Tak tahu malu! Pantas saja dari empat golongan: pelajar, petani, pengrajin dan pedagang, pedagang berada di urutan terakhir. Pedagang memang tidak tahu malu, tidak punya batasan, melakukan segala macam kejahatan!""Aku merasa iba dengan murid-murid yang posisinya direbut oleh Arjuna.""Benar. Orang lain belajar giat selama berbulan-bulan, alhasil kalah dari Arjuna begitu saja.""Mental para pelajar itu lemah. Arjuna bisa lulus, sedangkan mereka gagal. Mungkin akan ada orang yang ingin bunuh diri karena hal ini."Orang-orang mulai merasa kasihan kepada para pelajar yang tidak lulus ujian. Orang-orang yang anaknya mengikuti ujian kali ini pun berlutut di depan Fauzi sambil memohon. "Yang Mulia, Yang Mulia Wali Kota, Anda harus menghukum kedua orang yang tak tahu malu itu!""Yang Mulia, ujian kekaisaran adalah fondasi dinasti. Ini menyangkut masa depan dinasti. Mencuri soal ujian berarti menyentuh fondasi dinasti. Tolong hukum kedua penjahat ini sebagai pengkhianat, hukum mereka dengan h

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 318

    Fauzi mendengus. "Rakyat jelata, apakah kamu pikir aku tidak akan menangkapmu kalau kamu mengulur waktu?""Yang Mulia ...."Arjuna sangat mabuk hingga dia tidak dapat berdiri tegak. Dia bersandar di meja sambil memegang toples anggur, pipinya merah. "Kalau kamu punya bukti yang tak terbantahkan, kamu tidak perlu menangkapku, aku sendiri akan pergi bersamamu.""Omong kosong! Bukankah kesaksian Tamael adalah bukti terbaik?""Jangan dengarkan omong kosongnya, bawa dia pergi!!"Arjuna meletakkan toples anggur dengan keras di atas meja. Toples itu menghantam meja dengan bunyi keras.Para prajurit yang berlari ke arahnya tak kuasa untuk berhenti ketika mendengar suara itu.Meskipun mereka tidak bertarung secara langsung dengan Arjuna, mereka dapat dengan jelas merasakan aura kuat dari Arjuna saat Arjuna melewati mereka tadi.Keterampilan Arjuna pasti luar biasa.Arjuna, dengan kedua tangan menopang di atas toples anggur, memandang Fauzi yang menunggang kuda, lalu dia tersenyum. "Sepertinya o

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 319

    Setumpuk kertas."Satu, dua, tiga, empat, lima, enam!" Fauzi menghitungnya satu per satu.Setelah selesai menghitung, dia menyerahkan kertas itu kepada Firhan.Firhan mengambil kertas-kertas itu, menunjukkannya satu per satu kepada semua orang."Bukankah ini kertas ujian daerah dan nasional?"Begitu para pelajar melihat kertas itu, mereka langsung berseru keras."Hanya saja tulisannya sedikit berbeda.""Jelas berbeda. Apakah kamu tidak mendengar apa kata Tamael tadi? Dia menghabiskan banyak uang untuk menyewa seorang ahli menyelinap ke kantor pemerintah daerah guna menyalin soal ujian.""Arjuna memang mencuri soal dan masih ingin menyangkalnya.""Sejak awal dia memang seorang bajingan. Dia berpura-pura menjadi orang baik selama beberapa bulan terakhir dan telah menipu banyak orang!""Dia masih berani mengatakan bahwa Yang Mulia Wali Kota tidak bisa menangani kasus? Sungguh konyol! Yang Mulia menjadi wali kota pada usia yang begitu muda, mungkinkah pengetahuannya kurang dari seorang pen

Latest chapter

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 350

    Arjuna berdiri lalu membungkuk pada Eshan. Setelah itu, dia tersenyum sambil berkata kepada orang-orang yang menertawakannya. "Terima kasih atas pujian kalian.""Terima kasih? Dia tidak benar-benar menganggap kita sedang memujinya saat kita mengatakan bahwa dia merawat istri-istrinya menjadi cantik, 'kan?""Lihatlah ekspresi konyolnya itu, mungkin saja benar.""Dasar kutu buku.""Yang Mulia, masakan yang aku masak sering dipuji oleh istriku, aku juga merasa masakanku cukup enak. Aku bersedia untuk bertanding dengan calon koki istana kaisar ini."Arjuna menoleh untuk melihat Lujain, tetapi Lujain malah membuang muka dengan jijik. Ada sedikit ekspresi kesal di wajahnya.Jika dia tahu bahwa orang yang maju dari Kabupaten Damai adalah Arjuna, dia tidak akan turun tangan.Arjuna tidak layak bersaing dengannya.Sering mendapat pujian dari istrinya? Dengan beberapa pujian dari para wanita rendahan itu, Arjuna pikir dirinya sangat hebat memasak?Bodoh sekali.Dia sering mendengar orang mengata

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 349

    "Ini jelas-jelas penindasan!""Jangan bicara lagi. Mereka memang sengaja menindas kita dan kita hanya bisa menerima.""Aish, semua karena kita terlalu miskin."Para pedagang dari Kabupaten Damai menggelengkan kepala sambil menghela napas."Kami telah memiliki kandidat untuk ronde kedua, Kak Eshan." Sugi memberi isyarat mengundang. "Sekarang giliranmu."Eshan menoleh, tetapi sebelum dia bertanya, para pengusaha yang mengelola penginapan dan restoran menundukkan kepala mereka, seolah mereka takut akan dipilih oleh Eshan untuk bersaing dengan Lujain."Setiap babak kompetisi memiliki hadiah. Ronde kedua juga sama. Kalau kalian menang, Restoran Kebon Sirih akan menjadi milik kalian. Kalau kalian kalah, Restoran Dapur Rempah Lujain harus diizinkan membuka cabang di Kabupaten Damai."Setelah mendengar ucapan Sugi, semua orang dari Kabupaten Damai menjadi makin marah.Sugi benar-benar tidak tahu malu. Restoran Kebon Sirih memang milik Kabupaten Damai, dia malah menggunakannya sebagai taruhan.

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 348

    Perlawanan Mois kebetulan sesuai dengan keinginan Sugi.Bawahan yang membantah atasan merupakan kesalahan serius. Sugi dapat melaporkannya kepada gubernur, kemudian meminta menjatuhkan hukuman kepada Mois.Jika Mois tak ada lagi, Eshan akan seperti kehilangan satu tangan.Sekretaris daerah berikutnya yang ditunjuk pasti tidak akan sehati dengan Eshan.Karena Sugi pasti telah melakukan sesuatu. Meskipun itu bukan orang Sugi, orang itu pasti orang yang tidak cocok dengan Eshan."Kenapa?" Sugi terus memprovokasi Mois. "Kamu tampaknya sangat tidak puas denganku. Baiklah, kalau begitu kita bisa meminta keadilan dari gubernur daripada aku dibilang menggunakan statusku sebagai atasan untuk menindasmu."Eshan meremas lengan Mois dengan kuat sambil berkata kepada Sugi dengan nada menyanjung. "Terima, terima. Bagaimana mungkin dia tidak terima?"Sugi setingkat dengannya, tetapi Eshan tidak bisa membantah. Apakah Eshan tidak merasa terhina?Tentu saja bukan begitu.Dia sangat merasa terhina.Akan

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 347

    "Hm?" Arjuna mengangkat kelopak matanya, kemudian berkata dengan malas. "Curang? Bagaimana bisa dikatakan curang? Apakah aku melarangmu membuka toko? Apakah aku melakukan bisnis yang melanggar hukum Dinasti Bratajaya?""Kamu tidak tahu malu, tercela!" Wajah Bani memerah karena marah.Mendengar perkataan Bani, Arjuna tertawa. "Kalau bicara soal tidak tahu malu dan tercela, bagaimana aku bisa dibandingkan dengan kalian? Kalian mengandalkan kekayaan Kabupaten Sentosa dan perhatian gubernur kepada kepala daerah kalian untuk menjebak kami demi menguasai semua bisnis di Kabupaten Damai.""Arjuna benar!"Irwan angkat bicara untuk mendukung. Meskipun dia masih memandang rendah Arjuna, dia adalah bagian dari Kabupaten Damai.Terhadap internal, mereka dapat bertarung sampai mati.Terhadap eksternal, mereka harus kompak untuk melawan.Irwan lanjut berkata, "Apa pun yang dijual kedua belah pihak, yang penting tidak melanggar hukum Bratajaya. Syarat ini bukan diajukan oleh Arjuna maupun Yang Mulia

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 346

    Satu batu dapat menimbulkan riak.Perkataan petugas pemerintah itu mengejutkan semua orang."Apakah kamu salah bicara? Bagaimana mungkin barangku tidak terjual satu pun? Pasti barang dia yang tidak terjual satu pun."Wajah Bani memerah, dia sangat marah.Perlengkapan pernikahan keluarga Bani dibuat dengan sangat teliti dan dirancang dengan sangat indah. Perlengkapan tersebut terkenal tidak hanya di Kabupaten Sentosa, tetapi juga di seluruh Kota Perai.Setelah kabar diskon 10% tersebar, orang-orang mulai mengantre sejak tengah malam. Bagaimana mungkin tidak ada satu pun yang terjual?"Pak, apakah kamu sedang bercanda? Seharusnya semua produk keluarga Bani dibeli hingga tak tersisa satu pun, 'kan?"Seorang pedagang dari Kabupaten Sentosa melangkah maju untuk memastikan."Benar." Hendra juga berdiri. "Pasti dibeli sampai tak tersisa satu pun. Petugas ini ingin bercanda, tapi waktunya tidak tepat.""Katakan dengan benar!" Sugi memelotot petugas yang datang melapor itu."Yang Mulia, memang

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 345

    "Seharusnya tidak secepat itu." Sejujurnya, Arjuna benar-benar tidak ingin Daisha hamil secepat itu. Dia masih terlalu muda."Kenapa? Apakah kesehatan Dik Daisha tidak baik? Kalau begitu, aku harus segera membawanya ke tabib.""Bukan." Arjuna menatap dua orang yang sedang kejar-kejaran dan berkelahi di halaman. "Daisha masih kecil, jadi tunggu nanti baru melahirkan.""Tidak, tidak boleh nanti, orang-orang itu akan ...."Hm? Arjuna mengernyit, bertanya-tanya mengapa Disa tidak melanjutkan omongannya.Saat Arjuna mengangkat kepalanya, wajah Disa yang marah nan sedih menarik perhatiannya.Berapa banyak pria yang tahan melihat pemandangan seperti itu, melihat seorang gadis yang kesal sekaligus sedih?Sensasi berdenyut menyebar di dada Arjuna."Akan apa?" Suara Arjuna sedikit serak, nadanya pun menurun tanpa sadar.Suara Arjuna enak didengar, terutama saat dia berbicara dengan suara serak.Suara yang serak, rendah, hangat dan dangkal masuk ke telinga Disa, membuat dia merasa seluruh tubuhny

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 344

    Dia akan membuka toko di tanah rendah sebelah Rumah Bordil Mawar. Dia tidak akan membukanya jika itu bukan tanah rendah.Karena ....Tanah itu adalah lokasi yang bagus untuk membuka toko."Kurasa apa yang dikatakan Yang Mulia Eshan dan Yang Mulia Mois benar. Kenapa kamu begitu keras kepala, Tuan? Bersikeras menjual toko Tante Buana dan membeli tanah di sebelah Rumah Bordil Mawar untuk membuka toko."Setelah Eshan dan yang lainnya pergi, Disa pun mulai mengoceh.Arjuna bersandar di kursi dekat jendela, meletakkan buku yang ada di tangannya, kemudian menatap Daisha yang sedang memijat kakinya."Daisha.""Apakah aku memijat terlalu kuat, Tuan?" tanya Daisha mengangkat kepalanya kepada Arjuna."Tidak, tenagamu pas.""Kalau begitu ...." Mata Daisha yang besar penuh dengan kelembutan. "Apakah ada yang ingin kamu katakan kepadaku?""Tidak, aku hanya ingin bertanya, kenapa kamu tidak menceramahiku?"Biasanya, jika Arjuna membeli beberapa meter kain atau beberapa potong daging, Daisha bisa meng

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 343

    "Persetan dengan teh!" Eshan tiba-tiba mengumpat. "Apakah aku terlihat seperti sedang ingin minum? Tiga ratus tael perak! Kamu menjual sebuah toko, lalu membeli tanah kosong di sebelah Rumah Bordil Mawar? Kamu bilang kamu bisa mengalahkan Bani hanya dengan sebuah toko. Ternyata begitu cara!"Setelah Eshan selesai berbicara, dia meletakkan tangannya di pinggangnya. Wajahnya memerah karena marah."Yang Mulia, jangan marah dulu. Marah tidak baik untuk kesehatan. Minum teh dulu."Arjuna lanjut berbicara sambil menyengir.Namun apa pun yang dia katakan, Eshan mengabaikannya. Sekelompok pengusaha yang ada di belakang Eshan juga memandangnya dengan ekspresi dingin."Arjuna." Akhirnya sekretaris daerah, Mois, yang memecah keheningan. "Kesampingkan soal pertandingan. Kamu menjual toko itu seharga 300 tael, itu terlalu murah.""Toko itu dekat Rumah Bordil Prianka. Seribu tael perak saja masih tergolong murah, apalagi tiga ratus tael.""Aish, seorang kutu buku miskin tahu apa? Tiga ratus tael pas

  • Sang Menantu Perkasa   Bab 342

    Bukan hanya warga Kabupaten Sentosa saja yang mencari Arjuna, warga Kabupaten Damai juga turut mencarinya."Dia tidak kabur, 'kan?""Dia pasti sudah melarikan diri. Aish, Yang Mulia Eshan seharusnya tidak menyuruh Sekretaris Daerah untuk mencarinya di Desa Embun."Para pedagang di Kabupaten Damai berbisik-bisik. Meskipun Eshan sangat kesal, dia tidak bisa mengatakan apa-apa.Jika dia tahu bahwa Arjuna tidak mau meminjamkan lencana perak, dia pasti tidak akan membiarkan Mois pergi mencari Arjuna."Apa? Kamu yakin tidak salah dengar? Arjuna menjual toko kecilnya, lalu membeli tanah kosong di sebelah barat Rumah Bordil Mawar?" tanya Bani kepada pelayannya dengan ekspresi tidak percaya.Saat malam hari, akhirnya ada berita tentang Arjuna.Entah itu disengaja atau tidak, tetapi Bani adalah orang pertama yang mendapat kabar tentang Arjuna.Tanpa menunggu jawaban pelayan, Bani langsung bertanya, "Apakah dia mengatakan alasan dia membelinya?""Orang-orang kita mendengar dia memberi tahu istrin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status