Home / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 255. MUSTIKA TARING SINGA

Share

Bab 255. MUSTIKA TARING SINGA

Author: BayS
last update Last Updated: 2024-12-26 11:49:46

'Maafkan Angga, Pakde...' bathin Angga, berbisik penuh sesal.

Angga mendekat ke arah sosok jenasah Haryo. Dengan tangan agak gemetar, Angga menyingkap selimut yang menutupi sekujur tubuh Haryo.

Sreth..!

Lalu Angga menyingkap kaos dalam, yang masih melekat di tubuh Haryo hingga sebatas dada.

Dan mata Angga segera berkilau sejenak, saat menatap bagian pusar Haryo. Nampak menyembul sebuah kristal putih bening, bercampur dengan percikkan-percikkan hitam di dalamnya. Kristal itu bagai terpapas rata di pangkalnya.

'Angga. 'Mustika Taring Singa' akan otomatis muncul keluar melalui pusarku, jika saat ajalku tiba.

Jadilah oang pertama yang berada disisiku, saat ajalku nanti tiba Angga. Karena pakde hanya ingin kau yang mewarisinya setelah pakde.

Setelah itu kamu tinggal menyelaraskan energi dalam Mustika Taring Singa itu dengan energimu'.

Demikianlah pesan yang pernah diucapkan Haryo pada Angga. Saat mereka sedang membahas kunci rahasia level ke 7 dari aji Singa Langit, yaitu aji 'Murk
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 256. MEREKA KEMBALI

    "Hmm. Apakah Bara sudah kembali..?" tanya Drajat, yang tiba-tiba saja sudah berada di antara mereka. "Sudah Pa-paman Drajat..?! Apakah Paman sudah pulih..?!" tanya Gatot terkejut dan merasa heran. Karena melihat begitu cepatnya Drajat pulih. Menurut perhitungan Gatot, paling tidak Drajat membutuhkan waktu seminggu lebih, untuk pulih dari luka dalam parah yang di deritanya. Namun ini baru tiga hari saja..?! "Ada sesuatu di tubuhku, yang mempercepat proses pemulihanku Gatot," ujar Drajat tersenyum penuh arti. "Ahh..! Iya Paman, Gatot paham," Gatot segera berseru maklum. Setelah dia teringat pembicaraannya di teras bersama Drajat dan Bara dulu. 'Pasti ini khasiat dari 'Mustika Naga Salju' di dalam tubuh Paman Drajat', bisik bathinnya. Dimas pun nampak heran, dengan cepatnya proses pemulihan yang terjadi pada Drajat itu. Padahal dia sendiri saja masih merasa belum pulih, dan masih tetasa agak sesak di dadanya. Ya, Dimas memang baru saja tiba di markas tadi, saat helikopter yang m

    Last Updated : 2024-12-26
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 257. PERCAKAPAN DI TAMAN

    "Baik Mas Dimas, aku akan ikut bersamamu menengok Dewi. Sepertinya fisikku sudah mulai pulih setelah makan tadi. Aku hanya tinggal menghimpun kembali energi dan tenaga dalamku saja," Bara berkata menyatakan keinginannya, untuk ikut ke rumah sakit menengok Dewi. Di masukkannya ponselnya ke dalam tas selempang kulit yang di bawanya. "Baiklah Mas Bara, Resti akan ikut menemani ya," ucap Resti, sebenarnya dia masih merasa cemas akan kondisi kekasihnya itu. Akhirnya Bara dan Resti ikut bersama Dimas, meluncur ke rumah sakit. *** Sementara di ruang rawat inap Dewi di rumah sakit. Nampak duduk di sebelah ranjang Dewi, wanita paruh baya yang masih terlihat jelas garis-garis kecantikkan di masa mudanya. Ya, dialah Pusparini ibu dari Dewinda. Dia langsung datang saat di kabarkan oleh Retno, tentang kondisi putri tercintanya. Yang di rawat di rumah sakit akibat luka tembak. Mereka berdua memang pernah saling bertemu dan berbincang, saat Dewi mengajak sang ibu berkunjung ke rumah Dimas.

    Last Updated : 2024-12-26
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 258. PEMBERIAN UNTUK BARA

    "Tidak Ayah..! Evi juga sayang Ayah..! Huhuhuu..!" sang anak pun menjadi pilu sendiri, mendengar ucapan ayahnya yang penuh keputus asaan itu. Luluh sudah hati Bara, mendengar percakapan memilukan ayah dan anak yang seperti itu. Segera dia menuliskan kembali sebuah nilai di buku cek, yang tadinya hendak dimasukkan ke tas slempangnya. Dan cek atas unjuk sebesar 500 juta telah tertera, di selembar cek yang diterbitkannya. 'Akan ku konfirmasi hal ini pada David nanti', bathin Bara. Segera Bara beranjak menghampiri ayah dan anak itu, yang kini tengah saling berpelukkan dengan mata sembab dan basah. Dalam rasa kepasrahan, atas nasib istri dan ibu mereka. "Maaf Bapak, Adik. Maukah kalian menerima pemberian saya untuk kalian ini," ucap Bara, seraya mengangsurkan selembar cek, yang telah disiapkannya untuk mereka. "A-apa maksudnya ini Mas..?!" seru sang ayah yang kaget. Karena melihat tiba-tiba ada seorang pemuda datang, dan mengangsurkan selembar kertas padanya. "Itu cek untuk membaya

    Last Updated : 2024-12-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 259. BAGIAN YANG HILANG

    "Siapa dia Mas Bara..?" tanya Resti ingin tahu. "Dia orang yang sedang bingung memikirkan biaya operasi istrinya, Resti. Syukurlah Mas ada dana untuk membantunya. Kami bertemu tadi di taman rumah sakit ini," sahut Bara menjelaskan, seraya mereka berjalan menuju ke area parkir rumah sakit. "Wah, Mas Bara memang orang baik," ucap Resti seraya memeluk lengan Bara, dia makin merapatkan tubuhnya pada kekasihnya itu. Entah kenapa, hati Resti selalu merasa damai, jika dia sedang berada di dekat Bara. Dengan mengendarai mobil Dimas, akhirnya mereka berdua tiba kembali di markas. Di ruang teras markas, nampak Drajat, Gatot, dan Sandi, yang tengah ngobrol santai. "Wah asik ya yang lagi ngobrol santai. Yang lainnya ke mana..?" sapa Resti, sekaligus bertanya pada mereka. "Revina dan Katrin ada di dalam, David dan Brian sedang mengawasi latihan pasukan, di halaman belakang Resti," sahut Sandi. "Ok Mas Sandi, aku masuk dulu," ucap Resti seraya masuk ke dalam vila. Dia ingin bergabung bersam

    Last Updated : 2024-12-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 260. BERSIAP KE PESTA MARSHA

    'Degh!' Drajat pun terhenyak, dia tahu bahwa sebenarnya Bara telah mengerti ke mana arah pertanyannya. Dan memang Drajat tak bisa memaksa Bara, untuk 'menerima' Mustika Naga Salju miliknya saat ini. Namun di satu sisi, Drajat juga merasa kagum dengan 'kemuliaan' sikap dan prilaku Bara. Karena hal itu jelas menunjukkan, jika Bara sangat tulus dan jujur dalam memberi sesuatu tanpa pamrih. Andai Drajat tahu, bahkan ada orang yang sampai tega membunuh pakdenya, hanya untuk memenuhi ego dan ambisinya. Pastilah dia akan melihatnya bagai 'bumi dan langit', antara orang itu dan Bara..!*** Tiga hari kemudian. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara berdering, dilihatnya nama pemanggil di layar ponselnya. 'Marsha memanggil'. Klik.! "Ya Marsha," sahut Bara riang. Teringat pada sahabat spesialnya itu, yang hendak melangsungkan pernikahannya ini. "Mas Bara, mungkin sebentar lagi akan ada orang Leonard bernama Jason dan Tommy. Mereka akan datang ke vila dan menjemput kalian. Untuk menuj

    Last Updated : 2024-12-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 261. B E R A N G K A T..!

    "Bara..! Tunggulah saat-saat akhir perjalanan hidupmu..! Nikmatilah hidupmu selagi kau dan teman-temanmu sempat menikmatinya..! Hahahaaa...!' seru bathin sang Jendral, tergelak penuh kegeraman. Ya, walau pada pertarungan Bara yang terakhir dia menangguk keuntungan yang cukup maksimal, karena Bara cs tidak ikut bertaruh pada saat itu. Namun masih terpendam 'dendam dan rasa waswas' di hati Graito terhadap Bara cs. Karena bisa saja Bara cs sewaktu-waktu masuk kembali, ke dalam pertaruhan yang di selenggarakannya itu. Sepeninggal Angga, ponsel sang Jendral berdering, Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Klikh! "Ya Atri." "Ayah. Untuk sementara waktu masalah pendataan dan neraca keuangan kompetisi, Atri serahkan pada Rika, asisten Atri. Ayah bisa langsung menghubunginya. Atri sedang tak enak badan beberapa hari ini Ayah." "Baik Atri." Klik.! Ya, begitu acuhnya sang Jendral pada putrinya itu. Bahkan mendengar sang putri sakit pun, hatinya sama sekali tak tergerak. Baik untuk menanyakan s

    Last Updated : 2024-12-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 262. JUTEK DAN ANGKUHNYA GARRY KING

    "Marsha, kau ikutlah ibu ke bawah menemui mereka," ajak Shelvia tegas, suatu permintaan yang tak mungkin bia di tolak oleh Marsha. "Tapi Ibu, Marsha belum berdandan," sahut Marsha, menyatakan alasannya. "Tak perlu Marsha, kau sudah sangat cantik tanpa berdandan sekalipun," sahut Shelvia, tersenyum penuh makna. Akhirnya Marsha pun mengikuti langkah Shelvia di belakangnya. Sementara di ruang tamu. Nyonya Edward alias Anna, sedang asik memandangi segala persiapan pernikahan, yang tengah dilakukan oleh pihak 'Wedding Planner'. Tentu saja dengan rasa iri bercampur kesal. 'Seperti apa sih calon menantumu yang bernama Marsha itu Shelvia..? Apakah secantik dan sepintar putriku Felicia..?' bathin Anna, merasa penasaran sekali. "Wah..! Salam Anna, bagaimana kabarmu..? Lama kita tak bertemu," sapa Shelvia tersenyum, seraya memeluk Anna yang balas memeluknya. Namun mata Anna langsung melirik tajam pada Marsha, saat dia tengah berpelukkan dengan Shelvia. 'Huh..! Hanya sebeginikah penampil

    Last Updated : 2024-12-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 263. SAMBUTAN MARSHA DAN HADIAH

    "Ok Garry. Tapi ingat! Jangan membuat keributan di pesta itu. Hormatilah Leonard dan Tuan Winston, karena merekalah yang telah memfasilitasi kita selama ini," ujar Colby, mengingatkan petarung andalannya itu. "Aku mengerti Colby." *** Bara cs akhirnya tiba di bandara Seattle, Tacoma(SEA). Telah menanti mereka di sana orang-orang Leonard, yang ditugaskan menjemput mereka dengan 5 buah mobil berkelas. Dan mereka pun langsung menuju ke kediaman Leonard di Medina, Washington. Tak sampai setengah jam perjalanan, mereka pun telah sampai di tujuan. Tampak di depan pagar gerbang masuk area kediaman Winston, kini telah dihiasi dengan rangkaian bunga bernuansa flora. Mobil yang mengantar mereka juga melalui halaman luas dan asri. Halaman itu nampak telah terdekorasi sebagiannya, dengan meja-meja kecil mau pun panjang. Deretan payung-payung besar dan teratak mewah, juga terlihat menaungi meja-meja itu di atasnya. Semuanya bernuansa penuh dengan bunga putih, dan warna-warna lembut yang

    Last Updated : 2024-12-28

Latest chapter

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 368. PESTA AKBAR

    Taph..! Tak salah memang Bara menjuluki Brian sebagai sahabat tercepat setelah dirinya, dalam hal ilmu meringankan tubuh. Bara pun terselamatkan dan langsung di bawa oleh Brian, ke tempat agak jauh dari arena pertarungan. Para sahabat pun berlesatan cepat menghampiri Brian, untuk melihat kondisi Bara yang masih tak sadarkan diri. Gatot langsung menotok beberapa titik di tubuh Bara. Untuk mempercepat dan memperlancar sirkulasi darah dan energi di tubuh Bara. Akhirnya, para sahabat memutuskan untuk meninggalkan area pertarungan final malam itu. Mereka pun berniat kembali ke kediaman Joseph, yang saat itu masih setia menanti mereka. Tampak wajah Joseph pucat pasi dilanda ketakutan, akibat merasakan kondisi alam yang tadi bagaikan hendak kiamat. Namun rasa cemasnya atas keselamatan Bara cs, membuatnya tetap bertahan menanti di posisinya. Sungguh orang yang tabah dan setia kawan si Joseph ini. Dimas dan Leonard memutuskan ikut ke rumah Joseph, setelah mereka melihat kondisi Bara.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 367. SAVANA BERGUNCANG

    Lengkap sudah tiga elemen langit, es, dan bumi menyatu..! Dalam satu badai gelombang power raksasa di sekitar Bara.Semua orang yang berada di sekitar arena pertarungan itu, mereka langsung bergerak secepat mungkin. Untuk menjauh dari lokasi pertarungan, yang bagaikan sedang dilanda kiamat itu. Bahkan dua helikopter yang tersisa di udara, mereka hanya bisa mengambil gambar itu dari jarak yang sangat jauh. Tentu saja mereka bergidik ngeri, setelah melihat dua helikopter rekan mereka yang sudah menjadi bangkai. Tanpa ada satu pun penumpangnya yang bisa selamat. Dengan saling menguatkan tekat. Keempat sosok lawan Bara secara bersamaan bergerak, menyerang dan menerjang..! "Hiyaahh...!! Haaurmmsh.!! Hiyaathh..!! Huuppsh..!!" Keempat sosok itu serentak melesatkan pukulan andalan mereka ke arah Bara. BLANNGGGKSHHZTT...!!!! Sebuah gelombang besar bak bola energi raksasa pun melesat deras ke arah Bara. Gelombang energi yang tercipta dari 4 serangan lawannya tersebut, terdiri atas berb

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 366. TIGA ELEMEN MENYATU

    "Tembak..!" seru Dimas, saat dia melihat para sniper penyelenggara mulai menarget ke arah Bara. Splazth..! Splatsh..! ... Splatzh..! Dengan serentak para sniper Pasukan Super Level segera melesatkan pelurunya. Clakh..! Clakhs..! Clapsh..! Claksh..! ... Clakgssh..! Dan seluruh sniper pihak penyelenggara pun terhentak tewas, dengan kepala berlubang.! Karena memang mereka sudah dalam target para sniper Pasukan Super Level sejak tadi. Seth..! Sethh..! Sethh..! Sang Jendral, Freedy, dan Pandu, yang melihat Hong Chen sudah bergerak menyerang Bara. Akhirnya mereka semua pun ikut melesat, hendak menyerang Bara. Para sahabat yang melesat juga telah bersiap dengan ilmu pamungkas mereka masing-masing. Ajian 'Sayap Pembelah Langit' disiapkan oleh Brian, ajian 'Tendangan Halilintar Semesta' disiapkan Sandi, Gatot siagakan 'Jari Singa Neraka'nya, dan David juga telah menyiapkan ilmu 'Tapak Budha Mengguncang Langit' miliknya. Seth..! Sett..! Dimas dan Leonard juga tak mau ketinggalan, mere

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 365. AMBYAR PAMUNGKAS

    Langit bagai terbelah, saat menyambar sebuah kilatan halilintar bercahaya keemasan ke arah tangan Chen Sang yang teracung. Dan nampaklah kini, betapa tangan kanan Chen Sang di selimuti cahaya keemasan yang berkeredepan menyilaukan. Sebuah cambuk dengan 3 lidah petir berkilat-kilat, dengan mengeluarkan bunyi tegangan listrik yang mengerikkan di udara. Krrtzzh...! Krttzzkh..!! Krrttzzsk..!!Bara melirik ke arah timer, yang menunjukkan pertarungan sudah berada di menit ke 21. 'Hmm. Apa boleh buat, ini terpaksa', bathin Bara resah. "KALIAN SEMUA YANG DI BAWAH..! MENYINGKIRLAH LEBIH JAUH..!!" seru Bara memperingatkan, dengan lambaran tenaga dalamnya, pada semua orang yang berada di sekitar arena. Seketika semua orang di bawah pun bergerak menjauhi garis batas arena. Hati mereka semua sama berdebar. Ya, mereka semua sangat sadar, kiranya puncak pertarungan final telah tiba. Dan 'Pukulan Dua Naga' pamungkas Bara pun di siapkan tanpa ragu lagi. "Hyaarrghks...!!" Blaatzhs..!! Blaatzks

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 364. DUEL DUA NAGA

    "Terimalah ini bedebah.!" Byaarshk..!! Chen Sang berseru keras, seraya kembali meledakkan energi dalam dirinya. Kini nampak sosoknya berubah di selubungi cahaya hitam pekat kemerahan. Inilah ilmu gabungan, antara power Naga Bumi dan ilmu 'Badai Bumi Neraka'..! Byaarshk..!!Bara juga meledakkan 'power' dalam dirinya. Seketika sosoknya berubah menjadi dua warna yang berbeda. Nampak sebagian sisik tubuhnya berwarna emas di kanannya, dan sisik putih cemerlang kebiruan di sebelah kirinya. Kedua matanya mencorong, dengan warna merah menyala dan biru berkilau. 'Ahh..! Penyelarasan dua Mustika Naga..!' seru bathin Chen Sang terkejut. Walau dia sudah mendengar dari gurunya, soal pemuda yang sanggup menyelaraskan dua power Mustika Naga ini. Namun tetap saja hatinya merasa tergetar. Melihat keindahan sekaligus kengerian 'power', di balik sosok Bara itu. Namun tentu saja Chen Sang juga sangat yakin, dengan 'power'nya sendiri. Segera Chen Sang menerapkan ilmu 'Badai Neraka Naga Bumi'nya.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 363. L E N Y A P

    Slaph..! Slaph..! Hampir bersamaan dan dengan kecepatan yang setara, Bara dan Chen Sang kini telah saling berhadapan di tengah arena pertarungan yang luas itu. Keduanya masih dalam posisi melayang tak menyentuh tanah. Keduanya nampak saling tatap dengan pandangan tajam, dalam jarak sekitar 15 meter. "Apakah kau yang membunuh kedua adik seperguruanku..?!" seru tajam Chen Sang. "Maaf, adik seperguruanmu yang mana..?" Bara balik bertanya tenang. Karena dia memang tak tahu, jika Cin Hai dan Han Jian adalah adik seperguruan dari Chen Sang. "Si Kipas Neraka dan si Naga Terbang..!" seru Chen sang geram bukan main, melihat ketenangan Bara. 'Seolah tak bersalah saja kau bangsat..!' seru hati Chen Sang murka. Nampak 4 buah helikopter dari pihak channel khusus telah terbang mengudara, di empat titik mereka dalam bentuk 'plus' di empat sisi arena. "Ohh..! Si Tukang Kipas dan si Pendek Kekar itu. Iya aku membunuhnya, karena mereka berbuat onar di negeriku," sahut Bara tersen

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 362. SEMUA BERGERAK DAN BERDOA

    "Hmm. Sepertinya ini akan memakan waktu agak lama. David, konfirmasikan saja waktu pasang pertaruhan khusus pada menit ke 25 pada para rekanan kita. Pada menit tersebut akan bisa ditentukan, aku atau Chen Sang yang akan tewas," ucap Bara. Sepasang mata Bara pun langsung terpejam, bathinnya berusaha membaca alur pertarungan yang akan terjadi nanti malam. "Baraa..! Kau harus memenangkan pertarungan nanti malam, sobatku!" seru Sandi terkejut waswas, mendengar ucapan terakhir Bara. "Kau pasti menang Bara..! Jangan ragu untuk menghabisi lawanmu nanti malam!" seru Gatot yakin. 'Andai sampai kau kalah, maka aku juga akan turun arena dan menghabisi Graito..! Dialah biang kerok dari semuanya ini!' bathin Gatot bertekad."Mas Bara.! Kau harus memenangkan pertarungan nanti..!" seru Brian serak, dia sangat terkejut mendengar ucapan terakhir Bara yang sangat dikaguminya itu."Baik akan ku infokan waktu pasang taruhan itu pada seluruh rekan kita. Aku percaya padamu Bara..!" seru David mantap.

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 361. MUSUH TELAH TIBA

    "Bara! Sebentar lagi aku landing di bandara A.A. Bere Tallo." "Ahh..! Kau merepotkan diri untuk datang Leonard. Kali ini sepertinya akan berbahaya Leonard. Apakah Marsha kau bawa serta..?" "Tidak ada alasan bagiku untuk tak berada di sisimu, saat kalian menghadapi bahaya. Tidak Bara, Marsha tak kuijinkan ikut, walaupun dia memaksa," sahut Leonard mantap. "Syukurlah Marsha tak ikut serta. Baiklah Leonard. Kau sudah datang, maka Brian akan menemuimu. Brian akan menunjukkan hotel, di mana Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan menginap. Untuk sementara kau bisa menempatinya, sambil menunggu Mas Dimas datang tak lama lagi," ujar Bara lega, mendengar Marsha tak ikut serta. Bara pun memberi arahan pada Leonard. "Baik Bara, aku mengerti." Klik.! "Brian kau berangkatlah sekarang juga ke pintu keluar Bandara. Untuk menyambut Leonard. Antarkan dia ke hotel tempat Mas Dimas dan Pasukkan Super Level akan bermalam. Dan temani dia hingga Mas Dimas datang, lalu kau kembalilah ke sini," uj

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 360. MENGGEBRAK PERTARUHAN TERAKHIR

    "Wah..! Mantap Norman..! Kau memang pandai menangkap angin surga rupanya! Hahaa..!" David merasa senang atas pasrtisipasi Norman, dalam rencana Bara cs menghabisi 'bisnis' sang Jendral. "Hahaaa..! Baik David, sementara itu dulu yang bisa kupertaruhkan saat ini. Jika ada rejeki mendadak, maka pasti akan kutambahkan taruhanku." Klik.!"Semuanya. Norman telah menyiapkan dana 9 triliun untuk bertaruh besok," ujar David, dengan wajah berseri. "Wah..! Sepertinya Graito akan nangis darah bila mengetahui hal ini. Hehe," Dimas menimpali. "Bukan hanya nangis darah Mas Dimas. Tapi nangis sambil bugil dia, kayak ODGJ baru..! Hahaha..!" timpal Gatot tergelak. "Mantap David..! Hehehe..!" seru Bara senang, seraya terkekeh mendengar celotehan para sahabatnya. Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Ponsel Bara kembali berdering. Klik.! "Ya Andrei." "Bara, aku mendengar dari Tuan Winston, kalau dia ikut bertaruh atas kemenanganmu di kompetisi internasional itu. Apakah aku boleh ikut bertaruh atas keme

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status