Beranda / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 128. DAN LAGI..!

Share

Bab 128. DAN LAGI..!

Penulis: BayS
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-23 18:41:50

Beruntunglah keduanya sama-sama menerapkan ilmu kekebalan tubuh mereka, Bara dengan Perisai Bajanya dan Dirga dengan Rajeg Wesinya.

Hingga keduanya selamat dari benturan keras punggung mereka pada tembok beton keliling itu.

Keduanya masih dalam posisi berdiri sambil bersandar pada tembok beton tebal itu. Dan setelah keduanya bergerak maju beberapa langkah.

Maka kini semua penonton bisa menyaksikan, betapa tembok beton di belakang punggung mereka berdua telah melesak serta mencetak punggung mereka di sana. Nampak tembok beton itu cekung, hingga sedalam hampir sejengkal orang dewasa. Badass..!

"Hahhhh..!!"

"Gila..!!"

"Crazy power..!!"

"Dahsyatt..!!"

Tampak keduanya saling mengusap bibir mereka yang masih mengalirkan darah.

"Hebat juga kau Bara..!! Sekarang katakan selamat tinggal pada dunia yang indah ini..!! Bersiaplah menerima aji pamungkasku..! Aji Bolo Sewu..!!"

"Huaarrghks..!!!" Splash..! ... Splasshp..!!

Dirga langsung berteriak lepas dan lantang, dengan wajah menghadap ke arah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 129. MURKA DAN PUTRI SANG JENDRAL

    "Hidup Bara..!! Aku menang banyak..! Hahahaaa..!""Terimakasih Bara Sang Kaisar..!! Jadi juga beliin anak motor..!""Dahsyat..!! Hidup Sang Kaisar Prodeo...!!""Hei Jarot..! Dia memang Kaisar kita..! Hahaaa...!" teriak Rojak pada Jarot."Dia bahkan pantas menjadi Kaisar negeri ini Rojak..! Hahahaaa..!" balas Jarot, seraya mengepalkan tangannya ke atas.Sementara di posko jaganya. Barjo tampak asik minum bir kemenangannya, seraya memilin-milin kumisnya dengan wajah berseri. Ya, baginya tak perlulah ikut menyaksikan pertarungan itu. Suara gemuruh teriakkan para napi saja, sudah menjadi pertanda yang jelas baginya akan kemenangan Sang Kaisar.Glk, glk, glk..! "Terimakasih Bara..!" gumam Barjo dalam kesendiriannya, seraya meneguk birnya di posko jaga Gang 5. Ya, Barjo memang memiliki caranya sendiri. Untuk merayakan dan mengucapkan rasa terimakasihnya pada Bara. Mantap Barjo..!*** Sementara itu di kediaman sang Jendral.Braaghk...!! Meja jati ukir tebal di ruang tengah rumah sang Je

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 130. PARTNER LUAR DAN DOA

    "Ok Tuan Norman. Nomor Tuan sudah saya simpan di kontak saya. Senang berkenalan dengan anda," ucap David, pada penonton yang juga peserta taruhan dari Australia itu. David pun melambaikan tangannya pada Norman, seraya beranjak dari kursinya bersama Clara. "Ok! Tuan David. Saya tunggu kerjasamanya..!" Norman pun berseru, seraya membalas lambaian tangan David. David dan Clara telah beranjak menuju keluar gedung. Untuk menunggu Bara di heliport tempat mereka tadi mendarat. Dan tak lama kemudian Bara pun muncul, dengan dikawal dua petugas penyelenggara. Mereka berjalan menghampiri mereka berdua. "Selamat Mas Bara atas kemenangannya ya," ucap Clara dengan gembira pada Bara. Tatapan kekaguman dan penuh cinta Clara tertuju pada Bara, pria yang diam-diam dicintainya itu. "Terimakasih Clara," sahut Bara tersenyum. "Bara. Apakah kau tak apa-apa sobat..? Kulihat tadi kau memuntahkan darah segar saat pertarungan," tanya David agak cemas. Dia menduga pastinya Bara mengalami l

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 131. INFO URGENT DARI WARKOP

    "Benar Dimas, aku juga mendapatkan notif itu..! Hahaa..! Kaya dong kita..!" Sandi berseru menimpali ucapan Dimas. Wajah ke empat pemuda itu nampak berseri gembira. Dana kas operasional mereka akan meningkat drastis, dari 500 miliar kini menjadi 3,5 triliun. Karena tambahan hadiah sebesar 3 triliun rupiah dari bandar pertaruhan. Sementara yang 1 triliun milik Marsha, dan 1,5 triliun lainnya adalah milik Bara dan David. Sungguh kemenangan yang fantastis..! Maka resmi sudah mereka semua menjadi triliuner malam itu. Kegembiraan seketika menyelimuti suasana di rumah Dimas. "Mas Bara memang benar-benar tak diragukan lagi kemampuannya ya. Sungguh dahsyat ilmu Naga Emas itu!" seru Brian memuji. "Itulah kenapa Kakeknya dulu adalah komandan dari Ayah kita semua. Dan aku merasa, dia masih belum mengeluarkan power sesungguhnya dalam pertarungan tadi," timpal Dimas. "Luar biasa Bara..!" Gatot berkata penuh kekaguman. Ya, Gatot sadar, kalau ilmu 'Totok Baja' yang dimilikinya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 132. SI DINGIN TERPESONA

    "Untuk apa Mas Bara...? Tak usahlah Mas. Uang Clara masih cukup kok kalau hanya sekedar untuk kuliah," sahut Clara."Clara, kami hanya ingin berbagi denganmu. Kebetulan kemarin kami menang taruhan agak besar. Jadi aku minta nomor rekeningmu ya Clara," sahut Bara tersenyum hangat. "Baiklah mas Bara," Clara lalu mengirim nomor rekening banknya via chat, ke nomor lama Bara. "Baik Clara, mari kita berkemas untuk meninggalkan vila ini." Akhirnya merekapun serentak mengemasi bawaan mereka. Dan tak lama kemudian dua buah mobil nampak meluncur keluar dari vila itu. Dan vila itupun kembali kosong ditinggal penghuninya.*** Gatot baru saja keluar dari gerbang rumah Bara. Saat sebuah mobil Jazz black Pearl muncul, dan hendak masuk ke halaman rumah Bara. Akhirnya Gatot kembali menuju gerbang dan melihat pengemudi mobil tersebut. Kaca sisi depan mobil itu pun turun, lalu muncullah seraut wajah cantik klasik milik Resti. "Wah, Mas Gatot sekarang tinggal di sini ya..?" tanya Resti tersenyum r

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 133. MEMBALIK FAKTA

    "Kau..?!" Klegh..!Joni hanya sempat berucap kaget lalu pandangannyapun berubah gelap, saat jari kelingking Gatot menekan sisi lehernya dengan cepat dan tenaga terukur."Hagghs..!"Suara bagai orang tersedakpun mengakhiri kesadarannya."Hahh ..!" terdengar suara terkejut dari Madi sang pemilik warung. Mata Madi terbelalak, melihat betapa mudahnya Gatot membereskan kedua cecunguk pengintai itu."Maaf nih Bang Madi, membuat Abang kaget. Hehe," Gatot berkata seraya terkekeh, melihat ekspresi jelek si Madi."Nggak ... nggak papa Bang G-gatot," sahut Madi tergagap."O iya Bang Madi. Semuanya jadi berapa sekalian sama pesanan dua curut ini..?" tanya Gatot."Se-semuanya jadi ... (Madi terlihat berhitung dengan lambat)."'Sudahlah Bang Madi. Segini cukup ya Bang..?" tukas Gatot, seraya memberikan uang merah sebanyak 3 lembar pada Madi."Wahh..! Ini mah lebih Bang Gatot..!" seru Madi kaget tetapi jujur, karena dia baru selesai menghitung semuanya tak lebih dari 37 ribu rupiah saja."Kalau begi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 134. TERHASUT SUDAH

    "Lanjutkanlah ceritamu Denta! Aku akan menyimaknya baik-baik. Hhhh," Drajat berkata seraya menghela nafasnya, untuk menenangkan diri."Baik Drajat," sahut Denta, seraya melanjutkan kisah bualannya. Sementara sang Jendral hanya menyimak tanpa ekspresi."Empat rekan kita yang mengetahui perbuatan Bara, tentu saja tak terima. Mereka mendatangi cucu panglima yang bernama Bara itu, untuk meminta pertanggungjawabannya.Namun rupanya watak cucu panglima kita ini sangat bertolak belakang dengan Panglima. Si Bara ini dengan liciknya menjebak dan mengurung ke empat serangkai sahabat kita, dengan pasukannya yang bersenjata lengkap di halaman rumahnya.Dan terjadilah pembunuhan massal itu. Senjata otomatis pasukannya menghamburkan pelurunya, Raka dan Prana tewas seketika, Tedjo dan Marco sempat membunuh 9 orang anggota pasukan Bara.Namun akhirnya mereka berduapun tewas dibokong oleh pukulan Bara. Empat rekan kita tewas saat itu juga, Drajat!Bahkan ibu Bara sendiri yaitu Marini putri panglima ki

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 135. ANGGA BERAKSI

    "Baik Jendral..!" sahut Denta, seraya membuka laptop yang sudah tersedia di meja teras. Ya, Denta dan sang Jendral memang sudah mempersiapkan hal itu sebelumnya. Demi untuk meyakinkan Drajat. Bahwa Bara memang pewaris dan cucu dari panglima Naga Emas, orang yang sangat dihormatinya. Dan mereka pun menyaksikan pertarungan final level area semalam di teras itu. "Gilaa..!! Pukulan Kilat Naga Emas level 4..! Kalian benar, dia pasti sudah memiliki 'Mustika Naga Emas' dalam dirinya. Tapi aku tak gentar..! Dia harus membayar kedurhakaan dan pembunuhan yang dilakukannya..! Haruss..!" Drajat terkejut, melihat pukulan yang sangat dikenalnya itu di pergunakan oleh Bara, untuk menghabisi lawannya. Namun dia malah semakin bertekad menghentikan langkah Bara, yang dianggapnya cucu durhaka dan pembunuh itu. Sekilas nampak Denta dan sang Jendral saling lirik dengan mata penuh kemenangan dan kepuasan. Ya, karena mereka merasa telah sukses 'memperdaya' Drajat si Tapak Es, untuk masuk da

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 136. BENTROK NAGA DAN HARIMAU

    Kedua sosok yang sama-sama melesat dengan kecepatan tinggi itu, hampir bertabrakkan di tengah halaman rumah Bara. Sontak kedua sosok itu melesat turun menjejak bumi. Taph.! Taph..! "Hmm. Disini kau rupanya Bara..!" seru Angga kaget dan geram. Kedua tangannya masih memondong Resti, yang kini nampak berusaha meronta dari pondongan Angga. "Sungguh memalukan menculik seorang wanita di siang bolong begini..! Siapa kau..?!" seru Bara, sepasang matanya mulai berkilat merah menatap Angga. "Mas Bara..!" seru Resti terkejut namun gembira, melihat kekasihnya datang menghadang penculik dirinya itu. Angga juga menatap tajam penuh intimidasi pada Bara, kedua matanya mencorong kuning membara bak mata harimau. Tanpa sadar dia melepas Resti dari pondongan kedua tangannya. Resti pun segera menjauh kembali ke teras rumah, dan menyaksikan mereka dari sana. Tampak kedua tangan Angga berkilau keperakkan dan menyilaukan mata, dia siap melepaskan aji 'Guntur Harimau Besi' level 4nya. Ya, Angga in

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26

Bab terbaru

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 339. DENDAM DAN RENCANA

    "Mas Bara. Janganlah terus menyalahkan dirimu sendiri. Kita semua melihat, itu adalah kejadian yang memang diluar kuasa kita untuk mencegahnya," ucap Dimas saat dia melihat Bara, yang termenung di teras seorang diri malam itu. "Kita harus membalas semua ini Mas Dimas..! Meluap emosiku dan tak tega rasanya. Setiap aku melihat Gatot, yang masih tak sadarkan diri sampai sekarang. Aku ingin membalas, tapi aku tak mau melibatkan kalian," ucap Bara, dengan mata mencorong penuh amarah. Ya, Gatot memang masih terkapar tak sadarkan diri hingga saat itu. Ibu dan adiknya Rani pun telah datang, dengan dijemput helikopter oleh Bara. Mereka memilih tinggal sementara waktu di markas, untuk merawat Gatot. Bi Tarni juga sangat telaten membantu mereka merawat Gatot. Sementara seorang Dokter juga selalu rutin datang dua hari sekali. Untuk memeriksa kondisi Gatot. Ya, Gatot memang bisa dikatakan dalam kondisi koma. Sementara secara perlahan, proses penyelarasan energi Mustika Taring Singa dalam di

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 338. PEMILIK PUSAKA LANGIT

    "Mulai ..!" Seth..! Seiring aba-aba yang diserukannya, Hong Chen melesat dengan tangan menyambar ke arah pusaka langit tersebut. Staaghs.! "Akhhs..!" Seth..! Tangan Hong Chen terasa bergetar dan tersetrum tegangan tinggi. Saat gagang cambuk berkilau keemasan itu terbentur oleh tangannya. Tangkapannya kurang tepat, cambuk terus berputar cepat sekali. Dia pun kembali melesat ke tepi cekungan, untuk mengatur tangkapannya kembali. "Hiahh..!" Swaappsh..!! Biksu Kian Long menghentakkan kedua tangannya, ke arah cambuk pusaka yang tengah berputar cepat itu. Seketika arus putaran cambuk pusaka bagai tertahan, oleh sebuah tenaga luar biasa yang tak kasat mata. Putaran cambuk pusaka itu menjadi lebih lambat, dan jelas sekali terlihat gagangnya. Dan saat sang biksu hendak melesat meraihnya, Seth..! Cepat sekali Chen Sang melesat ke arah cambuk yang nampak jelas itu. Melihat hal itu, biksu Kian Long melepaskan kembali energi penahan lesatan cambuk itu. Wrrrrrhhss...! Krrtz..! Krrtzzs

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 337. KEMUNCULAN PUSAKA LANGIT

    "Benar Guru. Sesuatu yang berharga pastilah banyak yang mengincarnya," sahut Chen Sang pelan. "Chen Sang, kita bermeditasi disini hingga 'pusaka' itu turun. Apapun yang akan terjadi nanti tetaplah bermeditasi, gunakan perisai tenaga dalammu saat badai datang. Hilangkan ambisi mendapatkan 'pusaka' itu, namun tetaplah berharap pada kemurahan-NYA," ujar sang Guru Tiga Aliran memberikan arahan terakhirnya pada Chen Sang. "Baik Guru..!" sahut Chen Sang patuh. "Dan ingat Chen Sang..! Saat badai mulai mereda, kita harus mengakhiri meditasi kita. Lalu berusahalah menggapai 'Pusaka Langit', yang telah melayang di atas pusat cekungan melingkar ini," sang Guru berbisik dengan suara pelan namun tajam. "Chen Sang paham Guru." Sosok guru dan murid itu akhirnya duduk bersila, lalu bermeditasi dengan posisi teratai. Selama 2 jam lebih sudah ke tiga sosok di tepian cekungan, yang berada di lembah pegunungan Kunlun itu bermeditasi. Hingga ... Scraattzz..! Jlegaarhhss..!! Sebuah kilatan besar

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 331. MARKAS BARA CS DETECTED

    "Haishh..! Dasar wong gemblung.! Lagi bahas Non Marsha malah ngomongin makanan," sentak bi Tarni kesal pada Gatot. Segera ia melepaskan pelukannya dari Gatot, seraya mengusap air matanya. Lalu dia pun berbalik melangkah kembali ke dalam vila, tanpa menoleh lagi. Tentu saja bi Tarni hendak membuatkan masakan terenak, khusus buat 'tuyul dapur'nya itu. "Lho..?! Salah saya di mana Bi Tarni yang cantik..?" protes Gatot, sambil memasang wajah bingung.Ya, dibalik sikap jutek bi Tarni pada Gatot, sesungguhnya dia sudah menganggap Gatot bagai ponakannya sendiri. Para sahabat lainnya hanya tertawa saja, melihat adegan rutin cekcok Gatot dan bi Tarni itu. Mereka pun akhirnya berkumpul dan ngobrol di teras vila dalam suasana yang penuh kekeluargaan. *** Dua hari kemudian. Sang Jendral sedang termenung di 'ruang rahasia'nya. Tampak emas batangan bertumpuk-tumpuk membentuk sebuah gunungan setinggi 3 meteran. Beberapa brankas besi pun tampak berjajar, di sekitar ruangan yang luas tersembun

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status