Home / Fantasi / Sang KAISAR PRODEO / Bab 136. BENTROK NAGA DAN HARIMAU

Share

Bab 136. BENTROK NAGA DAN HARIMAU

Author: BayS
last update Last Updated: 2024-11-26 15:30:52

Kedua sosok yang sama-sama melesat dengan kecepatan tinggi itu, hampir bertabrakkan di tengah halaman rumah Bara.

Sontak kedua sosok itu melesat turun menjejak bumi.

Taph.! Taph..!

"Hmm. Disini kau rupanya Bara..!" seru Angga kaget dan geram. Kedua tangannya masih memondong Resti, yang kini nampak berusaha meronta dari pondongan Angga.

"Sungguh memalukan menculik seorang wanita di siang bolong begini..! Siapa kau..?!" seru Bara, sepasang matanya mulai berkilat merah menatap Angga.

"Mas Bara..!" seru Resti terkejut namun gembira, melihat kekasihnya datang menghadang penculik dirinya itu.

Angga juga menatap tajam penuh intimidasi pada Bara, kedua matanya mencorong kuning membara bak mata harimau.

Tanpa sadar dia melepas Resti dari pondongan kedua tangannya. Resti pun segera menjauh kembali ke teras rumah, dan menyaksikan mereka dari sana.

Tampak kedua tangan Angga berkilau keperakkan dan menyilaukan mata, dia siap melepaskan aji 'Guntur Harimau Besi' level 4nya.

Ya, Angga in
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 137. MULAI TERBONGKAR

    "Apakah kalian melihatnya tadi..? Pukulan yang dilepaskan Bara kali ini bahkan lebih dahsyat, dibandingkan pukulan yang dilepaskannya semalam," ujar David takjub. "Kau benar David. Bahkan getarannya bisa membuatku yang sedang bersama Sandi di belakang rumah terasa bergoyang..! Dahsyat sekali power Bara dan lawannya itu," sahut Gatot, menimpali ucapan David. "Yang jadi pertanyaanku adalah. Siapa sesungguhnya pemuda yang melawan Bara tadi..? Kemampuannya juga sungguh dahsyat, dan sepertinya dia tidak datang sendiri tadi," timpal Sandi, menyatakan keheranannya. "Silahkan kopi dan teh manisnya ya semua," ucap bi Ijah yang datang menghantarkan nampan berisi segelas kopi dan tiga gelas teh manis hangat. Ya, Bi Ijah mengetahui kalau Gatot suka ngopi, karena dia adalah perokok. "Wah terimakasih bi Ijah. O iya, tadi Resti membeli buah pear sweet. Biar Resti sediakan buat kalian ya," ucap Resti seraya beranjak, menuju ke belakang bersama bi Ijah. "Salam, permisi Abang semua," sapa seseo

    Last Updated : 2024-11-26
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 138. RECOVERY KILAT DAN AMARAH

    'Power Angga yang begitu dahsyat saja masih kalah oleh Bara. Sungguh mengerikkan kau Bara yang ganteng', bathin Freedy gentar pada Bara. Tadi dia jelas melihat Bara masih berdiri di tempatnya setelah benturan dahsyat pukulannya dengan Angga, sementara Angga sendiri terhempas melayang tak sadarkan diri. Dan sudah pasti Angga akan celaka, bila tak di tolong oleh Leonard. Dari hal ini saja Freedy bisa menilai, bahwa 'power' Bara berada di atas power Angga.Seraya mengemudi Freedy menghubungi ayahnya,Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.!Klikh! "Ya, Freedy.""Ayah, saat ini Angga terluka dalam cukup parah, akibat bentrok dengan Bara. Apa yang harus kulakukan Ayah..?""Di mana posisimu sekarang Freedy..?""Sebentar lagi aku sampai di Senopati Ayah.""Baik tetaplah di sana."Klik.!Denta menutup panggilan putranya."Drajat! Ada sesuatu yang harus kulaporkan pada Jendral. Aku ke dalam dulu," ucap Denta pada Drajat, yang saat itu berada di rumah khusus yang disediakan sang Jendral untuk Drajat. Ru

    Last Updated : 2024-11-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 139. INTEROGASI DAN GELANG KHUSUS

    "Benar David..! Sekarang saatnya kita mulai bergerak. Yang terpenting adalah mendapatkan kunci gelang khusus kita terlebih dahulu. Setelah itu kita akan coba mencari 'titik-titik' basis kekuatan mereka dan hancurkan..! Saat ini aku sudah yakin si 'Harimau Besi' sendirilah dalang dari semua ini! Seperti yang juga diperkirakan oleh Mas Dimas," ujar Bara, sepasang matanya kini nampak telah kembali seperti biasa. "Mas Bara, sebaiknya Mas istirahat dulu dua tiga hari, untuk memulihkan diri ya," ujar lembut Resti, yang masih khawatir dengan kondisi kekasihnya itu. "Iya Resti. Mas akan tinggal saja di rumah dalam 2-3 hari ini," sahut Bara tersenyum pada Resti. Dia bisa merasakan kecemasan kekasihnya itu. "Benar Bara. Sebaiknya kau memang harus memulihkan dulu energimu. Soal pencarian kunci gelang khususmu itu, biar nanti aku dan Brian yang mengurusnya," ucap Gatot menyatakan kesediaannya. "Baik Gatot. Tapi lebih baik kau bawalah sekalian pemegang kunci gelang khusus itu hidup-hidup.

    Last Updated : 2024-11-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 140. MURKA DAN DILEMA MARSHA

    "Hoekkss..! Hoeks..! Hoekssh..!" Tiga kali Angga muntahkan gumpalan darah hitam sebesar bola pingpong ke atas ranjang. Nampak sprei ranjang terlihat basah dan penuh dengan bercak darah, di sekitar tiga gumpalan darah yang menghitam itu. Tubuh Angga serasa lemas bagai terlolosi tulang belulangnya. Namun di sisi lain, Angga merasakan dadanya menjadi lebih lega daripada sebelumnya. Dan perlahan, wajah Angga berangsur-angsur segar dan memerah kembali.Sang Jendral akhirnya menarik kembali kedua telapak tangannya, dari belakang tubuh Angga. Nampak keringat sebuliran jagung membasahi wajah sang Jendral. Ya, pengerahan hawa murni yang baru dilakukannya, memang sangat menguras energinya. Sang Jendral juga merasa sangat lemas dan seperti kehabisan tenaga."Kalian masuklah..!" seru sang Jendral pada orang-orang diluar kamar. Yang saat itu masih penasaran menunggu, apa yang telah dilakukan sang Jendral pada Angga.Klek! "Ahh! Angga kau sudah sadar..!" seru gembira Leonard langsung terdeng

    Last Updated : 2024-11-27
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 141. PENGKHIANAT DAN KEJUTAN

    "Aduhh..! Mas Bara..! Bagaimana ini Mas Dimas..?! Marsha benar-benar ingin ke sana sekarang..!" seru Marsha terdengar panik dan cemas sekali. "Aku malah sudah siap berangkat saat ini, Marsha," ucap Dimas. Benak Marsha pun semakin kalut, dia merasa harus melihat keadaan Bara apa pun yang terjadi. Dia sudah tak peduli lagi, hal yang terjadi nanti di sana. Saat sebuah ide melintas di benaknya. "Ahh..! Mas Dimas. Bisakah Marsha minta tolong pada kebesaran hati Mas..?" tanya Marsha dengan suara pelan. "Pasti aku akan membantumu Marsha. Katakan saja apa itu..?" tanya lembut Dimas. "Begini Mas Dimas. Untuk menghilangkan kecurigaan dan kecemburuan Resti padaku. M-maukah Mas Dimas berpura-pura menjadi kekasih Marsha bila di depan Resti..?" tanya Marsha hati-hati, dia tak ingin menyinggung perasaan Dimas. Ya, Marsha takut Dimas menjadi marah padanya, dan menganggapnya mempermainkan perasaannya. Terlebih dia tahu Dimas mencintainya. "Marsha, itu tak masalah bagiku sama sekali.

    Last Updated : 2024-11-28
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 142. PEMBAGIAN MISI DAN MURKA

    "Ada apa sih ramai sekali..?!" seru Resti yang datang belakangan. Dan saat matanya menangkap pasangan Dimas dan Marsha yang tampak mesra. Sepasang mata Resti pun terbelalak kaget. "Ka-kalian ... ! Wah selamat ya Mas Dimas, Mbak Marsha," seru Resti gugup, lalu langsung mengucapkan selamat pada Dimas dan Marsha. Luruh sudah kini rasa curiga dan kecemburuannya terhadap Marsha. Ya, selama ini Resti memang belum bisa menerima, dan mentolerir dengan alasan apapun. Soal kedekatan Marsha dengan Bara kekasihnya. Karena bagi Resti adalah omong kosong! Jika ada seseorang yang mencintai, tapi rela tak memiliki orang yang dicintainya. Itu sangat 'tak masuk akal' bagi Resti. Dan Resti menganggap, hal itu hanya ada dalam dongeng belaka. Dan kini melihat Dimas bisa menjadi kekasih Marsha, maka inilah hal yang masuk akal menurutnya. Padahal andai Resti tahu 'sandiwara' yang sebenarnya terjadi, dia pasti akan kembali menyatakan 'drama' itu tak masuk akal..! Namun faktanya toh nyata terjadi

    Last Updated : 2024-11-28
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 143. SNIPER BAYARAN

    'Ada apa di balik ini semua..?! Bangsat kau Vivian dan Elsa..!' bathin Samuel memaki murka. Samuel menduga pasti, bahwa upaya pengajuan RUPS Luar Biasa ini bertujuan untuk 'melengserkannya', dari kedudukannya sebagai CEO 'Kharisma Group'. Karenanya dia berniat tak menanggapi pengajuan RUPS Luar Biasa itu. Padahal pengajuan itu sesungguhnya sudah melebihi quorum, untuk segera ditindak lanjuti dengan pemanggilan para pemegang saham. Karena syarat digelarnya RUPS Luar Biasa dengan segera sudah terpenuhi. Dan mengingat agenda yang diusulkan dalam surat pengajuan itu, adalah revisi di tubuh Dewan Direksi sendiri. Hal yang diakibatkan karena 'ketidakbecusan' Samuel sebagai CEO, dalam memimpin dan mengelola 'Kharisma Group'. Samuel pun segera menghubungi seseorang via ponselnya, Tuttt ... Tuttt ... Tuttt.! Kli! "Ya Bos." "Robby! Ada tugas khusus untukmu!" "Siap Bos..! Siapa targetnya kali ini..?" "Vivian janda si Julian..! Aku ingin kau terbangkan nyawanya hari ini juga Robby.

    Last Updated : 2024-11-28
  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 144. HARI TERGELAP DAVID

    "A-ampun Bang..! Saya cuma orang suruhan Bang...!!" teriak Robby memohon ampun, dengan suara bergetar sangat ketakutan.Sekejap di benak David pun melintas niat balas dendamnya. 'Hmm. Terlalu enak jika orang di balik pembunuh bayaran ini dibiarkan hidup. Aku harus berhitung lunas, dengan orang yang menyuruh cecunguk ini..!' seru bathin David. Diapun mengurangi takaran tenaga dalamnya, lalu ...Klaaggk..! David menghajar pundak sniper bayaran itu, hingga Robby jatuh pingsan. Diperiksanya isi mobil Robby. Dan David langsung melihat sebuah tas. Dia menduga tas itu berisi senjata laras panjang, yang baru saja digunakan Robby. Dimasukkannya tubuh pingsan Robby, ke dalam toyota Rush yang sudah hancur kaca depan dan pintu depannya itu. Lalu David mengendarai mobil itu menuju rumahnya. Beberapa penghuni perumahan yang melihat kejadian itu tak berani mendekat. Mereka hanya melihat saja kejadian itu dari dalam rumah, dengan perasaan ngeri. "Nyonyaa..!! Nyonya Viviann...!! Huhuhuuu...!!"

    Last Updated : 2024-11-28

Latest chapter

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 340. GERILYA DAN PEMBELOT

    "Bagus Pandu..! Kita tinggal tunggu saja, macam apa serangan mereka nanti. Hahaaa..!" sang Jendral terbahak puas, dengan sistem pertahanan di markasnya. Tentu saja dia mengenal kedahsyatan senapan mesin NSV, karena dia yang membelinya. Dia sekarang malah berharap Bara cs menyerang markasnya secepat mungkin. "Paman Jendral. Jika boleh, Pandu ingin memperdalam kemampuan dan berlatih di kediaman Freedy, hingga waktu kompetisi internasional tiba," ucap Pandu meminta ijin. "Hmm. Silahkan saja Pandu, aku tak keberatan," sahut sang Jendral. Dia memang merasakan butuh orang-orang berkemampuan di pihaknya. Karena setelah kematian Angga, otomatis orang kepercayaannya yang bisa diandalkan hanya Pandu dan Freedy. Namun diam-diam sang Jendral juga hendak menarik seseorang, yang telah menghubunginya beberapa hari yang lalu. Seorang pembelot yang kecewa dengan Tuannya. *** Sementara pagi harinya di markas Bara cs. Rembukkan siasat penyerangan balasan masih belum fix. Hingga rembukkan itu kr

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 339. DENDAM DAN RENCANA

    "Mas Bara. Janganlah terus menyalahkan dirimu sendiri. Kita semua melihat, itu adalah kejadian yang memang diluar kuasa kita untuk mencegahnya," ucap Dimas saat dia melihat Bara, yang termenung di teras seorang diri malam itu. "Kita harus membalas semua ini Mas Dimas..! Meluap emosiku dan tak tega rasanya. Setiap aku melihat Gatot, yang masih tak sadarkan diri sampai sekarang. Aku ingin membalas, tapi aku tak mau melibatkan kalian," ucap Bara, dengan mata mencorong penuh amarah. Ya, Gatot memang masih terkapar tak sadarkan diri hingga saat itu. Ibu dan adiknya Rani pun telah datang, dengan dijemput helikopter oleh Bara. Mereka memilih tinggal sementara waktu di markas, untuk merawat Gatot. Bi Tarni juga sangat telaten membantu mereka merawat Gatot. Sementara seorang Dokter juga selalu rutin datang dua hari sekali. Untuk memeriksa kondisi Gatot. Ya, Gatot memang bisa dikatakan dalam kondisi koma. Sementara secara perlahan, proses penyelarasan energi Mustika Taring Singa dalam di

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 338. PEMILIK PUSAKA LANGIT

    "Mulai ..!" Seth..! Seiring aba-aba yang diserukannya, Hong Chen melesat dengan tangan menyambar ke arah pusaka langit tersebut. Staaghs.! "Akhhs..!" Seth..! Tangan Hong Chen terasa bergetar dan tersetrum tegangan tinggi. Saat gagang cambuk berkilau keemasan itu terbentur oleh tangannya. Tangkapannya kurang tepat, cambuk terus berputar cepat sekali. Dia pun kembali melesat ke tepi cekungan, untuk mengatur tangkapannya kembali. "Hiahh..!" Swaappsh..!! Biksu Kian Long menghentakkan kedua tangannya, ke arah cambuk pusaka yang tengah berputar cepat itu. Seketika arus putaran cambuk pusaka bagai tertahan, oleh sebuah tenaga luar biasa yang tak kasat mata. Putaran cambuk pusaka itu menjadi lebih lambat, dan jelas sekali terlihat gagangnya. Dan saat sang biksu hendak melesat meraihnya, Seth..! Cepat sekali Chen Sang melesat ke arah cambuk yang nampak jelas itu. Melihat hal itu, biksu Kian Long melepaskan kembali energi penahan lesatan cambuk itu. Wrrrrrhhss...! Krrtz..! Krrtzzs

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 337. KEMUNCULAN PUSAKA LANGIT

    "Benar Guru. Sesuatu yang berharga pastilah banyak yang mengincarnya," sahut Chen Sang pelan. "Chen Sang, kita bermeditasi disini hingga 'pusaka' itu turun. Apapun yang akan terjadi nanti tetaplah bermeditasi, gunakan perisai tenaga dalammu saat badai datang. Hilangkan ambisi mendapatkan 'pusaka' itu, namun tetaplah berharap pada kemurahan-NYA," ujar sang Guru Tiga Aliran memberikan arahan terakhirnya pada Chen Sang. "Baik Guru..!" sahut Chen Sang patuh. "Dan ingat Chen Sang..! Saat badai mulai mereda, kita harus mengakhiri meditasi kita. Lalu berusahalah menggapai 'Pusaka Langit', yang telah melayang di atas pusat cekungan melingkar ini," sang Guru berbisik dengan suara pelan namun tajam. "Chen Sang paham Guru." Sosok guru dan murid itu akhirnya duduk bersila, lalu bermeditasi dengan posisi teratai. Selama 2 jam lebih sudah ke tiga sosok di tepian cekungan, yang berada di lembah pegunungan Kunlun itu bermeditasi. Hingga ... Scraattzz..! Jlegaarhhss..!! Sebuah kilatan besar

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 336. GERBANG NERAKA

    "Lapor Jendral..! Misi sudah dilaksanakan. Enam buah roket telah ditembakkan. Dan satu orang di antara mereka sepertinya sudah tewas Jendral..!" "Bara..?!" seru Graito bertanya."Maaf, bukan Jendral..!" sahut pelapor. "Lalu empat helikopter yang lainnya..?!" tanya sang Jendral, seraya menatap tajam sang pelapor. "Empat helikopter kita meledak hancur oleh pukulan Bara, Jendral..!" "Wesh..!" Praaghk..!! Sang pelapor pun langsung tewas di tempat, dengan kepala pecah. Di hantam pukulan bertenaga dalam sang Jendral. Dua orang lain di samping pelapor otomatis melangkah mundur seketika. Sadis..! "Keparat Bara..!! Kau selalu membuatku rugi..!" teriak kalap sang Jendral. "Mana Pandu..?!" seru sang Jendral, pada dua orang lainnya. Sepasang matanya mendelik berkilat kemerahan. "He-he-helikopternya juga jatuh Jendral." sahut seorang di antara mereka. "Dari sisi mana kalian menyerang..?!" "Da-dari arah depan markas Jendral."Braaghk..!! Kini meja teras yang lagi-lagi hancur oleh sepaka

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 335. LUKA PARAH DAN MUSTIKA

    "Bangsat kau Bara..!" Slaph..! Byaarshk..! Pandu melesat keluar dari helikopter yang hilang kendali tersebut. Bara melihat sosok merah keemasan melesat keluar, dari helikopter yang hendak hancur masuk ke lembah itu. 'Pandu..!' gumam bathin Bara. Namun saat dia hendak melesat mengejarnya, "Gatott..!!" samar-samar terdengar teriakkan keras para sahabatnya, menyeru nama Gatot di bawah sana. Bara pun urung mengejar Pandu, dan melesat kembali ke markasnya dengan secepat mungkin. Slaphh..! Taph..! Bara mendarat tepat di sisi para sahabatnya, yang telah berkerumun cemas pada kondisi Gatot. Nampak jelas kini oleh Bara, sosok Gatot yang tengah terkapar tak sadarkan diri. Dada Gatot nampak membiru, dengan darah mengalir dari mulutnya. 'Luka dalam yang teramat parah..!' bathin Bara sesak dan sedih sekali. "B-bara..! A-apa yang harus kita lakukan..?!" seru gugup bergetar Sandi. Dan semua sahabat pun kini menatap Bara, seolah menanti keputusan cepat dari Bara. Karena mereka semua tak a

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 334. SERANGAN DI PAGI HARI

    "Teh manis opo..? Gundulmu kuwi..! Bikin sendiri sana..!" seru bi Tarni sewot. "Ya Bibi, Gatot kan mau pulang nanti Bi. Bikinin ya, teh bikinan Bibi kan yang paling pas di lidah. Hehe," celetuk Gatot terkekeh. "Huhh..! Gombiall..!" sungut bi Tarni, seraya beranjak kembali ke dapur. Bara cs melanjutkan obrolannya, sambil makan gorengan buatan bi Tarni. Sungguh suasana yang menyenangkan di pagi itu. Namun...Wrrngg..! Wrŕenngg..!! Secara tiba-tiba dari ketinggian, turun dengan cepat 5 buah helikopter ke arah markas Bara. Kumpulan helikopter itu terbang dalam keadaan melintang berbaris. Pada ketinggian sekitar 80 meter di atas tanah, dengan sisi-sisi pintu nya telah terbuka menghadap ke depan vila. Nampak RPG-32 telah disiapkan pada posisi siap meluncur. "Tembak..!!" Pandu yang memimpin langsung penyerangan, langaung memberikan perintah tembak. Swassh..! Swaassh ..! ... Swaassh..!! Enam buah roket langsung melesat cepat ke titik target di markas Bara. "Awass..! Semuanya..!! Han

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 333. HARIMAU BETINA

    "Resti..!" Seth..! Tiba-tiba saja sosok Revina melesat masuk, dan memalang di antara tubuh Resti yang tertarik maju. Plakh.! ... Plakh..!!Dan Revina langsung menampar keras pipi Evan bolak-balik 3 kali. "Arrkksgh...!! Kurang ajar kau Rrevina..! Kau selalu menghalangiku..!" Evan berteriak keras kesakitan. Pipinya terasa panas berdenyar, dengan kuping berdenging, dan mulutnya terasa asin berdarah. Warna merah lebam segera menghias kedua pipi Evan, yang nampak mulai membengkak. "Kau yang Bajingan Evan..! Rupanya tempo hari aku kurang keras menghajarmu..!" seru Revina dengan mata membelalak marah, seraya menunjuk ke wajah Evan. "Hei.hei..hei..! Rupanya buruanmu galak juga Evan. Aku jadi ingin mencicipi keganasannya di ranjang..! Hahaaa..!" seru tergelak salah seorang dari teman Evan. Dan serentak kedua teman Evan itu berjalan mendekat ke arah Revina. "Resti..! Kau masuklah ke mobil. Biar kuhajar tiga pecundang ini..!" bisik tajam Revina pada Resti. "Hati-hati Vina..!" bisik Re

  • Sang KAISAR PRODEO   Bab 332. BERTEMU MUSUH LAMA

    "Bara memang brengsek..! Dia berkata dia adalah orang bebas..! Cuih..! Jangan harap..!" seru Freedy, mengungkapkan kekesalan hatinya. "Freedy, apakah benar Bara berkata begitu..?!" seru sang Jendral, yang mendengar seruan marah Freedy. "Benar Jendral." "Hmm. Pemuda licik itu benar-benar tahu posisinya saat ini Freedy..!" seru Graito. "Maksud Jendral..?!" seru Freedy kaget. Setelah mendengar sang Jendral seolah membenarkan ucapan Bara yang telah bebas. "Freedy, buka nalarmu..! Saat ini posisi kita dalam pengintaian pihak kepolisian. Dan aku mencurigai ada kerjasama antara pihak Bara cs dengan kepolisian, untuk menyelidiki serta membekuk kita. Karenanya kita tak mungkin mengajukan laporan pencabutan jaminan kita atas dirinya. Karena telah terjadi pergantian pejabat tinggi di kepolisian saat ini. Jika kita nekat melaporkan juga. Maka kemungkinan pihak kepolisian malah akan memeriksa kita, sehubungan dengan penjaminan yang kita lakukan. Benar-benar 'culas' si Bara ini..!" seru sa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status