Beranda / Romansa / Sang Janda dan Para Pria Penggoda / Chapter 63 : Pengantin Baru

Share

Chapter 63 : Pengantin Baru

Penulis: VERARI
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-22 15:18:49

"Jangan lama-lama. Sebentar lagi hujan," ujar Joshua.

Rintikan air hujan mulai turun membasahi bumi. Di bawah payung hitam, Rena dan Joshua jalan berdampingan menuju deretan mobil yang terparkir di luar pemakaman.

Di mobil paling depan, Peter dan Mira telah menanti dirinya. Mira membuka kaca jendela, membiarkan tetesan air hujan membasahi tangan yang melambai-lambai.

"Rena, cepat masuk," teriaknya.

"Iya, Mama Mira. Jangan dibuka jendelanya!" balas Rena.

"Ayo, cepat, keburu ketinggalan pesawat." Joshua melingkarkan tangan di pinggang Rena, setengah menyeret tubuhnya agar berjalan lebih cepat.

Di dalam mobil yang melaju, Rena menoleh ke belakang, ke arah batu nisan Thomas Volker yang kian tak terlihat. Hawa sedih kembali menyergap. Setitik penyesalan terpatri dalam hati.

Mira memeluk Rena penuh kasih sayang. "Sudah, nggak apa apa. Semua akan baik-baik saja."

"Iya, Ma. Terima kasih sudah mengizinkanku mengunjungi Kakek Thomas untuk yang terakhir kali."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kristanti Marikaningrum
Aku g tahan pengen nangis kalau ada cerita tentang kasih tak sampai...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 64 : Malam Pertama

    Rena mencium aroma bunga menusuk lubang hidungnya. Lampu kamar dibiarkan mati, digantikan oleh cahaya temaram dari lilin-lilin di setiap sudut ruangan.Ranjang dengan sprei putih ditaburi kelopak bunga mawar merah membentuk gambar hati. Tak jauh dari pintu kamar, troli tingkat dua berisi makanan dan dua macam minuman anggur beda warna."Ehem, ini agak canggung," ujar Joshua kemudian."Y- ya benar. Hahaha.""Kamu-" Mereka bicara serempak menimbulkan kecanggungan lainnya."Mau mandi dulu, Ren?" tanya Joshua.Sesaat ia sadar, pertanyaan yang dilontarkannya sedikit aneh dan terdengar seperti ajakan, sehingga wajahnya merona. "Ah, jangan salah paham. Aku biasanya mandi sebelum naik ke tempat tidur.""Aku juga. Kamu mau mandi dulu atau..."Atau? Rena heran sendiri kenapa ia mengucap kata itu. Rasa canggung bercampur gugup membuat mulutnya hilang kendali."Atau apa?""M- maksudku kamu mandi dulu saja!"Rena mendorong troli ke arah meja tamu kamar

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-23
  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 65 : Godaan Teman Seranjang

    Nella Gavin terkekeh di dekat ibunya. Mereka saling berbisik sambil menatap Rena dan Joshua. Entah apa yang Nella ucapkan sehingga membuat wanita tujuh puluh tahun tahun itu merona dan senyum malu-malu.Lydia, kakak ipar Nella, berdehem berkali-kali karena tak sengaja mendengar ucapan Nella baru saja. Ia mempertahankan wajah datar seraya menyuap sepotong daging ke mulut. Lalu terbatuk begitu mendengar bisikan Nella selanjutnya."Nella! Jangan berisik di meja makan!" hardik Lydia."Apa sih, suka suka, dong!""Kalian ngomongin apa? Seru sekali kelihatannya," tanya Mira."Abaikan saja, Kak." Lydia tersenyum anggun dengan wajah merah padam."Rena, Joshua, kalian nggak perlu cepat cepat makannya," sambung Lydia.Rena dan Joshua sedari tadi menyuap makanan dengan cepat. Mereka berdua mirip seperti robot vakum makanan."Makan yang banyak ya, Joshua. Biar kuat." Nella terkekeh sampai matanya melengkung ke bawah.Joshua tersedak karena ucapan tantenya

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-23
  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 66 : Undangan Hati

    "Joshua!!!"Rena memukul-mukul Joshua dengan bantal. Pria itu menghalangi wajah dengan kedua tangan."Ren... Sebentar, Ren. Aku akan menjelaskan!""Diam! Dasar mesum!"Rena tak mau berhenti memukul Joshua sampai kapas bulu angsa dalam bantal berhamburan. Tak menyerah, ia meraih bantal lainnya."Dari kemarin bilang mau jelasin terus! Waktu ditanya langsung kabur!""Hahahah!" Joshua terpingkal-pingkal."Kamu bisa tertawa, hah!!""Lihat mukamu, bodoh!"Bulu-bulu angsa menelusup di rambut kusut Rena. Penampilannya menghibur Joshua di pagi hari yang cerah ini.Joshua sigap menangkap kedua pergelangan tangannya tatkala Rena akan memukul lagi. Ia menahan tawa dengan setitik air di ekor matanya.Pandangan mereka beradu dengan intens. Rena melepaskan bantal dalam genggaman."M- mau apa kamu?" lirih Rena.Joshua membelai rambut Rena, seperti adegan drama di mana si pria membersihkan kotoran di rambut si wanita. Kemudian si pria mengecup

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 67 : Tantangan Balasan

    Rena hampir saja berteriak. Ada rasa menggelitik di dalam perut, lalu berangsur naik ke atas sampai menusuk-nusuk jantung.Selama ini, Rena pikir telah melupakan Billy sepenuhnya. Di mana ia bisa tertawa dengan semua anggota keluarga Gavin tanpa beban. Ia pun bersenang-senang bukan hanya sandiwara saja.Tetapi ternyata tak semudah itu. Rena baru menyadari jika ia masih dalam fase penyangkalan, pura-pura tak tahu dengan apa yang telah terjadi. Dan ia baru memahami perasaannya sendiri setelah mendengar Billy sebentar lagi akan menikah."Nggak bisa dibiarkan!" bentak Oliver."Kenapa Kakek marah? Memangnya Kakek kenal Billy Volker?" pertanyaan Davina mewakili seluruh anggota keluarga."Berapa umur orang itu?" tanya Oliver."Dua puluh tujuh, sama denganku, Kek. Dulu Kakek pernah bertemu dengannya di rumahku waktu aku masih kuliah," terang Joshua."Benar, benar, pemuda itu! Aku masih ingat tatapan arogannya! Khas orang-orang Volker.""Tuh, Kakek saja nggak

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-24
  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 68 : Keputusan Rena

    Peter mengangkat tangan tinggi-tinggi. "Aku nggak setuju, Pa." Semua pandangan sontak tertuju padanya."Apa alasanmu?" tanya Oliver."Jangan lupa, kita harus menghadapi Balacosa jika bertindak gegabah. Seharusnya sekarang kita harus mencegah undangan itu sampai di tangan orang-orang."Wajah Oliver mengeras. Tentu saja ia sudah mengantisipasi itu. Ia tinggal meminta Rena segera mengandung sebelum satu bulan. Dan saat hari pesta pernikahan mereka tiba, Balacosa tak akan bisa mengambil Rena dari keluarga Gavin.Bill Smith menimpali, "Kita selalu menghindari masalah dengan mereka selama ini. Mereka nggak akan mengganggu urusan kita."Peter melirik Oliver, mengirimkan sinyal dari sorot matanya agar semua orang tahu permasalahan Kai. Oliver menggeleng pelan."Sebenarnya, salah satu anggota keluarga Balaco-""Peter!" sentak Oliver mencegah anaknya bicara."Ada apa ini? Apa ada yang kalian sembunyikan?" tanya salah seorang pria."Kami juga ingin tahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 69 : Melangkah Maju

    Rena merasa tenang setelah melihat Peter membuang nafas lega. Meskipun masih banyak yang memprotes pendapatnya."Bukankah kita harus memperlihatkan kehebatan Gavin kepada para Volker dan semua orang?" tanya Rena."Benar katanya. Dia sudah mirip dengan kita.""Lalu gimana dengan Balacosa? Kita nggak bisa mengabaikannya.""Joshua hebat memilih istri. Wanita itu nggak takut bertarung bersama kita meskipun nyawanya bisa jadi taruhan. Kita harus mendengar penjelasannya."Oliver menatap Rena dengan bangga. Ia menyunggingkan seulas senyuman ketika pandangan mereka saling beradu."Mungkin karena kamu masih terlalu muda dan banyak memimpikan pernikahan yang seperti dongeng," cerca William, "Jika mereka membawamu, kamu akan tetap bisa bahagia bergelimang harta di sana.""Lalu bagaimana caramu bertanggung jawab jika mereka menghancurkan Gavin di kemudian hari?" sambung William."Setelah mengadakan pesta pernikahan, saya dan Joshua bisa langsung kembali lagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 70 : Kehangatan Keluarga

    Rena merasakan hembusan nafas panas Joshua di lehernya. Tak beraturan dan semakin cepat. Joshua melepaskan ikatan tangannya lalu tertawa terbahak-bahak."Lihat, aku sampai memakai celana pendek, jaga-jaga kalau kamu hilang kendali.""Ng- nggak lucu, Josh!" pekik Rena.Joshua terengah-engah bahagia. Sekali lagi ia berhasil mengerjai Rena."Lain kali jangan rakus minumnya!""Aku nggak sadar. Habisnya anggur itu enak sekali.""Ayo, tidur!" Joshua memunggungi Rena.Jantung Rena masih berdebar tak karuan. Ia yakin sekali, mata Joshua tadi benar-benar berubah. Ia tahu betul tatapan pria yang sedang ingin bercinta."Maaf, Josh. Walaupun aku nggak mencintaimu saat ini, tapi kamu boleh melakukannya lagi setelah kita menikah sungguhan," batin Rena.***Seperti ucapan Oliver, undangan pernikahan Rena dan Joshua telah tersebar di mana-mana. Termasuk ke istana Volker.Tangan Aurora bergetar tatkala membaca undangan itu. Ia hendak menyembunyikannya agar Billy tak melihat. Namun Aurora terlambat satu

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 71 : H-1

    "Aku akan menyusul kalian besok." Oliver Gavin melambaikan tangan kepada istri dan anak cucunya sebelum mereka memasuki pesawat.Hari ini, Rena kembali ke Sukamaya. Dan besok, hari pernikahannya dengan Joshua pun tiba.Pulau Gavin yang cukup besar itu kian mengecil. Lalu beberapa saat tertutup oleh awan sepenuhnya. Ada rasa gugup terus mengikuti Rena ketika meninggalkan tempat itu. Bagaimana jika Kai akan menghancurkan hari bahagia yang telah ditunggu-tunggu semua orang? Bagaimana jika rencana yang telah ia susun bersama semua keluarga Gavin tak berhasil? "Jangan khawatir, Rena. Kami semua sudah memastikan dia nggak akan bisa mendekatimu ataupun Joshua." Samantha menggenggam tangan Rena."Benar, semua persiapan berjalan lancar. Aku juga mendapat informasi kalau Kai masih belum mendapat undangan pernikahan kita. Kemungkinan besar dia nggak akan tahu.""Baguslah.""Tapi kenapa kamu masih kelihatan gugup?" Joshua membelai kepala Rena."Nggak kok."Joshua mencondongkan kepala ke arah Re

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28

Bab terbaru

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 103 : Akhir yang ...

    "Nggak... Itu nggak mungkin.""Apanya yang nggak mungkin? Kenapa kamu ke sini?""Aku pikir ada masalah karena Billy meliburkan semua orang. Ternyata bukan hanya masalah. Tetapi masalah besar!" Kilatan di mata Aurora berubah. Ia bukan orang bodoh yang tak tahu situasi."Mama? Kenapa Mama ada di sini?" Billy muncul dari pintu."Kamu juga ada di sini? Jangan bilang... Kamu nggak mengejar Rena lagi karena...." Aurora kehilangan kata-kata."Apa yang mau Mama katakan?""Nggak, itu nggak mungkin." Aurora menggeleng-geleng tak percaya.Ingatan Aurora kembali ke malam itu. Ketika ia menemui Widya untuk mengatakan jika ia telah memenangkan David.Widya tengah menunggu di seberang jalan stasiun yang saat itu belum begitu ramai. Wanita itu terkejut melihatnya alih-alih David yang telah lama dinanti."Mau apa kamu ke sini, Aurora?""Untuk membayar kesalahan suamiku padamu.""Apa maksudmu?""David nggak akan pernah kembali padamu, Widya. Dia nggak akan mau meninggalkan semua fasilitas yang ia milik

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 102 : Piknik Keluarga

    Rena gemetaran dalam dekapan Joshua di sampingnya. Ia takut menunggu reaksi ayah kandungnya.David hanya membuka mulut tak begitu percaya kata-kata Billy. Kemudian Billy menyodorkan hasil tes DNA yang diberikan Oliver saat di pulau waktu itu.Semua orang bisa tahu, Billy lah yang meremas-remas kertas itu sampai kusut dan sobek di beberapa bagian. Untungnya, hasil tes DNA masih bisa terbaca.Probabilitas David Ethan sebagai ayah biologis dari Renata Cahyani adalah 99,999%."A-apakah ini nyata?" David berdiri sambil memandangi Rena."Si tua Oliver itu yang melakukan tes DNA diam-diam. Nggak tahu dapat sampel dari mana."Air mata David kembali meleleh. "Kamu... Rena... Kamu anakku dan Widya? Oh Tuhan, ini pasti keajaiban!" David bersimpuh seperti orang yang sedang berdoa.Reaksi David membuat hati Rena bergejolak. Ia menyembunyikan wajah ke dalam jaket suaminya. Ada rasa senang sekaligus malu."Jadi... Bayi ini cucuku?""Iya, Pa. Tadinya dia akan menjadi anak tiriku, ternyata malah jadi

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 101 : Rahasia Aurora

    "Papa menyesal selama ini hanya diam saja, sedangkan papa tahu semua perbuatan burukmu." Mata David berkaca-kaca. "Papa merasa gagal sebagai seorang ayah. Maafkan papa, Bill."Mulut Billy sedikit terbuka, hampir mengucap sesuatu. Tapi David lebih cepat memotongnya."Papa tahu perbuatanmu dan Aurora demi untuk mendapatkan keinginan kalian. Tapi ini nggak benar, Billy. Belum ada sejarahnya seorang pria di keluarga kita menjadi suami kedua."Billy terkekeh-kekeh. "Aku hampir tergoda dengan usulmu, Pa.""Maaf, mengecewakan, Om. Tapi saya nggak akan pernah rela membagi istri saya dengan lelaki lain," tegas Joshua."Lalu..."Rena segera memotongnya, "Mari kita selesaikan makanannya dulu. Setelah ini baru bicara."Tiga puluh menit kemudian, di atas meja makan hanya tersisa minuman. Tak ada salah satu dari mereka yang memulai pembicaraan.Suara khas bayi milik Ethan dari dalam kereta dorong bayi memecah keheningan. Joshua menirukan suara anaknya. Lagi-lagi sibuk memeriksa gigi Ethan dan tak m

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 100 : Bertemu Ayah Kandung

    Joshua mencengkeram kemudi dengan erat ketika melihat istrinya memeluk pria lain. Meskipun tahu siapa Billy bagi istrinya."Ah, bikin nggak tenang."Joshua membanting pintu mobil dengan kencang. Ia pun berjalan menghampiri mereka berdua yang tak sadar oleh kehadirannya.Setelah mendengar pengakuan Billy dan Rena, Joshua mundur teratur agar tak ketahuan mencuri dengar. Ia menyesal sudah marah-marah dan curiga berlebihan."Mereka lagi shooting sinetron? Mantan pacarku tercinta ternyata anak kandung Papaku?" Joshua terkekeh oleh leluconnya sendiri."Itu sama sekali nggak lucu, Josh! Istrimu sedang sedih!" Ia membentak dirinya sendiri.Sementara itu, Rena tengah menyeka air mata Billy. "Sudah, jangan menangis lagi.""Apa yang kamu inginkan sekarang, Rena?""Maksudmu? Tentang apa?""Mamaku. Dia yang sudah...""Aku nggak tahu, Bill. Aku marah sekali waktu tahu ibuku meninggal karena mamamu. Aku bahkan belum pernah bertemu dengannya dan memanggilnya ibu." Rena kembali terisak."Katanya janga

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 99 : Kakak Adik

    Tangan Rena bergetar hebat dan hampir menjatuhkan satu ikat kertas di tangannya. Joshua sigap menggenggam kedua tangan istrinya."I- ini... I -ini pasti salah. Nggak mungkin mereka orang tuaku, Josh!""Shhh, shhh... Mau dibaca dulu keterangan di belakangnya? Haruskah aku yang membacakannya untukmu?"Rena mengangguk.Joshua mengambil kertas itu dengan posisi duduk yang masih sama. Membalik foto pernikahan Aurora dan David, lalu mulai membaca isi dalam dokumen itu."Nama ayah kandungmu David Ethan dan nama ibumu Widya Cahyani."Rena membungkam mulut dengan kedua tangannya sendiri. "Apa ibuku...." Rena terisak."25 tahun yang lalu, David melayangkan gugatan perceraian kepada Aurora. Karena David mengetahui perselingkuhan Aurora dengan..." Joshua tiba-tiba mengumpat."Dengan siapa, Josh?""Aditya Wijaya, ayah Gladis."Rena menatap sang suami tak percaya."Sejak itu, David sering tak pulang. Dia bahkan membeli rumah sendiri. Dan selama satu tahun, David diam-diam berhubungan dengan Widya,

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 98 : Orang Tua Rena

    Di ruang keluarga Gavin, para anggota keluarga masih berbincang-bincang. Kemudian mereka dikejutkan oleh kedatangan seseorang yang tak terduga."Aurora Volker! Bagaimana dia bisa masuk ke sini?!" Teriak James."Aku nggak pernah mengundangmu ke rumahku, Nyonya Volker," kata Peter."Aku yang menyuruhnya datang!" Seruan Oliver membuat semua orang terdiam. "Ikut aku, Nyonya Volker."Aurora membuntuti Oliver ke arah ruang kerja Peter. Wanita itu sama sekali tak memandang satu pun anggota keluarga Gavin yang lain. Jika bukan karena Oliver memiliki kartunya, mana sudi ia menginjakkan kaki di tempat ini."Langsung saja, katakan apa yang ingin Anda sampaikan," kata Aurora dengan sikap menantang."Kamu memang Volker sejati. Nggak terlihat gentar walaupun dalam hati ketakutan." Oliver terkekeh-kekeh."Aku sibuk, Tuan Besar Gavin. Kalau hanya mau basa basi, bilang saja ke sekretarisku.""Baik, baik." Oliver duduk berhadapan dengan Aurora. "Aku sudah memberi tahu Billy Volker tentang rahasiamu.""

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 97 : Pria Sejati

    Meskipun hari mulai gelap, para tamu masih memenuhi hotel. Tempat acara diperluas sampai ke dalam karena semakin banyak tamu yang datang. Sebab beberapa orang mendapat undangan di jam yang berbeda.Di sebuah layar di dalam hotel, rekaman Joshua dan Rena tadi diputar berulang-ulang. Orang yang baru datang pun bisa tahu acara yang sesungguhnya bukan hanya ulang tahun perusahaan.Rena dan Joshua duduk di sofa paling depan. Memberi salam dan berjabat tangan dengan para tamu silih berganti. Seperti pengantin baru pada umumnya.Kelompok yang pernah bertemu Rena di bar dulu ikut bergabung. Berfoto-foto lalu mengobrol seru."Ya ampun, aku nggak pernah menyangka kamu mau sama dia, Ren!""Iya, astaga! Kasihan sekali hidupmu!""Kalian mau dipecat, hah?!" Sentak Joshua.Para pria dan wanita itu cukup dekat dan terbiasa bersikap kurang ajar pada atasannya di luar kantor. Tapi mereka cukup sopan dan tahu posisi masing-masing saat bekerja.Mereka terus saja menggoda Joshua sampai wajah suami Rena it

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 96 : Nyonya Gavin

    Seminggu berlalu, pesta pun tiba. Hari ini tepat satu tahun ulang tahun pernikahan Rena dan Joshua. Sekaligus merayakan kelahiran Ethan meskipun telah 3 bulan berlalu.Acara diselenggarakan di halaman belakang Hotel Gavin sore ini. Para tamu undangan telah memenuhi area hotel.Oliver dan para tetua Gavin yang memasuki area diiringi tepuk tangan para undangan. Banyak karyawan yang belum tahu sosok Oliver Gavin itu. Sebab Oliver jarang sekali keluar pulau."Wah, kakeknya Pak Josh tampan sekali," ujar Cynthia."Betul... betul... Aku mau tuh jadi istri kedua," tukas wanita lainnya."Itu Alexa ada di belakang mereka. Dengar-dengar acara ini juga untuk merayakan pesta cucunya. Jangan-jangan beneran tuh Pak Josh mau menikah dengan Alexa."Sabrina mengerutkan kening tak suka. "Aku nggak pernah dengar tuh. Lagi pula di undangan cuma merayakan hari jadi Gavin Corp saja. Jangan banyak gosip kalian!""Eciee, yang tiap hari masakin calon suami," goda Ririn, teman Sabrina.Karyawati di Gavin Corp t

  • Sang Janda dan Para Pria Penggoda   Chapter 95 : Masak Garam

    "Kamu mau bilang dia istrimu?""Siapa lagi kalau bukan dia?""Jangan gila, Josh! Tadi bilang kalau kamu tahu aku mau ke sini, bukan?""Aku bilang, mungkin tahu tujuanmu ke sini. Mana aku tahu kamu mau datang.""Nggak, nggak. Aku yakin kamu tahu. Lalu kamu mau membuatku cemburu dengan pura-pura tidur dengan perempuan ini, bukan?"Joshua menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal. Ia sudah berusaha menjelaskan sebaik mungkin tapi lawan bicaranya tak juga mengerti."Jawab, Josh!""Kamu tunggu di luar saja. Aku mau pakai baju dulu."Alexa menangis tapi Ethan menangis lebih keras. "B- bayi siapa itu?""Itu anakku, Lexa."Rena membuai tempat tidur Ethan tapi ia terus menangis keras. Disusui pun tak mau.Rena bisa melihat Alexa terus menangis sambil menatap dirinya. Ia pun menuju ke arahnya. Memamerkan muka Ethan agar Alexa tahu bahwa Joshua tak bohong. Alexa menyumpal mulutnya ketika menatap Ethan."Gendong dia, Josh. Aku pusing," perintah Rena."Sebentar, Mamah. Aku pakai baju dulu." Joshua

DMCA.com Protection Status