Share

Bab 81: Karma

Setelah tujuh hari koma, akhirnya Sekartaji membuka mata. Tentu saja dia terkejut begitu menemukan diri berada di sebuah ruang pengobatan, sampai-sampai langsung bangkit dari ranjang tempatnya merebah, sebelum perlahan mulai mengingat tentang pertarungan sengit melawan Panji Asmara Bangun di medan perang.

Sewaktu sadar jika pakaiannya telah diganti, wanita itu menoleh ke meja. Hanya ada pedangnya di sana. Yang tak terduga saat hendak meraihnya, sesosok pria bergerak cepat menyambar tangan wanita tersebut sehingga dia langsung mengalihkan perhatian.

"Kenapa kau lakukan ini, menyembunyikan identitasmu dan membuatku melawanmu?" tanya Panji Asmara Bangun.

Akan tetapi, Sekartaji justru menatap benci sang Panji lantas menarik tangan kuat-kuat. "Lepas!"

"Kau lupa, Pangeran, kaulah yang menghianatiku dengan menikahi Anggraeni di belakangku!"

"Aku tidak sedang menguji cintamu, tapi aku ingin membunuhmu, jadi berhenti menjelaskan apa pun!”

"Kalau begitu lakukanlah," pinta Panji seraya meregangk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status