Share

Sang Dewa Perang
Sang Dewa Perang
Author: Kata Memecah Venice

Bab 1

Author: Kata Memecah Venice
last update Last Updated: 2021-09-10 18:59:33
Angin musim gugur terasa dingin di awal September. Dedaunan kering berjatuhan di bahu lebarnya. Thomas Mayo berdiri di bawah pohon tua dan sedang menatap gedung kantor Shalom Technology.

'Kakak, mereka bekerja sama menjebakku. Aku tak bisa lagi melawan mereka.’

Dua bulan sebelumnya, rantai modal Shalom Technology telah putus. Pemimpinnya, Scott Mayo dibebani utang yang sangat besar; 1,2 miliar dolar. Akibatnya, perusahaan itu digadaikan ke Darcy Davis dari Skyworld Enterprise.

‘Kakak, aku tak tahan lagi. Aku minta maaf karena pergi terlebih dahulu.’

Pada tengah malam, Scott melompat dari atap gedung dan tewas di tempat. Seorang pemuda berbakat dari dunia korporat pada zaman ini tewas begitu saja.

Setiap orang dengan jelas tahu masalahnya. Arena bisnis itu layaknya medan pertempuran. Scott hanyalah sosok korban yang menyedihkan.

Dalam hembusan angin dingin, Thomas menarik napas dalam-dalam dan mengangkat kepalanya untuk melihat bintang-bintang yang bersinar di langit.

“Scott, aku minta maaf karena aku terlambat."

".. tetapi jangan khawatir. Aku akan mendapatkan semua orang yang menjebakmu dan mengubur mereka di sebelahmu.”

Selama lima tahun terakhir, Thomas bergabung dengan pasukan militer perang di pantai barat. Wilayah ini sedang dilalap api peperangan. Dia memulai dari posisi rendah dan lewat keberaniannya dalam membantai musuh dan menang dalam banyak pertempuran, akhirnya dipercaya menjadi komandan batalion, seorang 'Dewa Perang' yang disegani. Kini, dia telah kembali.

Di gelapnya malam, sesosok suram muncul dari kegelapan dan memberikan sebuah buku biru kecil kepada Thomas. Dia adalah Samson Wood. Samson telah melewati 'api dan air' bersama Thomas. Dia adalah sahabat Thomas di medan perang.

“Saudaraku, mereka hanyalah serangga pengganggu. Kenapa kau perlu melakukan ini sendiri? Kau hanya perlu memberi perintah dan aku bisa menjamin bahwa Skyworld Enterprise, Darcy, dan anak buahnya akan menghilang dalam waktu tiga hari."

Thomas menggelengkan kepalanya perlahan.

"Ada hal-hal tertentu yang harus aku lakukan dengan tanganku sendiri."

"Oke."

Samson memiringkan kepalanya dan menghilang dalam sekejap mata seperti hantu.

Thomas merapikan kemejanya dan berjalan menuju gedung Shalom Technology yang tidak jauh dari tempatnya. Saat dia hendak memasuki gedung, seorang lelaki tua dengan punggung bungkuk dan tas di punggungnya sedang berjalan keluar. Orang tua itu berlari ke arah Thomas.

"Maafkan saya."

Orang tua itu mendongak dan hendak meminta maaf. Saat dia disambut oleh wajah tegas Thomas, matanya langsung berkaca-kaca. Dia berkata, "Tuan Muda, kau sudah kembali?"

“Ya, Paman Ben. Aku kembali."

Ben Caspian adalah seorang veteran di Shalom Technology. Dia telah menyaksikan anak-anak keluarga Mayo tumbuh dewasa. Ben bukan hanya karyawan Thomas, tetapi dia juga seorang sesepuh yang sudah seperti kakek baginya.

Ben melihat Thomas lalu menoleh dan melihat ke arah gedung perusahaan. Kekecewaannya yang luar biasa, yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata muncul.

"Kau terlambat."

Saat itu, seorang pria muda dengan rambut merah dan sebatang rokok di mulutnya berjalan ke arah Thomas.

“Orang tua, kenapa kau berlama-lama di sana?! Bukankah aku memintamu untuk berkemas dan pergi?!"

"Jika kau tetap seperti ini, percayalah, aku akan 'matikan lampumu'!"

Ben buru-buru mengangguk dan berkata, "Ya, ya, ya ... aku pergi sekarang."

Karena takut dan cemas, tangan Ben gemetar. Tasnya jatuh ke lantai. Barang-barang di dalamnya berguling ke mana-mana.

“Heh! Orang tua bodoh, beraninya kau buang sampah sembarangan di tempatku!"

Pria muda berambut merah itu melangkah maju dan hendak memberikan tendangan ke perut Ben ketika ledakan keras terdengar.

Ben berdiri di tempat, tidak terluka. Sementara itu, pemuda berambut merah tergeletak lima meter di belakang pintu masuk.

Perawakan Thomas yang mengesankan sudah ada di depan Ben. Ia melindunginya.

“K-Kau … Beraninya kau menyerangku?!

"Apa kau tahu siapa aku?"

Thomas menatap pemuda berambut merah itu dengan tatapan dingin. Dia berjalan ke depan dan menginjak-injak wajah Brendon Davis di bawah kakinya.

"Siapa kau?"

Ben terkejut. Dia segera berlari ke depan untuk menarik Thomas menjauh dari Brendon, si pemuda berambut merah. Ben berteriak ketakutan, “Tuan Muda, jangan bertindak sembarangan. Dia Brendon Davis, keponakan dari ketua perusahaan, Darcy Davis. Kita tidak bisa menyinggung mereka. Ayo pergi sekarang!"

"Pergi?"

Brendon bangkit dan membersihkan lengan bajunya. Dia mengibaskan tangannya dan delapan penjaga keamanan bergegas keluar. Mereka mengelilingi mereka berdua.

"Apa kalian pikir kalian bisa pergi begitu saja?"

Ben sangat ketakutan sehingga tangan dan kakinya gemetar. Dia buru-buru berkata, “Tuan Brendon, saya benar-benar minta maaf akan masalah ini. Tuan muda baru saja pulang dan tidak tahu tentang semua ini. Dia tidak tahu siapa Tuan. Saya akan menawarkan permintaan maaf saya atas namanya.”

"Permintaan maaf?" Brendon berjalan ke arah Ben dan menepuk-nepuk wajahnya dengan ringan.

“Apa gunanya ada penegak hukum jika permintaan maaf saja sudah cukup?”

“Bunuh bajingan dan orang tua itu."

“Kau tidak perlu menahan diri. Aku akan melindungi kalian."

"Serang!"

Penjaga keamanan mengepung mereka dengan tongkat listrik.

Ben sangat cemas sampai-sampai dia hampir menangis, “Tuan Muda, kau dalam masalah! Apa yang harus kita lakukan sekarang?!"

Thomas menggelengkan kepalanya pelan. Dia maju selangkah dan melindungi Ben di belakangnya. Sebagai 'Dewa Perang' yang biasa bertarung di medan perang, bertarung hanya dengan beberapa penjaga keamanan bukanlah apa-apa baginya.

Tepat ketika para penjaga keamanan hendak mengerumuni mereka, tiba-tiba, sebuah BMW perak berhenti di luar gedung perusahaan. Ketika pintu mobil dibuka, seorang pria berjas keluar dari mobil. Orang itu adalah Darcy Davis, ketua Shalom Technology saat ini.

"Ada apa ini?"

Saat penjaga keamanan menyadari kalau orang ini adalah Darcy, mereka semua ketakutan dan buru-buru berdiri tegak.

Brendon datang dan berkata, “Paman, ada orang yang membuat masalah. Aku akan memberi mereka pelajaran.”

"Oh?! Siapa yang berani melakukannya?”

Darcy berjalan mendekat dan melirik keduanya. Dia langsung senang.

"Yo! Bukankah kau ini Thomas Mayo?"

“Aku dengar kalau kau bergabung dengan militer lima tahun yang lalu dan sejak saat itu tidak pernah terdengar kabar darimu. Kenapa kau tiba-tiba kembali?"

Darcy berkata kepada Brendon, "Dia adalah kakak kandung dari pemimpin perusahaan sebelumnya."

Brendon mendengus pada dirinya sendiri, 'Bukankah pemimpin perusahaan ini sebelumnya adalah Scott Mayo? Dia yang kalah dengan utang 1,2 miliar dolar. Hutang ini membuatnya terpaksa melompat ke kematiannya?

'Adik laki-lakinya saja pecundang, seberapa jauh kakaknya ini akan lebih baik dari adiknya?'

Darcy tersenyum ketika berkata, “Kita saling kenal. Itu hanya kesalahpahaman. Ayo, masuk dan minum."

Darcy menarik Thomas masuk menuju aula besar.

Brendon tersenyum dingin dan sinis. Dia mengikuti mereka dari belakang. Ben sangat khawatir ketika dia melihat siluet Thomas memasuki gedung. Dia cemas namun tidak berdaya. Dia tahu betul bahwa Darcy adalah serigala berbulu domba. Oleh karena itu, tidak ada hal baik yang keluar dari dirinya dengan “mengundang” Thomas ke dalam.

'Tuan Muda, saya berdoa agar tidak terjadi apa-apa pada dirimu.'

Di dalam perusahaan, Thomas mengikuti Darcy ke aula besar.

Ada pertemuan tahunan perusahaan hari ini. Semua karyawan telah berdandan untuk menghadiri acara tersebut. Mereka mengenakan berbagai perhiasan glamor, tampak seperti orang kelas atas. Scott telah meninggal kurang dari sebulan yang lalu. Akan tetapi, mereka semua sudah lama melupakannya. Mereka bahkan menikmati hidup mereka dengan kegembiraan yang luar biasa.

Darcy membawa Thomas ke atas panggung. Dia mengepalkan tangannya untuk memberi isyarat agar orang-orang diam. Setelah itu, dia menggunakan mikrofon dan berkata sambil tersenyum, “Semuanya, tolong luangkan waktu kalian sebentar. Aku ingin dengan sungguh-sungguh memperkenalkan kalian semua kepada orang di sampingku ini."

"Dia adalah Thomas Mayo, kakak laki-laki Scott Mayo, yang merupakan mantan pemimpin perusahaan yang berhati 'ayam' dan tidak berguna. Orang yang melompat ke dalam kematian sendiri." Orang-orang di bawah panggung memandang Thomas dengan tatapan menggoda. Brendon bahkan menyeringai lebar dan memimpin orang-orang ini untuk bersorak.
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Plapon Interior
luar biasa, bagus baca dri bab 1 smpek tamat sangat menyenangkan, gk kerasa berapa bln lamanya
goodnovel comment avatar
Mah mudin
knp ad 2 novel yg sma
goodnovel comment avatar
Lafiza
Ceritanya keren. Baru baca satu bab langsung suka...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sang Dewa Perang   Bab 2

    Di atas panggung, Darcy mengangkat kepalanya sambil memandang jijik ke arah Thomas. Dia menikmati perasaan dimana dirinya memandang rendah orang dari posisi superior. Namun, ekspresi Thomas tetap tidak berubah.Darcy salah mengira kalau Thomas tidak berani berbicara karena takut, jadi dia memprovokasi Thomas. “Maaf, aku adalah orang yang sangat lugas. Jika aku telah melukai martabatmu yang rapuh, aku benar-benar minta maaf.“Sebenarnya, aku tahu kenapa kau ada di sini hari ini. Kau hanya ingin memeras uang dariku karena kematian adikmu, kan?“Aku telah melihat banyak orang sepertimu.”Darcy mengangkat bahu dan menambahkan, “Meskipun begitu, aku masih bisa memberimu uang selama kau bersedia mengatakan kalau 'Scott Mayo memang pantas mati' tiga kali di depan semua orang. Aku akan setuju untuk memberimu ... hmm ... lima ribu dolar. Bagaimana?" Ini adalah sebuah penghinaan.Ini benar-benar sebuah penghinaan!Orang-orang di bawah panggung tertawa. Semua orang tertawa begitu keras sehingga

    Last Updated : 2021-09-10
  • Sang Dewa Perang   Bab 3

    Samson menyunggingkan senyum. Dia mengerti apa yang Thomas rencanakan.“Ngomong-ngomong, Bos, aku baru saja mendapatkan pemberitahuan dari atasan.“Dia bilang kalau tiga distrik: Shaol, Desert Cele dan Oceania Hail akan bergabung untuk membentuk distrik Southland, dan kau akan menjadi panglima yang bertanggung jawab atas ini. "Bos, ini adalah posisi yang menguntungkan!"Thomas melihat ke luar jendela dan berkata, “Aku tidak lagi tertarik dengan hal semacam ini. Ayo pergi." "Hah? Ke mana?" Thomas berpikir sebentar, dan berkata, "Karena kita ada di sini, ayo pergi ke kampung halamanku." Setengah jam kemudian, mobil melambat. Setelah Samson pergi, Thomas berjalan ke distrik terkemuka dan sampai di vila bertingkat yang agak kuno. Dia mengetuk pintu beberapa kali."Siapa di sana?"Seorang wanita paruh baya membuka pintu. Dia adalah ibu mertua Thomas, Felicia Musk. Dia tertegun selama beberapa detik setelah melihat Thomas. Kemudian, dia berkata dengan nada gembira, "Oh, Thomas, kapan kau

    Last Updated : 2021-09-10
  • Sang Dewa Perang   Bab 4

    Setelah Thomas dan Emma memasuki lobi hotel, keduanya melihat meja perjamuan fine dining telah tertata rapi. Orang-orang yang lalu lalang mengenakan pakaian mewah dengan perhiasan yang sama mewahnya. Mereka memegang gelas anggur sambil berbincang sesuatu yang menyenangkan.Emma membawa Thomas ke meja di tengah aula dan tersenyum ketika dia berbicara dengan seorang lelaki tua. "Kakek!"Orang tua itu adalah kepala keluarga Hill saat ini, Richard Hill.Dia menyipitkan matanya. “Halo, Emma. Kenapa baru sampai sekarang? Aku sudah sengsara menunggumu. Ayo, duduk.”Ketika dia berbalik, dia melihat Thomas di samping Emma. "Siapa ini?" Dia bertanya dengan bingung.Emma menunduk dan menjawab dengan kurang percaya diri, "Dia suamiku, Thomas Mayo.""Oh?"Richard menilai Thomas sebelum dia berkata, “Kudengar kau menjadi tentara. Aku tidak menyangka kau kembali hari ini. Ayo, duduk.”“Terima kasih, Kakek.”Begitu Thomas duduk, Harvard Hill dengan sinis menanyainya dari seberang meja. "Thomas, apa

    Last Updated : 2021-09-10
  • Sang Dewa Perang   Bab 5

    Orang-orang saling berpandangan.'Dewa Perang? Pangkat macam apa itu?' Donald berpura-pura batuk dan kemudian berbicara, "Aku tidak tahu banyak tentang situasi di pantai barat. Namun, aku tahu semua pangkat militer. Tidak ada pangkat seperti "Dewa Perang". Thomas, berhenti mengarang cerita.”Saat itu, banyak orang merasa lega mendengarnya.“Jadi, bagaimanapun juga, ini adalah cerita karangan. Tidak heran kalau aku belum pernah mendengarnya. ”"Dia seharusnya membuat cerita yang lebih bisa dipercaya.” “Sebuah posisi yang bahkan Donald tidak tahu. Pasti tidak ada posisi semacam itu.” Emma dihadapkan dengan umpatan orang-orang. Dia merasa malu dan ingin menggali lubang untuk bersembunyi di dalamnya.Sementara itu, Thomas sangat santai. Dia berkata nada santai, "Mungkin, kau belum berhubungan dengan dia, itu sebabnya kau belum pernah mendengarnya."Orang-orang terdiam. Lalu, seketika ada keributan. Mereka menatap Thomas seolah-olah mereka sedang melihat orang bodoh. Orang ini sungguh ke

    Last Updated : 2021-09-10
  • Sang Dewa Perang   Bab 6

    Saat makan malam keluarga, banyak orang terus menyanjung Donald, satu per satu, dan mereka sangatlah ramah.Sementara itu, sejak awal hingga akhir, tidak ada seorang pun yang melihat Thomas dengan baik.Emma, ​​yang duduk di sampingnya, juga merasa terhina. Beberapa kali dia ingin berdiri dan pergi karena dia sungguh malu berada di tempat itu lagi.Pada saat itu, ponsel Thomas berdering."Permisi, aku harus menjawab panggilan ini."Setelah Thomas keluar dari ruangan, dia menjawab panggilan itu, dan suara Simson terdengar dari ujung telepon.“Bos, kami sudah menerima dokumennya. Mereka ingin Anda mengambil alih jabatan panglima dan bertanggung jawab atas tiga kota. Anda harus menghadiri upacara suksesi.”“Kamu tahu aku. Aku tidak suka formalitas seperti ini. Aku dapat mengambil alih jabatan panglima penanggung jawab, tetapi batalkan saja upacara suksesinya,” jawab Thomas acuh tak acuh. “Hmm … Itu sudah diatur oleh atasan kita. Bos, ini tidak mudah untuk dibatalkan.”“Kalau beg

    Last Updated : 2021-09-10
  • Sang Dewa Perang   Bab 7

    Di malam hari, Thomas dan Emma memasuki kamar tidur.Meskipun keduanya adalah suami istri dan seharusnya tidur di ranjang yang sama di dalam kamar, keduanya seperti orang asing. Oleh karena itu, mereka tiba-tiba merasa canggung harus tidur di ranjang yang sama. Terutama Emma. Dia belum pernah tidur bersama wanita lain, apalagi pria yang baru dia kenal, meskipun pria itu adalah suaminya.Thomas tidak membuatnya kesulitan. Dia langsung mengambil selimut dan melebarkannya di lantai."Kau sedang apa?" tanya Emma."Kau tidur di tempat tidur, aku tidur di lantai."“Ini ….”“Kau tidak perlu merasa kasihan padaku. Selama ini aku sudah terbiasa tidur di lantai.”Emma tidak banyak bicara. Dia mematikan lampu dan menaiki tempat tidur.Dalam kegelapan, Thomas tiba-tiba berkata, "Maaf."Emma gemetar. Dia tidak pernah mengira Thomas akan mengatakan itu padanya.Thomas melanjutkan, “Selama bertahun-tahun, aku selalu merasa kasihan pada dua orang. Salah satunya adalah adikku, dan yang satu

    Last Updated : 2021-09-10
  • Sang Dewa Perang   Bab 8

    Mereka secara berurutan berjalan menuju pintu masuk utama gedung dengan rapi.Ada beberapa lusin penjaga di pintu masuk utama, dan para penjaga di barisan paling dalam bersenjata. Itu adalah tanda jika orang-orang yang pergi ke sana hari ini berstatus tinggi.Donald dan dua orang lainnya mendekati pintu masuk gedung, diikuti oleh Thomas dan Emma.Beberapa dari mereka dihentikan oleh para penjaga di pintu pada saat yang bersamaan.“Tolong tunjukkan kartu identitas Anda.”Harvard dengan arogan memberikan kartu identitasnya kepada si penjaga sebelum dia berbalik dan menatap Thomas. “Perhatikan baik-baik, ini bukan tempat yang bisa dikunjungi orang-orang sepertimu.”Penjaga itu memindai kartu identitasnya dengan mesin, dan tanda "X" merah besar yang sangat terang langsung ditampilkan.Penjaga bersenjata segera datang dan menghentikan Harvard.Harvard sangat ketakutan sehingga kulitnya menjadi pucat. “Hei, apa yang terjadi?”Penjaga itu langsung mengembalikan kartu identitasnya. “A

    Last Updated : 2021-09-10
  • Sang Dewa Perang   Bab 9

    Mereka berdua sampai di tempat acara. Sekilas, mereka melihat Johnson membawa kotak hadiah. Pria itu mondar-mandir dan tampak cemas."Ayah." Emma berjalan mendekatinya.“Kenapa kalian di sini?” Johnson terkejut.Emma menunjuk Thomas, dan berkata, “Dia meminta teman-temannya untuk memberi kami dua undangan. Jadi, kami datang untuk melihat-lihat.”"Dia bisa mendapatkan undangan?"Thomas tersenyum sambil berkata, “Temanku saat aku masih menjadi tentara di Pantai Barat adalah teman baik penyelenggara upacara ini. Oleh karena itu, dia memberi aku dua undangan lewat orang dalam.” Johnson mengangguk dan berkata, "Jadi begitu."Emma bertanya, "Ayah, kenapa Ayah mondar-mandir di sini?" Johnson mengerutkan kening dalam-dalam, dan berkata, “Ini karena hadiah. Aku sudah membeli bir Rhapsody. Tapi, masalahnya aku tidak berani memberikannya. Apa kamu tahu kalau harga bir ini cuma tiga dolar enam puluh sen per botolnya? Apa benar memberikan bir berkualitas rendah seperti ini?”Thomas berka

    Last Updated : 2021-09-10

Latest chapter

  • Sang Dewa Perang   Bab 2419

    Tidak ada yang tahu seberapa jauh gelar Kaisar Keberuntungan diwariskan.Mereka akhirnya menangkap Bintang Keberuntungan.Setelah itu, Eric beraksi dan menarik tangkapannya secepat yang dia bisa. Dengan itu, semua kaki tangan Keberuntungan yang tersisa ditangkap dalam satu gerakan!Dua juta warga tak berdosa diselamatkan, karena mereka semua meminum penawarnya.Sekali lagi, Thomas menyelamatkan hari itu.Untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka, para warga memutuskan untuk mendirikan patung Thomas di Kota Celandine dan juga banyak kota lainnya.Di Graha Vistaria.Phoebe berlari ke arah ayahnya dengan tergesa-gesa. Dia lalu tersenyum padanya dan berkata, “Apa yang aku bilang padamu, Ayah? Thomas pasti akan membalikkan keadaan, bukan? Aku menang!"Declan sangat tidak tenang, sehingga dia mulai menangis.Thomas benar-benar terlalu luar biasa. Dia mampu membalikkan keadaan, bahkan dalam keadaan sulit seperti itu.Di saat yang sama, kutukan yang telah menjangkiti keluarga Mars

  • Sang Dewa Perang   Bab 2418

    Keberuntungan tercengang. Mengapa Thomas masih hidup dan bergerak?“Tidak perlu meragukan matamu sendiri. Aku memang masih hidup.”Kerumunan berpisah, memberi jalan bagi sosok yang sangat familier. Itu adalah Thomas, Thomas yang disaksikan publik saat dia mati.Sambil dia berjalan, dia berkata, “Penelitian kami sebelumnya sudah mencapai penyelesaian sembilan puluh sembilan persen. Tapi tidak peduli seberapa keras kami berusaha, satu persen terakhir tetap berada di luar jangkauan kami. Pada saat itu, aku berpikir kalau mungkin satu-satunya cara adalah dengan meminum Air Leluhur dan mengalami racun itu sendiri, yang memungkinkan aku mendapatkan terobosan untuk satu persen terakhir.“Dan itulah yang terjadi. Aku berhasil melakukannya.“Setelah meminum Air Leluhur, aku akhirnya mengerti apa itu satu persen dan berhasil membuat penawar Air Leluhur. Sekarang penawarnya sudah dibuat, itu akan memutuskan hubunganmu dengan Air Leluhur.“Kau tidak akan bisa membunuh siapa pun lagi."Kau s

  • Sang Dewa Perang   Bab 1417

    Erick jelas tidak mampu mengambil risiko kali ini. Tapi dia tidak memiliki pilihan. Satu-satunya pilihannya adalah mendengarkan apa pun yang dikatakan pihak lain dan menyiapkan helikopter dalam waktu dua belas jam.Bukan itu saja. Dia juga seharusnya meminta atasannya untuk membantu Keberuntungan keluar dari negara itu.Memikirkan hal itu membuat Eric geram."Brengsek!"Dia pergi dengan marah untuk menangani sisa masalah ini.Langit Kota Celandine tertutup awan.Sang patriarki, Declan, sedang berada di kebunnya di Graha Vistaria. Dia menatap bunga-bunga layu sambil dia berduka.Seluruh hidupnya dihabiskan untuk mendukung Pak Cole dengan harapan dia akan mampu menciptakan penangkal Air Leluhur. Tapi pada akhirnya, Pak Cole tidak mencapai apa-apa.Kedua muridnya— Tangan Suci Elliot yang Tak Terduga, dan Thomas—keduanya tewas.Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mampu menciptakan penawar Air Leluhur lagi."Aduh ...." Declan menghela napas. Sepertinya tidak mungkin mematahkan

  • Sang Dewa Perang   Bab 2416

    Pada saat itu, masyarakat umum tiba-tiba tercengang, seperti disambar petir. Semua orang turun ke tempat pembuangan sampah.Banyak dari mereka yang memiliki kekuatan psikologis yang buruk langsung tumbang di tanah.Mereka percaya kematian Thomas dapat ditukar dengan keselamatan mereka sendiri, tetapi siapa tahu, pada akhirnya, mereka tidak mendapatkan apa-apa, dan Bintang Keberuntungan, seperti biasa, menggunakan nyawa mereka sebagai alat tawar-menawar untuk memaksa pihak berwenang mendengarkan kata-kata Yang Mulia.Tidak ada penangkal Air Leluhur yang akan tercipta secara kebetulan.Kehidupan orang-orang masih di tangan Yang Mulia.Setiap kali keberuntungan menginginkan mereka mati, mereka akan mati tanpa kemampuan untuk melawan.Namun, ini bukan bagian yang paling menakutkan.Yang lebih menakutkan dari ini adalah bahwa satu-satunya orang yang dapat menciptakan penawar Air Leluhur telah dipaksa mati hidup-hidup oleh mereka.Mustahil untuk membuat penangkal Air Leluhur tanpa Th

  • Sang Dewa Perang   Bab 2415

    Eric menghela napas dalam-dalam, "Thomas, meskipun semuanya telah mencapai titik ini, kau tetap begitu baik hati.""Aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan kecuali memilih kematian karena penelitianku gagal." Thomas menghela napas panjang. "Sebelum aku mati, aku ingin berbicara dengan keluargaku di telepon."Awalnya Emma dan yang lainnya datang ke Kota Celandine karena ingin bertemu kembali dengan Thomas.Siapa sangka kalau situasinya sudah berubah menjadi situasi hidup dan mati?Dunia seperti permainan catur; semuanya tidak dapat diprediksi.Ketika Thomas melakukan panggilan video dengan keluarganya, Emma sudah berlinangan dengan air mata di ujung sana. Dia menangis dan berteriak pada Thomas untuk tidak bertindak impulsif. Dia mengatakan mungkin masih ada ruang untuk membalikkan keadaan.Itulah yang dia pikirkan, tetapi bukan itu masalahnya.Setiap menit yang Thomas tunda akan membuat semakin banyak orang yang tewas akibat Air Leluhur. Selain itu, ketakutan serta kemarahan or

  • Sang Dewa Perang   Bab 2414

    Untuk penelitian yang menuntut seperti itu, setengah hari terlalu singkat.Thomas telah merekrut dokter dan peneliti terbaik yang dapat dia temukan untuk mengerjakan studi terperinci mengenai Air Leluhur.Dulu, sulit untuk mencapai terobosan dalam penelitian Air Leluhur. Hal ini karena mencari tahu cara membuat penawar untuk Air Leluhur itu demikian menantang. Di sisi lain, sangat sulit mendapatkan Air Leluhur. Karena mereka hanya memiliki sedikit sampel, hasilnya mengecewakan.Namun, sekarang berbeda. Karena pasokan air seluruh kota sudah diubah menjadi Air Leluhur, mereka bisa mengumpulkan sampel sesuka mereka. Ini sangat memudahkan Thomas dan yang lainnya untuk mendapatkan materi untuk diteliti.Dengan Thomas sebagai penanggung jawab, ratusan peneliti melakukan penelitian besar-besaran hanya dalam waktu setengah hari.Sayangnya, situasi tidak berjalan sesuai rencana.Thomas masih gagal.“Kita hampir mendapatkannya."Sedikit lagi kita akan berhasil!" Thomas menghela napas

  • Sang Dewa Perang   Bab 2413

    Sungguh jahat! “Yang kami inginkan hanyalah—keselamatan.“Selama kami aman, kami pasti tidak akan mempersulit semua orang. Jika kami aman, tidak ada yang akan mati.“Nah, saya punya permintaan kecil untuk memastikan keselamatan semua orang.“Saya menuntut agar Thomas segera meminum Air Leluhur! Orang ini benar-benar merepotkan Yang Mulia dan kami harus menjaganya di bawah kendali kami demi keselamatan kami sendiri. Maafkan kami atas ketidaknyamanan ini.“Kami hanya akan memberi setiap orang waktu setengah hari untuk mempertimbangkan hal ini. Kaisar akan mulai membunuh orang jika Thomas tidak melangkah maju dan meminum Air Leluhur sore ini."Oke. Saya sudah mengatakan semua yang ingin saya katakan. Selamat tinggal."Layar TV menjadi gelap dan begitu pula wajah Eric.Dia menendang tempat sampah dan berkata dengan galak, “Apa ini? Kaulah satu-satunya orang di dunia yang bisa membuat penangkal racun Air Leluhur, Thomas! “Begitu kau minum Air Leluhur, kau akan dikendalikan oleh m

  • Sang Dewa Perang   Bab 2412

    Setelah mendengarkan penjelasan Thomas, Eric juga menunjukkan ekspresi kaget dan mengucapkan beberapa kata, "Seperti yang diharapkan."Apa yang dia maksud dengan 'seperti yang diharapkan'?Apa mungkin Eric tahu bahwa Bintang Keberuntungan ada di belakangnya sejak awal?"Thomas, ikut aku."Eric membawa Thomas ke bangsal kosong dan mengunci pintu. Keduanya duduk di sudut bangsal.Dia berbisik, “Ada berita yang belum aku umumkan ke publik. Selain Kota Celandine, ada lebih dari sepuluh kota yang bermasalah. Apa kau tahu kota mana saja itu?" Mata Thomas berbinar. Dia sudah tahu apa yang ingin Eric katakan.Pada pertemuan sebelumnya, Eric dengan jelas menyatakan bahwa lebih dari sepuluh kota di seluruh negeri telah dikuasai oleh Bintang Keberuntungan. Sekarang, kebetulan ada lebih dari sepuluh kota yang penduduknya telah diracuni.Apa ada kebetulan seperti itu?Thomas berkata, “Penduduk terkena racun Air Leluhur. Lebih dari sepuluh kota berada di bawah kendali pasukan Bintang Keber

  • Sang Dewa Perang   Bab 2411

    “Aku tidak. Aku melihat berita pagi ini dan aku terkejut. Aku belum berani minum seteguk air sampai sekarang.” Pisces menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Apa ini bencana alam atau bencana buatan manusia? Ini benar-benar mengerikan.”Tidak peduli apakah itu bencana alam atau bencana buatan manusia, itu bukan masalah kecil.Thomas segera pergi ke rumah sakit.Eric sudah lama menunggu di sini. Begitu dia melihat Thomas datang, dia segera memintanya masuk ke bangsal.Dia melihat seorang pasien terbaring di ranjang rumah sakit dengan mata tertutup dan tubuh gemetar. Meskipun cuaca sedang sangat panas, badannya dingin sekali seolah baru keluar dari lemari pendingin. Seorang dokter berjalan mendekat dan berkata, “Pak Mayo, izinkan saya memberitahu Anda gambaran umum tentang situasi saat ini."Virus itu menyebar melalui sumber air.Setelah meminum air yang mengandung virus, virus akan mengintai di tubuh manusia.Namun, mengintai tidak berarti akan menyebabkan wabah.Saat ini, l

DMCA.com Protection Status