Share

94. Kebimbangan

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2023-06-27 22:09:15
Selain Mark Donovan yang begitu bimbang akan siapa pemimpin yang harus dia ikuti, ratusan pasukan lain pun juga merasakan hal yang sama.

Bahkan, ketika waktu hanya tinggal satu jam lamanya untuk mendaftar, masih begitu banyak pengawal yang belum mendaftar.

Andrew Reece yang bertugas mengawasi pendaftaran itu menatap monitor dengan agak cemas. "Baru 208."

Amanda Clark yang juga sedang bersamanya malah sudah stres sejak tadi, "Apakah kita tidak bisa meminta pada raja untuk langsung menentukan semua prajurit? Kenapa harus menunggu mereka mendaftar sendiri?"

Andrew Reece membalas, "Mana bisa kita mengubah keputusan raja, Nona Clark?"

"Tapi, tetap saja. Ini tidak adil. Sebentar, aku akan coba menghubungi pihak Jenderal Gardner."

Kening Andrew sontak mengerut, "Untuk apa?"

"Ya membandingkan, apa jangan-jangan mereka lebih banyak yang mendaftar ke sana dibanding ke sini."

"Astaga, kalau itu ak perlu kau tanya lagi. Sudah jelas, mereka lebih banyak mendaftar ke sana," jawab Andrew den
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Sang Dewa Perang Terkuat    95. Apa Untungnya Buatku?

    Dengan amarah yang membara Howard pun membalas, "Tak usah. Tanpa kau pindahkan aku, aku sendiri yang akan keluar dari pasukan ini."Steven tertawa mengejek, "Bagus. Bagus. Ternyata kau cukup tahu diri juga.""Sana pergi!" usir Steven.Howard pun segera meninggalkan tempat itu dan bergerak menuju gedung Perang lalu mengatakan keinginannya. Dengan tangan terbuka, Andrew Reece menerima kehadiran satu pasukan tambahan itu.Pria itu langsung saja diarahakn untuk langsung menemui Bill Stewart yang kemudian dengan cepat memberinya arahan. Hal ini berdasarkan waktu yang mereka yang sangat terbatas. Mereka tak memiliki waktu lagi untuk melatih lebih banyak.Secara total, pasukan yang dimiliki Bill adalah 239, sementara Jody 2109. Bill mengambil Andrew sebagai wakilnya, sementara Steven dipilih sebagai wakil Jody. Di hari keberangkatan, sang raja Kerajaan Ans De Lou terlihat memberi pidato singkat, "Jenderal Perang, Jody Gardner dan Bill Stewart. Kami menanti kepulangan kalian dengan utuh."Ke

    Last Updated : 2023-06-28
  • Sang Dewa Perang Terkuat    96. Perang di Dua Kerajaan

    Tak mau tertipu akan bujuk rayu sang suami yang terkadang menyesatkan itu, Monica dengan begitu tenang membalas, "Tidak." Keannu yang awalnya menduga jika sang istri akan jatuh ke dalam perangkapnya itu menyahut dengan nada kecewa, "Ah, kau membuatku kecewa, Monica." "Kecewa karena aku ternyata lebih pintar dari dugaanmu?" ujar Monica. Keannu hanya tertawa dan kemudian memeluk istrinya itu, "Kecewa karena kau mengabaikan tawran dariku untuk bebas." "Aku tak pedului," ucap Monica, beranjak pergi dari tempat itu. Keannu hanya bisa menghela napas kecewa karena tak berhasil membujuk istrinya. Sementara itu, pesawat tempur Bill masih mengudara dan sedang menuju ke daerah yang akan menjadi pertumpahan darah. Dia menoleh pada anak buahnya di sekelilingnya, "Ingat apa yang sempat aku katakan pada kalian. Jangan pernah lupa jika kalian akan menang jadi jangan pernah takut dan ragu saat menyerang." Semua orang menjawab dengan serempak. Bill lanjut berbicara, "Dan satu lagi, ingat bahwa n

    Last Updated : 2023-06-29
  • Sang Dewa Perang Terkuat    97. Pengecut?

    Andrio Hellfric yang awalnya terlihat tenang itu pun mulai merasa terganggu akan perkataan Jody Gardner. Kerpercayaan dirinya yang tinggi akan bisa mengalahkan Jody Gardner itu pun mulai menurun secara drastis.Namun, rupanya hal itu tidak dirasakan demikian oleh anak buah Andrio. Salah satu anak buahnya berjalan mendekat ke arah sang jenderal perang dan berbisik, "Jenderal, itu hanya trik dia untuk membuat Anda ragu.""Percayalah, lebih baik membunuhnya sekarang dari pada kita yang akan hancur.""Benar, Jenderal. Ini kesempatan yang sangat bagus untuk membunuhnya. Dengan terbunuhnya sang pemimpin mereka, mental mereka pasti akan jatuh dan akan dikalahkan dengan mudah, Jenderal."Andrio masih terdiam, belum membuat keputusan. Sang anak buah pun kembali berkata, "Jenderal, percayalah! Jody Gardner dikenal bermulut dingin. Semua yang dikatakan hanyalah jebakan. Lagi pula, kita juga bisa merahasiakannya, bukan? Kita bisa membunuhnya tapi tak perlu mengatakan atau mengumumkannya. Biarkan

    Last Updated : 2023-07-01
  • Sang Dewa Perang Terkuat    98. Kematian Panglima Perang

    Andrio Hellfric yang tidak pernah menyangka akan diserang dengan cara curang dan amat sangat pengecut itu membelalakkan mata kala melihat bilah pedang menembus dadanya. Dari dalam mulutnya seketika keluar darah dan hanya dalam beberapa detik pria itu kemudian menjumpai ajalnya.Jody Gardner yang telah berhasil mengalahkan sang Jenderal Perang Kerajaan Hellfric itu sontak mengacungkan perang dan berteriak, "Aku telah membunuh Andrio Hellfric."Bersamaan dengan itu tawanya pun menyembur. Jody Gardner terlihat begitu gembira.Semua anak buah Andrio Hellfric segera menghampiri sang pemimpin yang sudah tak bernyawa. Melihat itu, kemarahan mereka pun tersulut. Menyadari bila Jenderal Perang mereka dibunuh dengan cara yang tidak adil, mereka pun menggeram marah. Sadar saat nyawanya sedang terancam, Jody Gardner pun lari terbirit-birit hingga manyeret kakinya yang sempat terluka akibat bertarung dengan Andrio Hellfric.Sang wakil, Giorgino Hellfric yang merupakan sepupu dari Andrio Hellfric

    Last Updated : 2023-07-02
  • Sang Dewa Perang Terkuat    99. Kemenangan yang Dekat

    Bill merasa bila pertanyaan itu sungguh terdengar lucu dan aneh di telinganya. Bagaimana bisa dia meniru dirinya sendiri? Akan tetapi, dia sadar bila semua orang memang tak mengerti identitasnya.Dengan santai dia pun menjawab, "Anggap saja begitu.""Kau benar-benar menirunya? Apa alasannya?" tanya James Sealand masih sangat penasaran dengan orang yang menurutnya sangat unik itu.Bill menoleh, "Boleh kutanya dulu padamu?""Ya," jawan James."Kau berbicara seolah benar-benar mengenalnya. Lalu, apa pendapatmu tentang Jenderal Mackenzie?"James meragu. Dia pun akhirnya berbicara dengan jujur, "Aku ... tidak mengenalnya. Aku hanya mendengar tentangnya. Lagi pula, mana mungkin tidak tahu mengenai Jenderal Perang terkuat yang dimiliki oleh Kerajaan Ans De Lou? Aku yakin semua orang mengetahui sosok hebat itu.""Beliau sosok jenderal yang rasanya hanya hidup satu sekali. Maksudku, tak mungkin ada yang bisa menyamainya. Selain tangkas dan memiliki kemampuan yang hebat, kudengar dia memiliki

    Last Updated : 2023-07-03
  • Sang Dewa Perang Terkuat    100. Mustahil

    Akan tetapi, keraguan itu hanya terselip dalam pikiran Giorgino sesaat karena entah bagaimana dia dengan segera menyadari sebuah strategi licik yang disusun oleh Jody Gardner sehingga ketika Jody Gardner hendak mencuri kesempatan untuk menikam dirinya, Giorgino berhasil mengelak.Jody pun terbelalak saat serangannya gagal."Hei, sudah aku bilang aku tak sepolos sepupuku," ucap Giorgino dan hanya dalam satu kali gerakan dia telah memukul balik Jody dengan begitu keras hingga Jody kehilangan keseimbangan.Sayangnya, salah satu jenderal perang Kerajaan Ans De Lou itu belum menyerah dan langsung melancarkan serangan dengan melempar pedang tapi beruntung Giorgino masih bisa menangkal serangan itu dan terjadilah pertempuran seru antara kedua orang itu.Beberapa senjata digunakan tapi tak ada satu pun yang terlihat akan kalah. Para pasukan pun sibuk mempertahankan posisi mereka masing-masing hingga hampir satu jam lamanya sampai akhirnya Jody Gardner berhasil diringkus dalam keadaan pingsan.

    Last Updated : 2023-07-04
  • Sang Dewa Perang Terkuat    101. Perintah Dadakan

    "Yang Mulia, apa kita perlu menyiapkan acara penyambutan?" tanya Edric Gustav.Mendengar usul itu, Keannu begitu cepat-cepat menolak dengan tegas, "Tidak."Semua orang di gedung aula istana sontak terdiam, sedikit terkejut dengan reaksi raja mereka yang agak aneh itu. Amanda Clark yang duduk di bagian staff istana di bagian kanan itu pun terlihat menatap rajanya dengan raut penuh kebingungan.Melihat kebisuan yang tiba-tiba itu, Keannu Wellington pun segera menjelaskan lebih lanjut, "Kalian tahu betul kita berperang dengan dua kerajaan. Kita mengirim dua Jenderal Perang kita ke sana. Meskipun salah satu dari mereka telah memenangkan perang, tapi yang satunya tertawan. Mana pantas kita merayakan kemenangan?""Bukan berarti kita tidak menghargai apa yang telah diperjuangkan oleh Jenderal Stewart untuk kerajaan kita, tapi kita tidak bisa mengesampingkan masalah dengan Kerajaan Hellfric yang masih belum selesai."Ucapan raja mereka itu terdengar begitu bijak hingga beberapa orang manggut-

    Last Updated : 2023-07-05
  • Sang Dewa Perang Terkuat    102. Siapa Dia?

    Akan tetapi, saat mereka memulai perjalanan mereka menuju Kerajaan Hellfric, kerajaan yang seharusnya bukan menjadi tanggung jawab mereka, dua orang prajurit baru yang bergabung di detik-detik akhir keberangkatan mereka ke Kerajaan Sealand datang mendekati Bill.Keduanya memberi hormat dengan tulus, "Jenderal."Bill mengangguk dan berkata, "Ya. Ada apa?"Kedua pasukan itu saling lempar pandang, seakan sedang berkomunikasi lewat tatapan. Bill yang melihat dua orang itu pun berkata, "Aku tahu kalian berdua lelah dan merasa ini sangat tidak adil untuk kalian semua. Kalian sudah berjuang dengan begitu keras tadi, tapi masih harus kembali bertarung. Aku sungguh ingin kalian mengerti."Tak satu pun dari mereka yang berniat menyela perkataan sang jenderal. Mereka malah mendengarkan dengan seksama sampai sang jenderal selesai berbicara."Ini menyangkut kerajaan kita, pasukan yang lain masih ada di sana dan juga Jenderal Perang kalian yang lain masih menunggu kita. Jadi, aku minta kalian untuk

    Last Updated : 2023-07-06

Latest chapter

  • Sang Dewa Perang Terkuat    58. Penumpang Cerewet

    Pemuda berusia 23 tahun itu melonggarkan bagian kerah kemejanya dan kemudian duduk dengan nyaman. Wajahnya tampak cerah penuh senyuman. Bahkan, salah seorang penumpang lain yang duduk satu kompartemen dengannya merasa bila pemuda yang membawa tas ransel dengan lambang Kerajaan Ans De Lou itu merupakan pria muda yang sangat ceria.“Maaf, di mana Anda akan turun?” Gary bertanya untuk sekedar berbasa-basi dengan teman satu kompartemennya itu.Pria yang terlihat seusia dengannya itu pun menjawab, “Vues Hill.”Gary mengangguk, “Oh, Anda berarti turun sebelum saya.”“Anda memang turun di mana?” pria itu bertanya balik. “Ah, saya akan turun di stasiun terakhir, Wenderstein,” jawab Gary.Pria itu mengerutkan dahi, “Wenderstein? Anda berasal dari daerah … yang pernah menjadi milik Kerajaan Sealand rupanya.”Gary tersenyum ramah dan mengangguk, “Anda sepertinya mengetahui daerah saya.”Pria itu langsung manggut-manggut, “Tentu saja. Saya pernah pergi ke sana beberapa kali.”Gary sebetulnya en

  • Sang Dewa Perang Terkuat    57. Satu Hari Cukup?

    “Mohon ampuni saya, Yang Mulia. Saya … akan berhenti berbicara dan mendengarkan Anda,” kata Gary Davis yang setelah mengucapkan hal itu segera menutup mulutnya rapat-rapat. Lelaki muda itu pun juga menundukkan kepala seolah takut bila dirinya akan membuat sang raja muda murka kepadanya.Xylan mendesah pelan melihat kepatuhan asisten pribadinya itu dan kemudian menanggapi, “Gary, aku … sudah mengingkari janjiku. Aku tidak bisa membuatmu menempati posisi penting di istana ini.”Dia mengamati ekspresi wajah Gary yang sialnya tidak terlihat olehnya karena kepalanya tertunduk agak dalam.Tetapi, melihat Gary yang tidak bergerak sedikitpun Xylan yakin Gary mendengarkan semua perkataannya dengan baik-baik.“Tapi … bukan berarti aku tidak bisa melakukannya selamanya,” Xylan melanjutkan.Perkataan Xylan berhasil membuat Gary sedikit menggerakkan kepalanya tapi masih tetap dalam posisi tertunduk.Xylan tersenyum samar dan menambahkan, “Iya, Gary. Kau tidak salah mendengar. Aku hanya menunda pe

  • Sang Dewa Perang Terkuat    56. Katakanlah, Yang Mulia!

    “Jenderal Gardner, kau selalu bisa membaca apa yang ada di dalam otakku,” Xylan menjawab pelan.Sudut bibir James pun terangkat sedikit membentuk sebuah senyuman tipis.“Katakanlah, Yang Mulia! Saya siap membantu Anda,” James berujar santai.Xylan menganggukkan kepala, “Ini tentang kau.”“Tentang saya?” James mengulang dengan ekspresi terkejut.Pria muda itu sama sekali tidak mengira bahwa jawaban dari sang raja justru mengenai dirinya. Dia pikir yang dimaksud Xylan adalah kekhawatirannya terhadap pemerintahan. Dengan nada bingung dia bertanya, “Apakah ada sesuatu yang saya lakukan mengganggu Anda, Yang Mulia?” Xylan menggelengkan kepala dengan tegas, “Tidak. Kau justru lebih banyak membantuku dan itu sudah di luar ekspektasiku.”Hal itu tentu semakin membuat James tidak mengerti, “Lantas apa yang Anda pikirkan tentang saya?”“Ini soal perjanjian kita sebelum aku dilantik,” jawab Xylan.Dahi lebar James mengerut, tapi dia segera menyadari dengan cepat tentang apa yang dimaksud oleh

  • Sang Dewa Perang Terkuat    55. Tidak Kecewa?

    Seorang staf wanita dari kementerian lain seketika menertawakan perkataan Celine Klein. Wanita muda itu adalah Lucy Berry.Tetapi Celine, wanita muda berusia dua puluh lima tahun itu hanya menatapnya dengan alis terangkat sebelah. Dia tidak tampak terganggu sama sekali, justru penasaran.Beberapa orang juga akhirnya ikut tertawa bersama wanita yang juga terlihat seusia dengan Celine.Dikarenakan tidak mendapatkan tanggapan sesuai yang dia inginkan, Lucy berkata dengan nada sinis, “Kenapa kalau Raja Xylan memilih seorang wanita dari kalangan biasa? Apa … kau berminat menjadi istrinya?”Celine hendak menjawab, tapi Lucy menertawakan dirinya lagi dan berujar, “Jangan terlalu banyak berharap! Meskipun Raja Xylan memilih seorang wanita yang bukan berasal dari anggota keluarga kerajaan, dia tetap tidak mungkin melirik seorang staf biasa sepertimu.”Tatapan matanya pada Celine jelas sangat meremehkan, namun Celine tetap terlihat tenang dan santai.Wanita muda itu malah dengan berani berkata,

  • Sang Dewa Perang Terkuat    54. Raja Terbaik?

    Perkataan Perdana Menteri Kerajaan Ans De Lou yang telah berjasa banyak untuk negeri itu seketika membuat sebagian besar menteri di istana itu menjadi terkesima.Banyak di antara mereka yang takut bernapas. Bahkan, ada juga yang tidak berani hanya sekedar menggerakkan bola mata mereka. Hal itu lantaran menurut mereka Philip Crawford terlalu berani sehingga mereka berpendapat bahwa kali itu raja muda yang baru saja dilantik itu pasti akan kehilangan kesabarannya dan marah besar.Reiner Anderson, salah satu komandan perang di negeri itu hampir merasa jika hal itu adalah akhir dari perdebatan yang terjadi antara dua orang yang berbeda generasi itu.“Perdana Menteri Crawford pasti tamat kali ini. Raja Xylan tidak mungkin membiarkannya,” kata Reiner dengan nada suara terdengar penuh kengerian.Josh Cleve mengedipkan mata dan berkata, “Kau benar, Rei. Tuduhan itu sedikit keterlaluan menurutku. Kalau begitu caranya, raja muda itu pasti akan mendepak si tua Crawford.”Benedict Arkitson yang

  • Sang Dewa Perang Terkuat    53. Demi Kebaikan

    Philip Crawford pun menjawab, “Yang Mulia, Anda telah melakukan kesalahan besar.”Semua orang menahan napas mendengar jawaban yang sangat berani yang dikatakan oleh Philip.Bahkan, Ashton Rowles tampak terkejut setengah mati hingga lupa menutup mulutnya yang terbuka lebar.“Astaga! Apa Perdana Menteri sudah hilang akal?” gumam seorang menteri yang berdiri tidak jauh dari Ashton.Seorang temannya yang juga merupakan menteri pun membalas, “Dia memang sudah gila.”“Aku rasa dia berani membantah raja karena dia tidak rela kehilangan jabatannya,” sahut menteri lain.Seorang staf kementerian kehutanan mengangguk, “Anda semua benar, menteri. Sepertinya Perdana Menteri Crawford tidak bisa menerima keputusan raja.”“Itu sudah jelas. Hanya saja … kalau aku menjadi Perdana Menteri, aku akan melakukan hal yang sama,” kata seorang staf kementerian yang lain.Menteri Sosial menanggapi, “Mengapa?”Orang itu mengangkat bahu, “Masalahnya adalah … dia digantikan oleh seorang yang memiliki kriteria jauh

  • Sang Dewa Perang Terkuat    52. Ya, Perdana Menteri?

    “Tidak, sudah aku katakan dia tidak mungkin melakukannya, Perdana Menteri,” Ashton Rowles berkata pelan.Namun, dari nada suaranya, Philip merasakan bila Ashton pun tidak yakin dengan apa yang dia katakan.Hal itu membuat Philip mendecakkan lidah, sedangkan Ashton sendiri juga sebenarnya mulai tidak yakin dan keheranan.Akan tetapi, dia tidak akan mengungkapkan keraguannya itu pada Philip karena tidak mau seniornya tersebut merasa kesal.“Sudahlah, kalau dia memang berniat memecatku, aku akan terima. Mungkin ini memang sudah waktunya aku pensiun dari istana,” kata Philip dengan nada terdengar muram.Ashton sontak merasa kasihan tapi dia tahu dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu keputusan raja.“Jabatan Perdana Menteri Kerajaan Ans De Lou tetap akan dipegang Philip Crawford yang telah berjasa begitu banyak untuk kerajaan ini,” kata Xylan.Philip melongo tak percaya.Sementara Ashton langsung tertawa lega dan berkata, “Aku benar kan, Perdana Menteri? Dia tidak memecatmu.”“Sel

  • Sang Dewa Perang Terkuat    51. Para Menteri

    Rupanya Ashton tidak tersinggung meskipun Philip berkata kepadanya dengan nada sinis.Ashton malah tersenyum menenangkan, “Aku tidak mungkin menertawakan seniorku, Perdana Menteri.”Usia Ashton memang lima belas tahun lebih muda daripada Philip. Selain usianya yang jauh di bawah Philip, Ashton juga memiliki lebih sedikit pengalaman dibandingkan Philip.Ashton Rowles baru menginjakkan kakinya di istana itu sekitar dua belas tahun lalu, tepat di saat dia berusia 30 tahun. Dia diangkat sebagai Menteri Pendidikan 4 tahun yang lalu di saat usianya baru 38 tahun.Dia memang salah satu menteri termuda yang pernah ada di Kerajaan Ans De Lou, tapi jika dibandingkan dengan Philip Crawford yang telah mengabdikan diri di istana selama lebih dari dua puluh tahun, tentu saja dia tidak sebanding.“Lalu, kenapa?” Philip bertanya, masih dengan nada sebal.Ashton pun menjawab, “Raja Xylan menghargai orang lain. Aku … sangat yakin bila dia akan mempertahankan kau, Perdana Menteri.”Philip terpana, “Kenap

  • Sang Dewa Perang Terkuat    50. Keterkejutan

    “Silakan, Yang Mulia,” James berujar pelan pada sang raja muda itu.Xylan Wellington pun mengangguk penuh kelegaan.Dengan keberanian yang memang selalu dimilikinya, Xylan mulai memberikan sambutan pertamanya sebagai raja Kerajaan Ans De Lou.Pemuda itu tampak luwes dan bahkan sangat karismatik. Dengan sangat lancar dia menyampaikan seluruh pidatonya. Tidak sekalipun dia tersendat-sendat. Begitu banyak orang yang langsung mengaguminya. Tidak hanya para pejabat dan staf istana saja yang terkesan akan kemampuan berpidato Xylan, tapi sebagian besar penghuni istana itu juga terlihat menyukai Xylan.“Dia memang masih sangat muda, tapi aku yakin dia akan bisa menjadi raja yang baik, seperti ayah dan kakeknya,” kata salah seorang pelayan perempuan di istana besar itu.Seorang teman yang berdiri di sebelahnya menanggapi, “Dia tidak hanya memiliki wajah yang sangat tampan, tapi juga sangat berwibawa. Aku … sampai tidak percaya rasanya kalau pangeran kecil itu sekarang telah resmi menjadi raja

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status