Beranda / Fantasi / Sang Dewa Game - SVSS1 / Bab 204: Sampai di Lantai 30

Share

Bab 204: Sampai di Lantai 30

Penulis: Jajaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dari lantai 22 sampai lantai 29 mereka terus melakukan hal yang sama. Semua monster yang menghalangi mereka berhasil dihancurkan tanpa ampun. Setelah menemukan pintu yang mereka cari di lantai 29, sejenak mereka beristirahat di depan pintu sambil mendengarkan Satria menjelaskan keadaan di lantai 30 yang akan mereka tuju. Setelah cukup beristirahat memulihkan tenaga, mereka berduabelas mulai melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju lantai 30 Dungeon Luxurie.

Saat mereka sampai menjejakan kakinya di lantai 30 terlihat sesosok Troll raksasa dengan pemukul besi di tangan kanannya, tubuhnya memakai armor yang memancarkan aura warna hijau. Tatapan mengerikannya langsung tertuju kepada mereka yang kini berdiri di hadapannya. Tanpa basa-basi troll raksasa itu segera mengayunkan gada besinya mengarah kepada Satria dan yang lainnya, suara ayunan gada itu terdengar bergemuruh saking kuatnya.

“Fighter,” ucap Satria mengganti job classnya.

&l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 205: Raja Ogre, Kijin

    Saat itu juga udara yang dihantam pukulan Satria seketika memadat dan melesat disertai petir dan api warna hitam yang menyambar-nyambar. Gemuruh angin yang menderu terdengar bertiup dengan sangat kencang bersamaan dengan tanah yang bergetar kuat, suara pepohonan yang hancur terdengar begitu jelas secara beruntun tatkala skill fighter level 70 Satria menghantamnya.‘Bhhaaammmrrrr’‘Gggrrrr’Suara dentuman kencang terdengar menggelegar seiring dengan tanah yang bergetar, pepohonan di tempat ledakan seketika berhamburan ke udara bersama dengan pepohonan sebelum akhirnya hancur berkeping-keping menjadi debu. Kepulan debu saat itu juga membumbung tinggi karena terbawa hempasan angin yang sangat kuat.“Gwaarrrrrr,” dari kejauhan terdengar suara raungan monster yang melengking keras. Dari suaranya terdengar seperti sejenis ogre.“Swordman,” kata Satria mengubah job classnya sera

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Ban 206: Melawan Kijin (part 1)

    Riuh angin bergemuruh mengiringi tombak petir yang dilemparkan oleh lancer, Kijin dengan gesit segera melompat menghindari lesatan tombak tersebut. Suara dentuman keras terdengar saat tombak petir tersebut hanya menghantam pepohonan saja sampai luluh lantak. Noir dengan segera menggunakan skill khususnya untuk menahan pergerakan Kijin, disusul oleh Trixi dan sorcerer menggunakan sihir mereka menghantam tubuh Kijin.Sambaran petir besar disusul oleh pusaran api raksasa langsung membakar tubuh Kijin, terdengar suara raungan keras. Tapi bersamaan dengan suara raungan tersebut semua api dan petir yang tadi terus menyerang Kijin mendadak terhempas. Terlihat Kijin sudah siap dengan skill lancer level 60 miliknya, tanah di sekitar kakinya seketika berhamburas dan bergetar pelan seiring dengan tombaknya yang diselimuti oleh petir yang menyambar-nyambar.Melihat serangan Kijin seperti itu Satria segera maju ke depan, sementara Nekora dan anggota Heptagram lainnya la

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 207: Melawan Kijin (part 2)

    “Begitu ya, jika dilihat secara seksama dia sama sekali tidak menggerakan mulutnya sama sekali. Dia juga tidak melakukan gerakan sedikitpun karena tubuhnya dalam keadaan terlilit oleh skill khusus Noir. Lalu bagaimana cara dia menggunakannya?” batin Satria sembari terus menatap Kijin. Sementara itu Nekora, Alexa dan yang lainnya berusaha kembali bangkit dan segera disembuhkan oleh priest Heptagram.“Apa itu tadi?” pikir Alexa.“Padahal tubuhnya sudah aku ikat secara berlapis, seharusnya meskipun dia bisa melepaskan diri tapi tidak akan secepat itu,” batin Noir.Tatapan mereka kini tertuju kepada Kijin yang masih saling berhadapan dengan Satria di tempatnya berdiri tadi. Tampak diantara mereka berdua belum ada yang memulai pergerakan, hanya tombak-tombak di sekitar Kijin saja yang masih bergerak ke atas ke bawah dengan ujung tajam tertuju kepada Satria.“Skill ultimate miliknya memang sangat

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 208: Melawan Kijin (part 3)

    Suara dentingan demi dentingan senjata yang beradu terdengar begitu nyaring secara beruntun, percikan api terus menerus terlihat setiap kali Satria menggunakan kedua pedangnya untuk menghalau serangan dari tiga belas tombak Kijin. Sejauh ini tidak ada satupun serangan dari Kijin yang mampu mengenai tubuh Satria meskipun sedikit.Satria melesat dengan pedang di tangan kanannya menebas mengincar leher Kijin, tapi dua tombak segera menahan serangannya tersebut disusul oleh empat tombak yang melayang dari sisi kanan dan kiri Satria. suara dentingan kembali terdengar saat Satria menghalau keempat tombak tersebut dengan menggunakan pedang di tangan kirinya secara memutar setengah lingkaran.Di saat yang bersamaan tiga tombak melesat dari berbagai arah secara diagonal di atas tubuh mereka berdua mengincar kepala Satria, sementara itu empat tombak melesat dari bawah mengincar tubuh Satria di beberapa titiknya. Namun tanpa memperhatikan sekitarnya Satria hanya menye

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 209: Peningkatan Level (part 1)

    Seketika itu juga pedang andalan Satria mulai memancarkan aura hitam pekat layaknya api dan petir hitam mengerikan. Satria dengan cepat menebaskan pedangnya ke depan mengarah kepada tiga belas skill lancer yang Kijin gunakan. Tekanan udara yang ditebas Satria langsung memadat membentuk tiga tebasan besar yang diselimuti cahaya gradasi berwarna hitam.Ketiga tebasan yang Satria lakukan itu melesat dengan kecepatan tinggi, tanah yang dilewatinya bahkan sampai hancur berkeping-keping serta meninggalkan bekas menganga di permukaannya. Riuh angin yang menderu kencang mengiringi serangan yang Satria lakukan, Nekora serta yang lainnya kini malah harus melindungi matanya dengan tangan karena hembusan angin yang begitu kencang menerpa tubuh mereka.‘Ddhhhoooooommmrrrrr’Suara dentuman kencang layaknya letusan gunung berapi seketika terdengar memekakan telinga. Tanah sejenak serasa berguncang hebat hingga tubuh Alexa serta yang lainnya oleng

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 210: Peningkatan Level (part 2)

    “Apa yang ingin tuan pastikan?” tanya fighter dari Heptagram.“Aku ingin memastikan level kalian saat ini. Jika saja sudah ada peningkatan itu akan sangat membantuku nanti jika sudah berhadapan dengan bos lantai 40,” jawab Satria.“Jika bisa, aku ingin mereka juga menggunakan skill baru yang setara peningkatan level mereka, dengan begitu damage yang mereka hasilkan nanti juga akan lebih tinggi,” pikir Satria.Semua orang di sana hanya bisa saling memandang. Dua anggota Heptagram yang sudah datang setelah mengamankan item drop juga kebingungan dengan suasana di sana. Kemudian Satria menjelaskan lagi bahwa semua orang di sana akan memeriksa level mereka saat ini dan mengatakannya kepada Satria. mereka hanya bisa mengangguk paham sambil membuka menu akses mereka masing-masing.Saat mereka membukanya terlihat jelas raut wajah kaget dan senang bercampur menjadi satu. Sepanjang perjalanan mereka menakl

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 211: Sampai di Lantai 39

    “Kau pasti tahu kalau Kijin berbeda dengan bos lantai sebelumnya, dia bisa menggunakan skill ultimate sama seperti seorang player. Bukti bahwa dia bisa menggunakan skill ultimate tersebut menandakan bahwa kita juga masih tetap bisa menggunakan skill ultimate di dunia ini. Tapi seperti yang kau tahu selama ini kita sudah melakukan berbagai cara untuk menggunakan skill ultimate tersebut, tapi kita tetap gagal. Apakah kau menyadari sesuatu bagaimana cara Kijin bisa menggunakannya?” jelas Satria diakhiri dengan pertanyaan.“Hmm.. aku sejak awal juga terus memperhatikannya, terutama saat kalian bertarung satu sama lain. Tapi sampai akhir aku tidak menyadari ada yang bisa aku jadikan petunjuk,” jawab Alexa.“Apa kau yakin?” tanya Satria.“Ya. Aku hanya melihat dia langsung menggunakan skill ultimate tersebut tanpa melakukan apa yang coba kita lakukan saat ini,” jawab Alexa mulai agak ragu.

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 212: Penjaga Pintu Lantai 40

    Saat mereka sampai di lantai 40 dungeon mendadak saja di depan mereka sudah terdapat tujuh bayangan hitam besar seperti kabut yang membawa senjata berupa pedang. Wajahnya sangat menakutkan karena hanya berupa tengkorak dengan diselimuti oleh kabut hitam, kedua tangannya juga hanya tinggal tulang belulang saja.“Ingatlah bahwa mereka hanya bisa terkena sihir elemen cahaya saja, serangan fisik dan serangan senjata tidak akan melukainya sedikitpun kecuali senjata kalian sudah di enchant oleh Kristal cahaya,” tutur Satria.“Kenapa kau tidak memberikan saja item milikmu? Aku yakin kau punya banyak tipe senjata yang sudah di enchant oleh elemen cahaya bukan?” tanya Alexa menggunakan ring of notes.“Ini pelajaran bagi mereka, jika aku memberikan senjata milik ku maka mereka tidak akan berpikir bahwa mereka memang perlu untuk memiliki senjata seperti itu,” jelas Satria.“Apakah mereka semua adalah

Bab terbaru

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Penutup Season 1

    Selamat sore sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Solo vs Squad (season 1) sudah tamat dan akan dilanjutkan ke season kedua. Perjalanan Satria di dunia game Mythical World RPG sudah mencapai setengahnya, petualangan, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada sobat pembaca semuanya

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 243: Dihadang Guild Golden Wing

    Esok harinya setelah mereka bangun, mereka kembali bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pulang. Tapi sebelum itu mereka untuk pertama kalinya memasak dulu di dalam dungeon untuk sarapan. Sebab makanan yang sudah masak dibekal Satria juga sudah habis, kini hanya makanan mentah saja yang dibawa oleh Satria.Sebagai pengamanan, Satria memanggil dua archangel untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan mereka. Setelah persiapan mereka selesai, barulah mereka melangkahkan kakinya keluar dari lantai 70. Raut wajah mereka semua terlihat cerah karena mereka akhirnya bisa pulang dari sarang monster mengerikan itu. Tadinya Satria berniat menggunakan item gate of teleportation, tapi ternyata item tersebut tidak bisa digunakan di dalam dungeon, jadi mau tidak mau mereka harus kembali berjalan kaki untuk keluar dari sana.“Oh iya, sekarang aku ingin tahu seberapa jauh level kalian meningkat,” tutur Satria seraya berjalan paling depan.&ld

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 242: Skill Ultimate Satria (part 3)

    “Kelihatannya Noir telah menyelamatkan nyawa kalian semua,” sambung Satria.“Ya. Dia merespon dengan cepat saat melihat pergerakan Pixie yang mencoba menggunakan skill healingnya, dia menggunakan skill khususnya untuk memaksa kami tiarap ke tanah yang telah menyebar dari skill gnome sebelumnya,” tutur Alexa.“Sekilas aku melihat dia telah putus asa mengingat kau terkena serangan telak dari Glace, tapi saat melihat seranganmu yang mengalihkan perhatian Glace tampaknya dia kembali punya harapan,” sambung Alexa.“Ya. Kelihatannya orang yang paling berjasa kali ini adalah Noir, tanpa ragu dia bahkan menggunakan skill ultimatenya untuk menjauhkan Glace dariku. Di saat yang bersamaan dia juga memecahkan healing potion menggunakan skillnya itu hingga bisa memulihkanku, aku tidak menyangka jika di situasi saat itu dia masih kepikiran rencana secerdik itu,” timpal Satria.“Kita benar-ben

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 241: Skill Ultimate Satria (part 2)

    Saat itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria bersamaan dengan bergetarnya permukaan es, mendadak saja pusaran api besar muncul mengelilingi tubuh Satria serta membakar habis akar-akar pohon besar yang ada di sekitarnya. Kini dengan jelas dia bisa melihat sosok Glace yang masih menapak di atap lantai dungeon.‘Beukh’Tiba-tiba saja tubuh Satria sudah ada di hadapan Glace menggunakan skill assassin miliknya meski tanpa mengubah job classnya dulu. Tinju tangan kanan Satria dengan telak menghantam tubuh Glace hingga dia terpental menghantam permukaan es hingga terdengar benturan yang amat keras. Satria segera menggenggam lagi invisible saber di tangan kanannya.“Top tier magic: thunder spear!”“Dimensional slash!” teriak Satria menggunakan dua skill serangan level 70 dari dua job class yang berbeda sekaligus.Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 240: Skill Ultimate Satria (part 1)

    Tubuh Satria tampak tergeletak tak berdaya di tengah-tengah kabut putih yang mengepul di cekungan permukaan es, darah tampak menetes dari luka di kepala dan tubuhnya. Seluruh armor hitam terkuatnya kini telah hancur berkeping-keping karena skill serangan milik Glace. Andaikan saja dia tadi tidak mengendalikan Pixie dari kejauhan untuk memberikan bantuan sihir healing dan penguat tubuh kepada tubuhnya, mungkin kini dia sudah tewas.“Kelihatannya aku masih selamat,” batin Satria saat samar-samar tatapannya yang kabur masih bisa melihat kabut putih tebal di sekitarnya. Tampaknya hanya mata kanannya saja yang masih bisa melihat agak baik, mata kirinya sendiri serasa begitu perih dan rasanya ada darah terus keluar dari luka di mata kirinya itu.“Tapi, kenapa sihir Pixie berhenti secara tiba-tiba?” gumam Satria seraya berusaha bangkit dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya kini serasa dipenuhi oleh rasa sakit. Jika orang biasa pasti su

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 239: Melawan Glace de Rouge (part 2)

    “Kelihatannya aku harus mencoba beberapa rencana, meskipun resikonya serangan itu tidak akan berdampak lagi kepada Glace saat dia menggunakan skill ultimatenya nanti,” pikir Satria sembari mencabut invisible saber yang dia selipkan di pinggangnya.Melihat serangan cepat datang menuju ke arahnya, Glace kali ini dengan cepat menghindar hingga tubuhnya lenyap dari pandangan Satria. Tapi Satria segera tersenyum dan merubah job classnya menjadi seorang guardian, dengan cepat dia menggunakan skill tebasan angin untuk membelokan serangan gabungan salamander dan sylph yang malah menuju ke arahnya hingga berbelok menuju ke arah lintasan pergerakan Glace.‘Wwrrrr’‘Dhhaaaammrrr’Lagi-lagi serangan gabungan itu menghantam tubuh Glace yang segera merespon dengan skill assassin miliknya untuk menahan serangan yang datang. Satria sekencang mungkin berteriak memanggil nama archer Heptagram agar dia menjalankan

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 238: Melawan Glace de Rouge (part 1)

    Rasanya memang lebih gampang menghadapi Skorpius, sebab meski levelnya 90 di atasnya, tapi dia adalah petarung jarak jauh dengan kecepatan lambat dan sangat mudah dihadapi oleh petarung jarak dengan dengan kecepatan tinggi. Sementara Glace merupakan petarung jarak dekat dengan job class yang memiliki kecepatan tertinggi diantara yang lainnya yakni assassin.“Untuk mengimbangi kecepatannya, aku harus memusatkan semua statistic di kecepatan. Tapi itu malah akan membahayakan diriku jika dia berhasil mendaratkan serangannya,” pikir Satria seraya melompat mundur lagi setelah beradu serangan. Pisau dari dreamer’s weapon miliknya segera dia selipkan di pinggangnya, dia kemudian mengeluarkan dua pisau yang sudah di enchant dengan elemen petir.“Kelihatannya aku memang memerlukan bantuan saat ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat pisaunya. Saat itu juga salamander dan sylph yang ada di dekat rekan rekannya kini mulai bergerak mend

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 237: Assassin Level 70 vs Assassin Level 100

    Satria dengan lihai meladeni setiap serangan yang dilakukan oleh kelelawar salju raksasa tersebut, pisau hitam yang dipegangnya tampak terus dia ayunkan dengan cepat meladeni setiap serangan dari kuku Glace de Rouge. Alexa dan yang lainnya memang tidak bisa melihat pergerakan cepat mereka secara langsung, namun jejak benturan serangan mereka masih tetap bisa mereka lihat dan dengar.“Kita harus cepat menghabisi setiap golem es yang ada di sini!” perintah Alexa. Saat itu juga rekan-rekannya yang lain segera bergegas menyerang semua golem es yang mendekat. Undead, archangel dan roh elemental yang dipanggil Satria juga ikut membantu setiap serangan yang mereka lakukan.Mereka tidak berani berjauhan sesuai arahan dari Satria, sebab mereka harus tetap saling melindungi dan jika dibutuhkan mereka akan segera melakukan serangan yang direncanakan oleh Satria. Lantai 70 Dungeon Luxurie seketika ramai oleh suara benturan hebat dan dentuman keras saat pert

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 236: Glace de Rouge

    “Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai

DMCA.com Protection Status