Beranda / Fantasi / Sang Dewa Game - SVSS1 / Bab 199: Melawan Penjaga Pintu Lantai 20 Dungeon

Share

Bab 199: Melawan Penjaga Pintu Lantai 20 Dungeon

Penulis: Jajaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Seketika itu juga udara di sekitar Satria langsung memadat layaknya sebuah perisai tak terlihat mengelilingi dirinya serta orang di belakangnya. Nekora, Alexa, lancer, fighter dan dua swordman dari Heptagram memang berhasil melompat menghindar dengan kelincahan mereka. Tapi Noir, Trixi, acher, priest dan sorcerer dari Heptagram tidak mungkin sempat melakukannya.

Berkat skill guardian Satria tersebut mereka berhasil selamat dari asap beracun yang disemburkan ular raksasa penjaga pintu lantai 20. Alexa segera menghunuskan pedangnya dan melesat menebaskan pedangnya mengincar ular raksasa yang masih menyemburkan asap beracun, suara dentingan senjata yang nyaring terdengar jelas saat pedang Alexa menghantam sisik ular yang amat keras layaknya baja.

Percikan api terlihat saat benturan terjadi, pedang yang digunakan Alexa sama sekali tidak bisa menggores tubuh ular raksasa. Merasa ada yang mengganggu, ular raksasa itu segera mengayunkan ekornya mengarah kepada Ale
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 200: Berhadapan Dengan Bos Lantai 20 Dungeon Luxurie

    “Aku tidak menyangka jika sisiknya akan sangat keras seperti itu, padahal rasanya dulu aku sempat melawannya juga tidak seperti itu,” tukas Alexa pelan.“Tampaknya memang sudah banyak yang berubah dari sistem game yang kita kenal ini. salah satu contohnya saja skill yang dimiliki oleh bos lantai, dulu mereka baru bisa menggunakan skillnya jika nyawanya sudah tersisa setengah saja. Tapi kini mereka bisa menggunakannya meski health poin mereka masih penuh,” timpal Satria.“Begitu ya, jujur saja aku terkejut sebab baru kali ini aku menghadapinya,” ucap Alexa.“Aku juga cukup kaget waktu pertama kali berhadapan dengan Skullix lagi di dunia ini,” timpal Satria seraya mengubah job classnya lagi menjadi ranger.Satria kemudian memerintahkan mereka untuk beristirahat di sana saja, esok pagi mereka baru akan memasuki tempat Leviathan berada. Malam ini mereka akan tidur di sana. Untuk menjaga k

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 201: Melawan Leviathan (part 1)

    “Triple slash!” ucap Alexa sembari menebaskan pedangnya mengincar leher Leviathan yang muncul tepat di depan kelompok mereka.“Thunder slash!” timpal swordman Heptagram sambil mengayunkan skill pedang petirnya mengincar perut Leviathan.‘Bhhaaammrrr’‘Trang’Suara dentuman keras terdengar saat skill pedang petir menghantam perut Leviathan, sedangkan tiga tebasan Alexa berhasil ditangkis oleh taring Leviathan. Di saat yang bersamaan Trixi segera menggunakan sihir tombak angin mengincar leher Leviathan, akan tetapi dengan mudah sihir tingkat tiga itu dihempaskan oleh ekor Leviathan. Serangan tebasan petir juga tidak berefek apapun kepada Leviathan.“Ice field!” teriak sorcerer dari Heptagram menggunakan sihir tingkat 4 miliknya. Empat lapis lingkaran sihir terlihat muncul di sekitar tubuhnya, di saat yang bersamaan sebagian genangan rawa tempat Leviathan berada

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 202: Melawan Leviathan (part 2)

    Sesaat setelah mereka melompat dari tempatnya berdiri mendadak saja semburan bisa padat melesat dari dalam tanah membelah permukaan tanah tempat mereka berdiri tadi, tanah dan bebatuan tempat mereka berdiri seketika ambles ke dalam dan diganti oleh air rawa yang terpancar ke atas. Di saat bersamaan kepala Leviathan muncul dari dalam air tersebut sambil melesatkan semburan bisa padatnya mengarah kepada mereka.“Maksimal defend!”“El shield!” kata Satria menggunakan dua skill guardian sekaligus, saat itu juga perisai di tangannya langsung diselimuti oleh api yang membara membentuk lingkaran besar mengelilingi sekujur tubuhnya.‘Sssrrrtttt’Bisa padat Leviathan yang menghantam perisai Satria menimbulkan suara yang begitu nyaring, bahkan saking padatnya bisa itu tidak menimbulkan percikan sedikitpun. Tapi Satria yang menggunakan skill guardian level 60 jelas tidak akan bisa ditembus begitu saja oleh

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 203: Membuat Kerusuhan di Lantai 21

    Mendengar perkataan Satria tersebut Noir langsung paham mengapa Satria memilih mereka membentuk formasi seperti itu. Padahal dia awalnya agak heran mengapa Satria malah menempatkan Nekora yang merupakan orang dengan level terendah diantara mereka di barisan paling depan.“Jika kita membentuk formasi seperti ini, bukankah akan membutuhkan waktu lama untuk mencari pintu masuk ke lantai berikutnya?” tanya Trixi yang masih belum paham.“Tidak, dengan keadaan terang seperti ini kita justru akan lebih mudah melakukannya. Kita hanya perlu sedikit melakukan kerusuhan saja di sini,” jawab Satria.“Kerusuhan?” tukas Trixi sembari mengernyitkan keningnya.“Ya, Alexa coba tunjukan kepada putri Trixi caranya,” tutur Satria seraya menatap kepada Alexa yang langsung mengangguk paham.“Lost slasher!” teriak Alexa segera menggunakan skill pedang terkuatnya secara horizontal, d

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 204: Sampai di Lantai 30

    Dari lantai 22 sampai lantai 29 mereka terus melakukan hal yang sama. Semua monster yang menghalangi mereka berhasil dihancurkan tanpa ampun. Setelah menemukan pintu yang mereka cari di lantai 29, sejenak mereka beristirahat di depan pintu sambil mendengarkan Satria menjelaskan keadaan di lantai 30 yang akan mereka tuju. Setelah cukup beristirahat memulihkan tenaga, mereka berduabelas mulai melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju lantai 30 Dungeon Luxurie.Saat mereka sampai menjejakan kakinya di lantai 30 terlihat sesosok Troll raksasa dengan pemukul besi di tangan kanannya, tubuhnya memakai armor yang memancarkan aura warna hijau. Tatapan mengerikannya langsung tertuju kepada mereka yang kini berdiri di hadapannya. Tanpa basa-basi troll raksasa itu segera mengayunkan gada besinya mengarah kepada Satria dan yang lainnya, suara ayunan gada itu terdengar bergemuruh saking kuatnya.“Fighter,” ucap Satria mengganti job classnya.&l

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 205: Raja Ogre, Kijin

    Saat itu juga udara yang dihantam pukulan Satria seketika memadat dan melesat disertai petir dan api warna hitam yang menyambar-nyambar. Gemuruh angin yang menderu terdengar bertiup dengan sangat kencang bersamaan dengan tanah yang bergetar kuat, suara pepohonan yang hancur terdengar begitu jelas secara beruntun tatkala skill fighter level 70 Satria menghantamnya.‘Bhhaaammmrrrr’‘Gggrrrr’Suara dentuman kencang terdengar menggelegar seiring dengan tanah yang bergetar, pepohonan di tempat ledakan seketika berhamburan ke udara bersama dengan pepohonan sebelum akhirnya hancur berkeping-keping menjadi debu. Kepulan debu saat itu juga membumbung tinggi karena terbawa hempasan angin yang sangat kuat.“Gwaarrrrrr,” dari kejauhan terdengar suara raungan monster yang melengking keras. Dari suaranya terdengar seperti sejenis ogre.“Swordman,” kata Satria mengubah job classnya sera

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Ban 206: Melawan Kijin (part 1)

    Riuh angin bergemuruh mengiringi tombak petir yang dilemparkan oleh lancer, Kijin dengan gesit segera melompat menghindari lesatan tombak tersebut. Suara dentuman keras terdengar saat tombak petir tersebut hanya menghantam pepohonan saja sampai luluh lantak. Noir dengan segera menggunakan skill khususnya untuk menahan pergerakan Kijin, disusul oleh Trixi dan sorcerer menggunakan sihir mereka menghantam tubuh Kijin.Sambaran petir besar disusul oleh pusaran api raksasa langsung membakar tubuh Kijin, terdengar suara raungan keras. Tapi bersamaan dengan suara raungan tersebut semua api dan petir yang tadi terus menyerang Kijin mendadak terhempas. Terlihat Kijin sudah siap dengan skill lancer level 60 miliknya, tanah di sekitar kakinya seketika berhamburas dan bergetar pelan seiring dengan tombaknya yang diselimuti oleh petir yang menyambar-nyambar.Melihat serangan Kijin seperti itu Satria segera maju ke depan, sementara Nekora dan anggota Heptagram lainnya la

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 207: Melawan Kijin (part 2)

    “Begitu ya, jika dilihat secara seksama dia sama sekali tidak menggerakan mulutnya sama sekali. Dia juga tidak melakukan gerakan sedikitpun karena tubuhnya dalam keadaan terlilit oleh skill khusus Noir. Lalu bagaimana cara dia menggunakannya?” batin Satria sembari terus menatap Kijin. Sementara itu Nekora, Alexa dan yang lainnya berusaha kembali bangkit dan segera disembuhkan oleh priest Heptagram.“Apa itu tadi?” pikir Alexa.“Padahal tubuhnya sudah aku ikat secara berlapis, seharusnya meskipun dia bisa melepaskan diri tapi tidak akan secepat itu,” batin Noir.Tatapan mereka kini tertuju kepada Kijin yang masih saling berhadapan dengan Satria di tempatnya berdiri tadi. Tampak diantara mereka berdua belum ada yang memulai pergerakan, hanya tombak-tombak di sekitar Kijin saja yang masih bergerak ke atas ke bawah dengan ujung tajam tertuju kepada Satria.“Skill ultimate miliknya memang sangat

Bab terbaru

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Penutup Season 1

    Selamat sore sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Solo vs Squad (season 1) sudah tamat dan akan dilanjutkan ke season kedua. Perjalanan Satria di dunia game Mythical World RPG sudah mencapai setengahnya, petualangan, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada sobat pembaca semuanya

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 243: Dihadang Guild Golden Wing

    Esok harinya setelah mereka bangun, mereka kembali bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pulang. Tapi sebelum itu mereka untuk pertama kalinya memasak dulu di dalam dungeon untuk sarapan. Sebab makanan yang sudah masak dibekal Satria juga sudah habis, kini hanya makanan mentah saja yang dibawa oleh Satria.Sebagai pengamanan, Satria memanggil dua archangel untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan mereka. Setelah persiapan mereka selesai, barulah mereka melangkahkan kakinya keluar dari lantai 70. Raut wajah mereka semua terlihat cerah karena mereka akhirnya bisa pulang dari sarang monster mengerikan itu. Tadinya Satria berniat menggunakan item gate of teleportation, tapi ternyata item tersebut tidak bisa digunakan di dalam dungeon, jadi mau tidak mau mereka harus kembali berjalan kaki untuk keluar dari sana.“Oh iya, sekarang aku ingin tahu seberapa jauh level kalian meningkat,” tutur Satria seraya berjalan paling depan.&ld

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 242: Skill Ultimate Satria (part 3)

    “Kelihatannya Noir telah menyelamatkan nyawa kalian semua,” sambung Satria.“Ya. Dia merespon dengan cepat saat melihat pergerakan Pixie yang mencoba menggunakan skill healingnya, dia menggunakan skill khususnya untuk memaksa kami tiarap ke tanah yang telah menyebar dari skill gnome sebelumnya,” tutur Alexa.“Sekilas aku melihat dia telah putus asa mengingat kau terkena serangan telak dari Glace, tapi saat melihat seranganmu yang mengalihkan perhatian Glace tampaknya dia kembali punya harapan,” sambung Alexa.“Ya. Kelihatannya orang yang paling berjasa kali ini adalah Noir, tanpa ragu dia bahkan menggunakan skill ultimatenya untuk menjauhkan Glace dariku. Di saat yang bersamaan dia juga memecahkan healing potion menggunakan skillnya itu hingga bisa memulihkanku, aku tidak menyangka jika di situasi saat itu dia masih kepikiran rencana secerdik itu,” timpal Satria.“Kita benar-ben

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 241: Skill Ultimate Satria (part 2)

    Saat itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria bersamaan dengan bergetarnya permukaan es, mendadak saja pusaran api besar muncul mengelilingi tubuh Satria serta membakar habis akar-akar pohon besar yang ada di sekitarnya. Kini dengan jelas dia bisa melihat sosok Glace yang masih menapak di atap lantai dungeon.‘Beukh’Tiba-tiba saja tubuh Satria sudah ada di hadapan Glace menggunakan skill assassin miliknya meski tanpa mengubah job classnya dulu. Tinju tangan kanan Satria dengan telak menghantam tubuh Glace hingga dia terpental menghantam permukaan es hingga terdengar benturan yang amat keras. Satria segera menggenggam lagi invisible saber di tangan kanannya.“Top tier magic: thunder spear!”“Dimensional slash!” teriak Satria menggunakan dua skill serangan level 70 dari dua job class yang berbeda sekaligus.Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 240: Skill Ultimate Satria (part 1)

    Tubuh Satria tampak tergeletak tak berdaya di tengah-tengah kabut putih yang mengepul di cekungan permukaan es, darah tampak menetes dari luka di kepala dan tubuhnya. Seluruh armor hitam terkuatnya kini telah hancur berkeping-keping karena skill serangan milik Glace. Andaikan saja dia tadi tidak mengendalikan Pixie dari kejauhan untuk memberikan bantuan sihir healing dan penguat tubuh kepada tubuhnya, mungkin kini dia sudah tewas.“Kelihatannya aku masih selamat,” batin Satria saat samar-samar tatapannya yang kabur masih bisa melihat kabut putih tebal di sekitarnya. Tampaknya hanya mata kanannya saja yang masih bisa melihat agak baik, mata kirinya sendiri serasa begitu perih dan rasanya ada darah terus keluar dari luka di mata kirinya itu.“Tapi, kenapa sihir Pixie berhenti secara tiba-tiba?” gumam Satria seraya berusaha bangkit dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya kini serasa dipenuhi oleh rasa sakit. Jika orang biasa pasti su

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 239: Melawan Glace de Rouge (part 2)

    “Kelihatannya aku harus mencoba beberapa rencana, meskipun resikonya serangan itu tidak akan berdampak lagi kepada Glace saat dia menggunakan skill ultimatenya nanti,” pikir Satria sembari mencabut invisible saber yang dia selipkan di pinggangnya.Melihat serangan cepat datang menuju ke arahnya, Glace kali ini dengan cepat menghindar hingga tubuhnya lenyap dari pandangan Satria. Tapi Satria segera tersenyum dan merubah job classnya menjadi seorang guardian, dengan cepat dia menggunakan skill tebasan angin untuk membelokan serangan gabungan salamander dan sylph yang malah menuju ke arahnya hingga berbelok menuju ke arah lintasan pergerakan Glace.‘Wwrrrr’‘Dhhaaaammrrr’Lagi-lagi serangan gabungan itu menghantam tubuh Glace yang segera merespon dengan skill assassin miliknya untuk menahan serangan yang datang. Satria sekencang mungkin berteriak memanggil nama archer Heptagram agar dia menjalankan

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 238: Melawan Glace de Rouge (part 1)

    Rasanya memang lebih gampang menghadapi Skorpius, sebab meski levelnya 90 di atasnya, tapi dia adalah petarung jarak jauh dengan kecepatan lambat dan sangat mudah dihadapi oleh petarung jarak dengan dengan kecepatan tinggi. Sementara Glace merupakan petarung jarak dekat dengan job class yang memiliki kecepatan tertinggi diantara yang lainnya yakni assassin.“Untuk mengimbangi kecepatannya, aku harus memusatkan semua statistic di kecepatan. Tapi itu malah akan membahayakan diriku jika dia berhasil mendaratkan serangannya,” pikir Satria seraya melompat mundur lagi setelah beradu serangan. Pisau dari dreamer’s weapon miliknya segera dia selipkan di pinggangnya, dia kemudian mengeluarkan dua pisau yang sudah di enchant dengan elemen petir.“Kelihatannya aku memang memerlukan bantuan saat ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat pisaunya. Saat itu juga salamander dan sylph yang ada di dekat rekan rekannya kini mulai bergerak mend

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 237: Assassin Level 70 vs Assassin Level 100

    Satria dengan lihai meladeni setiap serangan yang dilakukan oleh kelelawar salju raksasa tersebut, pisau hitam yang dipegangnya tampak terus dia ayunkan dengan cepat meladeni setiap serangan dari kuku Glace de Rouge. Alexa dan yang lainnya memang tidak bisa melihat pergerakan cepat mereka secara langsung, namun jejak benturan serangan mereka masih tetap bisa mereka lihat dan dengar.“Kita harus cepat menghabisi setiap golem es yang ada di sini!” perintah Alexa. Saat itu juga rekan-rekannya yang lain segera bergegas menyerang semua golem es yang mendekat. Undead, archangel dan roh elemental yang dipanggil Satria juga ikut membantu setiap serangan yang mereka lakukan.Mereka tidak berani berjauhan sesuai arahan dari Satria, sebab mereka harus tetap saling melindungi dan jika dibutuhkan mereka akan segera melakukan serangan yang direncanakan oleh Satria. Lantai 70 Dungeon Luxurie seketika ramai oleh suara benturan hebat dan dentuman keras saat pert

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 236: Glace de Rouge

    “Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai

DMCA.com Protection Status