“Electra loctunis!” teriak Loepard sembari mencengkram erat dua pisau di tangannya.
Suara riuh angin mulai terdengar bergemuruh bertiup dari tempat Loepard berdiri, kerikil di sekitar tubuhnya tampak berhamburan ke udara karena terhempas tiupan angin. Tubuh Loepard mulai diselimuti oleh petir yang menyambar-nyambar, begitu juga dengan kedua pisaunya yang sudah memancarkan cahaya gradasi berwarna biru terang. Tanah di sekitar tempat Loepard berdiri mulai bergetar seiring dengan persiapan skill assassin level 60 yang akan digunakannya hampir selesai.“Aira Xandria!” kata Satria yang juga segera menyiapkan skill assassin level 60 yang berbeda.Tanah di sekitar Satria juga terasa mulai bergetar, gemuruh angin yang menderu juga bertiup dari arah Satria berdiri. Kerikil serta debu-debu dan dedaunan kering mulai beterbangan terhempas oleh angin yang riuh. Cahaya gradasi berwarna hijau mulai terlihat dari kedua pisau hitam yangSuara riuh angin mulai mengiringi pisau yang Satria lemparkan ke arah yang kosong. Sementara itu Loepard yang mencoba kabur berusaha bergerak ke sana kemari untuk mengecoh penglihatan Satria.‘Bres’‘Brak’“Aaarrrrrgghhh!” jerit Loepard yang langsung ambruk ke tanah dan menggelepar meregang nyawa.Pisau yang dilemparkan oleh Satria dengan tepat menusuk jantung Loepard dari arah belakang. Armor yang melindungi tubuh Loepard hancur seketika seakan tidak mampu meredam penetrasi pisau yang Satria lemparkan. Tubuh Loepard kemudian bersimbah darah dan berhenti menggelepar setelah tewas tak berdaya. Lemparan pisau yang Satria lakukan seakan terlihat sembarangan, tapi dia sudah memperhitungkan pergerakan Loepard dengan matang dan tahu kalau dia pada akhirnya akan berada tepat di arah pisaunya dilempar.“Menyedihkan sekali. Padahal tadinya aku berharap banyak, tapi dia bagaikan orang bo
“Hentikan saja! Kita tidak boleh menambah lagi korban jiwa di pasukan kita! Saat ini tidak ada kesempatan bagi kita untuk menang!” teriak demi human singa dengan lantang. Apa yang dikatakan olehnya memang masuk akal, kini pasukan mereka sudah banyak yang tewas. Terlebih keberadaan Satria dan Noir membuat mereka tidak mungkin bisa memenangkan pertarungan.“Dasar pengecut! Kita hanya akan kalah jika kita sudah menyerah! Perintahkan pasukan untuk cepat berdiri lagi! Jangan biarkan mereka menjadi mahluk cengeng seperti manusia yang kita hadapi!” bentak demi human kelinci yang tidak terima mendengar usulan rekannya.“Ho.. jadi diantara mereka ada juga yang masih bisa berpikir jernih ya,” batin Satria.“Berhentilah mengorbankan pasukan seenaknya! Lihatlah prajurit kita yang terluka! Lihatlah jumlah pasukan mereka yang masih banyak! Jika kita menyerah tidak akan ada kerugian yang kita terima lagi!” banta
“Terima kasih atas bantuannya, nona Tinuviel,” balas Satria.“Kami yang seharusnya berterima kasih tuan. Tanpa anda Kota Vix ini pasti tidak akan terselamatkan,” ucap Tinuviel seraya tersenyum.“Ini juga berkat para petualang dari empat kota lainnya yang mau menemaniku. Tanpa mereka aku tidak mungkin bisa meraih kemenangan ini,” tutur Satria.Setelah berbincang sebentar Satria kemudian meminta para petualang untuk menangkap prajurit Grimer yang tersisa dan memasukannya ke dalam penjara yang ada di Kota Vix. Sementara itu Tinuviel dan rekan-rekannya diminta untuk mengumpulkan warga Kota Vix agar segera berkumpul di balai kota untuk menerima penjelasan keadaan yang sebenarnya terjadi.Tanpa membuang waktu lagi para petualang segera melaksanakan perintah Satria, mereka menyebar ke beberapa tempat di Kota Vix ditemani oleh para petualang yang tinggal di sana. Tinuviel sendiri bergegas bersama rekanny
Satria, Noir dan para petualang lainnya tadinya berniat beristirahat di gedung balai kota. Namun ternyata isinya lebih berantakan daripada balai kota lainnya sebelum ini. saat para petualang memeriksa keadaannya ternyata di dalam gedung balai kota juga banyak gadis-gadis desa yang diculik tengah di kurung di beberapa ruangan yang ada di sana.Ada juga diantara para wanita itu yang ditemukan tewas setelah disiksa para komandan pasukan Grimer dan Loepard. Di lantai atas malah mereka menemukan masih banyak wanita yang tidak sadarkan diri dengan tubuh tanpa sehelai benangpun. Mau tidak mau Satria mengurungkan niatnya untuk beristirahat di sana.Dia segera memerintahkan para petualang Kota Vix untuk membersihkan gedung balai kota dan mengobati para wanita yang terluka, mereka juga diminta untuk menghubungi penduduk desa di sekitar kota yang kehilangan putrinya agar datang ke balai kota untuk menjemput anaknya. Satria, Noir dan para petualang akhirnya berpindah k
“Kenapa kau datang kemari?” tanya demi human singa sambil menatap Satria dengan tajam.“Aku hanya ingin bertanya beberapa hal kepadamu, aku harap kau tidak keberatan,” jawab Satria sembari mengeluarkan sebuah cincin ring of notes.“Jika kau ingin bertanya langsung tanyakan saja, tidak usah banyak basa basi,” tukas demi human singa.“Tentu saja aku akan melakukannya. Tapi sebelumnya pakai dulu cincin ini dan katakan namamu. Ingatlah bahwa nasib semua pasukan Grimer yang ditahan di sini tergantung dari jawabanmu. Jika kau menjawab semua pertanyaanku dengan jujur maka bisa aku jamin hukuman kalian akan lebih ringan dan pasti aku bebaskan dan kembalikan ke Kerajaan Grimer, tapi jika jawabanmu hanya mengada-ada maka keadaannya akan jadi sebaliknya,” kata Satria sembari melemparkan cincin ring of notes ke dalam sel tahanan.“Kau jangan khawatir, dengan cincin itu efek dari skill khusu
Satria kembali ke gedung asosiasi petualang Kota Vix. Dia bersama Noir dan para petualang lainnya beristirahat di sana hingga malam tiba. Sementara Tinuviel dan orang-orang pilihannya mulai sibuk melaksanakan tugas yang diberikan Kerajaan Lunar. Sambil menunggu Toru menghubunginya Satria segera beranjak menuju balai kota yang tadi tengah dibersihkan para petualang Kota Vix.Sesampainya di balai kota dia bertemu dengan para petualang yang sedang beristirahat. Mereka mengatakan kalau balai kota yang tadi begitu berantakan kini sudah bersih. Satria segera masuk ke dalam dan memeriksa setiap ruangan yang ada di sana, ternyata isinya memang sudah bersih dan lebih rapi dibandingkan sebelumnya.“Ini jauh lebih baik,” gumam Satria.Di lantai atas dia segera menancapkan item mythical detection kualitas SSR. Sementara itu di lantai paling bawah dia memasang item gate of teleportation. Tak lama setelah dia memasang item tersebut, Toru mengguna
Langkah kedua. Satria akan mengabarkan bahwa Kerajaan Lunar akan memulangkan para prajurit Grimer saat itu juga. Tapi dengan jaminan Kerajaan Grimer akan bersedia berdamai dengan Kerajaan Lunar dengan perjanjian tertulis dan juga harus mengakui penyerangan ke kelima kota yang dilakukannya. Jika Raja Grimer menolaknya maka prajurit yang ditawan tidak akan dibebaskan dan dihukum mati di Kerajaan Lunar, perang juga akan terus berlanjut dan tentunya rakyat Grimer sendiri yang akan jadi korbannya.Jika setelah dipulangkan namun ternyata Raja Grimer mengkhianati perjanjian damai, maka itu artinya Raja Grimer tidak peduli dengan yang namanya perdamaian. Satria juga berniat menambahkan banyak poin penting di perjanjian tertulis nanti. Salah satunya yakni jika Raja Grimer melanggar perjanjian maka secara otomatis dia juga bersedia mengorbankan jiwa seluruh rakyat Grimer untuk dihukum mati.Langkah ketiga. Kedua kerajaan yang sudah menandatangani perjanjian damai aka
Satria kembali ke ruangan di balai Kota Vix saat melewati tabir hitam yang ada diantara item gate of teleportation. Dia kemudian kembali menuju gedung asosiasi petualang untuk beristirahat. Besok dia berniat untuk mulai menjalankan rencananya dari mulai langkah pertama. Namun di luar gedung asosiasi pahlawan terlihat Noir sedang duduk seolah sedang menunggunya.“Aku pikir kau sudah tidur,” ucap Satria sembari berjalan mendekat.“Aku hanya ingin memastikan apakah item gate of teleportation itu bekerja atau tidak. Tapi karena kau kembali dengan selamat itu tandanya item tersebut bekerja dengan baik,” kata Noir sambil berdiri mengikuti Satria yang berjalan ke dalam gedung asosiasi petualang.“Ya. Berkat bantuanmu kini kita tidak membutuhkan waktu sampai berhari-hari untuk mengunjungi semua kota yang ada di Kerajaan Lunar, tapi kelihatannya portal teleportasi itu hanya boleh digunakan dalam keadaan terdesak seperti sek
Selamat sore sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Solo vs Squad (season 1) sudah tamat dan akan dilanjutkan ke season kedua. Perjalanan Satria di dunia game Mythical World RPG sudah mencapai setengahnya, petualangan, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada sobat pembaca semuanya
Esok harinya setelah mereka bangun, mereka kembali bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pulang. Tapi sebelum itu mereka untuk pertama kalinya memasak dulu di dalam dungeon untuk sarapan. Sebab makanan yang sudah masak dibekal Satria juga sudah habis, kini hanya makanan mentah saja yang dibawa oleh Satria.Sebagai pengamanan, Satria memanggil dua archangel untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan mereka. Setelah persiapan mereka selesai, barulah mereka melangkahkan kakinya keluar dari lantai 70. Raut wajah mereka semua terlihat cerah karena mereka akhirnya bisa pulang dari sarang monster mengerikan itu. Tadinya Satria berniat menggunakan item gate of teleportation, tapi ternyata item tersebut tidak bisa digunakan di dalam dungeon, jadi mau tidak mau mereka harus kembali berjalan kaki untuk keluar dari sana.“Oh iya, sekarang aku ingin tahu seberapa jauh level kalian meningkat,” tutur Satria seraya berjalan paling depan.&ld
“Kelihatannya Noir telah menyelamatkan nyawa kalian semua,” sambung Satria.“Ya. Dia merespon dengan cepat saat melihat pergerakan Pixie yang mencoba menggunakan skill healingnya, dia menggunakan skill khususnya untuk memaksa kami tiarap ke tanah yang telah menyebar dari skill gnome sebelumnya,” tutur Alexa.“Sekilas aku melihat dia telah putus asa mengingat kau terkena serangan telak dari Glace, tapi saat melihat seranganmu yang mengalihkan perhatian Glace tampaknya dia kembali punya harapan,” sambung Alexa.“Ya. Kelihatannya orang yang paling berjasa kali ini adalah Noir, tanpa ragu dia bahkan menggunakan skill ultimatenya untuk menjauhkan Glace dariku. Di saat yang bersamaan dia juga memecahkan healing potion menggunakan skillnya itu hingga bisa memulihkanku, aku tidak menyangka jika di situasi saat itu dia masih kepikiran rencana secerdik itu,” timpal Satria.“Kita benar-ben
Saat itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria bersamaan dengan bergetarnya permukaan es, mendadak saja pusaran api besar muncul mengelilingi tubuh Satria serta membakar habis akar-akar pohon besar yang ada di sekitarnya. Kini dengan jelas dia bisa melihat sosok Glace yang masih menapak di atap lantai dungeon.‘Beukh’Tiba-tiba saja tubuh Satria sudah ada di hadapan Glace menggunakan skill assassin miliknya meski tanpa mengubah job classnya dulu. Tinju tangan kanan Satria dengan telak menghantam tubuh Glace hingga dia terpental menghantam permukaan es hingga terdengar benturan yang amat keras. Satria segera menggenggam lagi invisible saber di tangan kanannya.“Top tier magic: thunder spear!”“Dimensional slash!” teriak Satria menggunakan dua skill serangan level 70 dari dua job class yang berbeda sekaligus.Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh
Tubuh Satria tampak tergeletak tak berdaya di tengah-tengah kabut putih yang mengepul di cekungan permukaan es, darah tampak menetes dari luka di kepala dan tubuhnya. Seluruh armor hitam terkuatnya kini telah hancur berkeping-keping karena skill serangan milik Glace. Andaikan saja dia tadi tidak mengendalikan Pixie dari kejauhan untuk memberikan bantuan sihir healing dan penguat tubuh kepada tubuhnya, mungkin kini dia sudah tewas.“Kelihatannya aku masih selamat,” batin Satria saat samar-samar tatapannya yang kabur masih bisa melihat kabut putih tebal di sekitarnya. Tampaknya hanya mata kanannya saja yang masih bisa melihat agak baik, mata kirinya sendiri serasa begitu perih dan rasanya ada darah terus keluar dari luka di mata kirinya itu.“Tapi, kenapa sihir Pixie berhenti secara tiba-tiba?” gumam Satria seraya berusaha bangkit dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya kini serasa dipenuhi oleh rasa sakit. Jika orang biasa pasti su
“Kelihatannya aku harus mencoba beberapa rencana, meskipun resikonya serangan itu tidak akan berdampak lagi kepada Glace saat dia menggunakan skill ultimatenya nanti,” pikir Satria sembari mencabut invisible saber yang dia selipkan di pinggangnya.Melihat serangan cepat datang menuju ke arahnya, Glace kali ini dengan cepat menghindar hingga tubuhnya lenyap dari pandangan Satria. Tapi Satria segera tersenyum dan merubah job classnya menjadi seorang guardian, dengan cepat dia menggunakan skill tebasan angin untuk membelokan serangan gabungan salamander dan sylph yang malah menuju ke arahnya hingga berbelok menuju ke arah lintasan pergerakan Glace.‘Wwrrrr’‘Dhhaaaammrrr’Lagi-lagi serangan gabungan itu menghantam tubuh Glace yang segera merespon dengan skill assassin miliknya untuk menahan serangan yang datang. Satria sekencang mungkin berteriak memanggil nama archer Heptagram agar dia menjalankan
Rasanya memang lebih gampang menghadapi Skorpius, sebab meski levelnya 90 di atasnya, tapi dia adalah petarung jarak jauh dengan kecepatan lambat dan sangat mudah dihadapi oleh petarung jarak dengan dengan kecepatan tinggi. Sementara Glace merupakan petarung jarak dekat dengan job class yang memiliki kecepatan tertinggi diantara yang lainnya yakni assassin.“Untuk mengimbangi kecepatannya, aku harus memusatkan semua statistic di kecepatan. Tapi itu malah akan membahayakan diriku jika dia berhasil mendaratkan serangannya,” pikir Satria seraya melompat mundur lagi setelah beradu serangan. Pisau dari dreamer’s weapon miliknya segera dia selipkan di pinggangnya, dia kemudian mengeluarkan dua pisau yang sudah di enchant dengan elemen petir.“Kelihatannya aku memang memerlukan bantuan saat ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat pisaunya. Saat itu juga salamander dan sylph yang ada di dekat rekan rekannya kini mulai bergerak mend
Satria dengan lihai meladeni setiap serangan yang dilakukan oleh kelelawar salju raksasa tersebut, pisau hitam yang dipegangnya tampak terus dia ayunkan dengan cepat meladeni setiap serangan dari kuku Glace de Rouge. Alexa dan yang lainnya memang tidak bisa melihat pergerakan cepat mereka secara langsung, namun jejak benturan serangan mereka masih tetap bisa mereka lihat dan dengar.“Kita harus cepat menghabisi setiap golem es yang ada di sini!” perintah Alexa. Saat itu juga rekan-rekannya yang lain segera bergegas menyerang semua golem es yang mendekat. Undead, archangel dan roh elemental yang dipanggil Satria juga ikut membantu setiap serangan yang mereka lakukan.Mereka tidak berani berjauhan sesuai arahan dari Satria, sebab mereka harus tetap saling melindungi dan jika dibutuhkan mereka akan segera melakukan serangan yang direncanakan oleh Satria. Lantai 70 Dungeon Luxurie seketika ramai oleh suara benturan hebat dan dentuman keras saat pert
“Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai