Beranda / Fantasi / Sang Dewa Game - SVSS1 / Bab 128: Diskusi di Penjara Bawah Tanah

Share

Bab 128: Diskusi di Penjara Bawah Tanah

Penulis: Jajaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kenapa kau datang kemari?” tanya demi human singa sambil menatap Satria dengan tajam.

“Aku hanya ingin bertanya beberapa hal kepadamu, aku harap kau tidak keberatan,” jawab Satria sembari mengeluarkan sebuah cincin ring of notes.

“Jika kau ingin bertanya langsung tanyakan saja, tidak usah banyak basa basi,” tukas demi human singa.

“Tentu saja aku akan melakukannya. Tapi sebelumnya pakai dulu cincin ini dan katakan namamu. Ingatlah bahwa nasib semua pasukan Grimer yang ditahan di sini tergantung dari jawabanmu. Jika kau menjawab semua pertanyaanku dengan jujur maka bisa aku jamin hukuman kalian akan lebih ringan dan pasti aku bebaskan dan kembalikan ke Kerajaan Grimer, tapi jika jawabanmu hanya mengada-ada maka keadaannya akan jadi sebaliknya,” kata Satria sembari melemparkan cincin ring of notes ke dalam sel tahanan.

“Kau jangan khawatir, dengan cincin itu efek dari skill khusu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 129: Empat Langkah Rencana Satria (part 1)

    Satria kembali ke gedung asosiasi petualang Kota Vix. Dia bersama Noir dan para petualang lainnya beristirahat di sana hingga malam tiba. Sementara Tinuviel dan orang-orang pilihannya mulai sibuk melaksanakan tugas yang diberikan Kerajaan Lunar. Sambil menunggu Toru menghubunginya Satria segera beranjak menuju balai kota yang tadi tengah dibersihkan para petualang Kota Vix.Sesampainya di balai kota dia bertemu dengan para petualang yang sedang beristirahat. Mereka mengatakan kalau balai kota yang tadi begitu berantakan kini sudah bersih. Satria segera masuk ke dalam dan memeriksa setiap ruangan yang ada di sana, ternyata isinya memang sudah bersih dan lebih rapi dibandingkan sebelumnya.“Ini jauh lebih baik,” gumam Satria.Di lantai atas dia segera menancapkan item mythical detection kualitas SSR. Sementara itu di lantai paling bawah dia memasang item gate of teleportation. Tak lama setelah dia memasang item tersebut, Toru mengguna

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 130: Empat Langkah Rencana Satria (part 2)

    Langkah kedua. Satria akan mengabarkan bahwa Kerajaan Lunar akan memulangkan para prajurit Grimer saat itu juga. Tapi dengan jaminan Kerajaan Grimer akan bersedia berdamai dengan Kerajaan Lunar dengan perjanjian tertulis dan juga harus mengakui penyerangan ke kelima kota yang dilakukannya. Jika Raja Grimer menolaknya maka prajurit yang ditawan tidak akan dibebaskan dan dihukum mati di Kerajaan Lunar, perang juga akan terus berlanjut dan tentunya rakyat Grimer sendiri yang akan jadi korbannya.Jika setelah dipulangkan namun ternyata Raja Grimer mengkhianati perjanjian damai, maka itu artinya Raja Grimer tidak peduli dengan yang namanya perdamaian. Satria juga berniat menambahkan banyak poin penting di perjanjian tertulis nanti. Salah satunya yakni jika Raja Grimer melanggar perjanjian maka secara otomatis dia juga bersedia mengorbankan jiwa seluruh rakyat Grimer untuk dihukum mati.Langkah ketiga. Kedua kerajaan yang sudah menandatangani perjanjian damai aka

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 131: Memulai Persiapan Rencana (part 1)

    Satria kembali ke ruangan di balai Kota Vix saat melewati tabir hitam yang ada diantara item gate of teleportation. Dia kemudian kembali menuju gedung asosiasi petualang untuk beristirahat. Besok dia berniat untuk mulai menjalankan rencananya dari mulai langkah pertama. Namun di luar gedung asosiasi pahlawan terlihat Noir sedang duduk seolah sedang menunggunya.“Aku pikir kau sudah tidur,” ucap Satria sembari berjalan mendekat.“Aku hanya ingin memastikan apakah item gate of teleportation itu bekerja atau tidak. Tapi karena kau kembali dengan selamat itu tandanya item tersebut bekerja dengan baik,” kata Noir sambil berdiri mengikuti Satria yang berjalan ke dalam gedung asosiasi petualang.“Ya. Berkat bantuanmu kini kita tidak membutuhkan waktu sampai berhari-hari untuk mengunjungi semua kota yang ada di Kerajaan Lunar, tapi kelihatannya portal teleportasi itu hanya boleh digunakan dalam keadaan terdesak seperti sek

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 132: Memulai Persiapan Rencana (part 2)

    “Kalau begitu kita akan segera bersiap, nona Viel bisa mencarikan orang-orang yang bisa menulis dengan rapi dan mudah terbaca. Sekalian juga tolong siapkan pena serta kertas yang banyak. Untuk Noir aku ingin kamu meminta bantuan beberapa petualang wanita yang tulisannya bagus untuk bergabung. Kita akan mulai menulisnya di gedung balai kota,” jelas Satria.Mereka berdua langsung mengangguk paham lalu bangkit untuk menjalankan arahan dari Satria. Satria sendiri segera menyiapkan tempat untuk orang-orang yang akan menulis, andaikan ada item yang bisa menggandakan barang tentunya akan lebih mudah. Tapi jika itu ada maka rasanya akan curang sebab item seperti apapun pasti akan bisa digandakan dengan mudah.Tak lama kemudian banyak orang yang berbondong-bondong datang menuju balai kota. Ada yang membawa banyak tumpukan kertas, ada juga yang membawa banyak botol tinta dan pena yang banyak. Jumlahnya berjumlah sekitar dua ratus orang. Satria segera menu

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 133: Memulai Persiapan Rencana (part 3)

    “Aku punya tugas lain bagi mereka. Saat ini di Kota Vix juga sedang menulis hal lain yang juga penting, sementara orang-orang di Kota Lunar akan menyiapkan hal yang lebih penting lagi. Nanti jika sudah selesai nona Lucy bisa mengunjungi Ibukota Lunar dan melaporkannya kepada tuan Toru,” jawab Satria.Setelah tidak ada yang ditanyakan lagi Satria segera beranjak dan kembali menuju ruangan tempat item gate of teleportation berada. Lucy segera pamit kepada bawahannya karena akan melakukan permintaan Satria untuk menemui Roku dan Lacs. Satria duluan menggunakan portal teleportasi dengan tujuan Kota Lunar, kemudian Lucy menggunakannya dengan tujuan Kota Nou untuk menemui Lacs terlebih dahulu.Sementara itu Satria kini sudah berada di ruangan tempat portal teleportasi berada di gedung balai Kota Lunar. Beberapa orang yang sedang bekerja tampak berlalu lalang di sana. Satria tadinya ingin langsung menemui Foxi atau Toru untuk menanyakan siapa walikota

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 134: Persiapan Memulai Rencana (part 4)

    “Kamu akan melepas perlengkapanmu?” tanya Alexa saat melihat Satria bergerak ke ruangan yang tidak ada orangnya.“Tentu saja, tampilan ini hanya untuk sementara saja. Jika ada hal darurat maka tampilan ini bisa saja musnah,” jawab Satria sambil menutup pintu ruangan.“Begitu rupanya. Sejak awal dia memang mengenakan tampilan seperti itu untuk jaga-jaga, jika memang keadaannya mendesak mungkin dia tidak akan ragu mengumumkan bahwa pengembara yang membantu Kerajaan Lunar sudah tewas dalam pertarungan,” batin Alexa.Satria tak lama kemudian kembali keluar dengan penampilan biasanya. Mereka berdua langsung meninggalkan balai kota dan menuju Desa Whis menggunakan kereta kuda. Tampak sudah ada banyak perubahan di sekitar kota, bekas tempat pertarungan Satria yang dulu membentuk cekungan tanah besar juga kini sudah diratakan lagi dengan tanah sekelilingnya.“Sudah banyak yang berubah bukan?”

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 135: Wujud Asli Noir

    Hari ini Satria mulai membagikan semua kertas yang sudah dilipat membentuk amplop kepada para petualang dengan job class beast tamer yang ada di kelima kota. Para petualang itu segera menggunakan skill whisper untuk memanggil hewan-hewan kecil, burung-burung serta yang lainnya lalu memerintahkannya menyebarkan kertas berisi kabar tersebut ke ratusan desa yang ada di Kerajaan Grimer.Hari ini juga warga penduduk Ibukota Lunar dan Kota Pazz berkumpul di aula kotanya masing-masing untuk menyaksikan eksekusi mati Skyred, Yell dan Zeff. Sementara para prajurit Grimer lainnya sudah mulai di kumpulkan di Kota Pazz. Nantinya jika sudah ada perintah dari Satria mereka akan dikembalikan ke Kerajaan Grimer menggunakan portal teleportasi.Satria pagi ini juga sedang bersiap untuk melakukan perjalanan menuju ke Ibukota Kerajaan Grimer guna menyampaikan langsung kabar keadaan kelima kota dan para prajurit Grimer kepada warga ibukota. Dia kini hanya tinggal menunggu Lucy,

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 136: Satria Berangkat ke Ibukota Grimer

    “Mustahil,” ujar Alexa tanpa sadar saat melihat gadis buruk rupa di hadapannya berubah menjadi gadis cantik bak putri kerajaan.“Inilah diriku yang sebenarnya, nama asliku sendiri adalah Sonia. Sebelumnya aku belum punya cukup keberanian untuk menunjukan wujud ini kepada siapapun. Mungkin kamu orang pertama yang melihatnya,” jelas Noir.“Bagaimana bisa? Lalu apa alasannya kamu menyembunyikan wujud cantikmu ini?” cecar Alexa yang terlihat begitu penasaran.“Aku menggunakan Fealdad potion untuk merusak jaringan kulit tubuhku. Dan air yang aku minum barusan adalah penawarnya,” jawab Noir sambil mengeluarkan botol berisi air berwarna ungu yang merupakan Fealdad potion yang dia buat dengan keahliannya sebagai seorang alchemist.“Lalu kenapa kamu menyembunyikan penampilan aslimu ini?” tanya Alexa lagi yang masih penasaran sebab Noir belum menjawab satu pertanyaan lagi.

Bab terbaru

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Penutup Season 1

    Selamat sore sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Solo vs Squad (season 1) sudah tamat dan akan dilanjutkan ke season kedua. Perjalanan Satria di dunia game Mythical World RPG sudah mencapai setengahnya, petualangan, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada sobat pembaca semuanya

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 243: Dihadang Guild Golden Wing

    Esok harinya setelah mereka bangun, mereka kembali bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pulang. Tapi sebelum itu mereka untuk pertama kalinya memasak dulu di dalam dungeon untuk sarapan. Sebab makanan yang sudah masak dibekal Satria juga sudah habis, kini hanya makanan mentah saja yang dibawa oleh Satria.Sebagai pengamanan, Satria memanggil dua archangel untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan mereka. Setelah persiapan mereka selesai, barulah mereka melangkahkan kakinya keluar dari lantai 70. Raut wajah mereka semua terlihat cerah karena mereka akhirnya bisa pulang dari sarang monster mengerikan itu. Tadinya Satria berniat menggunakan item gate of teleportation, tapi ternyata item tersebut tidak bisa digunakan di dalam dungeon, jadi mau tidak mau mereka harus kembali berjalan kaki untuk keluar dari sana.“Oh iya, sekarang aku ingin tahu seberapa jauh level kalian meningkat,” tutur Satria seraya berjalan paling depan.&ld

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 242: Skill Ultimate Satria (part 3)

    “Kelihatannya Noir telah menyelamatkan nyawa kalian semua,” sambung Satria.“Ya. Dia merespon dengan cepat saat melihat pergerakan Pixie yang mencoba menggunakan skill healingnya, dia menggunakan skill khususnya untuk memaksa kami tiarap ke tanah yang telah menyebar dari skill gnome sebelumnya,” tutur Alexa.“Sekilas aku melihat dia telah putus asa mengingat kau terkena serangan telak dari Glace, tapi saat melihat seranganmu yang mengalihkan perhatian Glace tampaknya dia kembali punya harapan,” sambung Alexa.“Ya. Kelihatannya orang yang paling berjasa kali ini adalah Noir, tanpa ragu dia bahkan menggunakan skill ultimatenya untuk menjauhkan Glace dariku. Di saat yang bersamaan dia juga memecahkan healing potion menggunakan skillnya itu hingga bisa memulihkanku, aku tidak menyangka jika di situasi saat itu dia masih kepikiran rencana secerdik itu,” timpal Satria.“Kita benar-ben

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 241: Skill Ultimate Satria (part 2)

    Saat itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria bersamaan dengan bergetarnya permukaan es, mendadak saja pusaran api besar muncul mengelilingi tubuh Satria serta membakar habis akar-akar pohon besar yang ada di sekitarnya. Kini dengan jelas dia bisa melihat sosok Glace yang masih menapak di atap lantai dungeon.‘Beukh’Tiba-tiba saja tubuh Satria sudah ada di hadapan Glace menggunakan skill assassin miliknya meski tanpa mengubah job classnya dulu. Tinju tangan kanan Satria dengan telak menghantam tubuh Glace hingga dia terpental menghantam permukaan es hingga terdengar benturan yang amat keras. Satria segera menggenggam lagi invisible saber di tangan kanannya.“Top tier magic: thunder spear!”“Dimensional slash!” teriak Satria menggunakan dua skill serangan level 70 dari dua job class yang berbeda sekaligus.Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 240: Skill Ultimate Satria (part 1)

    Tubuh Satria tampak tergeletak tak berdaya di tengah-tengah kabut putih yang mengepul di cekungan permukaan es, darah tampak menetes dari luka di kepala dan tubuhnya. Seluruh armor hitam terkuatnya kini telah hancur berkeping-keping karena skill serangan milik Glace. Andaikan saja dia tadi tidak mengendalikan Pixie dari kejauhan untuk memberikan bantuan sihir healing dan penguat tubuh kepada tubuhnya, mungkin kini dia sudah tewas.“Kelihatannya aku masih selamat,” batin Satria saat samar-samar tatapannya yang kabur masih bisa melihat kabut putih tebal di sekitarnya. Tampaknya hanya mata kanannya saja yang masih bisa melihat agak baik, mata kirinya sendiri serasa begitu perih dan rasanya ada darah terus keluar dari luka di mata kirinya itu.“Tapi, kenapa sihir Pixie berhenti secara tiba-tiba?” gumam Satria seraya berusaha bangkit dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya kini serasa dipenuhi oleh rasa sakit. Jika orang biasa pasti su

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 239: Melawan Glace de Rouge (part 2)

    “Kelihatannya aku harus mencoba beberapa rencana, meskipun resikonya serangan itu tidak akan berdampak lagi kepada Glace saat dia menggunakan skill ultimatenya nanti,” pikir Satria sembari mencabut invisible saber yang dia selipkan di pinggangnya.Melihat serangan cepat datang menuju ke arahnya, Glace kali ini dengan cepat menghindar hingga tubuhnya lenyap dari pandangan Satria. Tapi Satria segera tersenyum dan merubah job classnya menjadi seorang guardian, dengan cepat dia menggunakan skill tebasan angin untuk membelokan serangan gabungan salamander dan sylph yang malah menuju ke arahnya hingga berbelok menuju ke arah lintasan pergerakan Glace.‘Wwrrrr’‘Dhhaaaammrrr’Lagi-lagi serangan gabungan itu menghantam tubuh Glace yang segera merespon dengan skill assassin miliknya untuk menahan serangan yang datang. Satria sekencang mungkin berteriak memanggil nama archer Heptagram agar dia menjalankan

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 238: Melawan Glace de Rouge (part 1)

    Rasanya memang lebih gampang menghadapi Skorpius, sebab meski levelnya 90 di atasnya, tapi dia adalah petarung jarak jauh dengan kecepatan lambat dan sangat mudah dihadapi oleh petarung jarak dengan dengan kecepatan tinggi. Sementara Glace merupakan petarung jarak dekat dengan job class yang memiliki kecepatan tertinggi diantara yang lainnya yakni assassin.“Untuk mengimbangi kecepatannya, aku harus memusatkan semua statistic di kecepatan. Tapi itu malah akan membahayakan diriku jika dia berhasil mendaratkan serangannya,” pikir Satria seraya melompat mundur lagi setelah beradu serangan. Pisau dari dreamer’s weapon miliknya segera dia selipkan di pinggangnya, dia kemudian mengeluarkan dua pisau yang sudah di enchant dengan elemen petir.“Kelihatannya aku memang memerlukan bantuan saat ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat pisaunya. Saat itu juga salamander dan sylph yang ada di dekat rekan rekannya kini mulai bergerak mend

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 237: Assassin Level 70 vs Assassin Level 100

    Satria dengan lihai meladeni setiap serangan yang dilakukan oleh kelelawar salju raksasa tersebut, pisau hitam yang dipegangnya tampak terus dia ayunkan dengan cepat meladeni setiap serangan dari kuku Glace de Rouge. Alexa dan yang lainnya memang tidak bisa melihat pergerakan cepat mereka secara langsung, namun jejak benturan serangan mereka masih tetap bisa mereka lihat dan dengar.“Kita harus cepat menghabisi setiap golem es yang ada di sini!” perintah Alexa. Saat itu juga rekan-rekannya yang lain segera bergegas menyerang semua golem es yang mendekat. Undead, archangel dan roh elemental yang dipanggil Satria juga ikut membantu setiap serangan yang mereka lakukan.Mereka tidak berani berjauhan sesuai arahan dari Satria, sebab mereka harus tetap saling melindungi dan jika dibutuhkan mereka akan segera melakukan serangan yang direncanakan oleh Satria. Lantai 70 Dungeon Luxurie seketika ramai oleh suara benturan hebat dan dentuman keras saat pert

  • Sang Dewa Game - SVSS1   Bab 236: Glace de Rouge

    “Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai

DMCA.com Protection Status