Satria kembali ke ruangan di balai Kota Vix saat melewati tabir hitam yang ada diantara item gate of teleportation. Dia kemudian kembali menuju gedung asosiasi petualang untuk beristirahat. Besok dia berniat untuk mulai menjalankan rencananya dari mulai langkah pertama. Namun di luar gedung asosiasi pahlawan terlihat Noir sedang duduk seolah sedang menunggunya.
“Aku pikir kau sudah tidur,” ucap Satria sembari berjalan mendekat.“Aku hanya ingin memastikan apakah item gate of teleportation itu bekerja atau tidak. Tapi karena kau kembali dengan selamat itu tandanya item tersebut bekerja dengan baik,” kata Noir sambil berdiri mengikuti Satria yang berjalan ke dalam gedung asosiasi petualang.“Ya. Berkat bantuanmu kini kita tidak membutuhkan waktu sampai berhari-hari untuk mengunjungi semua kota yang ada di Kerajaan Lunar, tapi kelihatannya portal teleportasi itu hanya boleh digunakan dalam keadaan terdesak seperti sek“Kalau begitu kita akan segera bersiap, nona Viel bisa mencarikan orang-orang yang bisa menulis dengan rapi dan mudah terbaca. Sekalian juga tolong siapkan pena serta kertas yang banyak. Untuk Noir aku ingin kamu meminta bantuan beberapa petualang wanita yang tulisannya bagus untuk bergabung. Kita akan mulai menulisnya di gedung balai kota,” jelas Satria.Mereka berdua langsung mengangguk paham lalu bangkit untuk menjalankan arahan dari Satria. Satria sendiri segera menyiapkan tempat untuk orang-orang yang akan menulis, andaikan ada item yang bisa menggandakan barang tentunya akan lebih mudah. Tapi jika itu ada maka rasanya akan curang sebab item seperti apapun pasti akan bisa digandakan dengan mudah.Tak lama kemudian banyak orang yang berbondong-bondong datang menuju balai kota. Ada yang membawa banyak tumpukan kertas, ada juga yang membawa banyak botol tinta dan pena yang banyak. Jumlahnya berjumlah sekitar dua ratus orang. Satria segera menu
“Aku punya tugas lain bagi mereka. Saat ini di Kota Vix juga sedang menulis hal lain yang juga penting, sementara orang-orang di Kota Lunar akan menyiapkan hal yang lebih penting lagi. Nanti jika sudah selesai nona Lucy bisa mengunjungi Ibukota Lunar dan melaporkannya kepada tuan Toru,” jawab Satria.Setelah tidak ada yang ditanyakan lagi Satria segera beranjak dan kembali menuju ruangan tempat item gate of teleportation berada. Lucy segera pamit kepada bawahannya karena akan melakukan permintaan Satria untuk menemui Roku dan Lacs. Satria duluan menggunakan portal teleportasi dengan tujuan Kota Lunar, kemudian Lucy menggunakannya dengan tujuan Kota Nou untuk menemui Lacs terlebih dahulu.Sementara itu Satria kini sudah berada di ruangan tempat portal teleportasi berada di gedung balai Kota Lunar. Beberapa orang yang sedang bekerja tampak berlalu lalang di sana. Satria tadinya ingin langsung menemui Foxi atau Toru untuk menanyakan siapa walikota
“Kamu akan melepas perlengkapanmu?” tanya Alexa saat melihat Satria bergerak ke ruangan yang tidak ada orangnya.“Tentu saja, tampilan ini hanya untuk sementara saja. Jika ada hal darurat maka tampilan ini bisa saja musnah,” jawab Satria sambil menutup pintu ruangan.“Begitu rupanya. Sejak awal dia memang mengenakan tampilan seperti itu untuk jaga-jaga, jika memang keadaannya mendesak mungkin dia tidak akan ragu mengumumkan bahwa pengembara yang membantu Kerajaan Lunar sudah tewas dalam pertarungan,” batin Alexa.Satria tak lama kemudian kembali keluar dengan penampilan biasanya. Mereka berdua langsung meninggalkan balai kota dan menuju Desa Whis menggunakan kereta kuda. Tampak sudah ada banyak perubahan di sekitar kota, bekas tempat pertarungan Satria yang dulu membentuk cekungan tanah besar juga kini sudah diratakan lagi dengan tanah sekelilingnya.“Sudah banyak yang berubah bukan?”
Hari ini Satria mulai membagikan semua kertas yang sudah dilipat membentuk amplop kepada para petualang dengan job class beast tamer yang ada di kelima kota. Para petualang itu segera menggunakan skill whisper untuk memanggil hewan-hewan kecil, burung-burung serta yang lainnya lalu memerintahkannya menyebarkan kertas berisi kabar tersebut ke ratusan desa yang ada di Kerajaan Grimer.Hari ini juga warga penduduk Ibukota Lunar dan Kota Pazz berkumpul di aula kotanya masing-masing untuk menyaksikan eksekusi mati Skyred, Yell dan Zeff. Sementara para prajurit Grimer lainnya sudah mulai di kumpulkan di Kota Pazz. Nantinya jika sudah ada perintah dari Satria mereka akan dikembalikan ke Kerajaan Grimer menggunakan portal teleportasi.Satria pagi ini juga sedang bersiap untuk melakukan perjalanan menuju ke Ibukota Kerajaan Grimer guna menyampaikan langsung kabar keadaan kelima kota dan para prajurit Grimer kepada warga ibukota. Dia kini hanya tinggal menunggu Lucy,
“Mustahil,” ujar Alexa tanpa sadar saat melihat gadis buruk rupa di hadapannya berubah menjadi gadis cantik bak putri kerajaan.“Inilah diriku yang sebenarnya, nama asliku sendiri adalah Sonia. Sebelumnya aku belum punya cukup keberanian untuk menunjukan wujud ini kepada siapapun. Mungkin kamu orang pertama yang melihatnya,” jelas Noir.“Bagaimana bisa? Lalu apa alasannya kamu menyembunyikan wujud cantikmu ini?” cecar Alexa yang terlihat begitu penasaran.“Aku menggunakan Fealdad potion untuk merusak jaringan kulit tubuhku. Dan air yang aku minum barusan adalah penawarnya,” jawab Noir sambil mengeluarkan botol berisi air berwarna ungu yang merupakan Fealdad potion yang dia buat dengan keahliannya sebagai seorang alchemist.“Lalu kenapa kamu menyembunyikan penampilan aslimu ini?” tanya Alexa lagi yang masih penasaran sebab Noir belum menjawab satu pertanyaan lagi.
Hanya dalam waktu tiga hari dua malam saja Satria sudah sampai di sebuah hutan yang cukup dekat dengan Ibukota Kerajaan Grimer. Dia sengaja mencari rute yang jarang dilalui orang agar tidak timbul kecurigaan. Dia juga bahkan memakai jubah hitam khas seorang assassin hingga menutupi seluruh armor dan perlengkapan yang dipakainya.“Kelihatannya kau harus aku tinggalkan di sini saja, berbahaya jika aku membawamu lebih dekat lagi,” ucap Satria sambil membelai kepala kuda yang dibawanya.“Mungkin mereka juga sudah memasang item mythical detection di ibukotanya, aku harus menggunakan job class yang punya kecepatan tinggi,” batin Satria sambil menatap jauh ke arah Ibukota Kerajaan Grimer yang hanya terlihat samar-samar saja sebab terhalang oleh pepohonan.“Assassin,” ucap Satria merubah job classnya.Satria kemudian mengeluarkan item berbentuk bola terang dengan total delapan buah, namanya adalah item R
“Itu dia di sana!” dari kejauhan tiba-tiba terdengar suara teriakan beberapa demi human yang mendekat. Dari arah kiri dan kanan satria kini terlihat banyak prajurit demi human yang berlari di benteng menuju Satria.“Assassin,” ucap Satria kembali mengubah job classnya.Wujud Satria mendadak lenyap dari benteng membuat para demi human itu hanya bisa terdiam. Satria sendiri segera berlari cepat menuju hutan tempatnya meninggalkan kuda tadi. Jaraknya cukup jauh dari Ibukota Grimer, seharusnya dalam jarak segitu item pendeteksi seperti apapun tidak akan bisa menjangkaunya.Satria segera mengeluarkan sebuah item reflection ball lagi. Tanpa ragu Satria segera melemparkannya ke tanah sampai pecah, seketika itu juga asap putih mulai mengepul membumbung tinggi. Satria masuk ke dalamnya dan bersiap dengan item voice maker yang sejak tadi dia pegang. Hanya lima menit saja waktu baginya untuk menguatkan pengaruh kepada rakyat Ibukot
Satria sendiri beristirahat di dalam bawah tanah yang dia gali di tengah hutan. Kudanya juga sengaja dia bawa ke bawah agar tidak diketahui para prajurit Grimer yang pasti dikerahkan untuk menangkapnya. Suara derap langkah orang-orang terdengar beberapa kali hilir mudik tepat di atas tanah tempatnya berada. Tak lama kemudian sebuah titik cahaya terang muncul di hadapannya.“Kebetulan sekali anda menghubungiku saat ini,” sapa Satria. Sebenarnya dia baru saja akan menggunakan ring of notes kepada Noir agar meminta Toru menghubunginya.“Ya, Raja Foxi meminta saya menghubungi tuan. Dia ingin menanyakan kabar tuan sebab beberapa hari ini saya belum menghubungi tuan sama sekali,” tutur Toru.“Tolong sampaikan kalau aku baik-baik saja. saat ini rencana langkah pertama dan kedua sudah selesai terlaksanakan, kita tinggal menunggu langkah ketiga dimulai. Besok aku ingin tuan Toru, Rou, serta kelima walikota datang kemari men
Selamat sore sobat semuanya. Mudah-mudahan sobat semua dalam keadaan sehat selalu. Hari ini novel Solo vs Squad (season 1) sudah tamat dan akan dilanjutkan ke season kedua. Perjalanan Satria di dunia game Mythical World RPG sudah mencapai setengahnya, petualangan, pengorbanan dan perjuangan yang dia lakukan saya harap berkesan bagi sobat semuanya. Novel ini hanyalah fiksi belaka, andaikan ada kesamaan nama tempat, tokoh dan yang lainnya itu hanya kebetulan semata. Saya harap ada hal-hal baik dari novel ini yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran, adapun hal-hal buruknya cukup kita jadikan pengetahuan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena di dalam novel ini masih banyak kekurangan, terutama kesalahan dalam penulisan atau kata yang diulang-ulang. Pengetahuan saya dalam dunia literasi belumlah seberapa, saya akan belajar lebih banyak lagi agar bisa membuat novel yang lebih baik lagi. Sekali lagi saya mohon maaf kepada sobat pembaca semuanya
Esok harinya setelah mereka bangun, mereka kembali bersiap-siap untuk melakukan perjalanan pulang. Tapi sebelum itu mereka untuk pertama kalinya memasak dulu di dalam dungeon untuk sarapan. Sebab makanan yang sudah masak dibekal Satria juga sudah habis, kini hanya makanan mentah saja yang dibawa oleh Satria.Sebagai pengamanan, Satria memanggil dua archangel untuk menghabisi monster yang menghalangi jalan mereka. Setelah persiapan mereka selesai, barulah mereka melangkahkan kakinya keluar dari lantai 70. Raut wajah mereka semua terlihat cerah karena mereka akhirnya bisa pulang dari sarang monster mengerikan itu. Tadinya Satria berniat menggunakan item gate of teleportation, tapi ternyata item tersebut tidak bisa digunakan di dalam dungeon, jadi mau tidak mau mereka harus kembali berjalan kaki untuk keluar dari sana.“Oh iya, sekarang aku ingin tahu seberapa jauh level kalian meningkat,” tutur Satria seraya berjalan paling depan.&ld
“Kelihatannya Noir telah menyelamatkan nyawa kalian semua,” sambung Satria.“Ya. Dia merespon dengan cepat saat melihat pergerakan Pixie yang mencoba menggunakan skill healingnya, dia menggunakan skill khususnya untuk memaksa kami tiarap ke tanah yang telah menyebar dari skill gnome sebelumnya,” tutur Alexa.“Sekilas aku melihat dia telah putus asa mengingat kau terkena serangan telak dari Glace, tapi saat melihat seranganmu yang mengalihkan perhatian Glace tampaknya dia kembali punya harapan,” sambung Alexa.“Ya. Kelihatannya orang yang paling berjasa kali ini adalah Noir, tanpa ragu dia bahkan menggunakan skill ultimatenya untuk menjauhkan Glace dariku. Di saat yang bersamaan dia juga memecahkan healing potion menggunakan skillnya itu hingga bisa memulihkanku, aku tidak menyangka jika di situasi saat itu dia masih kepikiran rencana secerdik itu,” timpal Satria.“Kita benar-ben
Saat itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria bersamaan dengan bergetarnya permukaan es, mendadak saja pusaran api besar muncul mengelilingi tubuh Satria serta membakar habis akar-akar pohon besar yang ada di sekitarnya. Kini dengan jelas dia bisa melihat sosok Glace yang masih menapak di atap lantai dungeon.‘Beukh’Tiba-tiba saja tubuh Satria sudah ada di hadapan Glace menggunakan skill assassin miliknya meski tanpa mengubah job classnya dulu. Tinju tangan kanan Satria dengan telak menghantam tubuh Glace hingga dia terpental menghantam permukaan es hingga terdengar benturan yang amat keras. Satria segera menggenggam lagi invisible saber di tangan kanannya.“Top tier magic: thunder spear!”“Dimensional slash!” teriak Satria menggunakan dua skill serangan level 70 dari dua job class yang berbeda sekaligus.Tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh
Tubuh Satria tampak tergeletak tak berdaya di tengah-tengah kabut putih yang mengepul di cekungan permukaan es, darah tampak menetes dari luka di kepala dan tubuhnya. Seluruh armor hitam terkuatnya kini telah hancur berkeping-keping karena skill serangan milik Glace. Andaikan saja dia tadi tidak mengendalikan Pixie dari kejauhan untuk memberikan bantuan sihir healing dan penguat tubuh kepada tubuhnya, mungkin kini dia sudah tewas.“Kelihatannya aku masih selamat,” batin Satria saat samar-samar tatapannya yang kabur masih bisa melihat kabut putih tebal di sekitarnya. Tampaknya hanya mata kanannya saja yang masih bisa melihat agak baik, mata kirinya sendiri serasa begitu perih dan rasanya ada darah terus keluar dari luka di mata kirinya itu.“Tapi, kenapa sihir Pixie berhenti secara tiba-tiba?” gumam Satria seraya berusaha bangkit dengan nafas yang terengah-engah, tubuhnya kini serasa dipenuhi oleh rasa sakit. Jika orang biasa pasti su
“Kelihatannya aku harus mencoba beberapa rencana, meskipun resikonya serangan itu tidak akan berdampak lagi kepada Glace saat dia menggunakan skill ultimatenya nanti,” pikir Satria sembari mencabut invisible saber yang dia selipkan di pinggangnya.Melihat serangan cepat datang menuju ke arahnya, Glace kali ini dengan cepat menghindar hingga tubuhnya lenyap dari pandangan Satria. Tapi Satria segera tersenyum dan merubah job classnya menjadi seorang guardian, dengan cepat dia menggunakan skill tebasan angin untuk membelokan serangan gabungan salamander dan sylph yang malah menuju ke arahnya hingga berbelok menuju ke arah lintasan pergerakan Glace.‘Wwrrrr’‘Dhhaaaammrrr’Lagi-lagi serangan gabungan itu menghantam tubuh Glace yang segera merespon dengan skill assassin miliknya untuk menahan serangan yang datang. Satria sekencang mungkin berteriak memanggil nama archer Heptagram agar dia menjalankan
Rasanya memang lebih gampang menghadapi Skorpius, sebab meski levelnya 90 di atasnya, tapi dia adalah petarung jarak jauh dengan kecepatan lambat dan sangat mudah dihadapi oleh petarung jarak dengan dengan kecepatan tinggi. Sementara Glace merupakan petarung jarak dekat dengan job class yang memiliki kecepatan tertinggi diantara yang lainnya yakni assassin.“Untuk mengimbangi kecepatannya, aku harus memusatkan semua statistic di kecepatan. Tapi itu malah akan membahayakan diriku jika dia berhasil mendaratkan serangannya,” pikir Satria seraya melompat mundur lagi setelah beradu serangan. Pisau dari dreamer’s weapon miliknya segera dia selipkan di pinggangnya, dia kemudian mengeluarkan dua pisau yang sudah di enchant dengan elemen petir.“Kelihatannya aku memang memerlukan bantuan saat ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat pisaunya. Saat itu juga salamander dan sylph yang ada di dekat rekan rekannya kini mulai bergerak mend
Satria dengan lihai meladeni setiap serangan yang dilakukan oleh kelelawar salju raksasa tersebut, pisau hitam yang dipegangnya tampak terus dia ayunkan dengan cepat meladeni setiap serangan dari kuku Glace de Rouge. Alexa dan yang lainnya memang tidak bisa melihat pergerakan cepat mereka secara langsung, namun jejak benturan serangan mereka masih tetap bisa mereka lihat dan dengar.“Kita harus cepat menghabisi setiap golem es yang ada di sini!” perintah Alexa. Saat itu juga rekan-rekannya yang lain segera bergegas menyerang semua golem es yang mendekat. Undead, archangel dan roh elemental yang dipanggil Satria juga ikut membantu setiap serangan yang mereka lakukan.Mereka tidak berani berjauhan sesuai arahan dari Satria, sebab mereka harus tetap saling melindungi dan jika dibutuhkan mereka akan segera melakukan serangan yang direncanakan oleh Satria. Lantai 70 Dungeon Luxurie seketika ramai oleh suara benturan hebat dan dentuman keras saat pert
“Tapi entah mengapa firasatku mengatakan jika aku akan menemukan jawabannya di dungeon ini. Terlebih setelah aku mendapatkan buku skill yang sebelumnya tidak pernah ada, aku yakin di dungeon ini menyimpan banyak jawaban dari pertanyaan yang belum bisa aku jawab selama ini,” gumam Satria sembari menggenggam erat senapan hitam di tangannya.“Sorcerer,” ucap Satria mengubah job classnya, saat itu juga senapan hitam di tangannya berubah bentuk menjadi tongkat sihir dengan Kristal hitam di atasnya.“Summon: undead king thunderia!”“Summon: undead king airia!”“Summon: undead king wateria!”“Summon: undead king fireia!”“Summon: undead king earthia!” ucap Satria menggunakan skill lima skill summon undead level 70 sekaligus.Seketika itu juga tujuh lapis lingkaran sihir muncul di sekitar tubuh Satria, aura hitam mulai