Share

109. Terapi

Sebulan setelah kejadian penculikan itu, Lidya dan Ardiansyah masih trauma dan khawatir akan keamanan keluarganya. Mereka sudah memperketat pengamanan di sekitar villa dan mempekerjakan penjaga keamanan tambahan.

Namun, kegelisahan Lidya semakin meningkat saat ia mendapati Rafael yang selalu menangis saat orang asing mendekatinya. Ia merasa kalau kejadian penculikan itu menyisakan trauma mendalam pada putranya.

"Lid, apakah kau khawatir dengan Rafael, sama seperti aku yang mengkhawatirkannya?" tanya Ardiansyah serius.

"Iya, tentu saja, Ard. Aku takut dia terlalu parno atau trauma jika dengan orang asing atau dengan mereka yang baru dilihatnya. Aku khawatir traumanya semakin berat," jawab Lidya khawatir.

"Hmm, kau benar. Mungkin ia memerlukan bantuan dari psikolog," saran Ardiansyah.

Lidya mengangguk setuju. Ia bertanya-tanya siapa psikolog yang bisa membantu putranya mengatasi trauma yang telah dijalani. Sementara Rafael ketakutan jika melihat orang baru.

Beberapa saat kemudian, Lidya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status