Share

Masih Harus Bersabar!

Tok

Tok

Tok

“Permisi, Bu … Bu Jesika.”

Lingga bertandang ke rumah pemilik kontrakan. Dia ingin meminta maaf sekaligus berterima kasih karena telah membantu proses pemakaman ibunya. Lingga juga ingin mengambil motornya yang kini terparkir di rumah Bu Jesika.

“Siapa itu?”

Pintu rumah belum terbuka, tapi dari dalam sudah terdengar suara si empunya rumah.

“Saya Lingga, Bu,” jawab Lingga dari balik pintu.

Setelah mendengar nama Lingga disebut, suara kunci pun terdengar diputar dari dalam.

Ceklek

Kini pintu rumah Bu Jesika telah terbuka. Memperlihatkan seorang wanita paruh baya dengan rambut dicepol dan memakai daster bermotif bunga-bunga.

“Lingga?” tanya Bu Jesika dengan alis mengkerut.

“Iya, Bu. Ini saya Lingga.”

“Mau ngapain kamu ke sini? Ibumu sudah mati.”

Tanpa basa-basi, Bu Jesika pun mengatakan apa yang terjadi selama Lingga tak ada di kontrakan. Respon Lingga pun cukup mengejutkan Bu Jesika. Pasalnya, Lingga hanya tersenyum tipis sambil mengusap-usap dad4nya. Bagi Bu Jesika, responn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status