Share

Bab 33

"Jadi begini. Hm .... Aku mau minta warisan untuk anak ini dan semoga aja nanti pas lahir laki-laki. Keluarga mertuaku belum punya cucu laki-laki. Dan, kamu bisa bangun dunia game yang kamu impikan," ujar Laila penuh ambisi.

Ya, sejak keluar dari rumah sakit, Laila sudah memikirkan rencana itu. Melihat mertuanya memiliki kebun yang lumayan banyak. Seketika niat itu muncul begitu saja.

"Memangnya di kasih?" Doni belum yakin.

"Kamu kan tau mertuaku gimana. Orang tuamu 'kan berteman sama mereka, taulah gimana sifatnya. Aku yakin apapun yang aku minta pasti di kasih. Lihat motor itu." Laila menunjuk motor berwarna merah yang terparkir di pelataran kafe. "Itu di kasih pas baru aja nikah. Langsung atas namaku."

"Tapi-"

Pelayan datang membawakan pesanan Laila, setelah itu barulah Doni melanjutkan ucapannya.

"Tapi, aku belum bisa percaya."

"By, percaya sama aku. Cinta ini cuma untuk kamu." Laila meraih tangan Doni dan di genggam erat.

Saat ini tugas Laila hanya satu menyakinkan Doni agar tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status