Share

Bab 27. Benci

“Desya kecil dan … gadis ini mungkin kakaknya,”

Rangga tersenyum dan menaruh buku itu kembali tanpa ingin tahu curahan hati Desya yang dia tulis. Dilan sadar dia tak berhak membuka privasi orang.

Dilan kembali ke kamarnya, melihat ponselnya penuh dengan panggilan tak terjawab.

“Chika?”

Dilan memilih untuk mengabaikannya. Dia merasa bingung dengan apa yang akan dia katakan untuk Chika.

*****

Pagi itu tampak berbeda bagi Desya, dia berada di rumahnya lagi seperti dahulu. Hanya ada dia dan Rangga, tak ada lagi pengganggu namun, rasanya yang beda tak seperti dulu. Andai saja ia tak jatuh waktu itu, Rangga tak akan bertemu Irma, dan tak mungkin terjadi hal demikian.

“Tapi mungkin memang Tuhan ingin aku tahu siapa sebenarnya Rangga,” ucap Desya lirih yang masih terduduk di tempat tidurnya.

Kemudian dia membuka pintu dan berjalan ke kamar mandi, melihat seisi rumah yang sepi.

“Lelaki itu tak akan bangun jam segini,” Desya menatap ke arah tangga dimana Rangga berada.

Mengambil beberapa p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status