Di dalam Forsaken Fortress ini, semuanya praktisi baik ahli Mingzhu maupun ahli Nebula, mereka memiliki peluang untuk menjadi terkuat sepanjang rajin melakukan perang atau duel. Pihak pengelola Forsaken Fortress memang telah mengatur sejak awal-awal benteng ini didirikan, pada ratusan tahun yang lalu.Jadi jangan kamu mengira untuk meningkatkan kemampuan seseorang, itu hanya tergantung pada pil dan obat-obatan semata.Ada semacam energi pemicu yang akan membantu ahli menembus level lebih tinggi di Forsaken Fortress ini. Jika seorang praktisi rajin mengikuti duel, maka hadiah peningkatan kultivasi adalah bonus yang tidak pernah di dapat praktisi dibelahan manapun di luar sana.Masuk ke dalam Dungeon dan menghajar monster, itu hanya sebagian kecil bonus saja. Duel adalah porsi terbesar untuk memperoleh reward peningkatan kultivasi – Mingzhu maupun Nebula.Duel yang sesungguhnya di Forsaken Fortres ada dalam bentuk event duel mingguan, dua mingguan, bahkan bulanan yang melibatkan duel sa
Kabut uap panas di padang gurun buatan itu baru saja pergi. Dan sosok lima orang itu terlihat jelas sudah. Nawa telah memastikan kalau mereka adalah kelompok hunter dari Ordo Aliansi Selatan.Mereka jumlahnya lima praktisi. Berusia rata-rata enam belas sampai delapan belas tahun. Bertubuh tinggi dan bersenjata pedang, belati, dan panah. Job Warrior, Assassin, dan Archer. Mereka dengan sengaja menonjolkan logo Ordo Aliansi Selatan di dada, dengan niat gagah-gahan sekaligus menakut-nakuti kelompok hunter dari Ordo kecil di benteng ini.Tampang kelima anggota Ordo Aliansi Selatan ini terlihat congkak dan tidak ramah.Seorang pria paling tua - mungkin dia pemimpin kelompok itu, tampak berkacak pinggang dan menunjuk-nunjuk ke arah Hunter Monster Slayer dengan suara enggan dan memasang wajah arogan.“Kalian semua, kaum tikus-tikus kecil ini berani-berani ingin melahap makanan yang besar, yang bukan porsi dan hak kalian! Ini adalah spot khusus untuk hunter dari Ordo kami!”Sekarang juga, hay
Mereka berlima keluar dari pasar gelap setelah menjual tiga monster core. Semua hasil panen itu adalah monster core dari grade C – Plus.Wajah semua orang terlihat gembira.Ternyata masing-masing monster core itu dihargai rata-rata 500 sampai 600 batu neraka, sesuai usia monster. Maka penghasilan total penjualan sumber daya monster dungeon itu, anak-anak Monster Slayer membawa nilai bersih 2000 baru neraka. Itu termasuk jasad dan tulang-tulang monster.Setelah mereka membagi batu neraka dengan jumlah yang pantas, Nawa berkata.“Mari kita pergi minum-minum di kedai arak Aroma Musim Semi. Kudengar mereka baru saja memasok Huangjiu – Arak ketan putih terbaik dari Kota Haoyun. Aku yang traktir!” suara Nawa terdengar keras penuh kebahagiaan. Belum pernah seumur hidupnya di benteng ini, ia memegang Batu Neraka sebanyak itu.Kedai arak Musim Semi memang bernama bagus berkesan romantis.Tapi ternyata keadaan fisik sesungguhnya, itu tak lebih dari satu warung kecil yang di bangun dengan tembok
Li Wei menjadi gugup. Ia berusaha untuk tetap terlihat sopan, memasang wajah riang,“Maafkan aku. Tapi kamu terlihat…” ia balas menjabat tangan Aifuyu dan langsung terdiam, ketika penempa bertubuh mungil itu menjawab cepat.“Seperti kanak-kanak? Tak usah merasa bersalah. Anda adalah pelanggan kesekian ribu yang awalnya meragukan kemampuanku. Sekarang lebih baik anda menjelaskan apa kebutuhanmu, dan aku mencoba memenuhi impianmu!” kata Aifuyu.Aifuyu mengabaikan tatapan Li Wei yang juga pudar dari rasa terkejutnya.Diam-diam Li Wei sangat berterima kasih atas sikap profesional Aifuyu ketik penempa itu mengabaikan sikap Li Wei sebelumnya yang meragukan kemampuannya, terlebih lagi kekurangannya dengan penampilan kanak-kanak. Ia lalu melepaskan Sarung Tangan – Takdir Neraka dan meletakkan di atas meja.Aifuyu mengamati sambil berdiri di kursi. Ia menyipitkan mata, menganalisa sepasang sarung tangan yang terlihat mulai usang itu. Ia mengangkatnya tinggi dan memastikan perubahan warnanya ke
Arena Lantai Tanah Forsaken Fortress tampak penuh dengan ratusan petarung yang antri dan mendaftar pertarungan duel satu lawan satu. Li wei maju ke meja pendaftaran setelah giliran nya."Biaya untuk bertarung di arena adalah dua batu neraka!" kata gadis yang mencatat sebagai petugas administrasi di arena lantai satu Forsaken Fortress.Li Wei lantas membayar jumlah yang disebutkan gadis tersebut tanpa banyak bicara."Berikan token Kamu, dan aku akan mendaftarkan nama kamu untuk duel ini selama dua jam sampai event satu lawan satu hari ini selesai diadakan," kata gadis itu tanpa mengangkat wajahnya.Ia terlihat sibuk mencatat dan menghitung Batu Neraka - Hellstone yang masuk dalam pembukuannya.Li Wei memberi token sebagai tanda pengenalnya.Guna melakukan pengecekan agar tidak terjadi double perhitungan, gadis itu memindai pada alat yang tampaknya dibuat secara array.Dia mendongak.Ketika dia menatap ke arah Li Wei yang terlihat sangat muda, tatapan itu seperti tidak percaya. “Kamu sa
TING! Bunyi gemerincing besi terdengar, dan Li Wei tahu-tahu telah memegang sekantong Hellstone. Datangnya tak tahu dari mana. Ini seperti keajaiban. Gembira! Wajahnya seketika dipenuhi rasa sukacita. Dan ini adalah penghasilan pertama dari pertarungan satu lawan satu di arena. “Bagus! Jumlah yang tidak sedikit!” batinnya gembira. Kemudian hal ajaib berikut terjadi. Di dadanya muncul bordiran dua bintang berwarna tanah dalam bentuk lencana kecil. Tapi tidak seterang Bintang di lencana Nawa dan yang lain. “Ini hanya permulaan. Semakin tinggi peringkat duel ku, maka semakin terang Cahaya bintang di lencana nanti!” Li Wei berpuas diri. “Biar bagaimanapun, setidaknya aku memiliki lencana petarung. Well meski hanya Bintang dua saja!” Semua di hadapannya lalu memudar. Li Wei tersadar dan melihat kalau ia masih ada dalam ruangan sempit. Ruang tunggu para petarung menunggu lawan untuk bertempur di arena. “Masih ada waktu sebelum event satu lawan satu ini selesai. Aku akan mencoba bert
Li Wei melangkah ringan diiringi hembusan angin sepoi-sepoi yang terasa sejuk menghantam kulitnya. Dia meninggalkan gelanggang arena duel satu lawan satu pada pagi yang dingin. Udara bergerak Bersama angin yang bertiup lembut, itu membawa aroma hutan dengan bebauan khas, bau hutan cedar yang datang dari Puncak Gunung Lantian. Li Wei berhenti sebentar dan menutup mata. Angin musim semi ditambah aroma cedar itu membuat paru-parunya terasa segar tatkala ia menghirup udara dalam-dalam. Pemuda remaja itu meraba lencana petarung di dadanya. Kini telah bertambah dua bintang menjadi empat Bintang. Dengan tambahan itu warna khas lencana tanah yang semula sedikit buram sekarang berubah makin berkilau. “Aku akan membuat kejutan pada anak-anak Monster Slayer,” batin Li Wei senang. Tentu mereka akan kagum, dia yang baru sekali masuk arena satu lawan satu, tahu-tahu saja telah berlencana Bintang empat. Sesuatu yang patut dirayakan! Perjalanan menuju markas tempat tinggal Ordo Monster Slayer mer
“Kita harus pergi menghajar Boss seperti yang telah kuceritakan tadi Nawa,” kata Li Wei mengakhiri penjelasannya.Dia telah berada di markas Monster Slayer. Dia bahkan Tengah merayakan kejayaannya menjadi pemegang lencana Petarung Bintang empat. Di depannya duduk empat kawan satu ordo. Mereka melantai, duduk diatas Jerami. Suasana saat itu cukup ceria. Roti kukus isi daging dan Arak Xifengjiu, siapa yang menolak di malam dingin seperti sekarang?Tak ada tanggapan. Semua diam. Bahkan suasana ceria seketika menjadi seperti di lingkupi mendung kelabu.Li Wei bingung melihat respons kawan-kawannya ini. Tak seorang pun dari empat kawannya yang terlihat antusias mendengar informasi hasil dia mencuri dengar.“Hei kawan. Mengapa kalian tidak terlihat gembira? Apakah ada yang salah denganku? Ataukah… ini bukan berita baru bagi kalian?” Li Wei bertanya-tanya dalam bingung.Semua diam dan membisu. Rasanya bahkan puing-puing tembok dalam ruangan ikut diam.Kira-kira sepuluh tarikan nafas berlalu,
Malam terasa dingin. Suara gemerisik dedaunan datang dari arah Utara dan Selatan Peaceful Forest, membawa kegelisahan. Hutan Mulberry di Utara, ataukah Hutan Cemara di Selatan. Berhadapan dengan fighter dari Ordo No Fear, atau melawan Ordo All Star. Monster Curse, ataukah monster Envy.Gaduh dan riuh suara-suara teriakan para petarung terdengar dari kejauhan, ketika mereka para hunter dan fighter mulai menghajar monster tantangan di acara Perang Sumber Daya. Suara dentingan pedang yang samar-samar terdengar membuat linu di hati.“Aku harus memutuskan cepat. Curse, atau Envy?” Li Wei berpikir cepat karena waktu telah berlalu satu menit sejak pertempuran melawan monster di mulai. Ia berpikir ingin memperoleh High Damage dalam event membunuh monster di perang ini.“Jarak terdekat!” Li Wei langsung berkelebat cepat dan menghilang di kegelapan malam. Hutan Mulberry adalah yang terdekat. Itu berarti “Curse!”Dengan atribut ketangkasan yang mempengaruhi Agility atau kelincahan gerak senilai
Spot di Peaceful Forest, area hutan tempat Li Wei dan Zeng Dai sebenarnya sangat sepi. Hanya terdapat pohon-pohon Mulberri dengan suara desau angin yang terdengar pada malam sepi itu. Jumlah reward yang dilepaskan sistem per lima belas menit tidak sebanyak di spot-spot yang ramai dengan kerumunan para fighter dan hunter yang standby disana.Namun, karena spot itu sepi di tempat yang menyeramkan dengan suara-suara aneh. Karenanya hanya Li Wei yang berminat disana. Alhasil jumlah reward dari sistem yang diterimanya jauh lebih besar dibandingkan di spot berlimpah, meskipun juga dipenuhi dengan fighter.Belum lagi risiko penjarahan dan serangan diam-diam dari belakang yang dapat berujung pada kematian, yang selalu mengintai di spot-spot ramai tersebut.Hal ini menimbulkan rasa iri di hati Zeng Dai, Warrior berpedang panjang dari Ordo No Fear.Di lantai satu ini, terdapat lima fighter yang terkenal dan masuk lima besar No Fear. Zeng Dai adalah salah satu pemegang lima combat power tertingg
Malam itu, suasana tampak sangat tegang. Semua fighter dan hunter di Lantai Satu Forsaken Fortress berkumpul di Alun-alun Lantai Satu. Halaman yang luas dengan rerumputan tiruan tidak mengundang obrolan. Ini adalah malam bersejarah; setelah sekian lama, Perang Sumber Daya akan digelar. Perang ini melibatkan masalah ketersediaan sumber daya yang terbatas sebagai hadiah.Hari ini adalah hari bersejarah lainnya, karena manajemen Forsaken Fortress telah mengumumkan bahwa Pengelola Peaceful Forest telah menyiapkan sumber daya yang cukup untuk menjadi hadiah bagi para hunter dan fighter yang berhasil dalam perang ini.Ketegangan semakin terasa saat tepat pukul 19.00, suara bot terdengar menggema di Alun-alun."Semua Fighter, silakan masuk ke Gerbang Portal!"Tiba-tiba, ribuan fighter dan hunter menyemut, berdesakan untuk masuk ke dalam gerbang portal yang tampak kelam seperti lubang hitam. Portal ini muncul secara ajaib berkat kekuatan sistem dan array di dalam Fortress. Li Wei dan empat te
Salah satu acara yang sangat dinantikan oleh para Fighter dan Hunter di Forsaken Fortress adalah Perang Sumber Daya.Perbedaannya dengan acara Boss Dunia sangatlah signifikan.Saat acara Boss Dunia berlangsung, semua Hunter dan Fighter bekerja sama dan tidak saling menyerang. Sebaliknya, dalam Perang Sumber Daya, ini adalah perang antara Ordo. Semua Fighter berkumpul di tengah-tengah area aman dan menunggu pintu ke area aman dibuka. Ketika pintu dibuka, perang sesungguhnya akan dimulai.Pertempuran brutal diizinkan.Saat itu, Hutan Buatan akan menyediakan banyak sumber daya yang tersebar tanpa memiliki pemilik. Buah, tanaman obat-obatan, bahan herbal, dan bahan spiritual melimpah sepanjang jalur hutan. Tugas seorang Fighter atau Hunter adalah membuka kotak dengan menggunakan sihir atau dengan kekuatan serangan. Di dalam kotak tersebut terdapat berbagai macam hadiah seperti yang telah disebutkan sebelumnya.Penjarahan akan terjadi di mana-mana.Meskipun sumber daya berlimpah, ini tidak
Bau udara pagi yang lembut memenuhi paru-paru mereka sepanjang Iron Road. Bau tanah basah akibat embun dan dedaunan layu, serta bunga-bunga cherry blossom yang berguguran, meningkatkan semangat semua individu di lantai pertama Benteng Forsaken.Li Wei berdiri di depan bangunan workshop dengan papan nama yang bertuliskan 'Bengkel Penempa Aifuyu!' besar-besar. Ia baru saja akan mendorong pintu gerbang ketika tiba-tiba pintu itu bergeser dan terbuka dari arah dalam.NGIIIK!Suara besi yang bergesekan terdengar memekakkan telinga. Seseorang muncul dari dalam, seperti seorang anak kecil yang terkejut melihat adanya pelanggan di pagi seperti ini.“Tuan Li? Anda benar-benar datang pagi-pagi sekali," kata Aifuyu sambil melempar senyum, seolah-olah ia bisa membaca rasa tak sabar Li Wei untuk melihat hasil tempaan dan reparasi sepatu Grade Hijau itu.Li Wei berbohong dan menjawab sekenanya. “Sebenarnya, aku hendak pergi ke Arena. Namun di persimpangan jalan, aku berpikir, mengapa tidak aku mamp
Ruang Kuil Kejatuhan Malaikat masih penuh dengan debu yang beterbangan, sisa-sisa pertempuran antara Li Wei dan Hollowscar. Cahaya rembulan dan bintang akhirnya masuk melalui sela-sela jendela di dalam kuil, menciptakan pemandangan yang menakjubkan yang menahan Li Wei untuk pergi. Sesuatu yang mencolok adalah sejumput hijau daun lembut yang berpendar-pendar di kaki Hollowscar.“Sepatu Boot kelas hijau?” mata Li Wei terbelalak. “Dan ini adalah item sihir, sesuatu yang sesuai dengan bakat saya sebagai pengendali energi Nebula!”Tanpa menunggu lebih lama, ia langsung mencopot sepatu spiritual dari kaki Hollowscar.“Meski terlihat agak besar, jika manfaatnya signifikan, mengapa tidak mencobanya?”Yang ada dalam pikiran Li Wei adalah Penempa Aifuyu.“Aku yakin Penempa Aifuyu dapat mengubah ukurannya agar pas di kakiku!”Li Wei menatap sepatu yang dua nomor lebih besar dari ukuran kakinya.WUSH!Sosoknya lenyap dalam sekejap, ketika Li Wei mempraktikkan Teknik Berlari. “Sepatu ini sangat co
Malam baru saja menjelang. Rembulan dan bintang-bintang menggantung di langit timur Forsaken Fortress. Ini adalah malam yang sempurna untuk merayakan berkah yang diperoleh setelah berhasil mengalahkan Monster Dunia.Li Wei merencanakan untuk merayakan kemenangannya sendirian."Duduk santai, menikmati anggur dari wilayah barat, atau mungkin mencicipi arak ketan hitam buatan negeri timur, itu pasti pilihan yang tepat!" pikir Li Wei.Dalam bayangannya, ia duduk di rumah arak Blue Hawk, menikmati anggur berkualitas di bawah cahaya rembulan, merasa seakan dia adalah seorang legenda seperti kaum Sage."Ah, betapa nikmatnya bisa membayangkan sesuatu dan kemudian mewujudkannya menjadi nyata," gumamnya. Ini adalah kebahagiaan tersendiri.Dengan hati yang ringan, Li Wei melangkah lebih cepat. Meskipun hanya berjalan, tambahan poin atribut ketangkasannya memberinya rasa percaya diri yang lebih besar.Saat ini, jalanan kota kecil di lantai dasar Forsaken Fortress tampak sepi. Tidak banyak orang m
Yama melangkah dengan sangat hati-hati di tengah keramaian pasar gelap. Ia tidak memerdulikan para pedagang yang mencoba menjual barang-barang seperti artefak kelas rendah, amulet, atau alat sihir. Tujuannya ada disana bukan untuk berbelanja."Hm, inilah tempat yang saya cari," gumam Yama, ketika ia melihat sebuah papan nama bertuliskan 'Kedai Daging Bakar - Gorgon' yang menjulang di antara kerumunan.Dengan langkah cepat, Yama masuk ke dalam kedai tersebut, memastikan bahwa tidak ada orang yang mengamatinya dengan curiga. Seakan-akan dia mencari sesuatu yang lain."Aman!" pikirnya.Kedai Daging Bakar - Gorgon dikenal sebagai salah satu kedai terburuk di Kawasan Perdagangan Black Market, terutama di lantai dasar atau tingkat tanah di Fortress. Bukan hanya hidangannya yang terkenal tidak enak karena bumbunya yang aneh dan asing, tetapi pelayan-pelayan di sana terkenal berperilaku kasar layaknya preman.Mereka lebih terlihat seperti tukang pukul daripada pelayan restoran yang ramah dan
Li Wei – Pengendali Api.Sejak kedatangannya bersama empat temannya dari Guild Monster Slayer, Li Wei sudah merasakan hawa permusuhan yang dilemparkan oleh sekelompok anak muda, terutama kelompok Yama dan kawan-kawannya dari Guild The Hunter."Tak usah aku memusingkan perkataan mereka. Lebih baik aku fokus pada Boss dunia yang akan muncul nanti!" Li Wei mencoba menghibur hatinya di tengah gelombang panas permusuhan saat itu.Namun, secara tiba-tiba, seseorang berteriak keras-keras."Bersiap-siap, Boss telah muncul!""Hati-hati, Vampling adalah Monster yang dapat menyemburkan uap beracun. Siapkan damage terbaik kalian!"Li Wei berkelebat cepat bersama dengan ratusan Fighter lainnya. Ia mencoba untuk berada di barisan terdepan, sayangnya nilai ketangkasannya dalam status perang hanya bernilai 'satu!'Kendati kakinya telah berlari pesat dengan Teknik Meringankan Tubuh, Li Wei merasa tidak percaya diri. Masih ada banyak anak muda dari guild lain yang terlihat berlari beriringan dengannya,