TING! Bunyi gemerincing besi terdengar, dan Li Wei tahu-tahu telah memegang sekantong Hellstone. Datangnya tak tahu dari mana. Ini seperti keajaiban. Gembira! Wajahnya seketika dipenuhi rasa sukacita. Dan ini adalah penghasilan pertama dari pertarungan satu lawan satu di arena. “Bagus! Jumlah yang tidak sedikit!” batinnya gembira. Kemudian hal ajaib berikut terjadi. Di dadanya muncul bordiran dua bintang berwarna tanah dalam bentuk lencana kecil. Tapi tidak seterang Bintang di lencana Nawa dan yang lain. “Ini hanya permulaan. Semakin tinggi peringkat duel ku, maka semakin terang Cahaya bintang di lencana nanti!” Li Wei berpuas diri. “Biar bagaimanapun, setidaknya aku memiliki lencana petarung. Well meski hanya Bintang dua saja!” Semua di hadapannya lalu memudar. Li Wei tersadar dan melihat kalau ia masih ada dalam ruangan sempit. Ruang tunggu para petarung menunggu lawan untuk bertempur di arena. “Masih ada waktu sebelum event satu lawan satu ini selesai. Aku akan mencoba bert
Li Wei melangkah ringan diiringi hembusan angin sepoi-sepoi yang terasa sejuk menghantam kulitnya. Dia meninggalkan gelanggang arena duel satu lawan satu pada pagi yang dingin. Udara bergerak Bersama angin yang bertiup lembut, itu membawa aroma hutan dengan bebauan khas, bau hutan cedar yang datang dari Puncak Gunung Lantian. Li Wei berhenti sebentar dan menutup mata. Angin musim semi ditambah aroma cedar itu membuat paru-parunya terasa segar tatkala ia menghirup udara dalam-dalam. Pemuda remaja itu meraba lencana petarung di dadanya. Kini telah bertambah dua bintang menjadi empat Bintang. Dengan tambahan itu warna khas lencana tanah yang semula sedikit buram sekarang berubah makin berkilau. “Aku akan membuat kejutan pada anak-anak Monster Slayer,” batin Li Wei senang. Tentu mereka akan kagum, dia yang baru sekali masuk arena satu lawan satu, tahu-tahu saja telah berlencana Bintang empat. Sesuatu yang patut dirayakan! Perjalanan menuju markas tempat tinggal Ordo Monster Slayer mer
“Kita harus pergi menghajar Boss seperti yang telah kuceritakan tadi Nawa,” kata Li Wei mengakhiri penjelasannya.Dia telah berada di markas Monster Slayer. Dia bahkan Tengah merayakan kejayaannya menjadi pemegang lencana Petarung Bintang empat. Di depannya duduk empat kawan satu ordo. Mereka melantai, duduk diatas Jerami. Suasana saat itu cukup ceria. Roti kukus isi daging dan Arak Xifengjiu, siapa yang menolak di malam dingin seperti sekarang?Tak ada tanggapan. Semua diam. Bahkan suasana ceria seketika menjadi seperti di lingkupi mendung kelabu.Li Wei bingung melihat respons kawan-kawannya ini. Tak seorang pun dari empat kawannya yang terlihat antusias mendengar informasi hasil dia mencuri dengar.“Hei kawan. Mengapa kalian tidak terlihat gembira? Apakah ada yang salah denganku? Ataukah… ini bukan berita baru bagi kalian?” Li Wei bertanya-tanya dalam bingung.Semua diam dan membisu. Rasanya bahkan puing-puing tembok dalam ruangan ikut diam.Kira-kira sepuluh tarikan nafas berlalu,
Matahari telah tinggi di cakrawala, ketika kelompok anak muda ordo Monster Slayer itu tiba di Puncak Gunung Lantian.Ternyata yang disebut dengan nama Puncak Lantian itu sesungguhnya adalah tanah lapang yang sangat luas. Sejauh mata Li Wei memandang, yang tampak hanyalah tanah bebatuan dan sedikit rerumputan liar. Tak ada tanaman lain selain hamparan luas kosong melompong.Angin berhembus pelan, memberi rasa kesejukan – rasa dingin yang menampar pipi. Li Wei menatap ke sekeliling mereka. Yang tampak terlihat adalah ribuan petarung yang berdiri berkelompok Semua saling bercakap-cakap berdiskusi, terlihat sibuk. Herannya, mengapa semua praktisi ini, hanya berdiri di atas batu ceper yang sangat besar, yang ada tertulis di papan besar dengan huruf besar-besar.‘Zona aman.’Li Wei yang belum paham, seketika bertanya polos. “Apakah yang dimaksud dengan zona aman ini?” ia menatap Nawa.“Zona aman adalah tempat yang diatur untuk tidak terjadi kekerasan. Artinya, siapapun dilarang untuk menyer
Matahari telah berada di atas kepala. Puncak Lantian di Forsaken Fortress lantai satu pecah dalam kebisingan. Saat itu masih pagi dan hari belum menjadi siang. Langit bersih tak ada gumpalan awan yang menghalangi hangatnya sinar matahari pagi.Ketika itu kerumunan Hunter dan Petarung lantai pertama meninggalkan Zona aman, dan menerjang ke arah tanah datar, mereka mengerubungi Magmar. Seperti yang telah di sebut sebelumnya. Magmar adalah Monster dunia yang kemunculannya sangat jarang. Tubuhnya serupa Wanita, tapi berbadan ular. Health point nya sangat tak masuk akal – dua puluh ribu point.Suara desingan senjata tajam – pedang tombak dan lain-lain, terdengar dalam rupa bunyi menderu ombak dahsyat ketika ribuan pedang, golok, tombak dan lain-lainnya di sodok serempak ke tubuh Magmar. Bunyi hantaman pedang dan tombak, terdengar menggelegar, diikuti suara getaran tanah puncak LantianDUAR!Ribuan pertarung dan hunter penyerang jarak dekat itu terlempar ke belakang. Beberapa memuntahkan da
Namanya adalah Yama, ia seorang Warrior paling senior dari Guild The Hunter. Yama memiliki serangan Attack yang berdamage - mampu merobohkan kerbau dengan Health Point sebesar 1000 HP dalam sekali serangan. Namun, sayangnya serangan Yama ini tidak berlaku terhadap Magmar – Boss Dunia berbadan Perempuan, dan bagian tubuh bawah memanjang seperti ular.Magmar adalah pemanggil Halilintar dengan dua bilah pedang.Karena Magmar makhluk sihir; maka proses untuk mematikannya dengan cepat jelas membutuhkan senjata sihir dan energi Nebula. Sementara itu, Warrior seperti Yama, mereka adalah petarung yang mengandalkan kekuatan fisik dan energi Mingzhu.Yama menatap dengan kecemburuan yang tak dapat ia sembunyikan ketika melihat Li Wei, pengendali api yang tampak tidak kenal takut, beraksi di luar safety zone. Li Wei itu melakukan serangan dengan panah api, menghabiskan Health Point Magmar dengan pelan tapi pasti. Juga seorang diri!Pikiran jahat Yama berkecamuk. 'Jika aku biarkan anak baru itu te
Semua hunter dan petarung di Safety Area itu melirik, ada yang menatap Li Wei secara terang-terangan. Bahkan ada juga yang secara tidak tahu malu, mereka melempar tatapan permusuhan untuk menyelimuti kecemburuan mereka atas bakat yang Li Wei miliki.Pengendali api? Ia memang layak untuk dicemburui!Bayangkan saja! Anak muda pendatang baru itu telah membukukan serangan beruntun dengan damage yang besar pada Magmar – Monster dunia, sementara mereka semua telah jauh-jauh hari menghindari Magmar dengan sembunyi di safety zone. Ini memalukan!+++Udara di luar safety Zone itu tampak berwarna perak. Dan sebentar lagi Magmar akan selesai dengan skill Halilintarnya – setelah ia memuntahkan element itu melalui pedang selama 1 menit!“Sebaiknya kalian semua Bersiap-siap! Bagi petarung yang dapat akan melakukan rangkaian Teknik serangan kombo sebaiknya kita melakukannya begitu daya halilintar Magmar telah selesai. Ini penting agar nilai damage jatuh ketangan kami, bukan bocah pendatang baru dari
Kelima anggota Guild Monster Slayer kembali ke tempat mereka setelah menyelesaikan perburuan Monster Dunia - Magmar. Langit memerah seperti bara api senja yang melukis cerita kejayaan para hunter dan petarung yang menaklukan Magmar. Sementara pepohonan di gunung Lantian berdesir, merayakan kemenangan dengan goyangan halus daun pohon willow dan tanaman Mulberi yang ditiup angin senja.Peristiwa berburu Monster Dunia - Magmar telah berakhir. Nama-nama peringkat tertinggi mencuat, dan lagi-lagi, lima Guild Top di Forsaken Fortress mendominasi daftar sepuluh terkuat yang telah berhasil mengalahkan Monster Dunia - Magmar.Jalanan setapak dari Puncak Lantian, diapit oleh rumput ilalang tinggi, menjadi saksi saat banyaknya anak muda yang bergerombol antri untuk merosot turun. Semua ingin cepat tiba di kaki gunung. Namun, jalan setapak yang sempit memaksa kelompok anak muda itu untuk antri seiring mereka menyusuri jalan yang curam."Hei, bukankah dia sang Magician yang tadinya menduduki perin
Malam terasa dingin. Suara gemerisik dedaunan datang dari arah Utara dan Selatan Peaceful Forest, membawa kegelisahan. Hutan Mulberry di Utara, ataukah Hutan Cemara di Selatan. Berhadapan dengan fighter dari Ordo No Fear, atau melawan Ordo All Star. Monster Curse, ataukah monster Envy.Gaduh dan riuh suara-suara teriakan para petarung terdengar dari kejauhan, ketika mereka para hunter dan fighter mulai menghajar monster tantangan di acara Perang Sumber Daya. Suara dentingan pedang yang samar-samar terdengar membuat linu di hati.“Aku harus memutuskan cepat. Curse, atau Envy?” Li Wei berpikir cepat karena waktu telah berlalu satu menit sejak pertempuran melawan monster di mulai. Ia berpikir ingin memperoleh High Damage dalam event membunuh monster di perang ini.“Jarak terdekat!” Li Wei langsung berkelebat cepat dan menghilang di kegelapan malam. Hutan Mulberry adalah yang terdekat. Itu berarti “Curse!”Dengan atribut ketangkasan yang mempengaruhi Agility atau kelincahan gerak senilai
Spot di Peaceful Forest, area hutan tempat Li Wei dan Zeng Dai sebenarnya sangat sepi. Hanya terdapat pohon-pohon Mulberri dengan suara desau angin yang terdengar pada malam sepi itu. Jumlah reward yang dilepaskan sistem per lima belas menit tidak sebanyak di spot-spot yang ramai dengan kerumunan para fighter dan hunter yang standby disana.Namun, karena spot itu sepi di tempat yang menyeramkan dengan suara-suara aneh. Karenanya hanya Li Wei yang berminat disana. Alhasil jumlah reward dari sistem yang diterimanya jauh lebih besar dibandingkan di spot berlimpah, meskipun juga dipenuhi dengan fighter.Belum lagi risiko penjarahan dan serangan diam-diam dari belakang yang dapat berujung pada kematian, yang selalu mengintai di spot-spot ramai tersebut.Hal ini menimbulkan rasa iri di hati Zeng Dai, Warrior berpedang panjang dari Ordo No Fear.Di lantai satu ini, terdapat lima fighter yang terkenal dan masuk lima besar No Fear. Zeng Dai adalah salah satu pemegang lima combat power tertingg
Malam itu, suasana tampak sangat tegang. Semua fighter dan hunter di Lantai Satu Forsaken Fortress berkumpul di Alun-alun Lantai Satu. Halaman yang luas dengan rerumputan tiruan tidak mengundang obrolan. Ini adalah malam bersejarah; setelah sekian lama, Perang Sumber Daya akan digelar. Perang ini melibatkan masalah ketersediaan sumber daya yang terbatas sebagai hadiah.Hari ini adalah hari bersejarah lainnya, karena manajemen Forsaken Fortress telah mengumumkan bahwa Pengelola Peaceful Forest telah menyiapkan sumber daya yang cukup untuk menjadi hadiah bagi para hunter dan fighter yang berhasil dalam perang ini.Ketegangan semakin terasa saat tepat pukul 19.00, suara bot terdengar menggema di Alun-alun."Semua Fighter, silakan masuk ke Gerbang Portal!"Tiba-tiba, ribuan fighter dan hunter menyemut, berdesakan untuk masuk ke dalam gerbang portal yang tampak kelam seperti lubang hitam. Portal ini muncul secara ajaib berkat kekuatan sistem dan array di dalam Fortress. Li Wei dan empat te
Salah satu acara yang sangat dinantikan oleh para Fighter dan Hunter di Forsaken Fortress adalah Perang Sumber Daya.Perbedaannya dengan acara Boss Dunia sangatlah signifikan.Saat acara Boss Dunia berlangsung, semua Hunter dan Fighter bekerja sama dan tidak saling menyerang. Sebaliknya, dalam Perang Sumber Daya, ini adalah perang antara Ordo. Semua Fighter berkumpul di tengah-tengah area aman dan menunggu pintu ke area aman dibuka. Ketika pintu dibuka, perang sesungguhnya akan dimulai.Pertempuran brutal diizinkan.Saat itu, Hutan Buatan akan menyediakan banyak sumber daya yang tersebar tanpa memiliki pemilik. Buah, tanaman obat-obatan, bahan herbal, dan bahan spiritual melimpah sepanjang jalur hutan. Tugas seorang Fighter atau Hunter adalah membuka kotak dengan menggunakan sihir atau dengan kekuatan serangan. Di dalam kotak tersebut terdapat berbagai macam hadiah seperti yang telah disebutkan sebelumnya.Penjarahan akan terjadi di mana-mana.Meskipun sumber daya berlimpah, ini tidak
Bau udara pagi yang lembut memenuhi paru-paru mereka sepanjang Iron Road. Bau tanah basah akibat embun dan dedaunan layu, serta bunga-bunga cherry blossom yang berguguran, meningkatkan semangat semua individu di lantai pertama Benteng Forsaken.Li Wei berdiri di depan bangunan workshop dengan papan nama yang bertuliskan 'Bengkel Penempa Aifuyu!' besar-besar. Ia baru saja akan mendorong pintu gerbang ketika tiba-tiba pintu itu bergeser dan terbuka dari arah dalam.NGIIIK!Suara besi yang bergesekan terdengar memekakkan telinga. Seseorang muncul dari dalam, seperti seorang anak kecil yang terkejut melihat adanya pelanggan di pagi seperti ini.“Tuan Li? Anda benar-benar datang pagi-pagi sekali," kata Aifuyu sambil melempar senyum, seolah-olah ia bisa membaca rasa tak sabar Li Wei untuk melihat hasil tempaan dan reparasi sepatu Grade Hijau itu.Li Wei berbohong dan menjawab sekenanya. “Sebenarnya, aku hendak pergi ke Arena. Namun di persimpangan jalan, aku berpikir, mengapa tidak aku mamp
Ruang Kuil Kejatuhan Malaikat masih penuh dengan debu yang beterbangan, sisa-sisa pertempuran antara Li Wei dan Hollowscar. Cahaya rembulan dan bintang akhirnya masuk melalui sela-sela jendela di dalam kuil, menciptakan pemandangan yang menakjubkan yang menahan Li Wei untuk pergi. Sesuatu yang mencolok adalah sejumput hijau daun lembut yang berpendar-pendar di kaki Hollowscar.“Sepatu Boot kelas hijau?” mata Li Wei terbelalak. “Dan ini adalah item sihir, sesuatu yang sesuai dengan bakat saya sebagai pengendali energi Nebula!”Tanpa menunggu lebih lama, ia langsung mencopot sepatu spiritual dari kaki Hollowscar.“Meski terlihat agak besar, jika manfaatnya signifikan, mengapa tidak mencobanya?”Yang ada dalam pikiran Li Wei adalah Penempa Aifuyu.“Aku yakin Penempa Aifuyu dapat mengubah ukurannya agar pas di kakiku!”Li Wei menatap sepatu yang dua nomor lebih besar dari ukuran kakinya.WUSH!Sosoknya lenyap dalam sekejap, ketika Li Wei mempraktikkan Teknik Berlari. “Sepatu ini sangat co
Malam baru saja menjelang. Rembulan dan bintang-bintang menggantung di langit timur Forsaken Fortress. Ini adalah malam yang sempurna untuk merayakan berkah yang diperoleh setelah berhasil mengalahkan Monster Dunia.Li Wei merencanakan untuk merayakan kemenangannya sendirian."Duduk santai, menikmati anggur dari wilayah barat, atau mungkin mencicipi arak ketan hitam buatan negeri timur, itu pasti pilihan yang tepat!" pikir Li Wei.Dalam bayangannya, ia duduk di rumah arak Blue Hawk, menikmati anggur berkualitas di bawah cahaya rembulan, merasa seakan dia adalah seorang legenda seperti kaum Sage."Ah, betapa nikmatnya bisa membayangkan sesuatu dan kemudian mewujudkannya menjadi nyata," gumamnya. Ini adalah kebahagiaan tersendiri.Dengan hati yang ringan, Li Wei melangkah lebih cepat. Meskipun hanya berjalan, tambahan poin atribut ketangkasannya memberinya rasa percaya diri yang lebih besar.Saat ini, jalanan kota kecil di lantai dasar Forsaken Fortress tampak sepi. Tidak banyak orang m
Yama melangkah dengan sangat hati-hati di tengah keramaian pasar gelap. Ia tidak memerdulikan para pedagang yang mencoba menjual barang-barang seperti artefak kelas rendah, amulet, atau alat sihir. Tujuannya ada disana bukan untuk berbelanja."Hm, inilah tempat yang saya cari," gumam Yama, ketika ia melihat sebuah papan nama bertuliskan 'Kedai Daging Bakar - Gorgon' yang menjulang di antara kerumunan.Dengan langkah cepat, Yama masuk ke dalam kedai tersebut, memastikan bahwa tidak ada orang yang mengamatinya dengan curiga. Seakan-akan dia mencari sesuatu yang lain."Aman!" pikirnya.Kedai Daging Bakar - Gorgon dikenal sebagai salah satu kedai terburuk di Kawasan Perdagangan Black Market, terutama di lantai dasar atau tingkat tanah di Fortress. Bukan hanya hidangannya yang terkenal tidak enak karena bumbunya yang aneh dan asing, tetapi pelayan-pelayan di sana terkenal berperilaku kasar layaknya preman.Mereka lebih terlihat seperti tukang pukul daripada pelayan restoran yang ramah dan
Li Wei – Pengendali Api.Sejak kedatangannya bersama empat temannya dari Guild Monster Slayer, Li Wei sudah merasakan hawa permusuhan yang dilemparkan oleh sekelompok anak muda, terutama kelompok Yama dan kawan-kawannya dari Guild The Hunter."Tak usah aku memusingkan perkataan mereka. Lebih baik aku fokus pada Boss dunia yang akan muncul nanti!" Li Wei mencoba menghibur hatinya di tengah gelombang panas permusuhan saat itu.Namun, secara tiba-tiba, seseorang berteriak keras-keras."Bersiap-siap, Boss telah muncul!""Hati-hati, Vampling adalah Monster yang dapat menyemburkan uap beracun. Siapkan damage terbaik kalian!"Li Wei berkelebat cepat bersama dengan ratusan Fighter lainnya. Ia mencoba untuk berada di barisan terdepan, sayangnya nilai ketangkasannya dalam status perang hanya bernilai 'satu!'Kendati kakinya telah berlari pesat dengan Teknik Meringankan Tubuh, Li Wei merasa tidak percaya diri. Masih ada banyak anak muda dari guild lain yang terlihat berlari beriringan dengannya,