Semua hunter dan petarung di Safety Area itu melirik, ada yang menatap Li Wei secara terang-terangan. Bahkan ada juga yang secara tidak tahu malu, mereka melempar tatapan permusuhan untuk menyelimuti kecemburuan mereka atas bakat yang Li Wei miliki.Pengendali api? Ia memang layak untuk dicemburui!Bayangkan saja! Anak muda pendatang baru itu telah membukukan serangan beruntun dengan damage yang besar pada Magmar – Monster dunia, sementara mereka semua telah jauh-jauh hari menghindari Magmar dengan sembunyi di safety zone. Ini memalukan!+++Udara di luar safety Zone itu tampak berwarna perak. Dan sebentar lagi Magmar akan selesai dengan skill Halilintarnya – setelah ia memuntahkan element itu melalui pedang selama 1 menit!“Sebaiknya kalian semua Bersiap-siap! Bagi petarung yang dapat akan melakukan rangkaian Teknik serangan kombo sebaiknya kita melakukannya begitu daya halilintar Magmar telah selesai. Ini penting agar nilai damage jatuh ketangan kami, bukan bocah pendatang baru dari
Kelima anggota Guild Monster Slayer kembali ke tempat mereka setelah menyelesaikan perburuan Monster Dunia - Magmar. Langit memerah seperti bara api senja yang melukis cerita kejayaan para hunter dan petarung yang menaklukan Magmar. Sementara pepohonan di gunung Lantian berdesir, merayakan kemenangan dengan goyangan halus daun pohon willow dan tanaman Mulberi yang ditiup angin senja.Peristiwa berburu Monster Dunia - Magmar telah berakhir. Nama-nama peringkat tertinggi mencuat, dan lagi-lagi, lima Guild Top di Forsaken Fortress mendominasi daftar sepuluh terkuat yang telah berhasil mengalahkan Monster Dunia - Magmar.Jalanan setapak dari Puncak Lantian, diapit oleh rumput ilalang tinggi, menjadi saksi saat banyaknya anak muda yang bergerombol antri untuk merosot turun. Semua ingin cepat tiba di kaki gunung. Namun, jalan setapak yang sempit memaksa kelompok anak muda itu untuk antri seiring mereka menyusuri jalan yang curam."Hei, bukankah dia sang Magician yang tadinya menduduki perin
Beberapa hari setelah peristiwa Monster Dunia di Puncak Lantian, seorang anak muda tampak meninggalkan markas Ordo Monster Slayer di pagi yang cerah. Dia adalah sosok yang kita semua kenali. Li Wei saat ini sangat gembira.Kantongnya besar dan penuh dengan batu Hell, yang ia kumpulkan saat bertarung di arena Fortress, serta sisa-sisa perburuan. Li Wei juga telah membuat keputusan hari ini."Aku harus membeli setidaknya dua mantra jenis pertempuran, lalu berlatih keras untuk menghasilkan serangan kombo seperti yang dimiliki Yama dan anak-anak dari Top Five Guild!"Pengalaman sebelumnya di Puncak Gunung Lantian mengajarkannya bahwa satu mantra tidak akan cukup untuk menjadi sosok yang paling banyak menyebabkan kerusakan di peristiwa Monster Dunia.Ketika Li Wei merasa dia berada di atas angin sebagai praktisi peringkat pertama pemberi damage ketika menghajar Magmar, hasil akhir adalah Plot Twist. Namun, fakta bahwa ada banyak trik lain untuk meningkatkan damage petarung secara beruntun
Lembaga Dagang Alkemis Sima, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai Asosiasi Alkemis Sima, diakui sebagai yang terbaik di Kawasan Benteng Forsaken ini.Tetapi mengapa begitu banyak praktisi di sana mencari-cari benda-benda berkualitas di asosiasi ini? Jawabannya sederhana. Hunter dan petarung yang memenangkan hadiah dalam bentuk apapun seringkali memilih untuk menjualnya ke Asosiasi Alkemis Sima. Dan inti dari semuanya adalah bahwa Asosiasi ini selalu membayar lebih tinggi dibandingkan dengan pedagang sejenis di Forsaken Fortress.++++Pemandangan siang terbentang di Aula Pameran Asosiasi Alkemis Sima. Ratusan praktisi pengendali Energi Mingzhu berkumpul di sana, memenuhi undangan yang dikirim oleh Asosiasi Alkemis Sima untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke dua puluh mereka.Li Wei, meskipun penampilannya sederhana, saat itu melintasi aula dengan cepat, mata dan tubuhnya memancarkan energi Nebula, yang tampak dalam pijaran berkilat dan aliran listrik yang melintas di sekitar tubuhnya.
Li Wei masih berada didalam ruang realm arena, dan waktunya belumtiba untuk keluar. Saat itu ia tiba-tiba merasakan ada perubahan dengan dirinya. Penampakan aneh tampak di depan mata."Apa ini? Mengapa seperti ada layar kecil dengan tulisan yang muncul dalam pandanganku?" tanya Li Wei kaget.Huruf-huruf itu berjejer dan muncul satu demi satu dengan isi sebagai berikut,Nama Fighter : Li WeiJob : Firebender Blade (campuran penyihir dan swordsman)Level : Sihir Dasar – Jichu MofaCombat Power : 6StatusKeberanian : 1Kecerdasan : 1Ketangkasan : 1Vitalitas : 1Magic Attack : 2Skill:Elemental Weapon Art : Level 1Passive skill : NihilLi Wei tertegun ketika membaca angka dan huruf yang tertera di depan matanya."Combat power aku enam? Dan angka yang tertinggi adalah magic attack?""Mengapa status dan Combat power ini muncul setelah aku mampu menggunakan serangan kombo?" wajah Li Wei berubah menjadi cerah. Pikirnya dengan kejelasan status dan kemampuan tempurnya yang dapat diukur sep
"Dan siapa yang menjadi lawan mu di arena?" suara Raike terdengar mendesak. Anak itu penuh antusias dan tak sabar untuk mendengar kisah pertarungan Li Wei di arena."Apakah mereka berasal dari Top Five Guild?" tanya Azosan dengan cepat.Meskipun hanya ada lima orang di ruangan itu, keramaian di markas Guild Monster Slayer saat itu bisa disamakan dengan keramaian pasar Maple yang ramai."Tenang semua! Mari kita beri Li Wei kesempatan untuk menceritakan pertarungannya di arena!" suara Nawa tegas. Gadis itu merasa perlu menenangkan tiga temannya yang sangat tertarik dan tak sabar mendengar kisah Li Wei.Setelah keheningan mengisi ruangan, hanya suara gemeretak lidah api yang membakar ranting kering di api unggun yang terdengar. Li Wei mulai berbicara, berusaha terdengar rendah hati dan tidak meninggikan dirinya."Lawan-lawanku di arena adalah NPC," ungkapnya."Apa?" Serentak, reaksi terkejut memenuhi ruangan."Semua NPC di sana adalah Fighter arena pemegang lencana Bintang Sembilan!""Ap
Li Wei – Pengendali Api.Sejak kedatangannya bersama empat temannya dari Guild Monster Slayer, Li Wei sudah merasakan hawa permusuhan yang dilemparkan oleh sekelompok anak muda, terutama kelompok Yama dan kawan-kawannya dari Guild The Hunter."Tak usah aku memusingkan perkataan mereka. Lebih baik aku fokus pada Boss dunia yang akan muncul nanti!" Li Wei mencoba menghibur hatinya di tengah gelombang panas permusuhan saat itu.Namun, secara tiba-tiba, seseorang berteriak keras-keras."Bersiap-siap, Boss telah muncul!""Hati-hati, Vampling adalah Monster yang dapat menyemburkan uap beracun. Siapkan damage terbaik kalian!"Li Wei berkelebat cepat bersama dengan ratusan Fighter lainnya. Ia mencoba untuk berada di barisan terdepan, sayangnya nilai ketangkasannya dalam status perang hanya bernilai 'satu!'Kendati kakinya telah berlari pesat dengan Teknik Meringankan Tubuh, Li Wei merasa tidak percaya diri. Masih ada banyak anak muda dari guild lain yang terlihat berlari beriringan dengannya,
Yama melangkah dengan sangat hati-hati di tengah keramaian pasar gelap. Ia tidak memerdulikan para pedagang yang mencoba menjual barang-barang seperti artefak kelas rendah, amulet, atau alat sihir. Tujuannya ada disana bukan untuk berbelanja."Hm, inilah tempat yang saya cari," gumam Yama, ketika ia melihat sebuah papan nama bertuliskan 'Kedai Daging Bakar - Gorgon' yang menjulang di antara kerumunan.Dengan langkah cepat, Yama masuk ke dalam kedai tersebut, memastikan bahwa tidak ada orang yang mengamatinya dengan curiga. Seakan-akan dia mencari sesuatu yang lain."Aman!" pikirnya.Kedai Daging Bakar - Gorgon dikenal sebagai salah satu kedai terburuk di Kawasan Perdagangan Black Market, terutama di lantai dasar atau tingkat tanah di Fortress. Bukan hanya hidangannya yang terkenal tidak enak karena bumbunya yang aneh dan asing, tetapi pelayan-pelayan di sana terkenal berperilaku kasar layaknya preman.Mereka lebih terlihat seperti tukang pukul daripada pelayan restoran yang ramah dan