Arena latihan di Akademi Taifeng tampak penuh, ramai dengan penonton yang semua adalah siswa akademi itu sendiri.Li Wei berdiri diatas panggung, di sisi sebelahnya adalah Xu Zhen. Duel ini dalam rangka menentukan siapa jenius Kota Shuimiao yang sesungguhnya."Ayo hajar penipu itu! Buktikan bahwa kau adalah jenius sesungguhnya dari Kota Shuimiao!" teriak penonton yang pro dengan Li Wei. Mereka memberi semangat, meski tak kenal dengannya.Li Wei melempar senyum tipis.Biar bagaimanapun ia senang. Ada yang mendukungnya walaupun mereka tidak tahu siapa dia sesungguhnya. “Terima kasih dukungannya,” suara Li Wei lirih.Sebaliknya, dari sisi seberang arena, Xu Zhen yang membawa kelompoknya, teman-teman yang sudah dikenalnya untuk memberi semangat. Ia sehari lebih dahulu tiba di akademi dan dengan cepat telah membina hubungan akrab dengan beberapa siswa.Dengan bekal harta kekayaan yang ia bawa dari Shuimiao, Xu Zhen ini cepat bergaul dan membaur. Sebagai keluarga bangsawan kaya, uang tidak
“Bagaimana denganmu? Apakah kau akan memilih Master Huo Xing sebagai mentor?” Li Wei balik bertanya pada Roodra.Roodra menatap heran pada Li Wei. Wajahnya tampak tersinggung mendengar pertanyaan itu.“Apakah kamu sungguh bermaksud merendahkanku? Aku bukan seorang pengolah Energi Nebula. Bakatku tidak sampai kesana.” Aku seorang pengendali Mingzhu. Kelak aku akan menjadi kultivator – Seorang Ksatria Pedang!” jawab Roodra bangga.“Oh… Maafkan aku. Aku tak menyangka…”“Aku akan memilih Tuan Hugo The Wolf. Dia seorang Ksatria, petarung ulung.” Jawab Roodra bangga.Li Wei terdiam. “Tuan Hugo The Wolf? Siapa dia? Apakah ia seorang master di akademi? Dapatkah kamu menjelaskan nama-nama master siapa saja yang ada di akademi ini?” tanya Li Wei bertubi-tubi.Roodra menepuk bahunya. “Baiklah. Karena kita berdua teman, aku tak keberatan menjelaskan pengetahuanku!”Roodra lantas mondar-mandir di kamar sempit itu. Lagaknya seperti si paling tahu saja.“Ada sebelas Master yang resmi di akademi ini
Sebelas orang master Akademi Taifeng itu bertepuk tangan.Seketika riuh terdengar di gedung aula itu. Tepuk tangan dan pujian berulang kali didengungkan memuji keahlian Li Wei. Para master itu saling berpandangan, kadang melempar senyum satu sama lain. Mereka puas. Seorang calon Sage telah ditemukan, dan itu akan berlatih di Akademi Taifeng.Setelah reda, mereka saling berbisik. Saling mengangguk setelah memutuskan sesuatu, seorang master, yang terlihat berkebangsaan Drakonia angkat suara.“Well. Ini mengesankan.” Ia terlihat gugup.“Mungkin kamu belum tahu namaku. Tapi aku ingin memperkenalkan diri. Aku Aakash Muzumbar, seorang Master Pengolah Energi Nebula, spesialisasi khusus sebagai perapal mantra.”Langsung Saja! Aku tertarik dengan kemampuanmu sebagai seorang berbakat pengelola Energi Nebula itu.Dapatkah kamu mengulang sekali lagi, bagaimana caramu memanggil api seperti tadi?”Seisi ruang aula terdiam. Mereka menunggu demonstrasi ulang Li Wei. Setelah menghabiskan separuh energ
Suwa Hiromoto, guru perempuan itu tampak tak sabar. Ia langsung mengambil alih pembicaraan dan mengumumkan hal itu.“Baiklah Li Wei. Kami tak dapat menunggu lama, dalam debat kusir sesame master, guru di Akademi Tianfeng ini!” Sebaiknya kamu langsung memberi tahu. Siapa diantara kami berlima yang menjadi pilihanmu, untuk kau akui sebagai master!”Senyap, tak ada suara sesudah pengumuman Suwa Hiromoto.Dada Li Wei berdetak kencang. Ia tak menyangka, bahwa penampilannya telah mencuri perhatian hampir sebagian master di Akademi. Meski bangga di dalam hati, tapi ia cemas. “Semoga pilihanku, tidak membuat master yang lain kecewa!” batinnya setelah memutuskan.Li Wei bersuara dengan tegas.“Aku Li Wei, memutuskan untuk menjadikan Master Huo Xinyi, sebagai mentor!”Hening, kemudian aula itu pecah dalam keributan. Tak ada yang menyangka, kalau calon jenius baru itu akan memilih Huo Xinyi – master yang tidak memilih satupun siswa selama beberapa tahun belakangan ini.Sambil menarik nafas dalam,
Tiba-tiba, kedua kuda itu meringkik.Kaki depan mereka terangkat tinggi-tinggi. Kereta kuda, seketika terguncang, lalu berhenti. Beruntung aang kusir adalah seorang yang berpengalaman. Ia bertindak cepat, menenangkan dua kuda bertubuh tinggi, mirip kuda perang itu.Tampak di depan mata, diantara derasnya air hujan dan minimnya cahaya rembulan, sang kusir melihat ada sepuluh sosok bayangan berdiri menghadang jalan mereka. Sosok sepuluh itu terlihat mengenakan mantel dari bahan rami, juga bertudung caping dari bahan yang sama.Dari aura yang dipancarkan sepuluh sosok itu, jelas menunjukkan nada tidak bersahabat. Itu diperjelas dengani golok yang berkilau ditangan masing-masing mereka, tatkala cahaya rembulan berhasil menerobos kelam nya malam dan derasnya air hujan.Pria kusir kereta itu berpaling ke sela-sela tirai yang membatasinya dengan gerbong kereta.“Tuan!”Ada sepuluh orang berpenampilan misterius, menghadang di depan kereta. Masing-masing memegang golok, seperti ini merampok ka
Kereta kuda itu berjalan membelah malam, berlari pesat diantara titik-titik air hujan yang deras menyiram bumi. Saat itu hanya suara derap kaki kuda dan bunyi benturan roda membentur batu dan genangan air, yang terdengar bertarung melawan suara air hujan tiada henti dari cakrawala.Langit sungguh berbelas kasihan, ketika dia mengguyur dengan air dan membuat sepuluh mayat yang tergeletak di tanah bermantel jerami itu, tampak terseret air yang semakin lama semakin banyak. Bahkan makhluk buas sekalipun, seperti enggan untuk keluar dan memangsa jasad mereka – yang sekarang telah terbawa air dan mengalir di sungai dekat jalanan itu.Hingga keesokan hari, ketika dua sosok lainnya, kawan mereka yang datang mengenakan jubah mantel rami sama, mereka tidak menemukan jejak apapun atas keberadaan sepuluh orang yang tewas itu.“Sepuluh utusan Shadow Panther, mereka tak mungkin selamat bukan?” seorang mantel rami berbicara skeptis.Kawannya hanya mengangguk kepala dan ikut menjawab singkat. “Mereka
Kota Haoyun letaknya di sebelah Barat Kekaisaran Terra. Meski tidak terlalu besar, akan tetapi kehidupan perekonomian di kota ini terbilang maju. Ini disebabkan ada banyak penemuan barang-barang perdagangan, itu adalah artefak dan benda-benda sihir, hasil perburuan para ahli di Hutan Kedamaian – hutan misterius tempat banyak makhluk legendary dan magical beast. Banyak pedagang datang dari seluruh penjuru negeri hanya untuk berdagang di Kota Haoyun.Pagi itu suasana di Kota Haoyun terlihat ramai dan sibuk. Ada banyak sekali kaum pemburu, pedagang, dan para petarung yang hilir mudik. Entah itu mereka baru mau masuk dan akan berendam di Hutan Kedamaian, atau ingin mencoba keberuntungan dengan berburu benda berharga seperti inti core magical beast, atau benda artefak lainnya di Hutan yang angker itu.Sesudah memperoleh sumber daya harta di sana, para pemburu yang keluar atau selesai berendam di hutan tersebut, mereka berniat menjual barang hasil buruan mereka di pusat perdagangan di Kota
Pada suatu Gedung mewah, di ruangan tempat kaum terpandang -bangsawan dan orang kaya di Kota Huoyun pergi melepas penat sambil minum-minum teh atau makan siang, seorang pria tampak berjalan tergopoh-gopoh.Dia adalah Morning Dew, sang pemilik Jade Hotel & Bar, seorang yang terhormat di kota ini.“Tuan Morning Dew…” sapa beberapa tamu yang berpapasan dengan Morning Dew di tangga menuju lantai dua Jade Resto itu. Semua membungkuk dan mengucapkan salam. Morning Dew begitu disegani.Tuan Morning Dew ini, ia bukan saja seorang yang kaya dan terpandang.Ia juga seorang ahli negosiasi yang memiliki koneksi yang kuat dengan Walikota Huoyun – Tuan Murong Chengzu. Ini menyebabkan Morning Dew dianggap sebagai seorang pengusaha yang kaya, sekaligus ia di takuti di kota ini.Tak ada seorangpun yang berani menantang nya dalam berbisnis, jika tak ingin usaha mereka mengalami kesulitan. Entah itu dari pihak walikota yang akan mempersulit izin dan tempat usaha pesaing, atau juga teror dari beberapa or