Kota Haoyun letaknya di sebelah Barat Kekaisaran Terra. Meski tidak terlalu besar, akan tetapi kehidupan perekonomian di kota ini terbilang maju. Ini disebabkan ada banyak penemuan barang-barang perdagangan, itu adalah artefak dan benda-benda sihir, hasil perburuan para ahli di Hutan Kedamaian – hutan misterius tempat banyak makhluk legendary dan magical beast. Banyak pedagang datang dari seluruh penjuru negeri hanya untuk berdagang di Kota Haoyun.Pagi itu suasana di Kota Haoyun terlihat ramai dan sibuk. Ada banyak sekali kaum pemburu, pedagang, dan para petarung yang hilir mudik. Entah itu mereka baru mau masuk dan akan berendam di Hutan Kedamaian, atau ingin mencoba keberuntungan dengan berburu benda berharga seperti inti core magical beast, atau benda artefak lainnya di Hutan yang angker itu.Sesudah memperoleh sumber daya harta di sana, para pemburu yang keluar atau selesai berendam di hutan tersebut, mereka berniat menjual barang hasil buruan mereka di pusat perdagangan di Kota
Pada suatu Gedung mewah, di ruangan tempat kaum terpandang -bangsawan dan orang kaya di Kota Huoyun pergi melepas penat sambil minum-minum teh atau makan siang, seorang pria tampak berjalan tergopoh-gopoh.Dia adalah Morning Dew, sang pemilik Jade Hotel & Bar, seorang yang terhormat di kota ini.“Tuan Morning Dew…” sapa beberapa tamu yang berpapasan dengan Morning Dew di tangga menuju lantai dua Jade Resto itu. Semua membungkuk dan mengucapkan salam. Morning Dew begitu disegani.Tuan Morning Dew ini, ia bukan saja seorang yang kaya dan terpandang.Ia juga seorang ahli negosiasi yang memiliki koneksi yang kuat dengan Walikota Huoyun – Tuan Murong Chengzu. Ini menyebabkan Morning Dew dianggap sebagai seorang pengusaha yang kaya, sekaligus ia di takuti di kota ini.Tak ada seorangpun yang berani menantang nya dalam berbisnis, jika tak ingin usaha mereka mengalami kesulitan. Entah itu dari pihak walikota yang akan mempersulit izin dan tempat usaha pesaing, atau juga teror dari beberapa or
“Tunjukan tanda pengenal anda, kemudian silahkan masuk kedalam Forsaken Fortress jika memang memiliki akses!”Atau… Pergi jauh-jauh jika anda tidak memiliki token tanda pengenal Forsaken Fortress!” bentak Tentara berkuda dengan suara kaku. Suara kaku itu karena mulutnya tertutup dengan helm besi berwarna hitam.Seiring dengan kata-kata kaku itu, serratus pasukan berkuda itu langsung bergerak dengan mencabut pedang dan mengangkat tombak mereka. Semua senjata itu ditujukan ke arah Li Wei, sepertinya mereka semua siap memanggangnya di mata pedang dan tombak itu.“Harap tenang. Aku memiliki tanda identitas penghuni Fortress ini!” jawab Li Wei tak langsung panik. Ia memang telah di ajar oleh Tuan Morning Dewa, agar tidak menjadi gugup, tatkala diintimidasi pasukan berkuda – pasukan yang dibuat secara sihir itu.Sosok berkuda yang sepertinya pemimpin kelompok tentara hitam itu menatap token di tangan Li Wei. Ia lalu mengeluarkan satu benda aneh berbentuk kotak, dan di tempelkan di token itu
Waktu menunjukkan periode Xu Shi menurut waktu Kekaisaran Terra, atau pukul 19.00 – 21.00 menurut waktu modern, ketika Li Wei tengah berlari-lari di jalanan sepi didalam Forsaken Fortress.Semua toko-toko telah tutup, dan juga rumah-rumah yang berdampingan dengan tempat usaha itu tidak menunjukkan aktivitas sama sekali.Menurut Tuan Morning Dew, di dalam Fortress itu ada lima lantai mulai dari dasar hingga lantai teratas.Lantai Tanah pertama adalah lantai dasar benteng. Selanjutnya Lantai Perunggu di tingkat dua, Lantai Perak di tingkat tiga benteng, Lantai Emas di tingkat empat dan Lantai Platinum letaknya di lantai tertinggi di Forsaken Fortress itu.Li Wei berada di lantai paling bawah, lantai terendah dimana para pemula didalam Fortress berada, mereka yang dianggap kurang cakap dalam duel arena atau memburu monster berkumpul. PEnghuni lantai pertama ini kerap kali dianggap penakut untuk mendaki dan berpindah ke lantai berikutnya – Lantai Perunggu, meskipun tingkat kemampuan Sihir
Lagu Kisah cinta dan Angin Musim Semi, telah selesai dimainkan Li Wei.Seisi ruangan rumah hiburan Kembang Krisan itu pecah dalam tepuk tangan.Lalu berkendi-kendi minuman mengandung alkohol pun mengalir dari dapur, membuat ruangan yang tadinya tinggal menunggu waktu untuk menjadi sepi – ditinggal pengunjung, kini kembali hidup dan menjadi hangat.Pramuria-pramuria pun seketika bersemangat lagi, dan mulai merayu tamu-tamu yang tampak mulai betah di rumah hiburan itu.“Mainkan satu buah lagu lagi!” pinta pengunjung.Sang musisi dadakan itu tak ragu-ragu memainkan alat music gesek Erhu itu, kini dengan lagu-lagu yang riang. Bagi Li Wei, ini adalah sekedar pemanasan jari-jari tangannya, yang kaku karena lama tidak bermain Erhu.Hingga waktu menjelang dini hari, Li Wei pada akhirnya selesai dengan pekerjaan dadakan bermain musik Erhu.++++++Sementara itu, di belakang panggung pertunjukan Rumah Hiburan Kembang Krisan, dua sosok itu salin bertatapan. Li Wei dan Nyonya Rubah Putih. Li Wei s
Tentu saja keempat kawannya itu terkejut ketika Li Wei mengungkapkan kalau dia adalah petarung yang mengolah kekuatan Spiritual, yang disebut Magician di Benteng Forsaken ini.“Mage? Anda adalah seorang pengolah Energi Nebula?”“Jadi kamu seorang ahli tempur spiritual?”Keempat-empat serempak bertanya, saling berpandangan, lalu tertawa sebentar. Ini mengejutkan bukan? Keberadaan seorang Mage yang berfungsi sebagai petarung supporting di benteng, itu adalah kelangkaan – kalau tak ingin dibilang kemewahan.“Bagus! Ini akan sangat membantu kami didalam pertempuran di dungeon, penjara bawah tanah nanti!” kata Nawa berapi-api.“Selama ini kami tidak memiliki anggota kelompok yang spesialis supporting, meski itu seorang pemanah sekalipun. Keberadaan seorang magician sepertimu, ini adalah satu berkah bagi Guild Monster Slayer kami! Guild kami ini akan rutin memanen monster core nanti.”Semua wajah tampak bercahaya gembira.“Betul. Dan harga jual monster core dari satu monster grade C adalah
Lorong gelap didepan kelompok itu berpijar tatkala nyala api dari anak panah sihir yang ditembakkan Li Wei pecah menembus dada sosok di depan sana.WUSH!Semua orang terbelalak ketika melihat makhluk besar itu, kini bersuara memekakkan telinga ketika ia melolong kesakitan di depan mata mereka. Dada makhluk berlubang, dengan bekas gosong nyala api, akibat tembakan anak panas Li Wei.Bau daging hangus yang memuakkan tercium kemana-mana.“Babon Grade C plus!” teriak Nawa ngeri.“Demi kura-kura hitam. Kita bertemu monster Grade C-Plus!”Suara Nawa terdengar antara ketakutan, juga bercampur Bahagia. Takut karena monster ini memiliki level diatas yang mereka harapkan, tapi ia juga gembira. Dengan level plus itu, hadiah yang akan mereka terima, tentu saja akan lebih besar nanti.Gadis tomboy itu seketika memanfaatkan kesempatan ketika sang Babon menjerit kesakitan. Nawa lalu melempar sepasang pedang pendeknya, ia berniat menghabisi nyawa sang Babon.SUIIT!Dua pedang itu menyatu dan membentu
Li Wei terbangun ketika hari mulai senja. Hal yang pertama diingatnya adalah dirinya berhasil mengalahkan monster di Dungeon, dan itu satu monster Grade C – Plus.“Dimana Nawa, Yazu, Raike, dan Azosan?” Li Wei mencoba bangun dari Kasur Jerami yang ia tempati saat ini.“Aduh!”Bintang-bintang seketika penuh di benaknya. Kepalanya masih saja pusing. Mungkin ini efek pertempuran di dungeon yang menandakan kondisinya belum pulih seperti sedia kala.Li Wei lalu jatuh lagi, ia berbaring di Kasur Jerami itu. Anak muda itu masih belum bisa membedakan, apakah ia masih terperangkap di dalam dungeon, ataukah sudah berada di luar dungeon.“Tapi tempat macam apa ini? Mengapa keadaannya begitu kumuh?” batin Li wei yang masih kebingungan.Samar-samar ia mendengar suara kaki yang berjalan di lantai dingin, di puing-puing reruntuhan – bangunan yang masih bisa dikatakan rumah tempat tinggalnya saat ini.“Ini adalah markas Guild Monster Slayer kami?” Ia pun tersadar.Saat ini ia telah berada di luar dun
Malam terasa dingin. Suara gemerisik dedaunan datang dari arah Utara dan Selatan Peaceful Forest, membawa kegelisahan. Hutan Mulberry di Utara, ataukah Hutan Cemara di Selatan. Berhadapan dengan fighter dari Ordo No Fear, atau melawan Ordo All Star. Monster Curse, ataukah monster Envy.Gaduh dan riuh suara-suara teriakan para petarung terdengar dari kejauhan, ketika mereka para hunter dan fighter mulai menghajar monster tantangan di acara Perang Sumber Daya. Suara dentingan pedang yang samar-samar terdengar membuat linu di hati.“Aku harus memutuskan cepat. Curse, atau Envy?” Li Wei berpikir cepat karena waktu telah berlalu satu menit sejak pertempuran melawan monster di mulai. Ia berpikir ingin memperoleh High Damage dalam event membunuh monster di perang ini.“Jarak terdekat!” Li Wei langsung berkelebat cepat dan menghilang di kegelapan malam. Hutan Mulberry adalah yang terdekat. Itu berarti “Curse!”Dengan atribut ketangkasan yang mempengaruhi Agility atau kelincahan gerak senilai
Spot di Peaceful Forest, area hutan tempat Li Wei dan Zeng Dai sebenarnya sangat sepi. Hanya terdapat pohon-pohon Mulberri dengan suara desau angin yang terdengar pada malam sepi itu. Jumlah reward yang dilepaskan sistem per lima belas menit tidak sebanyak di spot-spot yang ramai dengan kerumunan para fighter dan hunter yang standby disana.Namun, karena spot itu sepi di tempat yang menyeramkan dengan suara-suara aneh. Karenanya hanya Li Wei yang berminat disana. Alhasil jumlah reward dari sistem yang diterimanya jauh lebih besar dibandingkan di spot berlimpah, meskipun juga dipenuhi dengan fighter.Belum lagi risiko penjarahan dan serangan diam-diam dari belakang yang dapat berujung pada kematian, yang selalu mengintai di spot-spot ramai tersebut.Hal ini menimbulkan rasa iri di hati Zeng Dai, Warrior berpedang panjang dari Ordo No Fear.Di lantai satu ini, terdapat lima fighter yang terkenal dan masuk lima besar No Fear. Zeng Dai adalah salah satu pemegang lima combat power tertingg
Malam itu, suasana tampak sangat tegang. Semua fighter dan hunter di Lantai Satu Forsaken Fortress berkumpul di Alun-alun Lantai Satu. Halaman yang luas dengan rerumputan tiruan tidak mengundang obrolan. Ini adalah malam bersejarah; setelah sekian lama, Perang Sumber Daya akan digelar. Perang ini melibatkan masalah ketersediaan sumber daya yang terbatas sebagai hadiah.Hari ini adalah hari bersejarah lainnya, karena manajemen Forsaken Fortress telah mengumumkan bahwa Pengelola Peaceful Forest telah menyiapkan sumber daya yang cukup untuk menjadi hadiah bagi para hunter dan fighter yang berhasil dalam perang ini.Ketegangan semakin terasa saat tepat pukul 19.00, suara bot terdengar menggema di Alun-alun."Semua Fighter, silakan masuk ke Gerbang Portal!"Tiba-tiba, ribuan fighter dan hunter menyemut, berdesakan untuk masuk ke dalam gerbang portal yang tampak kelam seperti lubang hitam. Portal ini muncul secara ajaib berkat kekuatan sistem dan array di dalam Fortress. Li Wei dan empat te
Salah satu acara yang sangat dinantikan oleh para Fighter dan Hunter di Forsaken Fortress adalah Perang Sumber Daya.Perbedaannya dengan acara Boss Dunia sangatlah signifikan.Saat acara Boss Dunia berlangsung, semua Hunter dan Fighter bekerja sama dan tidak saling menyerang. Sebaliknya, dalam Perang Sumber Daya, ini adalah perang antara Ordo. Semua Fighter berkumpul di tengah-tengah area aman dan menunggu pintu ke area aman dibuka. Ketika pintu dibuka, perang sesungguhnya akan dimulai.Pertempuran brutal diizinkan.Saat itu, Hutan Buatan akan menyediakan banyak sumber daya yang tersebar tanpa memiliki pemilik. Buah, tanaman obat-obatan, bahan herbal, dan bahan spiritual melimpah sepanjang jalur hutan. Tugas seorang Fighter atau Hunter adalah membuka kotak dengan menggunakan sihir atau dengan kekuatan serangan. Di dalam kotak tersebut terdapat berbagai macam hadiah seperti yang telah disebutkan sebelumnya.Penjarahan akan terjadi di mana-mana.Meskipun sumber daya berlimpah, ini tidak
Bau udara pagi yang lembut memenuhi paru-paru mereka sepanjang Iron Road. Bau tanah basah akibat embun dan dedaunan layu, serta bunga-bunga cherry blossom yang berguguran, meningkatkan semangat semua individu di lantai pertama Benteng Forsaken.Li Wei berdiri di depan bangunan workshop dengan papan nama yang bertuliskan 'Bengkel Penempa Aifuyu!' besar-besar. Ia baru saja akan mendorong pintu gerbang ketika tiba-tiba pintu itu bergeser dan terbuka dari arah dalam.NGIIIK!Suara besi yang bergesekan terdengar memekakkan telinga. Seseorang muncul dari dalam, seperti seorang anak kecil yang terkejut melihat adanya pelanggan di pagi seperti ini.“Tuan Li? Anda benar-benar datang pagi-pagi sekali," kata Aifuyu sambil melempar senyum, seolah-olah ia bisa membaca rasa tak sabar Li Wei untuk melihat hasil tempaan dan reparasi sepatu Grade Hijau itu.Li Wei berbohong dan menjawab sekenanya. “Sebenarnya, aku hendak pergi ke Arena. Namun di persimpangan jalan, aku berpikir, mengapa tidak aku mamp
Ruang Kuil Kejatuhan Malaikat masih penuh dengan debu yang beterbangan, sisa-sisa pertempuran antara Li Wei dan Hollowscar. Cahaya rembulan dan bintang akhirnya masuk melalui sela-sela jendela di dalam kuil, menciptakan pemandangan yang menakjubkan yang menahan Li Wei untuk pergi. Sesuatu yang mencolok adalah sejumput hijau daun lembut yang berpendar-pendar di kaki Hollowscar.“Sepatu Boot kelas hijau?” mata Li Wei terbelalak. “Dan ini adalah item sihir, sesuatu yang sesuai dengan bakat saya sebagai pengendali energi Nebula!”Tanpa menunggu lebih lama, ia langsung mencopot sepatu spiritual dari kaki Hollowscar.“Meski terlihat agak besar, jika manfaatnya signifikan, mengapa tidak mencobanya?”Yang ada dalam pikiran Li Wei adalah Penempa Aifuyu.“Aku yakin Penempa Aifuyu dapat mengubah ukurannya agar pas di kakiku!”Li Wei menatap sepatu yang dua nomor lebih besar dari ukuran kakinya.WUSH!Sosoknya lenyap dalam sekejap, ketika Li Wei mempraktikkan Teknik Berlari. “Sepatu ini sangat co
Malam baru saja menjelang. Rembulan dan bintang-bintang menggantung di langit timur Forsaken Fortress. Ini adalah malam yang sempurna untuk merayakan berkah yang diperoleh setelah berhasil mengalahkan Monster Dunia.Li Wei merencanakan untuk merayakan kemenangannya sendirian."Duduk santai, menikmati anggur dari wilayah barat, atau mungkin mencicipi arak ketan hitam buatan negeri timur, itu pasti pilihan yang tepat!" pikir Li Wei.Dalam bayangannya, ia duduk di rumah arak Blue Hawk, menikmati anggur berkualitas di bawah cahaya rembulan, merasa seakan dia adalah seorang legenda seperti kaum Sage."Ah, betapa nikmatnya bisa membayangkan sesuatu dan kemudian mewujudkannya menjadi nyata," gumamnya. Ini adalah kebahagiaan tersendiri.Dengan hati yang ringan, Li Wei melangkah lebih cepat. Meskipun hanya berjalan, tambahan poin atribut ketangkasannya memberinya rasa percaya diri yang lebih besar.Saat ini, jalanan kota kecil di lantai dasar Forsaken Fortress tampak sepi. Tidak banyak orang m
Yama melangkah dengan sangat hati-hati di tengah keramaian pasar gelap. Ia tidak memerdulikan para pedagang yang mencoba menjual barang-barang seperti artefak kelas rendah, amulet, atau alat sihir. Tujuannya ada disana bukan untuk berbelanja."Hm, inilah tempat yang saya cari," gumam Yama, ketika ia melihat sebuah papan nama bertuliskan 'Kedai Daging Bakar - Gorgon' yang menjulang di antara kerumunan.Dengan langkah cepat, Yama masuk ke dalam kedai tersebut, memastikan bahwa tidak ada orang yang mengamatinya dengan curiga. Seakan-akan dia mencari sesuatu yang lain."Aman!" pikirnya.Kedai Daging Bakar - Gorgon dikenal sebagai salah satu kedai terburuk di Kawasan Perdagangan Black Market, terutama di lantai dasar atau tingkat tanah di Fortress. Bukan hanya hidangannya yang terkenal tidak enak karena bumbunya yang aneh dan asing, tetapi pelayan-pelayan di sana terkenal berperilaku kasar layaknya preman.Mereka lebih terlihat seperti tukang pukul daripada pelayan restoran yang ramah dan
Li Wei – Pengendali Api.Sejak kedatangannya bersama empat temannya dari Guild Monster Slayer, Li Wei sudah merasakan hawa permusuhan yang dilemparkan oleh sekelompok anak muda, terutama kelompok Yama dan kawan-kawannya dari Guild The Hunter."Tak usah aku memusingkan perkataan mereka. Lebih baik aku fokus pada Boss dunia yang akan muncul nanti!" Li Wei mencoba menghibur hatinya di tengah gelombang panas permusuhan saat itu.Namun, secara tiba-tiba, seseorang berteriak keras-keras."Bersiap-siap, Boss telah muncul!""Hati-hati, Vampling adalah Monster yang dapat menyemburkan uap beracun. Siapkan damage terbaik kalian!"Li Wei berkelebat cepat bersama dengan ratusan Fighter lainnya. Ia mencoba untuk berada di barisan terdepan, sayangnya nilai ketangkasannya dalam status perang hanya bernilai 'satu!'Kendati kakinya telah berlari pesat dengan Teknik Meringankan Tubuh, Li Wei merasa tidak percaya diri. Masih ada banyak anak muda dari guild lain yang terlihat berlari beriringan dengannya,