Suara para pemburu bertudung yang mengejarnya sejak semalaman, terdengar sangat dekat di telinga Li Wei."Mengapa tanaman merambat ini sangat alot?" Pedang di tangan dua pemburu menimbulkan suara kresek, Ketika pedang pendek mereka menebas dedaunan yang sengaja diciptakan Astrina."Sepertinya ada sesuatu di balik tanaman merambat ini. Aku jadi curiga!""Ah... lebih baik aku menusuk semak tanaman merambat ini. Jangan-jangan bocah tengik itu bersembunyi di balik tanaman merambat ini dengan sihir," timpal pemburu bertudung yang kedua.Tanpa sungkan-sungkan lagi, tangannya langsung menusuk ke arah Astrina yang menyembunyikan Li Wei dibalik semak dan sulur-sulur tanaman merambat itu. Mereka berdua terlihat secara kasat mata, tak lebih dari pohon tua yang besar.Angin dingin berdesir, tatkala tusukan pedang pendek itu mendekat ke tubuh Li Wei di balik ilusi dedaunan."Aku akan mati!" batin Li Wei. Matanya kuatir pada Astrina, yang juga berusaha tidak bersuara. Astrina mengedip, tanda Li wei
Kereta dengan empat kuda terikat di depan, berlari dengan. Berkelebat seperti angin. Tidak membutuhkan waktu yang lama, bayangan Kota Jiangchun telah lenyap dari pandangan mata.Seorang pria berkumis tebal, dia yang mengenakan jubah brokat – terlihat necis, mulai membuka suara. "Kereta ini berlari sangat kencang bukan? Belum apa-apa kota Jiangchun sudah tak terlihat sama sekali."Semua orang langsung meliriknya. Dia pasti bukan berasal dari Kekaisaran Terra. Perawakan dan cara berpakaiannya tampak berbeda.Merasa tak mendapat perhatian, si kumis itu melanjutkan pidatonya. "Perkenalkan, namaku Balaraj. Aku seorang pedagang dari negeri Drakonia, kekaisaran di barat Benua Longwu ini."Masih belum mendapat perhatian.“Dan ini Temuge. Dia bekerja untukku.”Aku membeli hak kemerdekaannya di satu pasar perdagangan manusia di Utara, di Kekaisaran Venturia tepatnya!" kata Balaraj, mulai menyombongkan diri.Semua wajah terangkat dari lamunan mereka. Sorot panggung seketika didapat Balaraj."Ma
Malam di perbatasan, pada jalan berbatu di Hutan Cemara, yang jarak tempuh untuk tiba di Kota Xianmu tersisa setengah hari saja, tampak satu kereta kuda dengan empat kuda bersurai panjang, bergoyang kekiri dan kekanan. Ini disebabkan munculnya sepuluh serigala - bukan sembarang serigala, tapi serigala iblis, yang mengepung kereta kuda milik perusahaan “Kuda Terbang” itu.Kereta terlihat mulai oleng, tatkala empat kuda mulai meringkik, panik atas munculnya sepuluh serigala iblis, Teror melanda, bukan hanya kuda, melainkan manusia seisi gerbong.Suara geraman serigala terdengar buas. Aura penindasan, layaknya kultivator energi Mingzhu basic, itu membuat bulu kuduk meremang.Seisi kereta bertambah panik. Kaum perempuan berteriak ketakutan.“Aku harus bergerak. Tak ada yang akan menolong kami, selain diri kami sendiri!” Dua kultivator itu melompat turun sambil mengangkat pedang, berniat melawan mahluk iblis itu.Sayangnya kemampuan mereka tidak setara dibanding sepuluh Serigala iblis, yan
Kota Xianmu adalah kota modern, yang terbagi dalam dua area. Utara dan Selatan. Kereta perusahaan Kuda Terbang memasuk Kota Xianmu dari gerbang Selatan.Li Wei melihat dari balik jendela kereta. Ia membatin. "Kota ini lebih kurang mirip dengan Kota Shuimiao kami. Banyak pengemis di pinggir jalan."Ia bahkan melihat seorang anak perempuan usia delapan tahun yang melakukan pencurian, merogoh saku seorang pria tua, kemudian berlari pergi secepat angin. “Kehidupan susah itu nyata dimana-mana. Semua sama saja, yang berakhir pada tindakan kejahatan di usia dini.” Li Wei menggeleng kepala.Tapi pandangannya berubah seketika, itu terjadi tatkala kereta melintasi Jembatan Jade Merah, satu-satunya alat penghubung sisi Selatan, menuju Utara Kota Xianmu.Li Wei terdiam seketika, tatkala roda kereta memasuki jalanan di bagian Utara kota.Decak kekaguman terucap dari mulut penumpang kereta."Semua jalanan di Utara Kota amatlah bersih. Tak terlihat pengemis berkeliaran. Beda benar dengan kondisi kota
Arena latihan di Akademi Taifeng tampak penuh, ramai dengan penonton yang semua adalah siswa akademi itu sendiri.Li Wei berdiri diatas panggung, di sisi sebelahnya adalah Xu Zhen. Duel ini dalam rangka menentukan siapa jenius Kota Shuimiao yang sesungguhnya."Ayo hajar penipu itu! Buktikan bahwa kau adalah jenius sesungguhnya dari Kota Shuimiao!" teriak penonton yang pro dengan Li Wei. Mereka memberi semangat, meski tak kenal dengannya.Li Wei melempar senyum tipis.Biar bagaimanapun ia senang. Ada yang mendukungnya walaupun mereka tidak tahu siapa dia sesungguhnya. “Terima kasih dukungannya,” suara Li Wei lirih.Sebaliknya, dari sisi seberang arena, Xu Zhen yang membawa kelompoknya, teman-teman yang sudah dikenalnya untuk memberi semangat. Ia sehari lebih dahulu tiba di akademi dan dengan cepat telah membina hubungan akrab dengan beberapa siswa.Dengan bekal harta kekayaan yang ia bawa dari Shuimiao, Xu Zhen ini cepat bergaul dan membaur. Sebagai keluarga bangsawan kaya, uang tidak
“Bagaimana denganmu? Apakah kau akan memilih Master Huo Xing sebagai mentor?” Li Wei balik bertanya pada Roodra.Roodra menatap heran pada Li Wei. Wajahnya tampak tersinggung mendengar pertanyaan itu.“Apakah kamu sungguh bermaksud merendahkanku? Aku bukan seorang pengolah Energi Nebula. Bakatku tidak sampai kesana.” Aku seorang pengendali Mingzhu. Kelak aku akan menjadi kultivator – Seorang Ksatria Pedang!” jawab Roodra bangga.“Oh… Maafkan aku. Aku tak menyangka…”“Aku akan memilih Tuan Hugo The Wolf. Dia seorang Ksatria, petarung ulung.” Jawab Roodra bangga.Li Wei terdiam. “Tuan Hugo The Wolf? Siapa dia? Apakah ia seorang master di akademi? Dapatkah kamu menjelaskan nama-nama master siapa saja yang ada di akademi ini?” tanya Li Wei bertubi-tubi.Roodra menepuk bahunya. “Baiklah. Karena kita berdua teman, aku tak keberatan menjelaskan pengetahuanku!”Roodra lantas mondar-mandir di kamar sempit itu. Lagaknya seperti si paling tahu saja.“Ada sebelas Master yang resmi di akademi ini
Sebelas orang master Akademi Taifeng itu bertepuk tangan.Seketika riuh terdengar di gedung aula itu. Tepuk tangan dan pujian berulang kali didengungkan memuji keahlian Li Wei. Para master itu saling berpandangan, kadang melempar senyum satu sama lain. Mereka puas. Seorang calon Sage telah ditemukan, dan itu akan berlatih di Akademi Taifeng.Setelah reda, mereka saling berbisik. Saling mengangguk setelah memutuskan sesuatu, seorang master, yang terlihat berkebangsaan Drakonia angkat suara.“Well. Ini mengesankan.” Ia terlihat gugup.“Mungkin kamu belum tahu namaku. Tapi aku ingin memperkenalkan diri. Aku Aakash Muzumbar, seorang Master Pengolah Energi Nebula, spesialisasi khusus sebagai perapal mantra.”Langsung Saja! Aku tertarik dengan kemampuanmu sebagai seorang berbakat pengelola Energi Nebula itu.Dapatkah kamu mengulang sekali lagi, bagaimana caramu memanggil api seperti tadi?”Seisi ruang aula terdiam. Mereka menunggu demonstrasi ulang Li Wei. Setelah menghabiskan separuh energ
Suwa Hiromoto, guru perempuan itu tampak tak sabar. Ia langsung mengambil alih pembicaraan dan mengumumkan hal itu.“Baiklah Li Wei. Kami tak dapat menunggu lama, dalam debat kusir sesame master, guru di Akademi Tianfeng ini!” Sebaiknya kamu langsung memberi tahu. Siapa diantara kami berlima yang menjadi pilihanmu, untuk kau akui sebagai master!”Senyap, tak ada suara sesudah pengumuman Suwa Hiromoto.Dada Li Wei berdetak kencang. Ia tak menyangka, bahwa penampilannya telah mencuri perhatian hampir sebagian master di Akademi. Meski bangga di dalam hati, tapi ia cemas. “Semoga pilihanku, tidak membuat master yang lain kecewa!” batinnya setelah memutuskan.Li Wei bersuara dengan tegas.“Aku Li Wei, memutuskan untuk menjadikan Master Huo Xinyi, sebagai mentor!”Hening, kemudian aula itu pecah dalam keributan. Tak ada yang menyangka, kalau calon jenius baru itu akan memilih Huo Xinyi – master yang tidak memilih satupun siswa selama beberapa tahun belakangan ini.Sambil menarik nafas dalam,