Share

Sah

Kamila tengah duduk berdua di kafe dengan Arum, Kafe yang bersebelahan dengan sekolah Alifa juga Ridho. Tidak sengaja ketemu, Kamila yang sedang menunggu anak-anaknya, saat tiba-tiba seseorang menepuk bahu Kamila pelan. Arum, wanita dengan perut besarnya, tersenyum. Dan setelahnya mereka duduk di sini sekarang.

Tadinya Kamila berpikir akan duduk sendiri di kafe itu. Berteman baso juga secangkir teh hangat. Dan hujan yang masih intens menyapa bumi. Tapi Allah yang maha baik mengirimkan sahabat yang sangat ia rindukan.

"Rum, dari mana kenapa di sini sih?" tanya Kamila pada sahabatnya.

"Gue, kangen lo lah. Gila lama lo ga main ke rumah, entar kalau gue lahiran lama kan gak bisa keluar."

Kamila tertawa renyah. " Ya, maaf. Habisnya aku sibuk juga."

"Tahu, gue."

Kamila mendengkus. Mengalihkan pandangannya menatap hujan dengan perasaan entah. Kamila tak bisa membayangkannya. Semua berbaur menjadi satu entah...

"Gimana Rey, sudah sembuh, Mila?"

Ya kata dokter sih, sudah kuat. Sudah bisa la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status