Share

BAB 58

"Aku menertawakan kebodohan dan kekonyolan Papa."

"Kurang ajar! Apa maksud kamu! Berani kamu mengejekku seperti itu ha! Dasar menantu tak tahu diuntung! Beginikah didikanmu pada istrimu Amar!" maki papa berang padaku dan mas Amar.

" Stop! Yang tak tahu diuntung itu Papa bukannya aku! Apa Papa lupa atau hilang ingatan sih? Papa sudah membuang suamiku ke panti asuhan lalu sekarang Papa minta bakri Mas Amar sebagai anak pada orang tuanya? Bakti yang mana yang Papa minta ha! Apa selama ini Papa mencari keberadaan Mas Amar dan merasa bersalah akan hal itu? Tidak kan? Lagian kami tidak butuh restu dari Papa tuh. Hidup kita selama ini baik-baik saja tanpa kehadiran Papa."

"Kamu tidak pernah tahu isi dalam hatiku Aliyah!"

"Itu bukan urusan kami, Pa! Yang kami tahu Papa pun tidak menjalankan kewajiban sebagai orang tua pada Mas Amar. Jadi, jangan pernah meminta bakti pada suamiku dan meminta hak Papa yang Mas Amar sendiri juga tidak pernah mendapatkan haknya dari Papa!" sentakku dengan suara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status