Share

BAB 26

Penulis: Vyra Fame
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-29 09:51:17

"iya dek, o iya mas besok langsung kembali ke tempat kerja ya."

"Yah, kok cuma bentar sih di rumahnya mas," Rita mengerucutkan bibirnya.

"Hei, jangan begitu, mas kan harus cari nafkah, lagian udah di tungguin duitnya sama klien, jadi gak enak kan kalau dia mesti nunggu lama, mas gak mau nanti dia batalkan kerja sama nya sama mas."

"Emmm, yaudah deh, tapi aku malam ini ingin menghabiskan waktu bersamamu," ucap Rita dengan membelai tangan Raka.

"Ok sayang, tapi mas mandi dulu ya,"

"Ok mas, aku juga mau menidurkan anak anak dulu, tunggu aku di kamar ya, muach."

Raka terpaksa menuruti kemauan Rita, karena dia tidak mau Rita jadi curiga padanya dan tidak mau lagi untuk di jadikan tambang uang nya.

*****

Sementara itu Aliyah dan Amar sudah di sibukkan dengan kegiatan baru mereka, yaitu mengelola kedai mie ayam.

Semakin lama kedai mi ayam mereka semakin laris, dalam minggu pertama saja mereka mendapatkan keuntungan bersih sekitar tujuh juta, karena selain berjualan mi ayam, mereka juga men
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 27

    "Ibu jelaskan apa ini maksudnya!" ucap Rita setelah bertemu dengan Bu Sri sembari melemparkan sertifikat palsu itu di depan bu Sri. "Lho, rupanya kamu yang ambil, pantas ibu cari gak ada," ucap Bu Sri dengan santai. "Jelaskan padaku apa maksud Ibu menyimpan sertifikat palsu di lemari, dan kemana yang asli?" "Lho, itu kan hak ibu mau ibu simpan yang palsu di lemari kek atau di tempat penyimpanan beras juga itu terserah Ibu, yang ingin Ibu tanyakan kenapa kamu tega mengambil sertifikat rumah ini? Karena ingin kamu gadaikan gitu?" "Halah sertifikat palsu aja, asal ibu tau gara gara sertifikat palsu itu mas Raka jadi masuk rumah sakit!" "Itu akibat dari perbuatan kalian, kamu fikir Ibu tidak tau dengan akal bulusmu, dan ibu memang sengaja menyimpan sertifikat palsu di lemari ibu, dan benar dugaan Ibu kalau tidak Mika ya kamulah pelakunya." "Lalu mana yang asli, karena aku butuh!" "Yang asli sudah aman sentosa di bank, dan hanya Ibu yang bisa mengambilnya." "Mana cepat ambil bu!" "

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 28

    "Assalamualaikum Bapak," ucap Aliyah saat melihat Bapaknya sedang duduk termenung, ia langsung mencium takzim tangan Bapaknya itu, begitu juga dengan Amar, ia melakukan hal yang sama seperti istrinya. "Aalaiumsalam, imana abar alian?" (Waalaikumsalam, gimana kabar kalian). "Alhamdulilah kami baik pak, Bapak gimana keadaannya?" "Apak Aik uga," (Bapak baik juga). "Bapak ada yang mau di bicarakan sama Aliyah dan mas Amar?" "Aafkan apak,"( maafkan Bapak), ucap pak Darto sembari memegang tangan Aliyah dengan sebelah tangannya yang masih bisa di gerakkan. "Iya pak, Aliyah dan mas Amar sudah memaafkan Bapak, maafkan kami juga jika selama ini sudah berlaku tidak sopan sama Bapak," ucap Aliyah yang sudah berderai air mata, begitu juga dengan Bu Sri yang menyaksikan pemandangan mengharukan itu. "Saya juga minta maaf ya pak jika belum bisa menjadi menantu yang Bapak harapkan," ucap Amar menimpali obrolan pak Darto dan Aliyah. "Amu uami ang aik, olong elalu ayangi aiah," ( kamu suami yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 29

    "Ya aku kadang mikirnya juga gitu sih kak, tapi nanti aku di kata gak tau diri, suami di penjara kok aku cari yang lain.""Ya kan kamu butuh di nafkahi, darimana kamu dan anak kamu makan sedangkan suami kamu aja di penjara.""Hemmmm iya sih kak, tapi belum ada calonnya juga.""Nanti deh kakak cariin, pastinya banyak duitnya.""Kalau dia om om gendut aku ogah ah kak, masa iya aku cantik gini sama om gendut.""Hahahaha ya enggaklah, dia gak om om gendut, ya,,, seumuran mas Raka lah, tapiiii dia udah punya istri.""Jadi maksudnya aku istri kedua gitu?""Ya sejenis itu, tapi kan yang penting uang lancar, daripada kamu kayak gini, kakak juga gak bisa ngasih kamu makan terus uang kakak juga terbatas kan.""Hemmmm, yaudah deh kak, atur kakak aja, asal jangan yang miskin ya," ucap Mika pada akhirnya."Beresss, yaudah kamu lanjutkan makannya, kakak mau kasih mas Raka makan dulu."Akhirnya Mika meneruskan makannya yang tertunda, begitu jua Rita, ia melayani kebutuhan perut sang suami durjananya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 30

    "Kamu tenang aja mas, temanku ini tajir, jadi gak ada istilah di manfaatkan, melainkan saling menguntungkan, tentunya menguntungkan aku juga.""Yaudah terserah kamu!" Ketus Raka sembari meninggalkan Rita."Kok mas Raka aneh sih, kenapa sih dia?" gumam Rita lirih.*****Aliyah dan Amar baru saja selesai berbelanja kebutuhan jualannya di pasar tradisional, mereka memang sengaja memilih berbelanja di pasar, dikarenakan selain harganya yang lebih murah, juga barangnya masih fresh, mereka berbelanja menggunakan mobil pick up. Ya... Aliyah dan Amar kini sudah memiliki mobil, meskipun hanya berupa mobil pick up, tapi dengan adanya mobil itu memudahkan mereka untuk membawa barang belanjaan mereka. Selama mereka berbelanja. Kedai mereka titipkan pada salah satu karyawan yang memang sudah mereka percaya untuk memegang saat mereka sedang tidak ada.Setelah selesai berbelanja Aliyah, Amar dan juga kedua anaknya melanjutkan kaki mereka ke mall di kota itu. Apalagi kalau bukan untuk membawa kedua b

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 31

    Widya kini sudah menarik rambut Mika sekuat tenaga, hal itu membuat Mika terseret ke lantai dengan kondisi tubuhnya yang tanpa sehelai benangpun, sungguh ia merasa sangat malu karena di dalam kamar itu ada 5 orang lelaki yang tak lain adalah anak buah dari Widya."Aww mas, tolong masss!" pekik Mika karena merasakan perih di kepala.Erwin bingung karena ingin menolong Mika tapi di hadang oleh anak buah Widya."Ma, tolong jangan begini ma, bisa kita bicarakan baik baik masalah ini, tidak dengan kekerasan," hiba Erwin pada Widya."Cuih, kalau sudah begini baru minta bicara baik baik kemarin kemarin kemana!" "Kau wanita jalang rasakan ini, seenaknya kau datang dan meminta begitu banyak uang pada suamiku, apakah orang tuamu tidak mengajarkan akhlak padamu hingga kau menjajakan selangkanganmu pada suami orang!" ucap Widya yang masih menarik rambut Mika."Suamimu yang mendatangiku, bukan mauku, dia yang datang padaku dan memintaku untuk menjadi istrinya, makanya jadi istri itu yang becus bi

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 32

    "Duh panjang ceritanya, yang penting ayo kita cari Mika, kasihan dia sendirian di tengah hutan.""Kok bisa?""Ini semua gara gara istri pertamanya Erwin.""Apa mas bilang, temanmu itu laki laki pengecut, sok mau hidupin perempuan lain, lah dia sendiri takut sama istrinya." gerutu Raka, Raka tidak menyadari jika perkataannya pun menunjukkan seperti itu jugalah dirinya."Yeee mana aku tau akan jadi begini," sungut Rita."Yaudah ayo cepetan cari adikmu, takut ntar ada apa apa lagi sama dia."Akhirnya Raka dan Rita bergegas menuju di mana lokasi Mika berada, tak lupa juga mereka membawa kedua anaknya karena memang tidak mungkin untuk di tinggal malam malam sendirian.Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dan mencari cari keberadaan Mika sesuai dengan lokasi yang di share, akhirnya mereka menemukam keberadaa Mika.Rita dan Raka merasa terkejut dan miris ketika melihat kondisi Mika."Ya ampun Mik, kenapa kamu kayak orang gila begini," ucap Rita ketika ia turun dari mobil."Hu hu hu

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 33

    "Ya belum adalah, kamu Pikir proses proyek kayak orang makan cabe langsung pedasnya berasa, ya mesti sabar lah paling gak tiga bulan."Rita hanya mengerucutkan bibir tanpa bisa menjawab ucapan Raka lagi."Duh, kalian kok malah berantem sih, ayo anterin aku pulang, aku mau istirahat aja," ucap Mika menghentikan pertengkaran kedua kakaknya itu."Emmm, Mik, gimana kalau kita numpang di rumah kamu dulu, paling gak sampai rumah kita nanti kembali?" ucap Raka seketika saat Mika akan menaiki mobil."Iya Mik, kita gak ada tempat tinggal lagi, mau ke rumah Bapak kamu tau sendiri kan gimana mereka sama kita sekarang, harapan kita sekarang cuma kamu Mik, gimana?" timpal Rita."Terserah kalian aja, asal kakak juga bantu beres beres rumah aku, juga Kak Raka bantu keuangan bulanan.""Beres soal itu, makasih ya Mik." ucap Rita dan Raka bersamaan.Akhirnya Rita sekeluarga menuju rumah Mika untuk menetap sementara disana.****Mika turun dari mobil dan di bantu oleh Raka, Rita yang melihat itu pun men

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 34

    "O iya, dia tadi kan izin pengen makan di dapur tapi kok lama banget makannya, aku susul deh, kebetulan aku juga mau buang air kecil."Rita memutuskan untuk menyusul suaminya, dia juga ingin buang air kecil di kamar mandi dekat dapur karena di kamar yang di pakainya memang tidak ada kamar mandinya."Mas Raka, mas," panggil Rita saat dirinya sudah di dapur, tapi tidak ada respon dari si pemilik nama."Mas Raka kemana sih, di sini juga gak ada, aduh, aku kebelet lagi, aku pipis dulu ah, nanti lanjut cari lagi."Rita masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan hajatnya, setelah selesai ia kembali mencoba mencari dimana suaminya berada."Duh, mas Raka kemana sih, tengah malem begini bukannya istirahat malah ngelayap, masa makan aja dari tadi gak kelar kelar."Akhirnya Rita memutuskan untuk mencari suaminya ke semua ruangan, hingga sampai dirinya berada di depan kamar Mika, Rita mendengar suara yang tak asing, yaitu suara desahan yang saling bersahutan dari dua orang yang sedang memadu kasih.

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01

Bab terbaru

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 96

    Rita berbicara dengan berapi-api. Emosi yang sudah lama ia pendam pada Vivi keluar sudah. Perasaan Vivi yang ia jaga bertahun-tahun lama nya kini terpaksa ia lontarkan. Habis sudah kesabarannya menghadapi anak dari almarhumah adiknya itu. Meskipun Rita tidak menampik jika dahulu memang Rita sempat berbuat jahat pada Aliyah dan Amar juga kedua anaknya. Akan tetapi, setidaknya Rita sudah benar-benar sadar juga kedua anak Rita ia didik dengan benar dan kini kedua anaknya menjadi anak yang penurut. Lalu, apa kurangnya kasih sayang yang Aliyah dan Amar berikan pada Vivi? Tidak! Tidak ada kurangnya mereka memberikan itu semua. Rita sebenarnya juga sadar jika semua ini terjadi juga karena adanya hasutan dari Aldo. Tapi, apakah sebagai seorang yang sudah beranjak dewasa Vivi tidak bisa berpikir jernih? Orang yang sudah memberinya air susu justru ia balas dengan memberinya air tuba. Sungguh ironis memang. "Vivi harus bagaimana agar mendapatkan maaf dari kalian semua. Vivi iri setiap kali

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 95

    Begitu juga dengan Amar. Belasan tahun Amar mengarungi biduk rumah tangga bersama Aliyah menjadikan dirinya sosok suami dan Ayah yang cukup tegas. Jika dahulu saat disakiti maka Amar hanya bisa diam dan berpasrah tapi, tidak dengan kali ini. Amar akan melawan siapa pun yang berusaha menyakiti keluarganya. Maka diputuskan meskipun dengan berat hati bahwa mereka akan melaporkan Vivi pada lembaga hukum. Vivi harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan sekarang Rita lah yang akan menyeret sang keponakan ke kantor polisi sebab jika Aliyah dan Amar yang datang ditakutkan jika mereka berdua tidak akan tega saat melihat derai air mata Vivi. Beruntung Aliyah dan Amar mau mendengarkan usulan dari sang kakak. "Selamat siang, Bu. Maaf dengan siapa?" tanya pak Cokro pada Rita saat dirinya baru mendaratkan bokongnya di kursi. Rita yang baru saja memaki-maki Vivi pun napasnya masih tersengal-sengal karena terlampau emosi menghadapi anak tak tahu diri itu. "Saya Rita, Pak. Kebetulan saya juga

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 94

    Ketakutan jelas terpancar dari sorot matanya yang seolah-olah berbicara untuk meminta Reno berhenti dan tidak melaporkan masalah itu ke dekan kampus. Namun, Reno tidak menghiraukan itu. Reno terus menyeret gadis dengan kulit eksotis itu menuju ruang dosen agar Vivi diberi hukuman yang setimpal. "Reno, please jangan laporin aku ke polisi. Aku minta maaf aku khilaf," hiba Vivi pada Reno tapi, pria itu bergeming. Ia sama sekali tidak menjawab kalimat yang dilontarkan Vivi hingga membuat Vivi bertambah ketakutan. Terlebih lagi mereka kini sudah berdiri di depan pintu ruangan dekan. "Reno, Reno tolong jangan laporin aku. Aku janji setelah ini gal akan lagi mengganggu atau pun menyakiti Rani.""Tutup mulutmu! Perbuatanmu harus kamu pertanggungjawabkan. Seenaknya saja mau lepas tangan!" hardik Reno yang membuat bibir gadis manis itu tertutup rapat. Hanya isak tangisnya yang masih terdengar meski lirih.Akhirnya kini baik Vivi maupun Reno sudah berada di ruangan rektor. Wajah Vivi terlihat

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 93

    "Wah, cucu baru Nenek sudah pulang. Siapa ini namanya?" ujar bu Sri sembari mengambil alih anak bayi Aliyah dari gendongan Aliyah. "Oh iya siapa nama anak kamu ini, Al?" timpal Rita. "Narendra Akbar Amrani. Panggilannya Akbar.""Wah bagus sekali namanya cucu Nenek. Semoga jadi anak yang sholeh dan mampu melindungi keluarga ya le," ujar bu Sri mendoakan Akbar yang juga diamini oleh Aliyah dan Rita. "Kak, tadi lagi masak? Ini bau gosong." Aliyah menghembus-hembus bau yang menyeruak hidungnya. Begitu pun yang Rita lakukan hingga akhirnya Rita terpekik dan berlari kilat ke arah dapur. Semua yang ada di ruang keluarga kecuali Amar pun mengikuti Rita dari belakang hingga akhirnya mereka sampai di dapur mereka pun tertawa terbahak sebab melihat penampakan ayam panggang yang Rita buat yang seharusnya berwarna coklat justru menjadi warna hitam legam."Yah, gosong deh." Sontak semua yang ada di sana pun tergelak melihat ayam yang sudah tidak berbentuk lagi. ***"Reno!" Reno yang sedang berb

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 92

    Uang yang Vivi serahkan pada Aldo dan katanya akan digunakan untuk berjualan sembako justru malah aldo gunakan untuk berjudi. Apakah Aldo menang? Oh tentu tidak. Tentu saja bandar tidak mau rugi. Permainan dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat natural dan memang murni tidak kepiawaian pemain dalam memainkannya padahal sudah jelas bandar sudah mengatur sedemikian rupa dari misalnya dua puluh kali taruhan maka akan diberi kesempatan menang bagi pemain hanya sekali dan itu pun pemain hanya memenangkan uang yang tidak seberapa jika ditotal dalam dua puluh kali bermain dan satu kali menang uangnya jauh lebih besar yang dikeluarkan daripada yang dimenangkan. Itulah dahsyatnya bisikan dan godaan syetan. Bagi manusia yang lemah imannya seperti Aldo akan diberi kesempatan untuk satu kali menang setelah itu dia akan ketagihan dan terus menerus untuk kembali melakukan judi. Sudah banyak buktinya orang yang hobi berjudi tidak akan pernah ada manfaat dalam hidupnya. Justru yang ada hanyalah ke

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 91

    "Sudah aku usir." ucap Rita yang membuat Aliyah juga Amar tersentak dan langsung menatap Rita seolah-olah meminta penjelasan. Sedangkan bu Sri dan pak Darto sudah Rita ceritakan sebelumnya hingga mereka sudah tidak terkejut lagi. "Kakak usir? Kenapa?""Ya Kakak gak suka aja lihat kamu di sini karena dia eh dianya di sana ketawa ketiwi sambil main ponsel. Keponakan macam apa itu. Lagian biarkan saja dia pergi dan menyusul si cunguk Aldo itu biar dia tahu betapa gak enaknya hidup gak punya uang. Sudah bagus dikasih tumpangan dan disekolahin tinggi eh malah berulah dan gak tahu terima kasih," gerutu Rita. "Ya tapi masa diusir, Kak. Kan kasihan, kalau Aldo ternyata gak bertanggung jawab gimana. Kita semua tahu gimana perangai Aldo yang asli.""Ya biarkan saja, biar tahu rasa. Dia kira dia hebat bisa hidup tanpa kamu. Kita lihat sja tph kalau dia sudah tidak kuat dia akan kembali lagi ke rumah kamu.""Apa yang Kak Rita katakan ada benarnya juga, Dek. Anggap saja itu sebagai pelajaran ba

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 90

    "Kemana?""Lha katanya mau jatah yaudah ke kamar lah kemana lagi.""Yess, terima kasih sayangku.""Eh, tunggu, Dek. Si Aliyah lagi berjuang di rumah sakit kok kita malah skidi pap di rumahnya apa gak kurang ajar ya?" tanya Raka yang membuat langkah Rita terhenti. "Kamu belum tahu? Aliyah dan bayinya selamat. Keduanya sehat walafiat hanya tinggal pemulihannya saja.""Kamu tahu dari mana?" "Barusan tadi Amar kasih kabar kalau anaknya sudah lahir jenis kelaminnya laki-laki. Dan sekarang Aliyah sudah dipindahkan ke ruang perawatan sedangkan bayinya masih harus di inkubator dulu sebab prematur.""Wah, baby boy. Kalau kita kapan lagi, Dek?" Raka menaik turunkan alisnya sembari tersenyum jahil pada Rita. "Apaan sih. 'Kan kita udah punya sepasang. Bella sama Rayhan." "Yah nambah satu lagi 'kan gak ada salahnya, Dek.""Maunya. Aku yang capek urus anak. Kamu mah enak bikinnya doang.""Yee aku juga ikut bantu kali, Dek. Ayo kalau gitu gak perlu sungkan lagi mari kita produksi adik buat Bella

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 89

    Amar pun hanya bisa pasrah. Yang terpenting adalah keselamatan Aliyah dan juga anak yang dikandungnya. Selagi Dokter dan perawat menangani Aliyah. Amar segera menghubungi Rita untuk mengabarkan jika Aliyah berada di rumah sakit. Ia ingin minta tolong pada Rita untuk menjaga kedua anaknya di rumah terutama Rani. Sebab Amar takut jika terjadi hal yang tidak diinginkan saat dirinya tidak ada di rumah. ***"Kamu itu ya, dulu mamamu yang nyusahin, sekarang gantian kamu yang nyusahin!" hardik Rita pada Vivi. Saat ini Rita memang sudah berada di rumah Aliyah. Tentunya ia bersama Raka tanpa anaknya. Awalnya Rita terkejut saat Amar memberi kabar jika Aliyah akan melahirkan sebab yang Rita tahu Aliyah masih lama waktu untuk melahirkan. Setelah Amar menceritakan apa yang sudah terjadi. Akhirnya Rita dan Raka pun bergegas menuju rumah Aliyah dengan perasaan yang tidak bisa digambarkan. Sesampainya di rumah Aliyah tentu saja Rita menuju kamar Vivi di man Vivi tengah asik tertawa saat melihat m

  • Saat Doa Si Miskin Diijabah   BAB 88

    "Kenapa kau lakukan itu pada Rani? Dia saudaramu Vivi!" "Di sudah merebut pacarku!" "Pacar? Pacar yang mana? Setau Bude Rani hanya dekat dengan satu orang pria yakni Reno.""Ya itu pacar aku!" "Reno? Pacar kamu? Sejak kapan? Baru kemarin malam Reno mengantar Rani pulang dan mengaku pada Bude dan Pakde kalau dia adalah pacar Rani bukan pacar kamu.""Ya tapi aku suka sama Reno Bude!""Suka? Terus Reno nya suka sama kamu enggak? Kalau enggak itu namanya bukan pacar kamu, lalu apa hak kamu menyakiti Rani?""Ya karena Rani enggak mau dengerin aku buat menjauh dari Reno.""Kenapa enggak kamu suruh saja si Reno yang menjauhi Rani? Kenapa kamu malah nyerang Rani?""Bude kenapa sih selalu saja membela Rani. Apa karena Rani anak Bude sedangkan aku hanya keponakan makanya Bude membedakan kami?""Dengar ya Vivi, mau itu anak Bude atau keponakan, Bude berada di pihak yang benar. Sedangkan di sini kamu salah! Kalian itu masih sekolah masih waktunya belajar kenapa harus berebut cowok seperti ini!

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status