Share

Bagian 3

Author: errie_kurnia
last update Last Updated: 2021-08-22 16:47:26

POV Agung

Hidup berumah tangga bersama wanita yang benar-benar tulus menerima segala kekurangan kita adalah salah satu anugerah yang aku terima kini, wanitaku tak hanya cantik tapi juga ia adalah wanita baik yang menemaniku sejak saat aku berada di titik terbawah hidupku, hingga kini aku di usia 35 tahun sudah memiliki apa yang aku impikan.

Aku berkenalan dengannya lewat perantara ibuku yang saat itu merupakan pelanggan Meylina. Ya aku mengenal Meylina sejak ia menjajakan gamisnya secara online dan berkeliling komplek. Semangat kerja, keuletan, dan sopan santun yang dimiliki Meylina ternyata tak hanya memilkat hati ibuku tapi juga hatiku yang saat itu sedang dalam lara mendalam ditinggal orang terkasih tanpa kabar apapun.

Sejak aku berkenalan dengan Meylina, ia dengan setia mendengarkan setiap keluh kesah, dan gundah tentang kekasihku yang pergi. Meylina bahkan acap kali memintaku untuk memaafkan kekasihku yang pergi itu agar bisa segera berdamai dan mencapai masa depan cerah. Dan selama itu pula lah ia tak pernah menanyakan lebih dalam tentang wanita itu selain yang aku ceritakan padanya. Hingga akhirnya aku meyakinkan diri bahwa Meylina adalah pengganti terbaik yang Tuhan kirim untukku.

Beruntung Meylina pun bersedia menerima pinanganku, hingga tak lama dari perkanalan, kami langsung menikah, tentu dengan restu ibu yang belum pernah kudapatkan seperti saat aku menjalin cinta dengan Susan.

Susan tiba-tiba saja pergi membawa uang tabunganku yang rencananya ingin aku gunakan untuk menikahinya. Awalnya aku masih berfikir bahwa saat itu ia hanya meminjamnya karena saat itu ia bercerita bahwa orang tuanya sedang dalam masalah ekonomi, namun tiba-tiba semua kontaknya tak bisa kuhubungi, akun media sosialnya pun hilang bak di telan bumi, hingga berbulan-bulan aku tak dapat menemukannya bahkan orang tua nya pun ikut menghilang. Ya mereka sudah tak lagi tinggal di desa yang biasa aku kunjungi saat masih menjalin asmara dengan Susan. Susan dan keluarganya benar-benar menghilang.

Saat itu aku benar-benar terguncang, wanita yang selama 5 tahun aku kenal dan aku cintai menghilang. Bukan perkara uang yang ia bawa kabur namun kepercayaan dan cinta mendalam terhadapnya yang membuat luka hati kian meradang hingga akhirnya segala lara mulai pudar dan terobati dengan hadirnya Meylina.

Aku dan Meylina telah menikah selama 4 tahun, selama itu pula aku selalu merasa bahagia. Meskipun kami belum dikaruniai anak kami tetap bahagia. Kami berdua selalu yakin semuanya akan indah pada waktunya. Begitupun dengan kayakinan kami tentang anugerah Tuhan yang di sebut "anak". Tuhan akan hadirkan amanah indah itu di waktu yang tepat.

Hingga tiba-tiba 3 bulan yang lalu aku bertemu kembali dengan Susan. Pertemuan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Pertemuan yang jika bisa amat sangat ingin kuhindari.

3 bulan lalu.

"Mas Agung." Sapa seorang wanita yang tiba-tiba berada di samping mobil saat aku akan menemui seorang klien di sebuah restoran dekat kantor. Aku menoleh ke arah wanita tersebut yang langsung membuat jantungku berdetak kencang.

"Susan? Apa benar kau Susan?" Aku bertanya untuk memastikan, karena meskipun aku yakin wanita cantik dihadapanku adalah Susan namun ia terlihat amat sangat berbeda dengan Susan yang dulu aku kenal, jika dulu ia terlihat anggun dengan gamis dan hijab sederhana maka sekarang ia terlihat begitu elegan dan cantik dengan balutan hijab dan baju kekinian.

"Iya mas aku Susan, kamu apa kabar?" Jawab Susan dengan mata berbinar. Belum sempat aku menjawab, Susan tiba-tiba memelukku dan menangis. untuk sesaat aku tertegun dan mendapati desiran aneh dalam hati, namun segara aku lepaskan pelukan Susan karena aku langsung teringat sosok Meylina.

"Maafkan aku mas," ucap Susan sambil terus menangis hingga membuat beberapa orang yang melintas menoleh ke arah kami dengan ekspresi yang entahlah, sulit ku gambarkan.

"Apapun yang pernah terjadi di antara kita adalah masa lalu, tak perlu di sesali. Akupun telah melupakan segalanya. Tak perlu pula kata maaf, karena aku telah berdamai dengan luka yang kau tinggalkan, dan menemukan bahagiaku sendiri saat ini" Ucapku tegas.

"Ta..tapi mas, selama ini aku masih mencintaimu." Ucap Susan lirih.

"Lupakan cintamu, tak ada apapun yang tersisa di antara kita. Aku telah menemukan jalanku sendiri." Aku berucap tegas sambil berjalan meninggalkan Susan yang tampak masih terisak di samping mobil.

Sebenarnya ada setitik rasa bahagia saat aku bertemu dengan Susan. Namun segera kuyakinkan diri bahwa segalanya tentang Susan telah usai. 

Satu minggu berlalu setelah pertemuan tak terduga itu berlalu, entah takdir tengah mempermainkanku atau tengah mengujiku tapi hari ini aku kembali bertemu dengan Susan. Tiba-tiba saja Susan berada di kantorku, ia menjadi klien yang dua minggu lalu menghubungiku lewat email untuk membantunya dalam pembangunan sebuah restoran. Tak pernah ku sangka bahwa Susan yang menjadi klienku adalah Susah orang yang sama yang pernah hadir di masa laluku.

Kini aku tau ternyata Susan adalah seorang pengusaha kuliner yang restorannya telah memiliki banyak cabang di ibu kota.

"Kita bertemu lagi mas," ucap Susan lembut, seperti dulu.

"Tak perlu basa-basi, ini file yang anda minta." Aku menyodorkan sebuah map yang di dalamnya terdapat kontrak kerja. "Silahkan di tanda tangani." Ucapku lagi tanpa menoleh ke arah Susan yang kuyakin dari tadi menatapku.

"Apa kamu masih marah padaku mas?" tanya Susan yang membuatku sedikit jengah. Jujur aku ingin segera mengakhiri pertemuan ini, bahkan jika bisa aku ingin mengakhiri kerja sama ini, namun aku harus profesional karena jika proyek ini gagal yang terkena dampaknya bukan hanya aku, tapi juga peeusahaanku.

"Tak perlu membahas apapun selain tentang pekerjaan!" Tegasku pada Susan yang membuat wanita itu tampak mendengus kesal.

"Baiklah!" Ucap Susan sembari menanda tangani berkas yang tadi aku berikan padanya. Setelah menanda tangani berkas tersebut Susan langsung beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari ruanganku.

Aku menarik nafas berat, meyakinkan diri bahwa semuanya akan berakhir tanpa ada apapun yang terjadi.

Hari itu aku bekerja seperti biasa, ada banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, hingga tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Aku segera membereskan pekerjaanku agar bisa segera pulang, rindu akan wanitaku membuatku selalu ingin berada di rumah bersamanya hingga tiba-tiba handphone ku berdering.

"Halo mas, tolong.. tolong aku mas," Suara seorang wanita di iringi isak tangis terdengar dari seberang telepon, aku mematung mendengar suara yang dulu sering aku dengar itu. Tak tau harus berkata apa namun rasa khawatir langsung menyergapku.

"Susan?" Hanya itu yang mampu keluar dari mulutku.

"Tolong aku mas, tolong" Ucapnya lagi, kini suaranya semakin terdengar parau, hingga isak tangisnya pun hampir tak terdengar. Lalu sambungan telepon tersebut terputus.

Entah apa yang merasukiku, aku langsung mencari alamat Susan dari berkas kerja sama yang tadi pagi di tanda tangani, di dalam berkas tersebut tertulis bahwa alamat Susan yang ternyata di apartemen yang tak jauh dari kantorku.

Tanpa berfikir panjang aku melajukan mobil menuju apartemennya, tak butuh waktu lama aku tiba di apartemen tersebut. Saat tiba aku bertanya ke bagian informasi dan staf keamanan di tempat tersebut langsung mengantarku ke unit apartemen yang di tinggali Susan.

Rasa kahwatir yang tak bisa kubendung membuatku langsung memeluk Susan yang tergeletak di lantai kamarnya saat satpam membuka pintu kamar dengan kunci cadangan. Kemudia aku langsung membaringkan tubuhnya di ranjang.

Tak lama Susan sadar dari pingsannya, akupun bernafas lega. Aku ingin langsung beranjak pulang karena tadi Meylina meneleponnya, dan untuk pertama kalinya dalam pernikannku aku berbohong padanya, aku mengatakan padanya bahwa aku sedang menemui klien.

Saat aku akan beranjak, Susan tiba-tiba menggenggam tanganku.

"Terima kasih mas," Susan berucap lirih sambil meringis. Aku hanya mengangguk tanpa ingin tau apa yang terjadi padanya, karena berbohong pada Meylina saja membuat hatiku tak karuan.

"Istirahatlah!" Ucapku sambil meninggalkan Susan yang masih terbaring, sekilas kulihat ia meneteskan air mata. Namun aku tak berniat mengetahui segala sebab yang membuat Susan pingan.

Awalnya kukira ini akan berakhir, namun ternyata ini adalah awal, awal yang tak pernah aku bayangkan. Pertemuan yang membawaku pada rasa yang salah, pertemuan yang membawaku pada jalan yang akan menyakiti Meylina ternyata aku tempuh dengan suka cita. Buta karena rasa yang dulu belum usai. Bahkan luka yang rasa itu pernah torehkan tiba-tiba menguap berubah menjadi segumpal rindu lagi, ya rindu yang salah aku semai dalam hati yang tak seharusnya.

Related chapters

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 4

    Bagian 4Setelah hari itu berlalu, Susan sering mengirimiku pesan di aplikasi hijau, entah hanya sekedar menanyakan kabarku atau bahkan menceritakan tentang hidupnya. Pada awalnya aku tak pernah membalas pesannya, hingga entah kenapa aku bisa terbawa perasaan. Bukan cinta, tapi rasa iba dan kasihan lah yang membawaku hingga sejauh ini.Melalui pesan yang setiap hari ia kirimkan padaku aku akhirnya tahu bagaimana hidup yang ia lalui, akupun baru tahu kemana ia membawa uangku pergi saat itu.Dalam pesannya ia ceritakan bahwa pada saat itu ayah dan ibunya ternyata memiliki hutang yang bunganya sudah sangat membengkak kepada rentenir di desanya, menurutnya orang tua Susan terpaksa meminjam uang kepada rentenir untuk biaya kuliah Susan di kota, awalnya kedua orang tua Susan masih mampu membayar hutang beserta bunganya dari hasil panen sawahnya yang cukup luas, hingga pada akhirnya ayahnya jatuh sakit dan membuat ia dan keluarganya kehilangan pemasukan, se

    Last Updated : 2021-08-22
  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 5

    POV MeylinaAku adalah wanita kampung, terlahir dari keluarga sederhana, dan telah lama lupa sehangat apa kasih sang ayah sebagai cinta pertama setiap anak perempuan. Ayahku meninggal ketika aku masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar.Sepeninggal ayah aku hanya tinggal bersama ibu dan seorang kaka perempuan yang usianya terpaut jauh dari usiaku, saat ayah meninggal kakakku Virna berusia 20 tahun, baru saja menikah dengan lelaki yang berasal dari kampung sebelah bernama Firman.Ibu yang hanya seorang ibu rumah tangga sedikit terseok menanggung beban hidup kami berdua, meskipun terkadang kak Virna membantu tapi itu tentu tak bisa menutupi kebutuhan kami, apalagi akupun masih melanjutkan sekolah.Saat itu ibu menggantungkan hidup dari hasil sawah yang almarhum ayah tinggalkan, dan karena tak menentu ibu pun menjual jajanan kampung berupa gorengan, dan lontong yang ia jajakan dengan berjualan keliling setiap pagi dan sore. Tak ingin melih

    Last Updated : 2021-08-22
  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 6

    POV Meylina"Wanita yang bersamamu di rumah ujung komplek siapa?" Tanyaku sambil menggengam erat tangannya. Seketika mas Agung tampak kaget mendengar pertanyaanku. Ia terdiam cukup lama untuk menjawab sebuah pertanyaan sederhana.Aku menatap matanya lekat untuk mencari kejujuran di dalam sana, berharap jawaban dari mas Agung akan membuatku melupakan segala fikiran buruk yang sedari kemarin menggangguku."Wanita? Maksud kamu apa?" Tanyanya dengan ekspresi yang tampak sedikit bingung, kemudian aku menjelaskan padanya bahwa ibu kemarin bertanya tentang rumah di ujung komlek karena bu Ida memberitahunya bahwa bu Ida melihat Mas Agung bersama seorang wanita yang tampak seperti akan pindah rumah.Aku menangkap sedikit rasa cemas dari mata mas Agung, matanya kini tak lagi menatap mataku."Mungkin bu Ida salah liat sayang, waktu itu mas kan udah kirim pesan ke kamu kalo mas harus ketemu klien, masa kamu lupa sih." Ucapnya lagi tan

    Last Updated : 2021-09-01
  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 7

    "Dialah Susanti, wanita kurang ajar yang membawa kabur uang suami kamu dulu."Ucapan ibu mertuanya membuat Meylina tertegun sejenak, mencoba mencerna semuanya, namun hati dan fikirannya seolah menolak kenyataan yang baru saja ia dengar.Jika wanita di hadapannya adalah Susan berarti saat di rumah sakit Agung dan Susan bersandiwara seolah saling tidak mengenal, dan apa mungkin Susan yang beberapa kali di dapati oleh Meylina menguhubungi Agung pun adalah Susan sang mantan kekasih? Berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya.Meylina terhunyung memikirkan segalanya, mulutnya seolah terkunci dan sama sekali tak dapat mengatakan apapun meski hatinya begitu bergejolak dengan berbagai pertanyaan atas ketidak fahamannya terhadap situasi yang tengah ia alami saat ini.Ibu Mirna dengan sigap memapah tubuh Meylina, sedangkan Susan hanya berdiri mematung tengan tatapan yang tak bisa diartikan. Namun kemudian Susan ikut mendekati Ibu Mirna dan jiga Meyli

    Last Updated : 2021-09-01
  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 8

    Hati siapa yang tak patah mendapati sang belahan jiwa dengan begitu mudahnya menyemai cinta pada hati lain? Sebegitu dalamnya kah cinta Agung pada Susan hingga luka yang dulu ia tinggalkan begitu mudah menguap hingga tumbuh rasa yang harusnya telah lama mati? atau sebegitu dangkalnya kah cinta Agung terhadap Meylina hingga membuatnya begitu mudah membagi rasa dengan yang bukan haknya?Tepat pukul 3 Meylina terbangun, ia tak mendapati Agung disampingnya, namun ia tak menghiraukannya. Yang ingin ia lakukan saat ini adalah mengadu pada Tuhannya.Setelah berwudhu ia membentangkan sajadah untuk bermunajat pada Sang Pemilik semesta."Robbi apakah aku terlalu sombong karena mengira suamiku tak mungkin berbagi hati? Apakah aku akan menjadi wanita egois jika sekuat tenaga aku ingin mengingkari rasa lain yang tumbuh di hati suamiku dan memaksanya meninggalkan cinta itu?""Sungguh aku ingin rumah tangga ini berakhir di pelataran syurga bersama, namun jika begini apa

    Last Updated : 2021-09-01
  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 9

    "Berapa banyak yang kau sembunyikan dariku mas? Sejauh mana kau berbohong padaku?"Meylina melangkah gontai ke dalam rumah mendapati kebohongan lain dari suaminya. Ia tak mengerti kenapa Agung menutupi semuanya hingga sejauh ini. Dalam hati kecilnya Meylina sangat ingin mempertahankan cintanya, namun jika kebohongan Agung sudah sejauh ini Meylina tak begitu yakin semuanya bisa berlanjut dengan baik seperti sedia kala.Jam menunjukkan pukul 5 sore, terdengar suara mobil masuk ke pekarangan rumah. Meylina sudah hafal itu adalah mobil suaminya yang selalu ia nanti kedatangannya, untuk membagi cerita tentang apa yang ia lalui hari itu. Namun kini ia enggan melakukannya. Ia hanya duduk di depan televisi tanpa menghiraukan kedatangan Agung.Setelah mengucapkan salam, Agung langsung masuk ke dalam rumah yang terasa berbeda. Tak ada sambutan hangat istrinya, tak ada celotehan yang Meylina lontarkan seperti yang sudah-sudah. Agung melongok ke arah meja makan, di sana sud

    Last Updated : 2021-09-04
  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 10

    "Mas..." ucap Meylina pelan nyaris tak terdengar.Meylina tak dapat melanjutkan ucapannya, tubuhnya seolah membeku melihat pemandangan yang menyesakkan dada. Kemudian ia mengerjapkan mata untuk memastikan apa yang di lihatnya tidaklah salah."Meylina" sapa Agung lembut seraya mendekati Meylina. Namun Meylina mundur beberapa langkah, ia mencoba menyadarkan diri."Kenapa kamu membawa Susan kemari mas?""Susan sedang dalam masalah, aku tak bisa menceritakannya sekarang, tapi bisakah kamu mengizinkan Susan untuk bermalam disini malam ini?"Meylina mencoba mencerna ucapan Agung, namun sungguh ia sama sekali tak bisa memahaminya. Bagaimana bisa seorang suami membawa wanita yang notabene "mantan cinta pertama" suaminya untuk menginap di rumah?Ada yang begitu hancur dalam diri Meylina. Ya hatinya benar-benar hancur. Apapun masalah Susan, Meylina benar-benar tak menyangka suaminya dengan sadar membawa Susan ke rum

    Last Updated : 2021-09-06
  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 11

    POV SusantiTerlahir dari keluarga sederhana dan orang tua yang sama sekali tak mengenyam pendidikan membuatku semangat belajar, semenjak SD selalu mendapat peringkat pertama, mungkin inilah yang menjadi alasan kedua orang tuaku begitu gigih mencari rupiah demi membiayai pendidikan hingga aku bisa kuliah di Universitas Negeri di kota besar.Banyak yang mereka korbankan, mulai dari meminjam uang kepada tetangga, hingga pada rentenir. Aku sebagai anak semata wayang mereka tentu ingin membalas segala jasa mereka.Di kota saat kuliah, aku tak hanya belajar, namun juga bekerja untuk meringankan beban orang tua, hingga di semester 6 aku mengenal Agung.Pria yang tak pernah memandang latar belakangku. Perkenalanku dengannya tidaklah di sengaja, kami bertemu di taman dekat masjid kampus, saat itu dia seperti sedang kebingungan, dan aku menolongnya. Sampai aku tahu bahwa dia berada di kampus sebagai arsitek yang mendesain dan memantau pembangunan a

    Last Updated : 2021-09-06

Latest chapter

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 29

    Bu Mirna kini telah di pindahkan ke ruang rawat inap. Risti memandangi wajah tua Bu Mirna dengan mata sembab. Tangannya terus menggenggan jemari Bu Mirna, dengan do'a yang terus ia panjatkan dalam hati agar Bu Mirna bisa segera pulih."Nak Meylina." panggil Bu Mirna dengan suara parau begitu ia mulai siuman."Bu..." Mata Meylina langsung berbinar melihat Bu Mirna sudah siuman."Ibu dimana?" tanya Bu Mirna yang tampak bingung."Ibu di rumah sakit. Tadi pas Meylina dateng, Ibu pingsan di kamar. Kata dokter Ibu kena serangan jantung." jelas Meylina dengan tangan yang tetua menggenggam jemari Bu Mirna.Bu Mirna tampak seperti sedang mengingat sesuatu. Namun kemudian air matanya luruh."Loh, Ibu kenapa? Apa ada yang sakit? Mey panggilkan dokter dulu sebentar yah."Saat Meylina akan bangkit, Bu Mirna menarik tangan Meylina dan menahannya. kemudian memeberi isyarat agar Meylina kembali duduk."Susan!" L

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 28

    Riza kembali masuk ke dalam rumah setelah menyerahkan urusan Agung pada kedua satpam tadi. Riza mendapati Meylina yang duduk di ruang tamu dengan wajah cemas."Mas Agung udah pergi?" tanya Meylina saat Riza duduk di hadapannya."Sepertinya dia sudah pergi, karena tadi aku menelepon satpam untuk menyeretnya pergi dari sini.""Aku bener-bener nggak faham kenapa Mas Agung bisa jadi senekad ini. Apa yang sebenrnya dia pengen dari aku?" tanya Meylina frustasi."Dia pasti sangat menyesal melepaskanmu, hingga tak bisa mengontrol emosi." ungkap Riza yang yakin bahwa Agung memang sangat menyesal memilih berpisah dari wanita sebaik Meylina."Bukankah seharusnya Mas Agung sekarang sedang bahagia dengan Susan? Tapi kenapa malah selalu datang menggangguku?" ungkap Meylina yang benar-benar tak faham dengan apa yang di inginkan Agung sebenarnya."Sepertinya sesuatu terjadi diantara mereka, hingga membuat Agung berbalik m

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 27

    "Elea..." panggil Meylina setelah menyiapkan menu makan siang di atas meja."Kita makan dulu yuk, Nak" ajak Meylina pada Elea yang masih sibuk bermain dengan bonekanya. Karena Elea tak juga beranjak, Meylinapun mendekatinya, kemudian mencubit gemas pipi Elea hingga gadis kecil tersebut tertawa."Makan duku yuk, tante masak ayam kecap kesukaan kamu loh." Meylina menuntun tangan kecil Elea menuju ruang makan.Meylina menyendok nasi dab lauknya ke atas piring untuk Elea, setelah itu baru ia mengambil makanan untuk dirinya sendiri."Berdo'a dulu tante" ucao Elea dengan tangan menengadah untuk berdo'a. Meylina pun mengikuti do'a yang di ucapkan dengan lantang oleh Elea. Setelah itu mereka langsung menyantak makanannya.Namun setelah suapan oertama Elea tampat cemberut, dan tak melanjytkan makannya. Meylina pun ikut meletakkan sendok dan pindah duduk ke kursi sebelah Elea."Kenapa, Nak? apa masakan tante nggak enak?" Tanya

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 26

    Beberapa hari berlalu, kini Susan sudah tinggal bersama suaminya lagi. Namun hati dan fikirannya tak pernah lepas dari Agung. Susan segera menyusun rencana jahat agar tak ada lagi yang menghalanginya untuk kembali bersama Agung, dan juga harta milik suaminya kini akan menjadi milik Susan seutuhnya tanpa bisa di ambil lagi."Urus dengan baik, jangan sampai meninggalkan jejak apapun. Aku ingin semuanya cepat selesai." Ucap Susan tegas pada seseorang di seberang telepon."Baiklah, dua hari lagi aku ingin selesai!" Ucap Susan lagi dengan suara berbisik, karena ia menelpon di dalam kamar dan tak ingin membuat suaminya terbangun karena suara bising.Susan langsung merebahkan diri setelah menutup telepon dengan seseorang. Ia menatap suaminya dengan seeingai yang tampak menyeramkan."Tunggulah, aku akan segera membuatmu tak bisa lagi menggangguku." bisik Susan sembari terkekeh.🥀🥀🥀🥀🥀"Kamu ini bagaimana sih? Kenapa belak

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 25

    Di dalam mobil Meylina duduk di kursi belakang, sedangkan Riza di kursi samping penumpang karena Riza tahu Meylina tak mungkin mau ikut bersamanya jika hanya berdua, maka ia membawa sopir.Tak ada percakapan. Meylina hanya menundukkan kepala dengan air mata yang terus menetes. Sesekali Riza menatapnya melalui kaca. Hatinya ikut terasa sakit melihat Meylina menangis. Riza yakin Meylina merasa harga dirinya tercoreng karena lelaki yang bukan mahromnya berani memeluknya seperti tadi."Kita sudah sampai!" Tutur Riza saat mereka telah sampai di rumah bercat putih kombinasi abu muda dengan desain minimalis.Meylina melongok ke luar jendela, mengamati sekitar, ia tampak bingung karena dia bukan berada di depan rumahnya."Untuk sementara kamu lebih baik tinggal di sini" Jelas Riza yang seolah faham kebingungan Meylina."Tapi... ""Sudah turun saja dulu, kamu bisa liat-liat rumahnya dulu, kalo merasa tidak cocok nanti akan cob

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 24

    "Lepas, mas!" Pinta Meylina dengan suara lirih beserta tangisan.Tapi tiba-tiba saja sebuah pukulan mendarat di wajah Agung hingga ia terdorong ke belakang dan Meylina bisa terlepas dari pelukan Agung."Mas Riza!" Meylina terkejut melihat Riza yang tiba-tiba bisa berada di rumah Bu Mirna.Agung memegangi rahangnya yang terkena pukulan keras Riza, ia melotot dengan emosi ke arah Riza yang tak ia sangka-sangka bisa betada di rumah ibunya.Agung mendekati Riza untuk membalas pukulan, namun Riza berhasil memgelak, dan sejurus kemudian terjadi perkalahian sengit. Agung mendapat beberapa pukulan telak di wajah dan juga perutnya, sedangkan Agung hanya terkena pukulan satu kali di ujung bibir yang membuat bibirnya mengeluarkan darah.Meylina dan Bu Mirna hanya bisa berteriak dengan tangisan histeris meminta keduanya berhenti, namun emosi menguasai keduanya hingga kalap.PrangMeylina melempar sebuah guci berukuran

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 23

    Pagi itu Meylina bangun lebih pagi, menyiapkan segala keperluan dan dokumen yang ia butuhkan untuk pekerjaannya di butik, karena akan ada penanda tanganan kerj sama dengan salah satu brand lokal yang sudah terkenal.Rencananya siang ini Meylina akan di temani Riza sebagai pendamping. karena kerja sama ini lumayan besar jadi butuh masukan dari pengacara agar kedepannya tak bermasalah dengan hukum.Setelah sarapan dan memesan taxi online Meylina langsung keluar rumah, namun ia terkejut mendapati Agung yang terlelap di kursi teras rumah. Meylina menatap Agung seksama. Lagi, rasa sakit itu kembali menelusup dalam hatinya. Meskipun Meylina telah mengikhlaskan semuanya, namun sakit hati karena pengkhianatan Agung sangatlah dalam."Bangun, Mas!" Meylina menepuk pelan pundak Agung.Agung mengerjap-ngerjapkan mata, kemudian menoleh ke arah Meylina yang sudah terlihat rapih. Agung langsung terpesona oleh keanggunan Meylina, hingga tak mengedipkan ma

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 22

    Akhirnya dengan terpaksa Susan menuruti Marwan untuk kembali ke Kalimantan. Sepanjang perjalanan tentu saja Susan tak bisa beehenti memikirkan Agung yang sudah dengan susah payah ia raih. Bahkan banyak yang ia korbankan agar Agung berpisah dari Meylina, tapi kini tujuannya yang hanya tinggal selangkah lagi harus terhalang karena Marwan."Aku harus mencari cara agar pria tua ini tak lagi mengejar-ngejarku namun hartanya akan tetap menjadi milikku." Gumam Susan dalam hati.🥀🥀🥀🥀🥀Pagi itu Meylina bangun lebih pagi, menyiapkan segala keperluan dan dokumen yang ia butuhkan untuk pekerjaannya di butik, karena akan ada penanda tanganan kerj sama dengan salah satu brand lokal yang sudah terkenal.Rencananya siang ini Meylina akan di temani Riza sebagai pendamping. karena kerja sama ini lumayan besar jadi butuh masukan dari pengacara agar kedepannya tak bermasalah dengan hukum.Setelah sarapan dan memesan taxi online Meylina langsun

  • Saat Cinta Pertama Kembali   Bagian 21

    "Elea..." panggil Meylina setelah menyiapkan menu makan siang di atas meja."Kita makan dulu yuk, Nak" ajak Meylina pada Elea yang masih sibuk bermain dengan bonekanya. Karena Elea tak juga beranjak, Meylinapun mendekatinya, kemudian mencubit gemas pipi Elea hingga gadis kecil tersebut tertawa."Makan duku yuk, tante masak ayam kecap kesukaan kamu loh." Meylina menuntun tangan kecil Elea menuju ruang makan.Meylina menyendok nasi dab lauknya ke atas piring untuk Elea, setelah itu baru ia mengambil makanan untuk dirinya sendiri."Berdo'a dulu tante" ucao Elea dengan tangan menengadah untuk berdo'a. Meylina pun mengikuti do'a yang di ucapkan dengan lantang oleh Elea. Setelah itu mereka langsung menyantak makanannya.Namun setelah suapan oertama Elea tampat cemberut, dan tak melanjytkan makannya. Meylina pun ikut meletakkan sendok dan pindah duduk ke kursi sebelah Elea."Kenapa, Nak? apa masakan tante nggak enak?" Tanya

DMCA.com Protection Status