Share

BAB 4 PULAU

Penulis: Jemyadam
last update Terakhir Diperbarui: 2020-12-03 14:42:03

"Apa kita bisa pulang?" tanya Jemy menyadari mereka hanya berdua di atas kapal yang sudah  hancur dan terombang-ambing di tengah samudra Pasific.

"Aku juga tidak tahu," jawab Adam terdengar bodoh.

Mereka sama sekali tidak melihat daratan dan mungkin masih akan terus terombang-ambing tanpa tahu akan dibawa ke mana karena mesin kapal juga mati dan tanpa layar. Semua alat navigasi juga tidak ada yang berfungsi setelah terendam air.

"Semua ini karena perbuatanmu!" tuding Jemy mengunakan jari telunjuknya yang masih bercat kuku cantik.

"Semoga ada yang segera menemukan kita."

"Berdoalah sering-sering kalau begitu!" Jemy bensar-benar kesal.

Samudra Pasifik sangat luas dan mereka sama-sama tidak tahu telah terseret ke mana. Jemy terduduk di atas dek sambil mencengkram kepalanya karena rasanya ingin menangis tapi percuma karena dia tahu itu hanya akan membuatnya cepat dehidrasi. Gadis itu mulai berpikir jika mungkin mereka telah selamat dari badai tapi akan segera mati kelaparan setelah ini.

"Kenapa tidak ada makanan sama sekali di dalam kabinmu?" jengkel Jemy yang sudah membongkar tumpukan beda tak berguna di dalam kabin tapi tetap tidak menemukan apapun yang bisa disebut makanan. Jemy hanya menemukan sepasang sepatunya sendiri yang kemudian dia lempar ke atas dek.

"Aku tidak berencana untuk melakukan perjalanan."

"Sial sekali hidupku sejak bertemu denganmu!" Jemy kembali menendang hells-nya yang basah.

"Sepertinya ada box minuman di bawah jok, buka saja." Adam malah kembali menyuruh.

"Kenapa kau tidak coba membantu dan hanya berbaring di situ!"

"Aku berjemur, semua pakaianku basah sampai ke dalam."

Jemy juga tahu karena bukan Adam saja yang basah, dirinya pun juga basah apa lagi air di dalam kabin juga masih menggenang dan dirinya harus menceburkan diri lagi ke sana. Tapi sekarang mereka lebih butuh makanan dari pada pakaian kering.

Jemy segera kembali masuk ke dalam kabin karena tidak mau membuang energi dengan berdebat dan setelah bersusah payah ternyata dia hanya menemukan satu botol air mineral.

"Kau benar-benar miskin, dan kita akan segara mati kelaparan  setelah hangus terpanggang matahari!"

"Mungkin teman-temanku sudah meminumnya," santai Adam seolah tanpa rasa khawatir sama sekali jika mereka akan segera dehidrasi.

Sebenarnya Adam tahu jika mereka semakin terbawa ke Selatan karena itu dia lebih pasrah tiap kali melihat kompas dari jam tangan yang masih melingkar di pergelangan lengannya. Hanya itu satu-satunya benda yang dia miliki dan masih berfungsi dengan benar tapi takberguna.

Setelah sehari terombang-ambing dan hanya berbagi satu botol air mineral akhirnya Jemy mulai ingin ikut menyerah dan pura-pura bodoh seperti pria di sebelahnya. Hari sudah mau kembali petang dan mereka masih sama sekali tidak tahu gelombang akan membawa mereka ke mana.

"Kenapa kau mau menikahi saudariku?" tanya Jemy tiba-tiba.

"Kau lihat sendiri dia cantik cerdas dan wanita baik-baik. Aku ingin wanita seperti itu yang melahirkan anak-anakku. "

"Ku kira kau cerdas, tapi masih primitif menganggap wanita seperti idukan babon!" ketus Jemy yang langsung malas untuk membahasnya lagi dan rasanya lebih baik dia gunakan energinya untuk memikirkan hal lain.

Jemy segera ingat pekerjaannya.  Beberapa minggu menjelang Oscar adalah waktu tersibuk bagi orang-orang dengan profesi seperti dirinya.  Jemy khawatir jika dia sampai tidak bisa kembali tepat waktu dan itu sama mengkhawatirkan dengan keselamatan hidupnya.

Sebelumnya Jemy memang hanya berencana cuti beberapa hari dan akan segera kembali paling tidak satu minggu sebelum malam penghargaan. Tahun ini dia mendapatkan tugas untuk menangani tiga orang artis yang agak rewel. Salah satu dari mereka ingin sedikit perubahan dengan rumbai di gaunnya. Karena itu Jemy harus meminta perijinan dari pihak Versace untuk bisa merubah sedikit gaun rancangannya. Acara penghargaan yang sudah mepet tapi dirinya belum juga mendapatkan balasan dari rumah mode ternama Itali itu. Jemy sempat agak stres apalagi dia masih harus pulang ke Indonesia untuk menghadiri pertunangan kakaknya kemudia malah dapat bencana lagi seperti ini.

Hari sudah kembali pagi dan sudah semalaman mereka berdua hanya berbaring di atas dek tanpa alas apa lagi selimut. Di dalam kabin masih penuh air dan tentu Adam tidak akan bakal mau mengurasnya.

Jemy terbangun oleh suara burung camar yang terbang di atas mereka. Dia cuma menyeringai silau karena masih belum sepenuhnya sadar dan malah cuma berbaring menyaksikan burung-burung itu berterbangan. Pelan-pelan otaknya mulai kembali berkumpul dan berfungsi karena langsung ingat jika keberadaan  burung-burung itu menandakan mereka sudah dekat dengan daratan. Jemy segera terkesiap bangkit untuk memastikan.

"Adam cepat bangun, sepertinya aku melihat pulau!" seru Jemy ketika berdiri sambil ber jinjit-jinjit.

Adam yang sebenarnya masih terkejut dengan teriakan nyaring gadis itu segera ikut berdiri sambil masih menggeliat dan mengacak ikal rambutnya yang jadi agak kaku setelah terendam air garam dan tertiup angin semalaman.

Sepertinya bukan pulau yang besar tapi itu benar-benar daratan. Perlahan tapi pasti arus gelombang mulai membawa kapal mereka menepi dan Jemy sudah tidak sabaran karena melihat garis pantainya yang berwarna putih dengan barisan pohon kelapa dan perbukitan yang tidak terlalu tinggi. Meski kelihatanya tidak berpenghuni tapi pulau kecil itu tetap terlihat seperti surga yang dapat mereka temukan setelah terombang-ambing di tengah lautan.

Jemy dan Adam langsung melompat turun dari kapal dengan luar biasa gembira karena tadi mereka pikir sudah benar-benar akan mati terombang-ambing di tengah samudra. Sangking senangnya sampai mereka lupa jika kapal mereka sudah kembali terbawa arus ke tengah.

"OH Tuhan!"

Mereka berdua hanya bisa syok, pasrah, dan merasa benar-benar bodoh.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Jemy menoleh Adam yang juga bengong melihat kapalnya menjauh pergi.

"Jangan tanya aku. Tadi kau sendiri yang buru-buru mengajakku turun."

Jemy kembali lemas, terduduk di pasir pantai sambil menyaksikan benda itu semakin menjauh dan hilang.

Adam masih berdiri menjulang di depannya, memasukkan kedua tangan ke kantong celana, pakaiannya masih lengkap dengan sepatu ketika mengedikkan alis untuk mengejek Jemy yang bahkan sudah tidak beralas kaki.

Jemy langsung telentang menjatuhkan diri ke atas pasir sambil kembali menyaksikan burung-burung  camar yang beterbangan di atas mereka dan berisik.

"Apa mungkin akan ada pesawat terbang yang bisa melihat kita? " ucap  gadis itu sambil masih setengah berkhayal dirinya baik-baik saja.

"Mungkin kita bisa membuat simbol darurat yang bisa dilihat dari angkasa."

Meski terdengar asal tapi sepertinya saran Adam memang benar. Jemy juga sering melihat hal seperti itu dilakukan di film-film.

Gadis itu segera bangkit dan berlari ke pantai yang lebih terbuka untuk segera menulis simbol SOS di atas pasir.

"Tidak akan ada yang bisa melihat jejak kaki kecilmu dari angkasa," komen Adam melihat hasil pekerjaannya.

Jemy memang hanya menggaruk pasir dengan kaki, tapi kenapa dia sebal karena Adam hanya bisa mengkritik tanpa mau membantu berusaha.

"Ya sudah, kau begitu pikirkan bagaimana caranya! "

"Kita butuh sesuatu yang mencolok."

Akhirnya mereka sepakat untuk menarik beberapa batang kayu besar untuk membuat labang SOS mereka.

"Sesering apa pesawat akan lewat? "  tanya Jemy begitu mereka baru selesai.

"Mana aku tahu."

Mereka masih sama kepayahan karena harus menyeret batang kayu yang lumayan besar.

"Sebaiknya kita tunggu."

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Fifi Tasya
memang ya jodoh cerminan dari diri kita...
goodnovel comment avatar
Lady Caroline
pasti menyebalkan sekali terdampar di pulau dengan seorang pria yg tidak bisa apa² ...
goodnovel comment avatar
Ita Hati Puspita
lucu ini. keren
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SURVIVAL LOVE   BAB 5 PRIA PAYAH

    Sudah beberapa jam mereka menunggu tapi masih belum juga terjadi apa-apa. Berulang kali Jemy mendongak ke angkasa dan yang dia lihat hanya lalu lalang burung camar yang mulai seperti mengejek mereka dengan ocehannya."Mungkin tidak ada jalur penerbangan yang melintas di sini," kata Adam dan Jemy langsung buru-buru menoleh padanya."Oh, sial sekali hidupku karena bertemu denganmu.""Sebaiknya kita nikmati saja dulu pantainya, lihatlah ini pulau yang indah!" saran Adam terdengar sinting."Terserah kau saja!" Jemy memilih berdiri karena bosan cuma duduk dan menunggu.Adam memang benar mengenai pulaunya yang indah dan berpasir putih seperti surga. Pohon-p

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03
  • SURVIVAL LOVE   BAB 6 KELAPA

    "Sekarang pikirkan bagaimana kita bisa meminum airnya jika seperti ini?"Adam sudah membolak-balik buah tersebut dan sama sekali tidak tahu dari mana dia harus mulai membukanya karena yang dia tahu biasanya hanya tinggal menusuk sedotan. Sementara itu Jemy sepertinya juga belum pernah mengupas kelapa. Nampaknya mereka berdua harus berpikir keras lagi karena tidak mungkin jika mereka harus menggigiti kulit kelapa yang sudah setengah tua.Jemy kembali berdiri untuk mengais sampah-sampah yang tersangkut di bibir pantai coba menemukan apa saja yang kira-kira bisa mereka gunakan untuk membuka kelapa. Kadang Jemy juga putus asa bagaimana mereka bisa bertahan hidup jika seperti ini, bahkan pisau kecil pun mereka tidak punya."Coba pakai ini." Jemy membawa sebatang kayu

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03
  • SURVIVAL LOVE   BAB 7 API

    Pakaian mereka sudah kering, Adam juga baru saja selesai mengikat lagi tali sepatunya dan memakai kembali kemeja yang baru dikembalikan Jemy."Jam berapa sekarang?" taya Jemy melirik jam tangan di pergelangan tangan Adam."Hampir jam dua belas." Jawab Adam masih sambil duduk di batang kayu besar yang sudah tidak berkulit."Pantas perutku sangat lapar."Sebenarnya Adam juga lapar cuma dia diam saja dan benar-benar diam tidak berusaha berbuat apa-apa."Kita akan segera mati jika hanya diam saja seperti ini."Dari tadi mereka memang hanya duduk di pinggir pantai memandangi ombak sampai mereka mulai

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03
  • SURVIVAL LOVE   BAB 8 AIR

    "Sebenarnya rasanya tidak terlalu buruk, tapi ini agak pahit," kata Adam setelah coba makan beberapa."Mungkin karena kita tidak membuang kotorannya.""Oh, Tuhan! jadi aku makan kotoran kerang!" Mata pria itu langsung melebar syok sambil buru-buru meludahkan apa yang sudah berada di mulutnya dan kumur-kumur dengan air kelapa."Dan juga arang," tambah Jemy berlagak santai padahal dia sendiri juga agak merinding ketika harus memakannya. "Mungkin lain kali kita merebusnya saja.""Sungguh aku jadi tidak ingin makan jika belum benar-benar kelaparan." Adam berhenti untuk memandangi makanannya dengan ngeri."Kita perlu makan untuk hidup bukan untuk memanjakan lidah, anggap saja begitu."

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03
  • SURVIVAL LOVE   BAB 9 GUBUK

    "Kenapa kau melihatku seperti itu!""Kau jelek jika menangis.""Apa pedulimu, kau yang sudah membuat hidupku jadi sial seperti ini!"Sebenarnya Jemy sudah ingin menangis sejak kemarin-kemarin, tapi dia selalu berusaha menahannya karena tidak suka di anggap rewel dan lemah tapi kali ini sepertinya dia sudah benar-benar tidak tahan lagi. Masa bodoh jika sedang ingin menangis harusnya menangis saja karena ini memang sudah keterlaluan."Entah apa yang sedang dipikirkan keluargaku sekarang." Jemy mulai bingung karena ternyata benar-benar kerepotan untuk kembali menghapus air matanya dengan kedua tangan penuh tanah."Sudah, kemari." Adam menarik Jemy dengan lengannya membiarkan gadis

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03
  • SURVIVAL LOVE   BAB 10 BERJEMUR

    Adam memamerkan jaring ikan yang dia dapat dari bibir pantai. Walau sudah rusak menurutnya itu masih bisa digunakan untuk menangkap ikan karena dia tidak mau di suruh makan kerang dan siput laut lagi. "Sepertinya menangkap ikan juga tidak semudah melempar jala ke laut," ragu Jemy yang memang pesimis jika pria macam Adam tahu cara menangkap ikan. "Jangan meremehkanku!" Adam segera pergi membawa jaring yang tadi sudah sempat sedikit dia benahi itu untuk menangkap ikan atau sekedar keras kepala ingin membuktikan jika dia bisa. Sudah hampir setengah hari Jemy ikut meringis silau menyaksikan hamparan pasir putih dan tubuh Adam dari kejauhan yang pastinya sudah terpanggang matahari. Kulit pria itu terlihat semakin coklat kemerahan karena semakin jarang mau memakai pakaian lagi di siang ha

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03
  • SURVIVAL LOVE   BAB 11 IKAN

    Jemy masih berjemur sambil menyaksikan gumpalan awan tipis di langit yang sedang cerah. Seperti biasa kicauan burung camar terdengar ribut berlalu lalang terbang di atasnya. Adam sudah pergi ke pantai untuk coba menombak ikan hiu. Jemy hanya sesekali mendengar pria itu mengumpat kesal, dan malah ingin tertawa jika melirik beberapa ranting kering yang sudah Adam jemur untuk membuat api jika dirinya berhasil mendapatkan tangkapan.Mereka berdua sama-sama belum makan dari pagi. Jemy hanya minum air kelapa dan memakan sekalian daging kelapa mudanya. Gadis itu pikir mereka memang tidak akan makan sepanjang hari ini. Sampai tiba-tiba Adam berteriak jika dirinya berhasil menangkap ikan dan segera membawanya lari untuk di pamerkan.Bukan hiu tapi semacam ikan karang dengan sirip hampir seperti monster dan gigi meringis mengerikan. Adam ju

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03
  • SURVIVAL LOVE   BAB 12 TAKUT

    Saat kembali dari laguna Adam melihat gadis itu sudah mengepang rambutnya dan sepertinya juga sudah mengenakan pakaian dalam karena benda itu sudah tidak terlihat berkibar-kibar lagi di dahan pohon kelapa."Tambahkan kayu kering dan semak di atas api agar tidak padam selama kita pergi."Jemy segera mengikuti semua saran Adam dan jadi kembali bersemangat dengan rencana mereka hari ni. Mereka hanya membawa satu botol air untuk pergi menyusuri sisis pulau yang lain dan berencana kembali sebelum petang. Ini belum lewat tengah hari dam masih cukup banyak waktu untuk berkeliling."Kita ke Timur atau ke Barat." Adam melihat arah kompas di jam tangannya."Ke sisi timur saja, karena matahari akan semakin condong ke barat."

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-03

Bab terbaru

  • SURVIVAL LOVE   BAB 62 LOVE

    Jemy harus segera menyelesaikan semua email penting yang harus ia kirim pada partner bisnisnya, tapi dia terpaksa menyudahi semua pekerjaannya. Ketiga jagoan kecilnya tidak mau berhenti bertikai di atas sofa, melompat ke sana kemari saling melempar bantal dan menembakkan senjata mainan.Membesarkan tiga anak laki-laki super aktif memang pekerjaan yang luar biasa."Bisakah kalian berhenti dulu anak-anak, ini sudah waktunya makan siang."Tapi tak satupun yang menghiraukannya. Mereka bertiga masih melompat bersembunyi dan menembak layaknya tentara dalam medan pertempuran."Oh, ayolah anak-anak ini serius, kalian harus berhenti bermain dulu untuk makan!"

  • SURVIVAL LOVE   BAB 61 ANEH

    Jemy agak merinding, menarik selimut dan beringsut lebih dekat untuk memeluk Adam. Tapi kenapa tempat yang ia raba kosong, dia tidak ada di sana.Jemy langsung terkesiap dan terbangun. Kondisi kamar masih gelap sebelum kemudian ia segera menyalakan lampu.Adam memang tidak ada di kamar padahal ini masih larut tengah malam."Adam.... " panggil Jemy pelan, ia pikir Adam mungkin cuma ke toilet tapi ternyata tidak ada siapa-siapa. Jemy membuka pintu toilet dan kosong.Rasanya tidak mungkin Adam keluar tengah malam begini dan meninggalkannya seorang diri."Adam... " Jemy coba memangil lagi sambil berjalan keluar dari kamarnya.Baru ia sa

  • SURVIVAL LOVE   BAB 60 SEDERHANA

    Jemy berbaring di bawah naungan gubuk mereka melihat ke langit-langit atapnya yang sudah kering dan keriput sehingga sinar matahari menembus ke lantai tempatnya berbaring."Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Adam yang baru kembali dari menombak ikan."Lihat aku menangkap ikan kesukaanmu apa kau mau." Adam menangkap ikan karena dua minggu ini Jemy seperti mulai kehilangan nafsu makan."Adam apa kau tidak mau mandi di laguna?" Jemy malah minta yang lain."Apa kau mau mandi ?" Adam ikut naik ke atas gubuk mereka untuk menaungi wanitanya yang masih berbaring dan hanya mengenakan gaun tipis agak longgar karen cuaca sedang sangat panas dan tidak terlalu berangin."Kau bau ikan," protes Jemy mendorong dada Adam ketika pria itu hendak merunduk untuk menciumnya."Aku memang ikan lumba-lumba yang suka mengelilingi pinggangmu."Adam mulai menggelitik

  • SURVIVAL LOVE   BAB 59 SEPASANG LUMBA-LUMBA

    Sepertinya cerita Adam semalam justru malah membuat Jemy mendapat mimpi buruk. Pagi-pagi dia sudah kembali menggoncang-goncang tubuh Adam yang masih tidur. "Ada apa? " tanya pria itu menggeliat malas. "Bagaimana dengan bayinya? " "Oh... "Adam malah kembali menggeliat dan memeluk pinggang Jemy untuk diajak tidur lagi. "Aku serius, Adam. Bayinya laki-laki atau perempuan dan apa dia masih hidup? " "Bayinya perempuan, " gumam Adam masih malas untuk menanggapi dan malah merapat ke pinggang istrinya. "Ayo lanjutkan ceritanya aku penasaran? " Adam tidak tahu bagaimana Jemy bisa beg

  • SURVIVAL LOVE   BAB 58 SEPI

    Setelah semua orang pergi pulau kembali sepi hanya ada mereka berdua dan para burung camar. Jemy duduk di batang kayu sambil melihat Adam yang sedang kembali menguji kemampuannya menombak ikan. Nampaknya dia menjadi payah setelah beberapa bulan cuma makan makanan yang sudah siap tersaji di piring lengkap dengan sendok dan garpu yang juga selalu mengkilat.Jemy tertawa sendiri melihat Adam dari kejauhan, pria itu terus mengumpat setiap kali gagal menombak ikan berulang-ulang. Pertama dia memaki burung camar yang lebih dulu menyambar ikan yang sudah pelan-pelan dia incar. Kedua seekor camar mengambil ikan tangkapannya ketika Adam sedikit lengah. Ke tiga Adam melempar tombak kayunya ke arah camar lain yang sedang nangkring di atas batu cadas, niatnya untuk membalas dendam tapi meleset dan justru ujung tombaknya patah. Adam cuma kembali mengumpat kesal dan menyerah menghadapi para camar. Padahal Jemy pikir mereka akan akur setelah lama tidak bertemu tapi t

  • SURVIVAL LOVE   BAB 57 KEJUTAN

    Jemy baru terbangun ketika samar-samar mendengar suara keributan di luar. Adam sudah tidak ada di sampingnya. Jemy meraih jam kecil di atas nakas yang terletak tepat tempat di sebelahnya. Nampaknya ia memang bangun kesiangan, padahal biasanya Adam suka menggangunya jika bangun lebih dulu. Jemy turun pelan-pelan dari ranjang karena curiga sepertinya ada suara langkah kaki yang naik turun tangga. Jemy kenal suara langkah kaki suaminya dan tidak seberisik itu. Ia sempat meraih gelang karet di samping kalender untuk mengikat rambut sekenanya kemudian segera berjalan keluar dengan langkah pelan-pelan. Alangkah terkejutnya Jemy karena ketika ia baru membuka pintu kamar dia melihat Erica dengan gaun cantik dan langsung kaget menyapanya."Kau sudah bangun?" Bukan pertanyaan dia cuma terlihat heran dengan wujud adik perempuannya.

  • SURVIVAL LOVE   BAB 56 KEMBALI

    Setelah perjalanan dua hari akhirnya mereka benar -benar sampai di pulau dengan cuaca yang juga sedang sangat cerah. Mereka langsung di sambut oleh para camar yang beterbangan di angkasa dan sebuah rumah pantai yang entah sejak kapan sudah berdiri di sana. Jemy masih tercengang dengan luar biasa menyaksikan rumah kayu cantik yang berdiri tidak jauh dari pantai itu."Apa kau yang membuatnya?" Jemy langsung menoleh pada Adam yang masih menepikan kapalnya."Bukan aku, itu untukmu dari Treehouse Masters."Jemy kembali ternganga, " Dari mana kau tahu aku menyukai acara itu?"(Treehouse Masters adalah Acara TV mengenai pembuat rumah pohon profesional)Jadi Adam benar-benar menyuruh mereka

  • SURVIVAL LOVE   BAB 55 SETUJU!

    Jemy tidak tahu sebenarnya Adam tahu apa tidak jika dia juga sedang sangat menginginkannya sekarang. Setelah frekuensi bercinta mereka yang menggebu-bebu seperti kemari, tentu di acuhkan selama sehari saja efeknya akan sangat terasa. Tapi setelah mencoba beberpa kali dan tak dihiraukan Jemy jadinya juga ikut gengsi untuk jujur pada Adam. Padahal ia sangat ingin untuk sekedar didekati, Adam bahkan sudah tidak menciumnya sama sekali sejak kemarin. Mungkin jika tidak ingat mereka sedang berada di tengah lautan dan tidak memiliki tetangga pasti Jemy sudah curiga dan menuduh suaminya sedang coba berselingkuh.Jemy sudah meringkuk di dalam selimut ketika akhirnya Adam keluar dari bilik shower, dia juganmandi cukup lama dan entah apa saja yang pria itu lakukan didalam sana karena Jemy sampai jenuh menunggunya. Adam keluar hanya dengan memakai handuk yang cuma dia lilitkan rendah di pinggang. Pria itu langsung naik ke atas ranjang untuk mendekati wanitanya."Apa kau sudah tidu

  • SURVIVAL LOVE   BAB 54 CURANG

    Mumpung mereka sedang mendapat sinyal yang stabil, Jemy juga menghubungi RJ untuk bantu mengurus perusahaannya. Jemy tidak memiliki siapapun yang bisa ia percaya kecuali mantan bosnya itu. Setelah menyelesaikan semua urusannya dengan RJ sebenarnya Jemy berniat untuk menghubungi Tara tapi Adam tidak mengijinkannya."Biar Erica yang menyelesaikannya.""Sampai kapan kau akan terus cemburu padanya?""Aku tidak suka kau masih berhubungan dengannya.""Kau benar-benar tidak masuk akal, Adam!""Kau hanya boleh memikirkanku!" tegas Adam yang sudah kembai mematikan ponselnya.Bukannya takut Jemy malah tertawa. "Kau tidak bisa menyaring

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status