Home / Romansa / SURVIVAL LOVE / BAB 5 PRIA PAYAH

Share

BAB 5 PRIA PAYAH

Author: Jemyadam
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sudah beberapa jam mereka menunggu tapi masih belum juga terjadi apa-apa. Berulang kali Jemy mendongak ke angkasa dan yang dia lihat hanya lalu lalang burung camar yang mulai seperti mengejek mereka dengan ocehannya.

"Mungkin tidak ada jalur penerbangan yang melintas di sini," kata Adam dan Jemy langsung buru-buru menoleh padanya.

"Oh, sial sekali hidupku karena bertemu denganmu."

"Sebaiknya kita nikmati saja dulu pantainya, lihatlah ini pulau yang indah!" saran Adam terdengar sinting.

"Terserah kau saja!" Jemy memilih berdiri karena bosan cuma duduk dan menunggu.

Adam memang benar mengenai pulaunya yang indah dan berpasir putih seperti surga. Pohon-pohon kelapa, burung camar dan laguna dengan airnya yang hijau nan jernih. Jemy sudah berkeliling dan kakinya mulai terasa sakit serta perih. Ternyata berjalan tanpa alas kaki cukup menyakitkan apa lagi begitu hendak menginjak tanah dengan butiran kerikil yang lebih besar bercampur pecahan cangkang kerang, Jemy sudah coba berjinjit-jinjit tapi percuma, kakinya semakin terpincang-pincang. Gadis itu mulai memperhatikan benda apa saja yang tersangkut di bibir pantai. Coba menemukan sesuatu yang bisa dia pakai sebagai alas kaki. Sampah plastik adalah material yang paling banyak dibawa arus, botol-botol bekas minuman, kaleng, styrofoam, bahkan galon-galon besar juga ada. Bertapa mengerikannya ulah manusia yang sudah mengotori tiap sudut planet ini. Bahkan tempat yang belum pernah mereka injak pun bisa ikut mereka kotori. Tapi dalam kondisi seperti ini barang-barang sampah  tak berguna yang biasanya hanya mereka abaikan itu bisa jadi sangat berharga.

Jemy kembali menghampiri Adam yang sedang menjemur sepatunya di atas karang. Pria itu masih terkejut melihat Jemy kembali dengan sepasang sendal jepit beda jenis dan warna bahkan sepertinya sendal yang dia pakai itu kana semua. Sungguh sebenarnya Adam  ingin tertawa jika bukan karena wanita itu lebih dulu menegurnya.

"Jangan tertawa!"

Bayangkan saja bagaimana wanita yang biasanya mengenakan sepatu Louboutin tiba-tiba harus memungut sampah untuk dia pakai.

"Sudah kubilang jangan tertawa!" bentak Jemy sekali lagi karena Adam masih belum mau berpaling dan bahkan sengaja melipat tangan di dada seolah sangat  menikmati pemandangan di depannya.

Bukannya takut pria itu jadinya malah benar-benar tertawa.

"Silahkan kau gila sendiri di sini!" Jemy hanya berdesis kesal baru kemudian segera  berpaling  mengabaikan Adam.

"Kau mau kemana?" heran Adam melihat Jemy berjalan ke dalam pulau.

"Mencari air!" tegas gadis itu lumayan ketus.

"Untuk apa?"

"Itu hal pertama yang diajarkan untuk bertahan hidup. Kita bisa hidup selama dua minggu tanpa makanan  tapi kita akan segera mati dalam tiga  hari tanpa minum.

"Dari mana gadis sepertimu bisa tahu hal macam itu?" cemooh Adam seolah tidak percaya sama sekali.

"Kau pikir aku hanya menyaksikan America's Next Top Model? aku juga mengikuti tayangan Bear Grylls!"

"Mungkin aku akan lebih memilih minum air kelapa dari pada air dari tanah yang juga diminum binatang."

"Tunggu saja tiga hari kau akan diare dan lebih cepat mati karena dehidrasi," acuh Jemy tetap pergi mengabaikan pria manja di belakangnya.

Tadi sebenarnya Jemy sudah mencicipi air di laguna, tapi semuanya payau dan tidak bisa diminum. Karen itu dia pikir ia harus masuk lebih dalam lagi jika ingin menemukan sumber air.

Jemy mulai menyibak semak-semak hampir setinggi lutut karena memang sama sekali tidak ada jalan setapak yang menandakan jejak keberadaan manusia. Tepian pulau sebenarnya tidak terlalu lebat karena tanahnya masih berpasir tapi beberapa semak dan pandan berduri tajam harus tetap dia hindari apa lagi dengan pakaiannya yang minim seperti ini. Jemy juga tidak tahu jika duri-duri tersebut bisa saja beracun, dia harus waspada karena mereka sedang tidak memiliki persediaan medis sama sekali.

Jemy sudah masuk cukup dalam tapi belum juga menemukan apa pun yang menyerupai sumber air atau bekas aliran air karena tanahnya masih tetap berpasir. Ia mulai cemas karena pulau dengan perbukitan rendah seperti ini bisa jadi memang tidak memiliki sumber air tawar. Sudah hampir satu jam dirinya berputar-putar tapi tetap belum mendapatkan  hasil  apa-apa dan hanya tenggorokannya saja yang terasa semakin kering karena memang dirinya belum minum apa-apa sepanjang hari ini. Sebenarnya Jemy ingin masuk lebih dalam kebagian yang lebih lebat tumbuhannya, tapi agak takut jika sendiri. Jemy tahu pasti akan banyak ular atau kala jengking di tempat seperti ini.

Jemy kembali menghampiri Adam yang sedari tadi ternyata memang hanya bersantai seperti orang yang sedang berlibur di pantai sambil berjemur dan memandangi ombak untuk membuat kulitnya coklat.

"Kenapa kau kemari apa kau sudah dapat air?" tanya Adam sambil mengeryitkan matanya yang silau.

"Belum tapi aku keburu haus, apa kau bisa memetik kelapa dulu?"

"Belum pernah kucoba."

"Ayo bangunlah dulu aku haus." Jemy memaksa pria itu untuk bangkit agar tidak bermalas-malasan dan segera sadar jika hidup mereka sedang dalam bahaya.

Jemy menarik Adam ke salah satu pohon kelapa yang tidak terlalu tinggi tapi sudah berbuah.

"Bagaimana cara memetiknya?" dia malah balik bertanya.

"Kau harus memanjatnya."

"Dari mana?" Adam benar-benar terlihat tidak tahu apa-apa.

"Jangan bilang kau tidak bisa memanjat kelapa!" heran Jemy dan pria itu memang menggeleng tanpa rasa berdosa.

"Jika aku jadi Erica, aku tidak akan mau menikah dengan pria sepertimu!"

"Semua pria sebenarnya sama brengseknya," acuh Adam.

"Bukan tentang itu!" tegas Jemy. "Yang jelas bukan jenis pria payah yang bahkan memanjat kelapa saja tidak bisa."

"Ini bukan tentang kemampuan aku bisa memanjat atau tidak," kelit Adam tak mau kalah. "Kau lihat sendiri pohon itu sama sekali tidak ada cabangnya kau pikir bagaimana aku bisa memanjat tanpa keahlian."

"Memang sejak kapan pohon kelapa bercabang!"

"Lagi pula untuk apa kau pusing-pusing memikirkan jenis pria, sedangkan yang ada di sini hanya aku."

Jemy langsung menyeringai jijik.

"Bayangkan bagaimana jika kita tidak pernah ditemukan. Artinya cuma aku satu-satunya pilihanmu."

"Walapun aku tidak ditemukan seumur hidup aku tidak akan menyukai pria sepertimu!"

"Baiklah, jangan terlalu jauh dulu berpikir," ralat Adam. "Bayangkan dalam beberapa bulan saja dan  kita mungkin sudah tidak punya pakaian."

Jemy langsung mengoreksi pakaiannya sendiri yang sudah robek bagian tepinya karena tadi tersangkut semak berduri. Gadis itu langsung sadar dan mendekap dadanya sambil melirik curiga pada pria di sampingnya.

"Apa yang kau pikirkan?" ketus Jemy. "Dasar pria otak kotor!"

"Mungkin akan kupinjamkan bajuku dulu jika pakaianmu yang lebih dulu lapuk,"santai Adam sambil balas melirik wanita muda di sampingnya yang tiba-tiba terlihat lucu. "Artinya kau yang akan melihatku telanjang lebih dulu. Seharusnya aku yang lebih khawatir."

"Sudah hentikan omong kosong ini!  lebih baik mulai pikirkan cara  bagaimana kau  bisa memetik kelapa!"

"Apa tidak ada pohon yang lebih rendah."

"Jika ada aku bisa memetik sendiri tidak akan butuh bantuanmu!"

Adam cuma memperhatikan Jemy sambil memiringkan sedikit kepalanya.

"Apa lagi yang kau pikirkan!" tegur gadis itu mulai waspada dengan pria mata keranjang yang kali ini sedang memperhatikan bentuk tubuhnya.

"Berapa berat badanmu?"  tanya Adam tiba-tiba.

"Memang apa urusanmu!"

"Naiklah ke atas punggungku jika beratmu tidak sampai enam puluh kilo."

Jemy diam untuk ikut berpikir. Memang sepertinya dia bisa memetik sendiri jika naik ke punggung Adam. Tapi masalahnya sekarang Jemy hanya memakai sweater rajut sepangkal paha dan harus berdiri di atas punggung seorang pria.

"Apa lagi yang kau tunggu? ayo!" Adam sudah berjongkok mempersilahkan Jemy untuk naik ke atas punggungnya.

"Aku tidak bisa naik ke punggungmu," ragu gadis itu ketika menggeleng pelan.

"Memangnya kenapa?" Adam segera kembali berdiri dan baru sadar ketika melihat gadis di depannya merapatkan paha.

"Aku tidak akan melihat."

Jemy masih belum bergeming.

"Kau boleh menutup mataku jika tidak percaya!"

"Ayo cepat sebelum aku berubah pikiran!" Sepertinya kali ini Adam yang mulai kesal. Karena dia sudah kembali jongkok dan Jemy tetap belum juga bergerak. "Tidak biasanya aku sebaik hati ini mengizinkan seseorang naik ke punggungku."

Terpaksa Jemy memberanikan diri untuk naik ke atas punggung Adam dari pada dituduh rewel.

"Tunggu jangan berdiri dulu biar aku berpegangan."

"Jangan lama-lama, ingat aku belum makan dari kemarin dan harus mengangkat tubuhmu."

"Sudah jangan banyak bicara nanti energimu habis sia-sia."

Adam mulai berdiri dan Jemy meraih buah kelapa yang paling rendah, artinya itu juga buah yang paling tua. Ternyata memetik buah kelapa juga tidak semudah kelihatannya sudah cukup lama dia memutar-mutar buah tersebut tapi tangkainya belum juga mau lepas.

"Apa masih lama?" tanya Adam karena dia tidak diijinkan untuk ikut melihat ke atas.

"Sebentar lagi."

"Ayo cepat punggungku nyeri."

Jemy segera melempar buah kelapa yang berhasil dia tarik dengan luar biasa gembira.

Begitulah akhirnya mereka berdua berhasil memetik buah kelapa meskipun mengunakan cara yang aneh seperti itu tadi.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Lady Caroline
Jika kau ikut melihat ke atas adam, maka kau akan melihat celana dalam jemy....tentu saja jemy tidak mengizinkanmu melihatnya hahahaha
goodnovel comment avatar
Kim Grace
kocak bgt...........,abis nech gmn cara belah buah nya?...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • SURVIVAL LOVE   BAB 6 KELAPA

    "Sekarang pikirkan bagaimana kita bisa meminum airnya jika seperti ini?"Adam sudah membolak-balik buah tersebut dan sama sekali tidak tahu dari mana dia harus mulai membukanya karena yang dia tahu biasanya hanya tinggal menusuk sedotan. Sementara itu Jemy sepertinya juga belum pernah mengupas kelapa. Nampaknya mereka berdua harus berpikir keras lagi karena tidak mungkin jika mereka harus menggigiti kulit kelapa yang sudah setengah tua.Jemy kembali berdiri untuk mengais sampah-sampah yang tersangkut di bibir pantai coba menemukan apa saja yang kira-kira bisa mereka gunakan untuk membuka kelapa. Kadang Jemy juga putus asa bagaimana mereka bisa bertahan hidup jika seperti ini, bahkan pisau kecil pun mereka tidak punya."Coba pakai ini." Jemy membawa sebatang kayu

  • SURVIVAL LOVE   BAB 7 API

    Pakaian mereka sudah kering, Adam juga baru saja selesai mengikat lagi tali sepatunya dan memakai kembali kemeja yang baru dikembalikan Jemy."Jam berapa sekarang?" taya Jemy melirik jam tangan di pergelangan tangan Adam."Hampir jam dua belas." Jawab Adam masih sambil duduk di batang kayu besar yang sudah tidak berkulit."Pantas perutku sangat lapar."Sebenarnya Adam juga lapar cuma dia diam saja dan benar-benar diam tidak berusaha berbuat apa-apa."Kita akan segera mati jika hanya diam saja seperti ini."Dari tadi mereka memang hanya duduk di pinggir pantai memandangi ombak sampai mereka mulai

  • SURVIVAL LOVE   BAB 8 AIR

    "Sebenarnya rasanya tidak terlalu buruk, tapi ini agak pahit," kata Adam setelah coba makan beberapa."Mungkin karena kita tidak membuang kotorannya.""Oh, Tuhan! jadi aku makan kotoran kerang!" Mata pria itu langsung melebar syok sambil buru-buru meludahkan apa yang sudah berada di mulutnya dan kumur-kumur dengan air kelapa."Dan juga arang," tambah Jemy berlagak santai padahal dia sendiri juga agak merinding ketika harus memakannya. "Mungkin lain kali kita merebusnya saja.""Sungguh aku jadi tidak ingin makan jika belum benar-benar kelaparan." Adam berhenti untuk memandangi makanannya dengan ngeri."Kita perlu makan untuk hidup bukan untuk memanjakan lidah, anggap saja begitu."

  • SURVIVAL LOVE   BAB 9 GUBUK

    "Kenapa kau melihatku seperti itu!""Kau jelek jika menangis.""Apa pedulimu, kau yang sudah membuat hidupku jadi sial seperti ini!"Sebenarnya Jemy sudah ingin menangis sejak kemarin-kemarin, tapi dia selalu berusaha menahannya karena tidak suka di anggap rewel dan lemah tapi kali ini sepertinya dia sudah benar-benar tidak tahan lagi. Masa bodoh jika sedang ingin menangis harusnya menangis saja karena ini memang sudah keterlaluan."Entah apa yang sedang dipikirkan keluargaku sekarang." Jemy mulai bingung karena ternyata benar-benar kerepotan untuk kembali menghapus air matanya dengan kedua tangan penuh tanah."Sudah, kemari." Adam menarik Jemy dengan lengannya membiarkan gadis

  • SURVIVAL LOVE   BAB 10 BERJEMUR

    Adam memamerkan jaring ikan yang dia dapat dari bibir pantai. Walau sudah rusak menurutnya itu masih bisa digunakan untuk menangkap ikan karena dia tidak mau di suruh makan kerang dan siput laut lagi. "Sepertinya menangkap ikan juga tidak semudah melempar jala ke laut," ragu Jemy yang memang pesimis jika pria macam Adam tahu cara menangkap ikan. "Jangan meremehkanku!" Adam segera pergi membawa jaring yang tadi sudah sempat sedikit dia benahi itu untuk menangkap ikan atau sekedar keras kepala ingin membuktikan jika dia bisa. Sudah hampir setengah hari Jemy ikut meringis silau menyaksikan hamparan pasir putih dan tubuh Adam dari kejauhan yang pastinya sudah terpanggang matahari. Kulit pria itu terlihat semakin coklat kemerahan karena semakin jarang mau memakai pakaian lagi di siang ha

  • SURVIVAL LOVE   BAB 11 IKAN

    Jemy masih berjemur sambil menyaksikan gumpalan awan tipis di langit yang sedang cerah. Seperti biasa kicauan burung camar terdengar ribut berlalu lalang terbang di atasnya. Adam sudah pergi ke pantai untuk coba menombak ikan hiu. Jemy hanya sesekali mendengar pria itu mengumpat kesal, dan malah ingin tertawa jika melirik beberapa ranting kering yang sudah Adam jemur untuk membuat api jika dirinya berhasil mendapatkan tangkapan.Mereka berdua sama-sama belum makan dari pagi. Jemy hanya minum air kelapa dan memakan sekalian daging kelapa mudanya. Gadis itu pikir mereka memang tidak akan makan sepanjang hari ini. Sampai tiba-tiba Adam berteriak jika dirinya berhasil menangkap ikan dan segera membawanya lari untuk di pamerkan.Bukan hiu tapi semacam ikan karang dengan sirip hampir seperti monster dan gigi meringis mengerikan. Adam ju

  • SURVIVAL LOVE   BAB 12 TAKUT

    Saat kembali dari laguna Adam melihat gadis itu sudah mengepang rambutnya dan sepertinya juga sudah mengenakan pakaian dalam karena benda itu sudah tidak terlihat berkibar-kibar lagi di dahan pohon kelapa."Tambahkan kayu kering dan semak di atas api agar tidak padam selama kita pergi."Jemy segera mengikuti semua saran Adam dan jadi kembali bersemangat dengan rencana mereka hari ni. Mereka hanya membawa satu botol air untuk pergi menyusuri sisis pulau yang lain dan berencana kembali sebelum petang. Ini belum lewat tengah hari dam masih cukup banyak waktu untuk berkeliling."Kita ke Timur atau ke Barat." Adam melihat arah kompas di jam tangannya."Ke sisi timur saja, karena matahari akan semakin condong ke barat."

  • SURVIVAL LOVE   BAB 13 KELUARGA

    "Tunggu di sini," kata Adam dan Jemy mendongak pada Adam yang sudah berdiri dan melepas kemejanya. "Akan coba kucari sesuatu untuk mengobati kakimu." Adam ingat seharusnya masih ada kotak P3K yang biasanya disimpan di dalam laci kabin jika belum larut terbawa air. Untuk itu dia harus kembali menyelam. "Hati-hati," pesan Jemy. "Jangan khawatir aku pasti kembali." Bagaimanapun Jemy tetap cemas sementara dirinya sendiri masih lemas dan hanya bisa terduduk di atas pasir sambil bersandar di sisi karang, merasakan sensasi perih di kakinya yang mulai menjalar dan berdenyut-denyut. Dia melihat Adam sudah menyelam dari sisi lambung kapal yang agak miring terganjal karang. Adam haru

Latest chapter

  • SURVIVAL LOVE   BAB 62 LOVE

    Jemy harus segera menyelesaikan semua email penting yang harus ia kirim pada partner bisnisnya, tapi dia terpaksa menyudahi semua pekerjaannya. Ketiga jagoan kecilnya tidak mau berhenti bertikai di atas sofa, melompat ke sana kemari saling melempar bantal dan menembakkan senjata mainan.Membesarkan tiga anak laki-laki super aktif memang pekerjaan yang luar biasa."Bisakah kalian berhenti dulu anak-anak, ini sudah waktunya makan siang."Tapi tak satupun yang menghiraukannya. Mereka bertiga masih melompat bersembunyi dan menembak layaknya tentara dalam medan pertempuran."Oh, ayolah anak-anak ini serius, kalian harus berhenti bermain dulu untuk makan!"

  • SURVIVAL LOVE   BAB 61 ANEH

    Jemy agak merinding, menarik selimut dan beringsut lebih dekat untuk memeluk Adam. Tapi kenapa tempat yang ia raba kosong, dia tidak ada di sana.Jemy langsung terkesiap dan terbangun. Kondisi kamar masih gelap sebelum kemudian ia segera menyalakan lampu.Adam memang tidak ada di kamar padahal ini masih larut tengah malam."Adam.... " panggil Jemy pelan, ia pikir Adam mungkin cuma ke toilet tapi ternyata tidak ada siapa-siapa. Jemy membuka pintu toilet dan kosong.Rasanya tidak mungkin Adam keluar tengah malam begini dan meninggalkannya seorang diri."Adam... " Jemy coba memangil lagi sambil berjalan keluar dari kamarnya.Baru ia sa

  • SURVIVAL LOVE   BAB 60 SEDERHANA

    Jemy berbaring di bawah naungan gubuk mereka melihat ke langit-langit atapnya yang sudah kering dan keriput sehingga sinar matahari menembus ke lantai tempatnya berbaring."Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Adam yang baru kembali dari menombak ikan."Lihat aku menangkap ikan kesukaanmu apa kau mau." Adam menangkap ikan karena dua minggu ini Jemy seperti mulai kehilangan nafsu makan."Adam apa kau tidak mau mandi di laguna?" Jemy malah minta yang lain."Apa kau mau mandi ?" Adam ikut naik ke atas gubuk mereka untuk menaungi wanitanya yang masih berbaring dan hanya mengenakan gaun tipis agak longgar karen cuaca sedang sangat panas dan tidak terlalu berangin."Kau bau ikan," protes Jemy mendorong dada Adam ketika pria itu hendak merunduk untuk menciumnya."Aku memang ikan lumba-lumba yang suka mengelilingi pinggangmu."Adam mulai menggelitik

  • SURVIVAL LOVE   BAB 59 SEPASANG LUMBA-LUMBA

    Sepertinya cerita Adam semalam justru malah membuat Jemy mendapat mimpi buruk. Pagi-pagi dia sudah kembali menggoncang-goncang tubuh Adam yang masih tidur. "Ada apa? " tanya pria itu menggeliat malas. "Bagaimana dengan bayinya? " "Oh... "Adam malah kembali menggeliat dan memeluk pinggang Jemy untuk diajak tidur lagi. "Aku serius, Adam. Bayinya laki-laki atau perempuan dan apa dia masih hidup? " "Bayinya perempuan, " gumam Adam masih malas untuk menanggapi dan malah merapat ke pinggang istrinya. "Ayo lanjutkan ceritanya aku penasaran? " Adam tidak tahu bagaimana Jemy bisa beg

  • SURVIVAL LOVE   BAB 58 SEPI

    Setelah semua orang pergi pulau kembali sepi hanya ada mereka berdua dan para burung camar. Jemy duduk di batang kayu sambil melihat Adam yang sedang kembali menguji kemampuannya menombak ikan. Nampaknya dia menjadi payah setelah beberapa bulan cuma makan makanan yang sudah siap tersaji di piring lengkap dengan sendok dan garpu yang juga selalu mengkilat.Jemy tertawa sendiri melihat Adam dari kejauhan, pria itu terus mengumpat setiap kali gagal menombak ikan berulang-ulang. Pertama dia memaki burung camar yang lebih dulu menyambar ikan yang sudah pelan-pelan dia incar. Kedua seekor camar mengambil ikan tangkapannya ketika Adam sedikit lengah. Ke tiga Adam melempar tombak kayunya ke arah camar lain yang sedang nangkring di atas batu cadas, niatnya untuk membalas dendam tapi meleset dan justru ujung tombaknya patah. Adam cuma kembali mengumpat kesal dan menyerah menghadapi para camar. Padahal Jemy pikir mereka akan akur setelah lama tidak bertemu tapi t

  • SURVIVAL LOVE   BAB 57 KEJUTAN

    Jemy baru terbangun ketika samar-samar mendengar suara keributan di luar. Adam sudah tidak ada di sampingnya. Jemy meraih jam kecil di atas nakas yang terletak tepat tempat di sebelahnya. Nampaknya ia memang bangun kesiangan, padahal biasanya Adam suka menggangunya jika bangun lebih dulu. Jemy turun pelan-pelan dari ranjang karena curiga sepertinya ada suara langkah kaki yang naik turun tangga. Jemy kenal suara langkah kaki suaminya dan tidak seberisik itu. Ia sempat meraih gelang karet di samping kalender untuk mengikat rambut sekenanya kemudian segera berjalan keluar dengan langkah pelan-pelan. Alangkah terkejutnya Jemy karena ketika ia baru membuka pintu kamar dia melihat Erica dengan gaun cantik dan langsung kaget menyapanya."Kau sudah bangun?" Bukan pertanyaan dia cuma terlihat heran dengan wujud adik perempuannya.

  • SURVIVAL LOVE   BAB 56 KEMBALI

    Setelah perjalanan dua hari akhirnya mereka benar -benar sampai di pulau dengan cuaca yang juga sedang sangat cerah. Mereka langsung di sambut oleh para camar yang beterbangan di angkasa dan sebuah rumah pantai yang entah sejak kapan sudah berdiri di sana. Jemy masih tercengang dengan luar biasa menyaksikan rumah kayu cantik yang berdiri tidak jauh dari pantai itu."Apa kau yang membuatnya?" Jemy langsung menoleh pada Adam yang masih menepikan kapalnya."Bukan aku, itu untukmu dari Treehouse Masters."Jemy kembali ternganga, " Dari mana kau tahu aku menyukai acara itu?"(Treehouse Masters adalah Acara TV mengenai pembuat rumah pohon profesional)Jadi Adam benar-benar menyuruh mereka

  • SURVIVAL LOVE   BAB 55 SETUJU!

    Jemy tidak tahu sebenarnya Adam tahu apa tidak jika dia juga sedang sangat menginginkannya sekarang. Setelah frekuensi bercinta mereka yang menggebu-bebu seperti kemari, tentu di acuhkan selama sehari saja efeknya akan sangat terasa. Tapi setelah mencoba beberpa kali dan tak dihiraukan Jemy jadinya juga ikut gengsi untuk jujur pada Adam. Padahal ia sangat ingin untuk sekedar didekati, Adam bahkan sudah tidak menciumnya sama sekali sejak kemarin. Mungkin jika tidak ingat mereka sedang berada di tengah lautan dan tidak memiliki tetangga pasti Jemy sudah curiga dan menuduh suaminya sedang coba berselingkuh.Jemy sudah meringkuk di dalam selimut ketika akhirnya Adam keluar dari bilik shower, dia juganmandi cukup lama dan entah apa saja yang pria itu lakukan didalam sana karena Jemy sampai jenuh menunggunya. Adam keluar hanya dengan memakai handuk yang cuma dia lilitkan rendah di pinggang. Pria itu langsung naik ke atas ranjang untuk mendekati wanitanya."Apa kau sudah tidu

  • SURVIVAL LOVE   BAB 54 CURANG

    Mumpung mereka sedang mendapat sinyal yang stabil, Jemy juga menghubungi RJ untuk bantu mengurus perusahaannya. Jemy tidak memiliki siapapun yang bisa ia percaya kecuali mantan bosnya itu. Setelah menyelesaikan semua urusannya dengan RJ sebenarnya Jemy berniat untuk menghubungi Tara tapi Adam tidak mengijinkannya."Biar Erica yang menyelesaikannya.""Sampai kapan kau akan terus cemburu padanya?""Aku tidak suka kau masih berhubungan dengannya.""Kau benar-benar tidak masuk akal, Adam!""Kau hanya boleh memikirkanku!" tegas Adam yang sudah kembai mematikan ponselnya.Bukannya takut Jemy malah tertawa. "Kau tidak bisa menyaring

DMCA.com Protection Status