Tara mendekam di dalam penjara selama satu bulan sebelum kemudian Haji Sofyan berbaik hati untuk mengeluarkannya. Meskipun sudah mendapat kebebasan tapi seluruh kepercayaannya telah hancur. Tara merasa tidak pernah membuat masalah atau mengganggu orang lain tapi nyatanya sekarang dirinya dibuat menjadi seperti ini. Tara tahu jika dirinya tidak akan bisa bekerja di dermaga lagi. Meski Tara sendiri sudah tidak ingin kembali ke sana tapi tetap saja perasaan tidak terima itu masih mengeras di dalam dadanya.
Tara langsung pulang menemui ibunya dan bersujud mencium kakinya sembari bersumpah untuk tidak pernah lagi mengabaikan nasehatnya.
"Aku berani bersumpah jika yang mereka semua katakan tidak benar."
"Ibu akan selalu percaya padamu, kau tidak perlu cemas. Kita memang miskin tapi Ibu tidak
Tara datang ke kontrakan temannya bernama Aldi. Dulu Aldi adalah kakak kelas Tara di SMU dan dia sudah lama bekerja di Bali. Aldi adalah pemuda tampan yang memiliki banyak pergaulan bahkan sejak dulu dia masih di bangku sekolah. Tidak mengherankan jika sekarang kariernya cukup sukses dan sudah menjadi seorang manager di sebuah klub malam ternama di daerah Legian."Tumben kau punya waktu untuk berlibur? " Heran Aldi ketika melihat Tara datang hanya dengan membawa ransel."Aku butuh pekerjaan, " kata Tara sambil melempar ranselnya ke atas sofa."Kau butuh pekerjaan? " tanya Aldi lumayan heran, "di Bali?"Sebenarnya bukanya Aldi tidak pernah mengajak Tara bekerja dengannya. Tapi hampir tiap kali Tara mampir ke tempat tinggalnya ketika ke
Seorang wanita cantik dengan pakaian super seksi baru saja masuk ke dalam klub setelah keluar dari sebuah mobil sport mewah berwarna merah menyala. Dia sempat melirik ke arah Tara sebentar sebelum kemudian berjalan menghampiri Aldi yang kebetulan sedang duduk di depan meja bar."Dari mana kau mendapat sekuriti baru seperti itu?" Wanita itu bertanya pada Aldi yang segera menyodorkan minuman untuknya."Dia temanku. ""Oh. " Caroline kembali melihat ke arah Tara yang masih berdiri di dekat pintu masuk.Caroline adalah wanita cantik berdarah campuran German dan Manado, dia adalah pemilik klub malam tersebut. Wanita muda kaya raya dan seorang bisnis woman yang sukses dengan berbagai bisnis tempat hiburannya. Keluarganya juga memiliki sebuah hotel bintang lima di Bali. Caroline cukup dekat dengan Aldi dan dia juga yang memberi kepercayaan pada pemuda itu untuk mengelola klub malamnya di Bali.Aldi mengangkat tangan kanan memberi isyarat pada Tar
Tara baru bangun dan baru saja melangkah keluar dari kamar ketika Aldi langsung menyambutnya dengan pertanyaan."Jadi semalam kau bersama Caroline?" tanya Aldi melihat Tara yang barjalan sambil menggeliat malas karena semalam pulang hampir pagi."Aku hanya mengantarnya pulang. ""Lalu? " selidik Aldi yang sudah duduk di sofa sambil menikmati kopi."Sungguh tidak terjadi apa aku hanya pulang berjalan kaki jadi sampai larut malam.""Kau pulang berjalan kaki?" Tanya Aldi dengan heran, "dari tempat tinggal Caroline?""Ya." Tara cuma ngeloyor sambil ikut minum kopi dari cangkir Aldi.Wa
Setelah Emy dan suaminya berpamitan untuk pergi baru Anton bertanya serius pada Tara."Jadi benar sekarang kau sudah tidak bekerja lagi pada Haji Sofyan?""Aku kerja bersama Aldi.""Maksudmu di klub?""Sebagai sekuriti."Anton berhenti sebentar untuk menatap Tara. "Kau serius?""Aku sangat butuh pekerjaan." Baru kemudian Tara bercerita mengenai beberapa masalahnya."Karena itu jangan sampai kita hanya di manfaatkan oleh wanita kaya."Anton jadi ikut kesal ketika mendengar cerita Tara."Omong kosong jika mereka benar-benar menginginkan lelaki seperti kita." Sepertinya Anton juga memiliki kekecewaan tersendiri dengan para wanita kaya. Tentu, dia hanya beach boy yang banyak di sewa cuma untuk menemani liburan dengan imbalan. "Aku juga tidak ingin selamanya seperti ini. Sayangnya aku juga tak seberuntung Aldi yang bisa menabung lebi
Tara bahkan tidak mengatakan pada Anton jika foto anak laki-laki itu adalah dirinya. Tapi sesampainya di rumah Tara kembali iseng untuk ikut mencari kembali berita viral tersebut karena diam-diam dia juga mulai penasaran.Tara memperhatikan baik-baik foto dirinya dan Mina yang bersumber dari sebuah akun instagram milik seorang wanita. Wanita yang cantik, bahkan terlalu cantik dan glamor tentunya. Tara sempat melihat beberapa postingan lainnya dan rasanya semakin mustahil ada wanita seperti itu mencarinya. Tapi anak-anak di foto itu memang benar dirinya. Lantas dari mana dia bisa mendapatkan foto lama tersebut. Bahkan sampai sekarang Tara sendiri tetap tidak ingat pernah memiliki foto itu.Tara kemudian juga membaca beberapa berita mengenai wanita cantik yang ternyata bernama Jemy. Sepertinya beritanya memang sangat viral dan
"Maaf sebaiknya aku berpakaian dulu."Tara sudah menghampiri Jemy dan merasa malu karena Jemy benar-benar sosok yang jauh melampaui ekspektasinya. Cantik dalam arti yang menyenangkan. Dia langsung menyambut Tara dengan senyum akrab tanpa sekat kesenjangan sama sekali. Dari sekilas melihatnya saja Tara sudah bisa menilai jika wanita itu memiliki pribadi yang penuh semangat dan supel. Bahkan sama sekali tidak masalah ketika sepatu mahalnya tertancap di pasir ketika ikut buru-buru menghampiri Tara dan menjabat tangan pemuda itu dengan senyum dan genggaman yang mantap."Tunggu saja di sini akau tidak akan lama." Tara buru-buru pergi untuk berpakaian sekalian menitipkan papan selancarnya pada Anton."Siapa lagi itu? " tanya Anton penasaran.
Tara tidak menyangka jika foto-foto pertemuannya dengan Jemy kemarin tiba-tiba sudah beredar di banyak media online. Baru kali ini Tara melihat dirinya sedang dibahas di sebuah media apalagi akun gosip. Itu pun Tara baru tahu dari Aldi yang mengirim screenshot berita yang dia temukan pagi ini. Sekilas melihat judul beritanya saja Tara jadi mual.Jika dilihat dari berbagai angel foto yang diambil diam-diam itu, Tara yakin jika Jemy juga tidak tahu bila dirinya sedang diikuti. Seharusnya Tara sadar jika wanita seperti Jemy pasti akan sangat menarik perhatian. Tara benar-benar masih geli untuk sekedar membaca judul beritanya sendiri sampa ia lempar begitu saja ponselnya ke atas kasur.Tara belum sempat mandi ketika Jemy tiba-tiba sudah menelpon dan minta maaf. Tara paham jika Jemy khawatir dirinya akan marah.
"Walau sekarang rumah Tara sudah merupakan rumah permanen tapi memang belum sempurna selesai walaupun sudah bertahu-tahun. Sebenarnya Tara tidak pernah malu dengan kondisi keluarganya dia hanya khawatir Jemy tidak biasa melihat rumah kampung seperti ini. Bahkan melihat Jemy masuk kedalam rumah mereka saja rasanya sudah sangat tidak cocok apa lagi dengan ekspresi keheranan ibu dan adiknya Mina."Maaf seperti inilah tempat tinggal kami."Jemy hanya tersenyum tidak masalah sampai Tara memperkenalkan pada ibu dan adik perempuannya. Tara tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Jemy ketika akhirnya melihat kondisi Mina. Meski banyak yang bersimpati melihat kondisi Mina tapi nyatanya orang-orang cenderung menjauhinya walaupun bisu dan lumpuh bukan penyakit menular. Selama ini cuma Tara yang tetap menganggap Mina sempurna tidak perduli bagaimanap