Share

106. Pilihan hidup

"Menggugurkan apanya?" sentak Devan pada Berlin. Gadis itu mendongakkan kepala dan beradu pandang dengan sang kekasih yang saat ini menatapnya dengan wajah berseri.

Berlin yang mengira Devan tidak menginginkan anak, justru mendapatkan pelukan bahagia dari pria tampan yang sebentar lagi akan menjadi ayah itu. "Selamat Berlin, kau akan menjadi Ibu!" ucap Devan dengan senyum penuh haru.

Berlin diam membisu tanpa menanggapi perkataan Devan. Bayangan menjadi ibu mulai memenuhi kepala gadis masih berusia awal dua puluhan tahun itu. "Kau ... ingin aku melahirkannya?" tanya Berlin ragu-ragu.

"Kau benar-benar ingin menggugurkannya?" tanya Devan balik.

Berlin nampak bingung menjawab pertanyaan Devan. Gadis itu tentu tak siap dengan dunia pernikahan dan dunia seorang ibu. Apalagi Berlin juga tidak berencana ingin menikah dengan Devan suatu hari nanti.

"Kau tidak menginginkan anak ini?" tanya Devan lagi, membuyarkan lamunan Berlin.

"Sepertinya ... ada banyak hal yang harus kita pertimbangkan terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status