"Lucas?" panggil Celine ragu. Ia tidak pernah melihat wajah Lucas segelap itu sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya Celine melihatnya dan ia menjadi sedikit takut karenanya.
Lucas tetap menyetir dalam diam tidak menanggapi perkataan Celine sama sekali. Membuat suasana di dalam mobil mendadak menjadi canggung bagi Celine.
"Aku melakukannya untuk mengenang adikku," jawab Lucas tiba-tiba setelah ia terdiam cukup lama.
Celine menoleh ke arah Lucas karena tak menyangka bahwa setelah terjeda cukup lama, Lucas akhirnya mau membuka suara.
"Dulu, aku punya seorang adik perempuan. Ia seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus. Namanya Cleo, usianya 8 tahun hanya terpaut 2 tahun dariku dan ia menderita down syndrome," terang Lucas.
"Percaya atau tidak. Dulu waktu usiaku 10 tahun, aku tidak menyukai adikku." Lucas seakan sedang kembali ke masa lalu dan mengenang kejadian pahit yang t
"Terima kasih sudah mau mendengarkan ceritaku semalam, Celine."Lucas membuka pembicaraan ketika mereka sedang makan malam keesokan harinya.Celine membuatkan ayam panggang dan kentang tumbuk serta sayuran rebus untuk makan malam hari itu dan Lucas makan dengan sangat lahap. Ia sudah kembali seperti biasa, ke dirinya yang selalu ditampilkan di depan Celine. Ramah dan santun."Tidak masalah. Memang itulah seharusnya yang dilakukan oleh sesama teman, Lucas." Celine berkata sambil menambahkan sepotong paha ayam, bagian kesukaan Lucas, ke atas piringnya."Jadi … hanya teman yah?" gumam Lucas pelan."Apa katamu?" tanya Celine yang tidak dapat mendengar dengan jelas gumaman Lucas."Ah, tidak apa," jawab Lucas tak berniat untuk mengulangi perkataannya."Jadi, apakah kau sudah memikirkan nama untuk bayimu?" tanya Lucas mengalihkan pembicar
"Aku menawarkan agar bayimu menyandang namaku sekalian. Ethan Brown. Bagaimana?" tawar Lucas sekali lagi yang membuat Celine sampai lupa menutup rapat mulutnya."Kau juga bisa ikut menyandang namaku sekalian dan berganti menjadi Celine Brown. Kupikir itu adalah nama yang bagus untuk kalian," Lucas terlihat sangat serius."Itu …." Mulut Celine terbuka dan menutup beberapa kali tanpa satu patah kata pun yang berhasil keluar. Ia terlalu terkejut ketika mendengar tawaran Lucas. Tiba-tiba, Celine tertawa keras sampai mengeluarkan air mata. Membuat Lucas bingung."Kau hampir saja berhasil mengerjai aku, Lucas!" Celine terus tertawa tak berhenti."Aku akui, kali ini kau hebat. Hampir saja aku tertipu dengan kejahilanmu," Celine terus mengoceh."Bagaimana jika kukatakan bahwa aku tidak bercanda?" tanya Lucas sambil menatap Celine dengan tatapan serius.Tawa Celine tiba-tiba berhenti. Dan ia menatap Lucas dengan gugup."Lucas, jangan bercanda yang berlebihan," tegur Celine gugup."Siapa yang
Lucas mengetuk pintu kamar Celine tapi tidak ada jawaban. Ia mengetuk beberapa kali dan akhirnya Lucas memutuskan untuk membuka pintu kamar Celine.Pintu terbuka dengan mudah tapi di dalam ruangan kecil itu tidak ada siapapun."Celine …." Panggil Lucas meski ia tahu bahwa itu sia-sia saja.Lucas berjalan masuk ke dalam dan ia menemukan surat yang ditinggalkan oleh Celine di atas meja. Lucas mengambilnya dan kemudian membacanya.Dear Lucas,Terima kasih untuk segala kebaikan yang telah kau lakukan untukku. Maafkan aku karena aku tidak bisa membalas perasaanmu karena aku sendiri masih berjuang untuk menuntaskan masa lalu.Aku tidak ingin membuat orang sebaik dirimu kecewa. Jadi, kupikir ini adalah saatnya kita berpisah.Terima kasih untuk segalanya, Lucas.Celine A.Lucas selesai membaca surat yang ditinggalkan oleh Celine untuknya dan ia langsung melemparkan surat itu ke sembarang arah dan berlari keluar untuk mengejar Celine.Wanita itu meninggalkan rumah di malam hari dalam keadaan
Mengherankan. Ash biasanya tidak pernah ditugaskan untuk keluar. Tapi ternyata hari ini ia diberikan tugas untuk datang ke rumah Steven. Apakah itu karena Steven memutuskan hubungannya dengan sang nenek dan tidak pernah mau menerima teleponnya lagi?Steven turun dari tangga untuk menemui Ash. Ia tidak pernah bisa bersikap tak acuh pada Ash, sebab pria tua itu adalah salah satu orang yang menyayanginya dengan tulus di rumah itu. "Ash!" sapa Steven begitu ia melihat pria tua itu sedang berdiri gugup di ruang tengah rumahnya. Kulitnya yang sudah keriput disana sini terlihat pucat."Tuan muda Steven," sapa Ash dengan suaranya yang sedikit ringkih."Ada apa kau mencariku sampai kemari, Ash?" tanya Steven."Nyonya besar Gagnon mengutus saya kemari untuk bertemu langsung dengan Anda, Tuan Muda Steven!" jawab Ash."Saya diperintahkan untuk membawa Anda ke kediaman keluarga Gagnon.""Tolong katakan kepada nenekku yang terhormat, Ash. Aku tidak akan menginjakkan kakiku ke rumah itu lagi karena
Steven mendengarkan penuturan sang nenek. Ia sama sekali tidak percaya bahwa neneknya menyayanginya. Sebab sejak dulu ia selalu didera dengan kata-kata hinaan yang dilontarkan oleh neneknya.Kini setelah mendengar sendiri dari mulut neneknya bahwa neneknya menyayanginya, Steven mulai merasa ragu. Benarkah neneknya menyayanginya?"Steven?" Panggil Nyonya besar Gagnon lagi."Maaf, Grandma. Tapi aku tidak bisa memaksakan diriku untuk menikah dengan wanita licik seperti Qianna," tolak Steven dengan tegas.Jawaban tegas Steven membuat Nyonya besar Gagnon langsung merasa sesak. Memikirkan bahwa usaha yang dibangunnya bersama dengan suami selama ini akan runtuh, bayangan skandal keluarganya akan terbongkar, membuatnya mengalami kesulitan bernafas.Nyonya besar Gagnon memukul-mukul dadanya yang kurus dengan keras berusaha mencari oksigen untuk dihirup."Grandma?" panggil Steven begitu menyadari perubahan yang terjadi pada neneknya."Grandma!" Steven mulai panik."Ash! Cepat kemari!" teriak St
"Jadi … Steven … apakah kau sudah memikirkan jawabanmu?" tanya Qiana dengan nada menggoda dan seksi tapi malah terdengar menjijikkan di telinga Steven.Qiana kembali tampil dengan megah dan seksi. Ia mengenakan blouse berwarna hitam dengan potongan dada yang sangat rendah dan juga rok mini berwarna senada yang sangat pendek. demi memamerkan keindahan tubuhnya. Tapi sayangnya penampilan Qiana yang bagaikan model majalah dewasa itu malahan membuat Steven merasa jijik."Aku hanya menyetujui pertunangan terlebih dahulu," sahut Steven singkat."Pertunangan? Kenapa?" tanya Qianna dengan nada tak senang. Bukan itu tujuannya mengancam Nyonya besar Gagnon. Ia ingin segera menjadi Nyonya Besar di Gagnon Manor."Nenekku berada di ruang ICU dan keadaannya sedang tidak baik. Selain itu, proses perceraianku juga masih belum selesai. Aku tak mungkin menikah selama proses perceraianku belum selesai. Kecuali kau mau menjadi istri kedua alias wanita pencuri suami orang!" balas Steven menyindir."Baik,
Lima tahun kemudian :"Ethan sudah bertambah dewasa sekarang, Celine!" bisik Lucas di telinga Celine."Aku tahu!" jawab Celine sambil mengangguk. Matanya tak lepas dari memandangi Ethan, putra semata wayangnya, yang sedang duduk tidak jauh darinya."Hati-hati saat kau mulai bicara dengannya," bisik Lucas lagi."Aku tahu!" Celine balas berbisik sambil menyikut rusuk Lucas yang langsung memegangi rusuknya kesakitan. Sebagai hadiahnya ia mendapatkan pelototan tambahan dari Celine."Ethan!" tegur Celine kepada Ethan yang terlihat tidak bersalah sama sekali."Ya, Mommy?" balas Ethan sambil menatap Celine."Boleh Mommy tahu mengapa kau melakukan hal itu?" tanya Celine dengan sikap tenang. Mereka sedang duduk di ruang tengah sore hari itu. Lucas dan Celine duduk berdampingan, sementara Ethan duduk di seberang mereka. Suasananya seperti sedang menghadiri sebuah sidang di pengadilan. Dalam hal ini Ethan adalah terdakwanya dan Celine adalah hakim ketuanya.Celine menerima surat panggilan dari
Meski sudah berkali-kali menyiapkan diri jika ia mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Ethan, tetap saja begitu saatnya tiba, ia merasa gugup luar biasa."Ethan, semua orang di dunia ini punya ayah. Tapi ada yang ayahnya dekat dengan mereka dan bisa mereka lihat setiap hari, ada juga yang ayahnya jauh dan tidak bisa mereka temui." Celine berusaha menjelaskan kepada Ethan dengan cara yang mudah dimengerti oleh seorang anak usia 5 tahun tanpa harus menjelaskan bahwa ayah dan ibunya sudah bercerai."Jadi aku punya ayah, Mommy? Tapi ayahku jauh dan tidak bisa aku lihat yah?" tanya Ethan masih bingung."Yah, begitulah. Ayahmu berada di tempat yang jauh sekali. Jadi kau tidak bisa menemuinya, Ethan," jawab Celine."Kalau begitu mengapa Paman Lucas tidak menjadi ayahku saja?" tanya Ethan lagi.Kali ini baik Celine maupun Lucas sama-sama terkesiap. Jika Celine terkesiap karena tidak siap mendapat pertanyaan tersebut maka reaksi terkesiap Lucas berbeda lagi. Reaksi Lucas seperti seorang anak
"Apaaaa???" Kali ini keduanya berteriak terkejut."Apa hubungan Lucas dengan semua ini, Noah? Kau bilang penculikan ini adalah ide dari Lucas?" tanya Celine tak percaya.Noah nyengir dan ia mengangguk."Benar, Nona Celine. Semua ini adalah ide Tuan Lucas sepenuhnya. Tuan Lucas bilang beliau ingin menguji kekuatan cinta Anda berdua. Seberapa berjodohnya kalian satu sama lain. Jika Anda berdua bisa bekerja sama dalam menemukan Tuan Muda Ethan, maka Tuan Lucas bilang beliau akan mundur." sambung Noah."Dan saya hanya menjadi pelaksananya saja," sambung Noah.Saat Noah mengatakan hal tersebut, seorang pria di kejauhan sedang memantau mereka semua dengan menggunakan binocular nya."Kau menang, Steven! Dan aku kalah."Lucas menurunkan binocular nya sambil tersenyum sedih. Kedua matanya berkaca-kaca menahan air mata sakit yang hendak meruah keluar.Lucas berbalik dan pergi dari sana dalam keadaan patah hati.*****"Lucas, apa kau yakin dengan keputusanmu?" tanya Celine dengan sedih. Mereka
"Celine Walton … aku Steven Matthew Gagnon sekali lagi ingin meminta persetujuanmu untuk memenangkan hatimu. Maukah kau menikahiku lagi?" Steven menengadah dan menatap tepat ke kedua mata Celine yang berwarna coklat tua. Kedua tangannya terulur ke atas sambil memegang sebuah kotak berisikan cincin berlian yang besarnya tidak main-main.Jantungnya berdebar kencang, berharap agar Celine … cinta sepanjang hidupnya mau menerima kembali dirinya. Kali ini adalah benar-benar murni versi dirinya yang sesungguhnya.Celine memandangi Steven yang tengah berlutut di hadapannya dan melamarnya. Pria yang sama yang pernah mengisi hatinya enam tahun yang lalu. Pria yang telah memberinya buah hati yang tampan dan berbakat. Dan pria yang sama pula yang pernah paling menyakiti hatinya.Akankah ia bisa mempercayai pria ini lagi untuk menjadi pendamping seumur hidupnya?"Mommy, apakah Daddy Steven sedang minta maaf pada kita?" tanya Ethan kecil dengan nada suaranya yang polos, membuat Celine terdiam."Iy
"Noah?" "Noah?" Baik Celine maupun Steven keduanya sama-sama terperangah ketika melihat bahwa pria yang mengenakan pakaian serba hitam serta bertopeng itu ternyata adalah Noah."Noah! Apa yang kau pikirkan? Menculik Ethan, putraku, kemari dan beraninya kau meminta tebusan?" teriak Steven sangat murka saat itu. Noah, pria yang telah bekerja untuknya selama lebih dari 10 tahun itu ternyata adalah pelaku penculikan terhadap Ethan. Padahal Steven sangat mempercayai Noah selama ini. Ia bahkan sudah menganggap Noah seperti adiknya sendiri. Ia banyak mempercayakan segala sesuatunya kepada Noah.Tapi, ia sudah mengkhianati Steven sekarang dan dengan berani menculik Ethan membuat dirinya dan Celine panik dan ketakutan setengah mati.Pantas saja Ethan berhasil diculik. Karena Ethan sudah mengenal Noah dan ia tidak merasa telah diculik oleh Noah.Ia hendak menerjang maju saat itu, tapi tidak jadi karena Ethan tiba-tiba saja muncul entah dari mana dan berlari. Tapi ia bukan berlari ke arah Ste
"Steven! Kau juga di sini?""Celine? Kau di sini?"Mereka berdua bersamaan berbicara. Saling terkejut ketika menemukan satu sama lain."Apakah si penculik menghubungimu juga?" tanya Celine.Steven mengangguk membenarkan."Ia menghubungiku melalui telepon. Aku tidak bisa mengenali suaranya!" jawab Steven."Sama. Dia juga menghubungiku melalui telepon dan memberikan petunjuk yang harus dipecahkan kepadaku agar aku bisa sampai kemari," Celine menyetujuinya. Wajahnya terlihat pucat dan lelah sama seperti Steven."Yah, aku juga mengalami hal yang sama. Setelah berhasil menemukan jawabannya aku langsung kemari dan bertemu denganmu," Steven mengutarakan apanyang ia alami juga sama dengan yang dialami oleh Celine."Begitu menerima panggilan darinya aku langsung menyuruh seseorang untuk melacak teleponnya tapi nomornya tidak bisa dilacak. Ia menggunakan nomor sekali pakai. Mereka hanya berhasil mengetahui lokasinya masih berada di kota ini juga." Steven menjelaskan dengan singkat membuat Celin
"Apa yang kau inginkan?" tanya Steven tajam. Disampingnya ada beberapa orang yang sedang mencoba untuk melacak lokasi si penculik."Pertama, suruh orang-orangmu untuk berhenti melacak lokasiku! Percuma saja, itu tidak akan berhasil!" suara si penculik terdengar tertawa terkekeh serak."Jangan merasa sok pintar. Nasib anakmu berada di tanganku!" ancam si penculik lagi.Steven langsung mengangkat tangannya dan menyuruh orang-orangnya untuk berhenti mencari. Ia heran bagaimana si penculik tersebut bisa mengetahui bahwa ia telah menyiapkan sebuah tim untuk melacaknya."Kedua, siapkan tiga juta dollar dalam bentuk tunai hari ini juga. Letakkan di dalam koper!" Suara serak itu kembali memberikan perintah lagi."Baik, aku akan memberikan sejumlah yang kau minta asalkan kau tidak melukai anakku," janji Steven memutuskan untuk menuruti keinginan si penculik. Nyawa Ethan jauh lebih penting daripada tiga juta dollar."Bagus! Kau cukup pintar dan kooperatif rupanya!""Ke mana aku harus membawa u
"Steven, apakah Ethan dan Noah sedang bersama denganmu di sini?" tanya Celine dengan wajah pucat pasi di depan pintu rumah Steven.Dilihatnya bahwa Celine saat itu benar-benar hanya mengenakan celana training santai dengan t-shirt yang berukuran over sized. Wajahnya juga tidak menggunakan make up sama sekali. Kedua matanya juga bengkak karena habis menangis dalam waktu yang lama."Tidak! Memangnya ada apa?" tanya Steven heran.Ia sendiri baru pulang dari menghadiri suatu konvensi pertemuan di Quebec. Davies, supir pribadinya yang seharusnya menjemputnya, ternyata malah tidak masuk karena alasan sakit. Akhirnya ia terpaksa harus menunggu salah seorang bawahannya lagi untuk menjemputnya di bandara.Sementara Noah, tumben sekali ia tidak bisa dihubungi. Sebab biasanya Noah akan selalu mengangkat telepon dari Steven hanya dalam hitungan detik."Noah menghubungi aku kemarin dan meminta izin padaku. Kata Noah, Ethan ingin pergi ke taman bermain dengan Noah." Celine mulai bercerita."Aku mem
"Kau datang untuk membicarakan masalah pekerjaan?" tanya Celine dengan sikap cuek dan menolak untuk menatap Steven."Tidak!" jawab Steven."Kalau begitu silahkan keluar! Kau tahu bahwa aku tidak mau menerima percakapan denganmu selain untuk urusan pekerjaan!" jawab Celine dingin."Aku tahu kalau aku memang bersalah karena telah berdusta padamu berkali-kali. Kau memang pantas marah. Aku memang pria brengsek!""Tapi ketahuilah Celine, aku hanya ingin mengatakan bahwa aku tak peduli meski kau mau membuat aku bangkrut dan merugi serta menghancurkan Diamond Corporation. Lakukan saja sesukamu, aku memang pantas untuk menerimanya, asalkan setelah kau puas, kau mau kembali padaku.""Celine, kau tahu aku masih mencintaimu. Selalu dan selamanya aku hanya mencintaimu!" Lucas mendengar Steven berkata lagi.Dengan nekat Steven menarik pinggang Celine dan memeluk pinggangnya menjadikan tubuh mereka tak berjarak. Steven pun nekat menjatuhkan bibirnya ke bibir Celine. "Aku tak pernah ingin berpisah
Lucas melihat seorang anak kecil yang usianya kira-kira seumuran dengan Ethan digendong oleh seorang pria berlari ke IGD. Dibelakangnya seorang wanita juga ikut berlari dengan panik. Tapi kondisi IGD saat itu sedang penuh karena sebelumnya ada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan 10 kendaraan harus mengalami tabrakan beruntun yang cukup merusak.Nalurinya sebagai seorang dokter membuatnya langsung mengikuti pria yang sedang panik itu."Tolong anak saya! Tolong anak saya!" Pria itu sampai menangis karena panik. Putranya tak sadarkan diri dalam pelukannya, bersimbah darah sampai mengenai pakaian pria itu. Tapi ia tidak peduli. Wanita disebelahnya juga menangis tak terkendali sampai tidak bisa berkata-kata.Seorang perawat dengan cepat mendorong sebuah brankar dan mengambil alih anak dalam gendongan pria itu dan meletakkannya di atas brankar."Apa yang terjadi?" tanya Lucas."Dia jatuh dari tangga!" Pria itu menjawab lagi."Dr. Brown, kami membutuhkan bantuan Anda. Semua dokter di IGD
"Baik. Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Steven sambil menatap Celine dengan tatapan menggoda yang membuat Celine langsung gugup dan mulai kehilangan kendali atas apa yang hendak diucapkan olehnya."Aku sudah memberimu izin satu kali untuk pergi dengan Ethan. Tapi itu bukan berarti aku akan memberimu izin untuk pergi dengan Ethan lagi nanti," Celine memutuskan untuk berkata dengan nada tegas.Steven tidak langsung menjawab. Ia hanya melangkah maju ke depan semakin mendekati Celine."Aku sudah mengantarkan Ethan pulang tepat waktu dan tidak kurang suatu apapun sesuai dengan permintaanmu!" Steven membuka percakapan."Aku ayah kandungnya dan aku berhak untuk menemui Ethan dan begitu pula halnya dengan Ethan. Bahwa ia berhak untuk mengenalku dan mendapatkan kasih sayang serta perhatianku.""Aku tidak kembali ke sini untuk membiarkan Ethan dekat denganmu!" jawab Celine dingin."Aku tahu apa tujuanmu ketika kau kembali kemari, Celine dan ….""Bagus kalau kau tahu. Jadi mulai sekarang jan