Share

BAB 50

“Maaf, Pak. Saya ketiduran lagi tadi setelah subuhan,” kataku ketika melihat Pak Andri menatapku yang masih mengenakan mukena. “Silahkan masuk, Pak. Maaf saya mandi dan ganti baju dulu.”

“Aku tadi khawatir banget Rin kamu nggak buka pintu padahal aku sudah mengetuk pintunya berkali-kali.” Dia menatapku.

“Jangan berlebihan, Pak. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama," jawabku, aku tau apa yang ada dipikirannya. Pak Andri pasti sedang memikirkan kejadian dulu saat aku melukai nadiku.

“Alhamdulillah kalau begitu Rin, aku agak tenang mendengarnya.”

“Aku cuma tidak bisa tidur tadi malam, Pak. Ada beberapa hal yang mengganggu pikiranku."

“Apa aku termasuk salah satunya?”

Aku tersentak, mukaku terasa panas. Kurasa Pak Andri melihat perubahan ekspresiku.

“Mukamu merah, Rin. Itu artinya tebakanku benar. Jangan terlalu dipikirkan Rin, kita jalani saja seperti air mengalir. Akupun tidak bisa menjanjikan apa-apa padamu karena aku sendiripun tidak tau akan seperti apa kedepannya. Mintalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
tak mudah jalani seperti alut air Andri! krn akan ada hati yg terluka! tetapkan pilihanmu Andri! Nuri atau Rini!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status