Share

Bab 87. Mencibir

Sekitar pukul sembilan pagi, Mahika sudah kembali ke rumah mantan menantunya. Dia menghela napas berat karena merasa ragu. Tepat di depan toko tadi, wanita paruh baya itu bertemu dengan Kancana dan juga Jenni sehingga terlibat pembicaraan yang lumayan panjang.

Mahika kesal pada mereka berdua karena mengaku telah memanas-manasi Ulfa agar menolak melakukan pertolongan pada Sano. Padahal lelaki yang menjadi mantan suaminya itu benar-benar berada di rumah sakit.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya Ulfa membuka pintu juga. Wanita yang terlihat seperti gadis itu mengajak mantan mertuanya duduk di ruang tamu. Wajah Mahika pucat pasi, garis hitam di bawah mata menandakan dia tidak tidur semalaman.

"Kenapa Ibu ke sini?"

Mendengar pertanyaan Ulfa, Mahika tersentak. Apakah wanita itu sudah lupa ingatan sampai tidak lupa kalau dirinya lah yang memintanya untuk datang? Namun, demi uang dan juga kesehatan Sano, dia memaksakan senyuman.

"Ibu kan sudah bilang, Nak, kalau ibu mau pinjam uang kamu bu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status