Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 16.***POV Ariyana.Kemalangan yang menimpaku, seolah tak membiarkan hidupku bewarna lagi. Orang-orang yang aku sayangi satu persatu pergi meninggalkan aku seorang diri.Bayi yang aku nanti selama tiga tahun ini, dia pun tak sudi berlama-lama berada dalam rahimku ini. Belum kering air mataku menangisi calon buah hati, kemudian Ibu juga meninggalkan aku untuk selama-lamanya.Aku memaksakan sebuah senyuman, tapi sesak di dadaku kian terasa perih. Dan hari ini ... sebulan sudah berlalu. Masa terpurukku berangsur pulih, sebab aku memantapkan hati dengan mempercayai segala takdir Allah.Semua yang bernyawa akan kembali menghadapNya. Aku pun hanya menunggu giliran saja. Lalu, tersadar aku dengan suatu keadaan pula. Bang Zacky juga milikNya. Lantas, kenapa aku begitu takut dan berduka saat mendapati dia mendamba wanita lain?Aku terlalu mencintainya. Itu baik, tapi mungkin saja Allah memperingatiku agar aku tak memuja manusia melebihi aku
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 17.***POV Ariyana.Aku dan Bang Zacky sampai di rumah. Suamiku itu terlihat bingung dan salah tingkah. Dia seolah tak tahu harus memulai percakapan apa denganku.Aku juga tak berminat bicara dengannya saat ini. Setelah masuk ke dalam kamar, aku langsung membersihkan wajahku, dan mengganti baju. Kulanjutkan dengan naik ke atas ranjang, lalu mencoba memejamkan mata."Dik," lirih Bang Zacky.Aku bergeming. Hatiku sakit sekali menerima kenyataan yang menyesakkan rongga dadaku untuk yang kesekian kali. "Dik, apa Adik sudah tidur?" Sentuhan lembut itu mendarat di pundakku. Aku masih diam dengan mata yang terpejam.Maafkan aku, Bang! Aku tak tahu harus bagaimana saat ini. Aku sangat syok dan ingin rasanya menghilang dari muka bumi. Menyusul Ibu, Bapak, dan buah hati yang tak sempat aku peluk itu. __Suara adzan subuh berkumandang. Aku terbangun dari tidur yang kusadari hanya sebentar. Semalam aku terus memikirkan perihal Sundari dan Bun
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 18.***POV Sundari.Aku berlari pergi meninggalkan rumah Ariyana. Dia dengan tegas menyatakan kesakitan hatinya. Sungguh, hal itu membuatku ikut sakit bahkan terasa sangat sakit. Aku telah melukai hati wanita sebaik dia. Terlebih, dia adalah Kakakku sendiri. "Sundari, tunggu!" Aku menghentikan langkah saat samar suara yang aku dengar memanggilku. "Zacky ... apa yang kau lakukan? Kenapa kau menyusul saya? Pulanglah, Zacky! Ariyana akan semakin membenci diri ini, jika kau terus berusaha menunjukkan sikap simpatimu," tuturku dengan perasaan yang sudah tak menentu."Maafkan saya, Sundari! Saya hanya khawa ....""Cukup! Pulang, Zacky! Saya tidak ingin permasalahan ini semakin rumit." Kalimatnya aku potong dengan cepat. Setelah itu aku bergegas masuk ke dalam taksi yang sudah tiba di hadapanku.Dari balik kaca mobil yang aku tumpangi, kutatap Zacky mematung dengan wajah yang sulit aku jelaskan.Maafkan aku, Zacky! Aku percaya cintamu tu
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku Part: 19.***POV Zacky.Semenjak kedatangan Sundari ke rumah Mama ini, hatiku dilanda kegelisahan. Apalagi sekarang dia sedang berbicara berdua di dalam kamar dengan Mama.Apa yang Mama bahas? Sundari masih dalam suasana berduka. Aku takut ada perkataan Mama yang akan menyinggung perasaannya."Ada apa, Bang? Kenapa Abang terlihat begitu cemas?" tanya Ariyana yang tiba-tiba membuyarkan lamunanku tentang Sundari."Ee--eem ... A--abang cuma ....""Cuma apa, Bang? Abang memikirkan Sundari?"Cepat aku menelan ludah yang terasa getir di tenggorokan. Ariyana seolah tahu isi kepalaku. "Apa sih, Dik? Jangan ngawur!""Aku serius, Bang! Bolehkah aku melamarkan Sundari untuk Abang?""Nggak lucu, Dik! Sudahlah! Abang lelah, dan Abang izin ke kamar. Kamu di sini saja temani Sundari! Sebentar lagi dia pasti keluar."Benar seperti ucapanku. Sundari terlihat mengayunkan langkahnya ke arah kami. Dia tersenyum manis tanpa perubahan apa-apa. Syukurlah! Itu
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 20.***POV Ariyana.Luka itu sudah terlalu lama aku tahan seorang diri. Mencoba menjadi wanita sempurna sebagai seorang istri demi menggapai cinta, bahkan aku berniat memadukan rumah tangga kami dengan saudariku sendiri. Namun, penolakan dari Sundari dan caranya menghindari permintaanku membuat diri ini semakin yakin, kalau wanita bertutur kata lembut itu mencoba melawan gejolak hatinya.Rasa takut semakin bermuara dalam jiwaku. Takut mereka berdua akhirnya terjebak di lembah dosa. Maka, kuputuskan saja bahwa aku akan mencoba menerima.Aku meminta izin Mama mertua untuk segala tindakan dan keputusan yang ingin aku pilih. Namun, beliau seperti biasa akan memberikan pertimbangan dan nasihat untukku. Hingga tak disangka Bang Zacky ternyata mendengar pembicaraan kami.Lelaki bergelar suamiku itu luruh ke lantai dan berdiri kembali setelah mendengar ucapan Mama.Dia mendekat ke arah kami dengan linangan air mata yang aku sendiri tak tahu a
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaikuPart: 21.***Suasana mendadak menjadi canggung. Bibirku seakan kelu untuk sekedar berbicara. Namun, Sundari seketika menarik lekuk bibirnya. Ia tersenyum seolah semua baik-baik saja."Alhamdulillah, Zacky. Saya turut bahagia mendengarnya. Maafkan, tentang pesan yang saya kirim tadi pagi. Saya hanya berniat menguji kesungguhan kata ikhlas, Ariyana. Mana ada wanita yang rela berbagi cinta. Jaga hati dan perasaan istrimu! Karena dia adalah keluarga saya. Jika, kau berani menyakitinya lagi, maka kau berhadapan dengan saya, Zacky!" papar Sundari diiringi tawa kecil yang menunjukkan bahwa dirinya mencoba membuat candaan.Bang Zacky ikut tertawa mendengarnya, walau tawa yang canggung menurutku.'Sundari ... pancaran cinta itu jelas nyata dari caramu menatap suamiku. Kau terlalu baik, hingga kau mampu menutupi perasaanmu. Aku bersalah, sebab telah mengusik ketenanganmu dengan menawarkan poligami kemarin. Namun, sekarang saat kau berkata siap, aku da
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 22.***POV Sundari.Sore ini, aku sampai di rumah. Lamaran Ariyana menari-nari di ingatan kepala. Sudah aku tolak dengan penuh keyakinan, tapi kenapa hati semakin dilanda kecemasan?Lalu, ungkapan Zacky tentang ia tak meminta poligami pada istrinya, hal itu harusnya semakin menguatkan keputusanku untuk tidak menerima. Semua hanya atas dasar keinginan Ariyana, sebab ia pernah merasa kecewa akan suaminya yang mencintai aku di masa lalu.Ah, aku gusar bercampur gemetar. Langkah kakiku lemah hendak memasuki rumah. Tak disangka, Mas Joni datang kembali mengusik jiwa yang sudah dilanda kecemasan. Hadirnya tentu menambah lagi satu beban pikiran."Apa kabar, Sundari? Setelah beberapa bulan resmi bercerai, apa kau benar-benar merasa hidup bahagia?" tanya lelaki yang pernah kusebut segalanya itu."Mau apa kau ke sini, Mas?" "Pertanyaan macam apa itu, sayang? Jelas, saya merindukanmu," desisnya terlihat sinis.Aku mencoba tenang di tengah gemur
Judul: Suami yang berpura-pura mencintaiku.Part: 23.***POV Ariyana.Sedih sekali mendengar kalimat yang keluar dari tutur lembut, Sundari. Dia kesusahan melanjutkan hidupnya yang memang tak memiliki pegangan.Aku sudah berjanji pada diriku sendiri sebelumnya, bahwa aku akan memberikan setengah dari harta yang Bapak punya. Toh, itu memang hak Sundari juga."Apa itu tidak berlebihan, Ariyana? Saya cuma Anak dari pernikahan siri, Ayah. Tidak ada hak untuk meminta warisan," ujarnya."Aku rasa itu sangat adil, Sundari. Kesalahan orangtua di masa lalu tak harus menghukum kita yang menjalaninya sekarang. Jadikan saja semua sebuah pelajaran.""Terima kasih, Ariyana. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Kau sungguh bijaksana.""Ya, Dik! Abang sangat bangga padamu. Cinta di hati Abang semakin dalam. Abang beruntung memiliki istri sepertimu," sambung Bang Zacky seraya menggenggam tanganku.Aku tersipu malu. Ia bersikap manis di hadapan Sundari. Hal itu membuat aku salah tingkah. "Hem, kalau