Beranda / Pernikahan / SUAMI TAK TERSENTUH / JIKA SUKA, SENTUH....

Share

JIKA SUKA, SENTUH....

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Laura seketika terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Kenriki. Jantungnya jadi berdegup kencang dengan wajah yang merah merona menahan malu sebab ia tahu apa yang dimaksud oleh sang suami.

Namun, tidak bisa dipungkiri, ucapan Kenriki membuat ia merasa senang, karena suaminya kembali mencoba untuk berinisiatif, tidak seperti biasanya, dirinya yang memulai, akan tetapi, berhubungan intim saat kondisi suaminya seperti sekarang, apakah tidak terlalu berlebihan? Kenriki dan dirinya baru saja melewati sesuatu yang tidak nyaman menyerang psikis mereka satu sama lain, apakah mungkin mereka bisa melakukan hal seperti itu dengan penuh gairah?

Dia berinisiatif, Laura, tidak mudah baginya untuk bisa melakukan hal itu, kau harusnya tidak mematahkan semangatnya, lakukan saja sekarang, pancing dia!

Hati Laura bicara demikian membuat niat Laura yang ingin mengatakan bahwa lebih baik mereka tidak dulu memikirkan masalah itu diurungkannya.

Ia berbalik. Menatap suaminya yang sekarang juga melakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nia Warniah
ceritanya dilama lamain....jadi males lanjutin baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MENEMBUS PERTAHANAN

    Kenriki merasa terpantek mendengar apa yang diucapkan oleh Laura. Ada perasaan berdesir dirasakannya dan rasa itu membuat hatinya merasa sejuk sekaligus bahagia. Ini membuat rasa tidak percaya diri Kenriki perlahan memudar dan berganti dengan perasaan yang membara kembali ketika Laura perlahan menciumnya di bibir. Suara-suara yang meminta Kenriki untuk tidak meneruskan apa yang dilakukan olehnya pada tubuh sang istri kini sebisa mungkin dilenyapkan oleh pria tersebut. Perlahan, Kenriki mencoba untuk mengimbangi apa yang dilakukan oleh istrinya padanya. Membalas ciuman dan sentuhan sang istri hingga perasaan membara yang ingin menuntut dipuaskan kembali muncul. Kenriki mulai mendapatkan hasratnya yang tadi sempat hilang karena ulah suara-suara yang mengingatkan kekurangannya. Sementara Laura berusaha untuk menepis perasaan sungkan lantaran tidak pernah bersikap aktif pada seseorang yang ia sukai.Namun, karena berpikir tidak ada perubahan tanpa perjuangan dan kemauan, Laura maupun Ke

  • SUAMI TAK TERSENTUH   IKHLAS DISENTUH....

    "Kamu yakin?" tanya Kenriki pada sang istri dengan wajah yang menurut Laura semakin membuatnya gemas karena wajah itu seperti wajah seorang anak kecil yang meminta makanan tapi seolah tidak berani bicara. Laura tidak menjawab pertanyaan Kenriki yang masih meminta kepastian. Wanita itu justru menggerakkan tubuh bagian bawahnya seolah mengajak sang suami untuk melanjutkan permainan mereka agar benar-benar berhasil tidak seperti yang sudah-sudah.Kenriki kembali terpancing ketika merasakan ada sensasi tersendiri ketika Laura melakukan hal itu pada bagian bawah tubuh mereka. Pergerakan yang dilakukan Laura cukup membuat miliknya yang masih tertanam di bawah sana pada milik istrinya semakin ingin mencari rasa puas yang belum didapatkannya.Pria itu akhirnya bergerak mengimbangi apa yang dilakukan oleh Laura, dan di luar dugaan ia merasakan sesuatu yang tidak bisa ia lukiskan dengan kata-kata, dan sesuatu itu membuat ia terpacu untuk bergerak lebih cepat hingga Laura yang ada di bawahnya t

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DIKEJAR RENTENIR!

    Kenriki dan Laura saling pandang, cepat-cepat mereka membereskan penampilan mereka, terutama Laura yang rambutnya acak-acakan karena permainan mereka tadi membuat ia tidak peduli lagi dengan kondisi rambutnya. Bergegas, Laura dan Kenriki keluar dari kamar setelah merasa penampilan mereka sudah lebih rapi.Laura membuka pintu kamar kontrakan mereka dan ia terkejut karena semua tetangganya berkumpul di depan kamar kontrakannya ditambah ibu pemilik kontrakan yang berdiri di hadapannya dengan wajah yang terlihat marah."Ada apa ya?" tanya Laura dengan perasaan yang was-was. "Ada apa? Masih bertanya ada apa? Pergi kalian dari kontrakanku! Kalian sudah mencoreng nama baik tempat ini!!" damprat sang pemilik kontrakan sambil menatap Laura dan Kenriki bergantian. "Pergi? Kami salah apa? Ibu masih percaya dengan fitnah yang dibuat kakak saya?" tanya Laura benar-benar tidak habis pikir mengapa pemilik kontrakan tidak pernah percaya padanya dan lebih percaya kakaknya yang notabene tidak menye

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TERSESAT!

    "Apa? Kami kriminal? Jangan salah paham dulu, kami dikejar bukan berarti kami ini seorang kriminal, jangan salah paham dulu!"Tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh sang tukang ojek, Kenriki bicara demikian dengan nada suara yang sedikit meninggi, namun, tukang ojek itu tidak peduli, ia langsung membawa pergi motornya dan temannya juga melakukan hal yang sama hingga Laura dan Kenriki benar-benar ditinggalkan begitu saja di tempat sepi itu. "Gimana ini? Kamu tau daerah sini?" tanya Laura yang tidak pernah ke tempat itu lantaran cukup jauh dari kota Samarinda.Kenriki mengedarkan pandangannya ke seantero tempat di mana mereka berada, rasanya ia juga sama seperti Laura, tidak tahu di mana mereka sekarang berada karena ia tidak pernah ke tempat itu lantaran ia hanya sering di kota saja."Kita bersembunyi dulu saja, khawatir rentenir itu menemukan kita yang diturunkan di sini."Akhirnya, Kenriki memutuskan untuk beranjak dari tempat mereka diturunkan oleh tukang ojek, agar mereka tid

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DIPANCING ISTRI

    "Tentu saja tidak, kami bukan seseorang yang melakukan tindakan kriminal!" Kenriki cepat membantah dan itu membuat sang pemilik rumah itu manggut-manggut."Baiklah, habiskan makanan kalian setelah itu ke rumah saya saja untuk menginap malam ini, besok saya bantu untuk mencari kendaraan agar kalian bisa pulang."Kenriki dan Laura hanya mengiyakan sembari mengucapkan banyak terima kasih. Beberapa saat kemudian, keduanya sudah masuk ke rumah pria pemilik rumah itu. Ternyata pria itu hanya tinggal berdua saja dengan sang isteri karena anak mereka tinggal di kota dan hanya sebulan sekali sang anak datang berkunjung.Setelah berkenalan dengan istri pria tersebut, Kenriki dan Laura akhirnya diizinkan untuk istirahat di kamar tamu yang tidak terlalu luas namun cukup bersih. Rumah itu memiliki dua kamar, yang satu kamar memang tidak dipakai karena biasa untuk anak mereka yang datang jika menginap, jadi karena Kenriki dan Laura adalah tamu, maka mereka diizinkan untuk menempati kamar tersebut

  • SUAMI TAK TERSENTUH   KARENA AKU MENYUKAIMU

    "Enggak papa, lakukan saja, aku ikhlas...."Bisikan Laura yang mengatakan tidak masalah disentuh kembali oleh sang suami membuat Kenriki jadi semakin hilang kendali. Meskipun bukan berarti ia benar-benar terbebas dari rasa takut yang dialaminya selama ini, namun Kenriki sudah bertekad untuk melawan rasa traumanya itu agar ia bisa sepenuhnya terbebas dari perasaan tersebut setelah bertahun-tahun, Kenriki tidak bisa mengatasinya.Hanya mengandalkan obat-obatan dan sekarang ia justru mampu memberikan nafkah batin pada sang isteri meskipun baru satu kali dan malam ini adalah yang kedua jika Kenriki sanggup melakukannya.Laura menggigit bibir ketika Kenriki sudah mulai melakukan sesuatu yang diinginkannya yang lebih dari sekedar ciuman.Pakaiannya sudah terbuka begitu juga dengan Kenriki, meskipun Laura masih merasakan tubuh Kenriki bergetar ketika menyentuhnya, namun Laura bisa merasakan, sentuhan tangan dan bibir Kenriki pada permukaan kulitnya sedikit lebih tidak sabar daripada sebelumn

  • SUAMI TAK TERSENTUH   BERUNDING

    Sementara itu, Laura seolah menggoda Kenriki agar memutuskan sendiri apa yang ada di dalam pikirannya. Ia hanya menempelkan bibirnya saja ke permukaan bibir sang suami tanpa melakukan pergerakan apapun.Hingga akhirnya, Kenriki bergerak dan mengecup tipis permukaan bibir wanita tersebut dan memundurkan sedikit wajahnya agar ia bisa melihat reaksi Laura setelah ia melakukan hal demikian.Wajah itu merona, membuat Kenriki menjadi gemas sendiri dan akhirnya mendapatkan jawaban untuk pertanyaan yang diajukan oleh istrinya tadi. "Caraku berusaha untuk tidak merasa terancam adalah, aku meyakinkan pada hatiku sendiri bahwa kau bukan sesuatu yang harus dihindari tapi sesuatu yang harus direngkuh dan dijaga, karena kau juga melakukan hal yang sama padaku sejak dulu...."Jawaban yang diberikan Kenriki membuat Laura jadi puas. Wanita itu bergerak dan mencium tipis pula permukaan bibir sang suami lalu ia memeluk suaminya tersebut seperti meluapkan perasaan sayangnya yang sangat menggebu-gebu.Ke

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DOKTER LINDA TERSINGGUNG?

    Mitha cepat bangkit dari tempat duduknya lalu melangkah menghampiri seseorang yang baru datang dan menyapa mereka itu sambil membungkukkan tubuhnya sedikit untuk memberikan hormat pada orang tersebut."Dokter Linda sedang mencari saya?" tanyanya karena tadi orang yang memang Dokter Linda itu memanggil Mitha saat Dewa dan Jee justru sedang bertengkar."Iya, soal Kenriki, saya tahu kamu adalah orang yang banyak ikut andil untuk membuat dia sembuh, terakhir saya berkomunikasi dengan Kenriki adalah dia mengatakan sudah berhasil menyentuh istrinya, tapi setelah itu ponselnya tidak aktif, saya khawatir terjadi sesuatu karena tempo hari saya juga meminta Laura istrinya untuk cepat pulang ketika ia sedang bekerja karena Kenriki seperti diserang seseorang."Dokter itu bicara dengan suara perlahan karena tidak mau Jee dan juga Dewa mendengar apa yang ia katakan."Kebetulan, kami juga sedang bicara tentang hal itu, Dokter, mereka teman-teman saya yang juga tahu tentang kasus Kenriki.""Benarkah?"

Bab terbaru

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SUAMI TAK TERSENTUH

    "Iya, kamu benar, aku juga berharap seperti itu, lagipula apa yang bisa kita takutkan? Anak ini anak kita, dites berapa kali juga tetap saja anak kita."Kenriki menarik napas lega mendengar ucapan sang istri, artinya istrinya tidak lagi merasa tertekan karena situasi yang baru saja mereka alami. Genggaman tangannya di telapak tangan istrinya semakin erat seolah menegaskan, ia tidak akan meninggalkan istrinya apapun keadaannya nanti di masa depan. "Aku tadi sedikit terkejut mendengar kata-kata kamu tadi pada Kak Lyoudra, seperti bukan kamu, tapi aku tahu kamu melakukan itu karena kamu ingin membuat kakakmu sadar sudah terlalu berlebihan pada kita."Kenriki bicara, dan Laura tersenyum tipis mendengarnya."Kamu juga, enggak seperti biasanya, merespon perkataan dia yang tadi, aku cuma mengimbangi, karena kurasa kamu sedang merencanakan sesuatu jadi aku hanya ikut saja meskipun aku tidak tahu apa yang sebenarnya kamu rencanakan.""Istri cerdas. Terima kasih, dan semoga saja itu membuat K

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TANTANGAN DARI KENRIKI!

    Telapak tangan Laura mengepal mendengar apa yang diucapkan oleh sang kakak, jika tadi ia berniat untuk diam saja tanpa ingin ikut campur apa yang mungkin menjadi rencana Kenriki, sekarang, Laura sudah hilang kesabaran. Mungkin Kenriki yang merespon cemoohan kakaknya itu benar kakaknya memang harus sekali-kali dijawab dengan sombong agar perempuan itu juga bisa menghargai ia dan suaminya mulai sekarang."Untuk Kenriki, aku memang menanggalkan semua perasaan malu atau pasifku selama ini, Kak! Kalau aku tidak berinisiatif untuk menyentuhnya, dengan berbagai cara, aku tidak akan membuat dia bisa disentuh, mungkin selamanya dia tetap menjadi suami tak tersentuh, jadi untuk sebuah hal yang mendesak, aku memang tidak seperti Laura yang biasanya, tapi bukankah itu baik? Aku agresif pada suamiku sendiri!"Kenriki dan juga Lyoudra dibuat kaget ketika tiba-tiba saja, Laura bicara seperti itu pada Lyoudra. Apalagi Lyoudra, ia terlihat tidak hanya kaget, tapi juga merasa marah karena wajahnya jadi

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MELADENI LYOUDRA!

    "Kamu serius?" tanya Kenriki saat usai mendengar harapan sang istri.Laura mengangguk, dan Kenriki tersenyum melihat anggukan kepala istrinya."Kau tidak malu kalau ada yang bilang aku aneh karena aku yang seperti itu?" Kembali Kenriki melontarkan pertanyaan, dan Laura memeluk tubuh Kenriki yang masih polos seolah meyakinkan apa yang ia putuskan benar -benar sebuah harapan yang ia inginkan."Tapi, kalau aku ingin kamu seperti itu, aku pasti akan membuat kamu tersiksa, jadi semua aku kembalikan sama kamu, di luar dari pada itu tentu saja kamu yang sehat adalah sebuah harapan untukku, keinginan aku itu hanya sebuah keinginan bahwa aku tidak rela ada perempuan lain yang merebut kamu dariku."Laura bicara sambil memeluk suaminya, dan Kenriki balas memeluk sang istri sambil sesekali mengecup kening istrinya seolah menegaskan bahwa ia senang dengan apa yang diucapkan oleh Laura padanya."Sebenarnya, apa yang kamu harapkan itu pernah aku pikirkan sebelumnya....""Benarkah? Kau juga berharap

  • SUAMI TAK TERSENTUH   TIDAK INGIN KAMU SEMBUH....

    Kenriki gugup, hingga hal itu membuat dirinya langsung menangkap tangan istrinya lalu ia membalikkan tubuhnya ke arah sang istri. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya seperti orang bodoh dengan jantung yang berdebar kencang. Padahal, mereka sudah sering melakukan hal yang sangat intim namun tetap saja Kenriki seperti baru berdekatan dengan sang istri dengan perasaan dan hati yang tidak tenang, disertai debaran jantung yang juga tidak bisa membuat dirinya rileks."Melakukan tugas yang harus aku lakukan...."Laura menjawab dengan wajah yang merona, dan Kenriki geleng-geleng kepala mendengar hal itu. "Tidak perlu memaksakan diri, kamu tertekan dengan situasi sekarang yang tidak memungkinkan kita untuk -""Riki! Laura! Kalian di dalam?"Tiba-tiba saja, suara Tante Keisya terdengar, memotong ucapan Kenriki yang tadi sudah separuh kalimat. "Ya! Ada apa, Mi!" sahut Kenriki dengan suara sedikit terbata lantaran terkejut ibunya tiba-tiba berteriak. "Mami mau nyusul Papi dulu, ada yang harus k

  • SUAMI TAK TERSENTUH   DITANTANG KENRIKI!

    "Soal apa itu?" tanya Kenriki dengan wajah yang terlihat tegang. Tidak ingin melihat istrinya khawatir seperti itu.Mendengar pertanyaan Kenriki, Laura bukannya langsung menjawab, perempuan itu mengalihkan pandangannya ke arah lain menghindari tatapan mata suaminya yang sedang menatapnya dengan sorot mata yang tajam karena khawatir dengan apa yang diucapkannya tadi."Sayang, kenapa tidak bicara? Kamu khawatir soal apa? Apakah karena obat itu, Erna menekan kamu?" tanya Kenriki lagi dan pertanyaan keduanya kini membuat Laura menatapnya sesaat dengan wajah yang terlihat sedikit salah tingkah. Membuat Kenriki semakin penasaran."Wajahmu merah, apakah yang kau khawatirkan itu bukan hal yang berbahaya tapi.....""Ah! Tidak! Aduh, gimana ya, ngomongnya, aku enggak tahu, apakah aku harus percaya atau tidak, tapi mungkin untuk masalah ini, kita bisa konsultasikan pada Dokter Linda kalau kita sudah punya uang.""Sampai harus konsultasi? Memangnya ada apa? Apa yang dikatakan Erna padamu?" Kenr

  • SUAMI TAK TERSENTUH   MASIH KHAWATIR....

    "Ya.""Kamu serius?""Serius, tapi, bukannya kamu sekarang enggak suka lagi sama aku? Percuma aja, kan? Lupakan aja.""Aku selalu suka sama kamu, Erna, meskipun kamu tidak menyukaiku karena di hatimu hanya ada Riki, tapi buat aku kamu tetap seseorang yang aku sukai.""Kenapa? Aku sudah banyak membuat kesalahan, aku bikin hidup Kenriki rusak, aku juga membuat perusahaan orang tuanya bangkrut, aku, ah! Kamu akan malu kalau kamu bersama dengan aku.""Asalkan kamu berubah, aku tidak akan malu, kamu sudah menyerahkan obat penawar itu pada Riki, artinya, kamu sudah berubah dan sadar kesalahan, sekarang, tiba waktunya kamu belajar melupakan dia, karena masih ada seseorang yang tulus untuk kamu."Erna bungkam. Perasaan dan hatinya bergejolak, rasanya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, sampai akhirnya...."Kalau begitu, apakah sekarang kita jadian?" tanya Erna sambil berpaling dan menatap wajah Sakti dengan sorot mata penuh arti."Asalkan kamu berjanji untuk merelakan Riki dengan Laura.

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SAMA-SAMA SUKA?

    Keterkejutan Sakti membuat pria itu mendorong spontan Erna. Dan itu membuat tubuh Erna tersentak ke belakang. Ini membuat Erna memalingkan wajahnya sendiri karena merasa wajahnya memanas, dan ia khawatir wajahnya menjadi merah dan Sakti melihat hal itu.Erna tidak tahu, bahwa, kondisi wajahnya itu juga dialami oleh Sakti. Wajah Sakti juga merah dan saat ini pria itu juga sedang memalingkan wajahnya ke arah samping seperti halnya Erna. Untuk beberapa saat, mereka saling diam, sampai akhirnya, Sakti yang berdehem beberapa kali agar situasi canggung mereka bisa musnah."Kenapa kau melakukan itu?" Cara bicara Sakti berubah kembali menjadi memakai aku dan kamu meskipun tadi sudah tidak lagi walaupun Erna meminta hal itu dilakukannya. Erna berpaling mendengar pertanyaan tersebut, terutama karena Sakti jadi merubah cara bicaranya seperti yang tadi diinginkannya."Ternyata benar...."Jawaban yang diberikan oleh Erna tidak membuat Sakti puas, bahkan bingung apa yang sebenarnya dimaksud oleh

  • SUAMI TAK TERSENTUH   CIUMAN UNTUK SAKTI!

    Sebuah mobil nyaris menabrak Erna hingga pemilik mobil itu menghentikan mobilnya secara mendadak. Bunyi decit ban beradu keras dengan aspal jalan terdengar memekakkan telinga tatkala mobil itu berusaha untuk mencegah kecelakaan terjadi. Mobil itu memang tidak menabrak Erna, namun cukup membuat pengemudi mobil shock karena insiden tersebut lalu ia segera keluar dari mobilnya untuk mendamprat Erna, karena berjalan tanpa melihat situasi kondisi.Akan tetapi, ketika ia keluar dan menghampiri Erna yang berdiri mematung seperti orang bodoh di tempatnya, pemilik mobil itu terkejut saat melihat siapa yang baru saja ingin ditabraknya."Erna!" katanya, sambil menarik tangan perempuan itu untuk menyingkir dari depan mobilnya.Erna mengangkat wajahnya, dan menatap pemilik mobil yang tidak lain adalah Sakti itu dengan senyum kecut terukir di bibirnya. "Kenapa enggak ditabrak sekalian? Aku nunggu, lho...."Mendengar apa yang diucapkan oleh Erna, Sakti semakin terkejut karena terlihat sekali Erna

  • SUAMI TAK TERSENTUH   SEBUAH PERTARUHAN!

    Erna tersenyum kecut mendengar ancaman yang diucapkan oleh Laura padanya. Wajahnya tidak berubah sama sekali ekspresinya, meskipun sebenarnya wanita itu tidak suka mendengar apa yang diucapkan oleh Laura tadi padanya."Jadi, kau tetap kukuh mendukung Riki untuk tidak mau memilih salah satu tawaran yang aku berikan padanya?" tanya Erna beberapa saat kemudian."Ya.""Bagaimana kalau nanti resiko dari apa yang diputuskan Kenriki terjadi padanya, kau tidak bisa puas dengan dia secara batin karena dia sudah hilang keperkasaan, apakah kau akan meninggalkan dia?""Tidak, karena aku mencintai dia dengan tulus tanpa mengharapkan balasan apapun, meskipun keadaan dia tidak lagi sempurna sebagai seorang pria, aku tetap tidak akan meninggalkannya.""Kau bisa bicara seperti itu karena belum merasakan berpuasa tanpa melakukan hubungan intim, Laura, aku yakin setelah itu juga kau tidak akan kuat menjalani semuanya, dan pernikahan kalian akan berantakan hingga membuat Kenriki terpuruk semakin dalam."

DMCA.com Protection Status