"Siapa dia? Apa dia orang jahat? Atau Pencuri? Ya Tuhan, tolong lindungi aku," pinta Leona.Entah apa yang dia lakukan. Orang itu pun mengambil baskom yang berisi air, kemudian mengompres dahi Leona. Dan menggantinya jika sudah mulai kering. Berulang kali Leona mencoba membuka mata, tapi sayang, dia tak sanggup melakukannya. "Ya Tuhan, tolong bantu aku membuka mata, jangan sampai lelaki itu melecehkanku dalam keadaan tidak bisa membuka mata," pinta Leona dalam hati.Namun, sepertinya, doa yang diucapkan oleh Leona belum dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa. Tubuh Leona tiba tiba menggigil dan badannya semakin bertambah panas. Lelaki itu tiba tiba membuka semua baju Leona saat dia merasakan suhu tubuh Leona kembali meningkat.Dengan mata terpejam, Leona merasakan kulitnya bersentuhan dengan lelaki itu. Dia memeluk Leona erat. Keringat dingin bercucuran dari tubuh Leona saat dia merasakan sesuatu yang keras sedang menekan perutnya."Ya Tuhan, apa dia akan menodaik
"Papii, cepat sini!" teriak Mami Leona."Ada apa sih Mi? Kenapa teriak teriak?" protes sang Papi."Lihat ini!" teriak Mami sambil menyerahkan bekas bungkus ko*dom di tangannya."Astaghfirullah, milik siapa ini Mi?" tanya Papi Leona kebingungan."Mami juga tidak tahu, Mami menemukannya di sela sela piring makan Leona," jawab sang Mami."Apa mungkin Leona Pi?" tanya Mami."Kan Leona lagi sakit Mi, masak main begituan, badannya aja panas gitu," sanggah Papi."Terus, punya siapa dong Pi, apa jangan jangan ada pencuri yang masuk lalu memperk*sa Leona Pi?" pikiran Mami sudah kemana mana."Bukannya tadi kita masuk rumah masih dalam keadaan terkunci?" kata Papi."Iya juga ya Pi, lalu siapa dong?" Mami mengetuk ngetuk tangannya di dagu."Apa mungkin pacar Leona yang baru Pi?" Mami masih berspekulasi."Mami tidak perlu banyak berpikir, kita tanyakan saat Leona sudah sembuh ya, sabar," pinta Papi.Mami hanya mengangguk saja, sejujurnya, dia tidak
"Ya Tuhan kenapa seluruh badan aku sakit semua? Pasti gara gara aku tidur di kursi semalam," gumam Leona.Wanita itu pun akhirnya memutuskan untuk mandi, tapi, saat membersihkan area bawahnya, dia jadi bingung sendiri."Kenapa selalu basah? Ya Tuhan, sepertinya aku terlalu lama menjomblo hingga setiap malam aku bermimpi basah," gumamnya sambil meneruskan mandinya.Selesai mandi, dia menyiapkan sarapan untuk kedua putranya. Melihat rambut sang atasan yang basah membuat baby sitter Revan malu sendiri. Pasalnya semalam dia mendengar suara suara aneh dari dalam ruang kerja majikannya saat dia hendak mengambil air minum untuk Rayyan."Sebenernya, siapa kekasih Nyonya? Kenapa aku tidak pernah melihatnya? Padahal tadi malam mereka bercinta hingga hampir menjelang pagi. Apa Nyonya malu memperkenalkannya pada Mami dan Papi?" batin baby sitter itu bertanya tanya.Setelah sarapan, Rayyan pergi ke sekolah diantar oleh sang Mami bersama dengan Revan dan juga Tini, baby sitte
"Kamu serius mau aku menghamilimu? Kamu nggak takut koma kayak mantan istriku waktu itu? Dan juga dokter Ayumi yang meninggal setelah berci*ta denganku?" tanya Rehan menatap Keiko tajamGlekWanita itu menelan ludahnya, dia memang tidak pernah tahu kisah dokter Rehan, melihat ketampanan Rehan membuat dia ingin memanfaatkan situasi, jadi satu tepuk dua pulau terlampaui."Apakah kamu suka bermain kasar?" tanya Keiko hati hati."Kita buktikan saja, yang jelas, kamu tidak akan pernah bisa melupakan sentuhanku ini, seumur hidupmu," jawab Rehan yang mulai membuka kemejanya.Keiko langsung mengambil tasnya dan segera pergi dari ruangan Rehan. Dia berlari secepat kilat, seolah ada hantu yang sedang mengejarnya."Hah hah, syukurlah aku selamat, tak kusangka kalau dokter Rehan ternyata psikopat," gumamnya.Setelah menormalkan detak jantungnya, Keiko akhirnya berjalan seperti biasa. Dia harus memikirkan strategi baru supaya bisa membawa Ryu kembali.Denpasar Bal
Sebulan yang LaluDi sebuah klub malam di Jepang, Rehan tengah minum bersama dengan salah satu rekannya. Lelaki itu begitu putus asa karena tak bisa lagi menggapai mantan istrinya, Leona.Keiko, baru saja tiba bersama dengan beberapa temannya. Wanita itu tersenyum licik saat melihat Rehan tengah mabuk disana."Malam ini, kamu akan menjadi milikku sayang, persetan dengan Ryu," gumamnya.Wanita itu memang masih sangat penasaran dengan Rehan. Sejak mendatangi rumah sakit tempat Rehan bekerja waktu itu, dia tidak bisa tidur dengan tenang. Bayangan wajah Rehan selalu terbayang di ingatannya. Apalagi, saat lelaki itu membuka sebagian kemejanya, hingga terlihatlah dada bidang dan juga perut sixpacknya. Membuat Keiko selalu membayangkan menikmati malam panas bersama lelaki itu. Dia tidak percaya lelaki tampan dan gagah seperti Rehan bisa bermain kasar dengan wanita. Dan kini, saatnya dia membuktikannya."Tumben kamu disini sayang," sapanya sambil membelai rambut Reh
"Akkhh sakiit," erang Keiko saat dia terbangun di pagi hari.Tangannya sudah tidak terikat, bahkan lelaki yang semalam memperlakukannya dengan kasar tengah tidur memeluknya erat.Rasanya, dia ingin melarikan diri dari tempat ini, tapi kakinya seolah tak sanggup untuk melangkah.Merasa ada gerakan membuat Rehan terbangun, lelaki itu melihat wajah lebam Keiko bekas tamparannya kemarin membuat dia kembali merasa onfire. Rasa yang diberikan okeh Keiko hampir sama dengan Leona. Hingga sejak tadi malam, lelaki itu berjanji tidak akan melepaskan wanita itu sampai kapapun juga. Tanpa peduli dengan wajah ketakutan Keiko, Rehan pun kembali melakukannya. Namun, dia tidak kasar seperti tadi malam, melainkan penuh kelembutan. Bahkan Keiko bisa dibuatnya terbang melayang hingga berkali kali.Setelah selesai dengan serangan fajarnya, Rehan membawa Keiko ke kamar mandi. Lelaki itu memandikan Keiko dengan perlahan karena wanita itu terus merintih kesakitan.Acara mandi pun s
"Mau kemana kamu jalaaang," teriak Rehan dari dalam kamar.Keiko buru buru membuka pintunya, tapi sayang, pintu itu tidak dapat terbuka."Sial, kenapa tidak bisa dibuka," gumam Keiko.Wanita itu pun mengambil sebuah kartu yang ada disana untuk membukanya. Dididit.Keiko tersenyum senang saat dia berhasil membuka pintu itu. Belum juga kakinya keluar dari apartemen, kaki jenjangnya sudah ditarik kembali oleh Rehan."Aaakkhhh," teriaknya.Blum, pintu kembali tertutup, Rehan segera memasukkan kartu itu ke dalam kantongnya."Rehan, please, lepaskan aku, bukankah kamu tidak mencintaiku? Kenapa kamu menahanku disini?" protesnya berusaha menghindar dari kejaran Rehan.Lelaki itu hanya tersenyum menyeringai. Dengan cepat, dia berhasil menangkap Keiko. Dia pun mengikat tangan dan kaki Keiko supaya wanita itu tidak kabur."Silahkan tunggu hukumanmu disini, aku harus menjahit kepalaku karena ulah bodohmu," geram Rehan.Lelaki itu pun mengambil alat kedokt
"Tanda tangan disini," titah Rehan."Apa ini?" tanya Keiko saat Rehan mulai melepas ikatan tangannya."Dokumen pernikahan," jawab Rehan enteng."Tidak! Aku tidak mau menjadi istrimu. Kamu gila! Aku tidak mau menjadi istrimu Rehaaan," teriak Keiko.Rehan menjambak rambut panjang Keiko hingga kepala wanita itu terjerembab ke belakang."Tidak ada penolakan, tanda tangan atau …""Atau apa?" teriak Keiko.Rehan menunjukkan sebuah video tentang seorang gadis muda yang mengalami keterbelakangan mental tengah bermain dengan beberapa anak kecil."Please Rehan, jangan ganggu dia, dia adalah adikku satu satunya, dia tidak bersalah. Tolong, jangan libatkan dia," ujar Keiko setengah memohon."Kalau begitu, tanda tangani itu," titah Rehan.Rehan tersenyum puas saat Keiko menandatangani akta pernikahan mereka. "Mulai sekarang, bersikaplah menjadi istri yang baik, supaya tidak ada lagi cambuk yang mendarat di kakimu. Kamu pahaam!!" tekan Rehan.Keiko mengangguk patuh. Lelaki itu pun meninggalkan wani