Share

Bab 09 || Bekal Makan Siang

Penulis: ValiciaClarenda
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-19 23:08:48
Ameera berjalan memasuki kamar lalu mendudukkan dirinya di sisi tempat tidur. Sebelah tangannya tergerak untuk menyeka keringat di keningnya. Baru saja, ia menyelesaikan pekerjaan di mansion, sebagai tugas yang diberikan oleh Bianca. Sekalipun sedikit kelelahan, Ameera merasa jauh lebih baik dari sebelumnya. Mungkin, hal itu dikarenakan semalaman ia telah beristirahat dan meminum obat.

Alih-alih membaringkan diri di kasur, pandangan Ameera tanpa sengaja berlabuh pada sebuah handuk kecil yang berada di atas nakas. Senyum tipis terukir di bibir merah muda Ameera begitu teringat dengan Alvan yang telah merawatnya semalam. “Aku masih enggak nyangka, semalam Mas Alvan akan merawatku,” gumamnya pelan.

Membahas tentang Alvan, Ameera teringat jika Saat ini, suaminya itu sedang sibuk bekerja dan entah kapan akan kembali. “Aku dengar dari Papa, katanya Mas Alvan sangat sibuk mengurus pekerjaan di kantor dan sering melewatkan jam makan. Sepertinya, membuatkan bekal makan siang untuknya bukanlah i
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 10 || Perasaan Aneh

    Ameera berlari sekuat tenaga meninggalkan ruangan pribadi Alvan. Sementara Jay yang masih berdiri di depan pintu, hanya bisa menahan napas atas apa yang baru saja terjadi. Tanpa bisa dicegah, air mata perempuan itu mengalir dengan begitu deras membasahi pipi pucatnya yang tertutup kain cadar. Kekecewaan dan rasa sakit seketika memenuhi relung hatinya begitu bayangan kurang menyenangkan yang ia lihat beberapa detik lalu kembali melintas di kepalanya.Napasnya terasa sesak, dadanya panas dan sakit. Ameera tidak pernah menyangka bahwa takdir hidupnya akan membawanya sampai ke titik ini. Titik di mana hatinya terasa hancur berkeping-keping menyaksikan suaminya bermesraan dengan wanita lain tepat di depan matanya sendiri.“Seharusnya aku menyadarinya. Mas Alvan memang suamiku, tetapi hatinya bukan untuk-ku. Dia sudah memiliki kekasih jauh sebelum kami menikah,” gumam Ameera sembari mengusap air matanya dengan sedikit kasar.Dalam keadaan bingung dan sedih, Ameera tidak menyadari ke mana dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 11 || Realisasi Menyakitkan

    “Mas Alvan, lepasin. Mas mau bawa aku ke mana?” pinta Ameera seraya berusaha melepasakan cekalan tangan Alvan yang begitu kuat.Namun, alih-alih segera melepaskan, sosok jangkung itu justru menulikan pendengaran-nya. Ia terus menarik perempuan itu pergi bersamanya. Tidak peduli dengan Ameera yang kesulitan dalam mengimbangi langkah lebarnya hingga terseok.Beberapa orang yang mereka lewati, nampak terkejut melihat kejadian tersebut. Tidak sedikit pula yang bertanya-tanya mengenai siapakah wanita bercadar yang bersama Alvan itu. Berbagai macam spekulasi mulai bermunculan, menantikan kabar panas yang mungkin akan beredar dikeesokan hari dan tersebar di forum gossip.Walau demikian, Alvan tidak peduli. Saat ini, pikiran-nya kacau, begitu juga dengan perasan-nya yang terasa tidak karuan. Dia terus menarik Ameera, membawanya ke ruangan pribadinya.Jay dan Gled yang masih berada di sana nampak mengernyitkan kening melihat Alvan yang kembali bersama Ameera. Namun, belum sempat keduanya bertan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 12 || Khawatir

    Semilir angin bertiup kencang, menerbangkan dedaunan kering yang berserakan di pekarangan luas. Di bawah langit senja yang indah, Ameera berjalan lunglai memasuki teras mansion. Pundaknya menurun lesu, pandangan-nya yang kabur, menyiratkan kesenduan, menunjuk-kan jika ia baru saja melewati hari yang kurang menyenangkan.Masih terbayang dengan jelas di benak Ameera bagaimana ia berusaha keras membuatkan bekal makan siang untuk Alvan. Namun, saat mencoba mengantarkan-nya ke kantor, ia justru disambut dengan respon kurang baik oleh suaminya. Persitegangan terjadi, dengan Alvan yang menuding Ameera dengan pernyataan ini dan itu, sehingga membuat perempuan itu berakhir tersinggung dan sakit hati.“Oh, apa yang kamu pikirkan, Ameera. Sudahlah, semua sudah berlalu.” Menghela napas panjang, Ameera mencoba melupakan beban berat yang sempai bergelayut di hatinya dan fokus kembali dengan tujuan serta rencana masa depan-nya.Ameera berjalan memasuki pintu utama mansion dengan perasaan yang jauh le

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-22
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 13 || Peringatan Alvan

    Alvan membawa Ameera menuju kamar tidur mereka. Perempuan di dalam gendongan-nya itu terlihat sangat lemah dan tidak berdaya. Bahkan, ketika Alvan mencoba memanggil-manggil namanya, Ameera tetap tidak menanggapinya dengan kedua mata tertutup.“Tolong, buka pintunya. Ameera takut,” rancau perempuan itu dengan suara rendah hingga nyaris tak terdengar kalau saja Alvan tidak memiliki rungu yang tajam.Di sela-sela langkahnya, Alvan menunduk-kan kepalanya sekilas dan terkesiap melihat kondisi Ameera yang semakin memprihatinkan. Tubuhnya gemetar hebat, napasnya tersendat. Sesampainya di dalam kamar, sosok jangkung itu menurunkan Ameera, bermaksud menyuruhnya agar segera beristirahat. Namun, baru saja telapak kaki perempuan itu menyentuh lantai, Ameera kembali tidak sadarkan diri dan jatuh ke dalam pelukan Alvan.“Ameera, Ameera.” Alvan yang terkejut, menepuk-nepuk wajah Ameera yang tertutup kain cadar, mencoba membangunkan-nya. Namun, perempuan itu tetap tidak merespon. “Astaga, ada apa deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-23
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 14 || Ingin Kembali

    Ameera terbangun dengan perasaan linglung. Masih dalam kondisi berbaring, sepasang mata indahnya bergerak ke sana-ke mari memperhatikan suasana di sekitar. Betapa terkejutnya ia saat menyadari jika saat ini dirinya telah berada di dalam kamar. Padahal, seingat Ameera dia sedang dikurung oleh ibu mertuanya di gudang bawah karena membuat sang ibu kesal.“Kenapa aku bisa berada di sini? Bukankah Mama mengurungku di gudang?” gumam Ameera di sela-sela kebingungan.Perlahan, Ameera mendudukkan dirinya dan menyandarkan punggung kurusnya pada sandaran kasur. “Sepertinya Mas Alvan masih belum pulang.” Setelah memastikan keadaan kamar benar-benar kosong, sebelah tangan Ameera tergerak untuk membuka kain cadar yang dikenakan, barulah dia bisa bernapas dengan lebih leluasan. “Tubuhku, rasanya sakit sekali,” monolog perempuan itu seraya merenggangkan otot-otot tubuhnya yang menegang.Di sela-sela kegiatan-nya, pergerakan Ameera tiba-tiba terhenti tatkala sekelebat ingatan samar melintas di kepalany

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 15 || Sedikit Gambaran Masa Lalu

    Pagi menjelang siang itu, Ameera sedang duduk sendirian di kursi santai. Matanya terpaku pada kolam renang di hadapan-nya yang airnya tenang. Angin sepoi-sepoi membelai wajahnya melalui sela-sela kain cadar yang dikenakan, mengusir panas dan sesak yang sempat bergumul di dalam dadanya. Sekalipun dia berada di Mansion megah nan luas. Namun, tidak cukup menutupi kesepian di hatinya.Ameera merenungi nasib hidupnya yang pahit. Masa lalunya tidak seindah yang dibayangkan. Kenangan-kenangan menyakitkan terus menggelayuti pikiran-nya. Masih teringat dengan jelas bagaimana ibu Panti menceritakan tentang dirinya yang saat bayi ditemukan di depan pintu panti asuhan dan tumbuh di sana. Pengalaman berpindah tempat tinggal dengan orang tua asuh yang berbeda, mendapatkan perlakuan kurang mengenakan, seperti dipukuli, di siksa dengan berat di usianya yang masih terlalu kecil, tidak terlewatkan. Sampai pada saat di mana dia dipertemukan dengan Via dan Sulistyo, orang tuanya yang sekarang, barulah Ame

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 16 || Kecolongan

    Di sudut ruangan dengan pencahayaan yang redup, Alvan berdiri menghadap jendela sembari memandangi ponsel di tangan kirinya. Langit di luar sana sudah mulai memutih, menampak-kan keindahan bangunan menjulang di perkotaan. Setelah keresahan yang dialaminya semalam, laki-laki pemilik tubuh jangkung itu benar-benar menghubungi Eldome, paman-nya yang berada di Amerika untuk meminta saran. Akhir-akhir ini, emosinya menjadi tidak stabil. Alvan merasa seolah ada bagian di dalam dirinya yang telah berubah, karena itu ia merasa perlu membagikan masalah yang dimiliki dengan sang paman guna mendapatkan solusi.“Ada apa, Alvan? Tidak biasanya kau menghubungiku terlebih dahulu?” Suara berat seseorang terdengar melalui sambungan telpon.“Ada sesuatu yang ingin aku diskusikan denganmu, Paman. Ini tentang ….” Kata-kata Alvan tiba-tiba tercekat. Dia nampak ragu untuk mengungkapkan apa yang sedang ia rasakan kepada satu-satunya orang yang dia percayai.“Aku dengar, sekarang kau telah menikah, Alvan,” sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 17 || Menghadiri Pesta

    “Di mana Ameera? Kenapa dia lama sekali!” gerutu Alvan sembari mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangan kanan-nya.Lima belas menit sudah berlalu sejak dia memberikan baju baru untuk Ameera dan menunggu di bawah. Namun, sampai saat ini, perempuan itu masih belum kunjung turun juga. Sudah merupakan sebuah rahasia umum, jika Alvan merupakan sosok yang sangat tidak sabaran. Dia selalu tepat waktu serta tanggap dalam melakukan sesuatu, di mana menunggu adalah salah satu dari sekian banyak hal yang paling dia benci.Sampai pada beberapa saat kemudian, derap langkah tenang terdengar pelan dari kejauhan. Semakin lama semakin mendekat. “Mas Alvan?” Suara lembut seseorang yang mengalun, berhasil mengalihkan perhatian Alvan.Menoleh ke arah sumber suara, sosok jangkung itu dibuat terkesima menyaksikan penampilan Ameera. Di bawah pencahayaan lampu yang bersinar terang, perempuan itu berjalan menuruni anak tangga dengan balutan dres hitam panjang elegan. Di tambah dengan sentuhan kain hij

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29

Bab terbaru

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 55 || Krisis Yang tak Terduga

    ***Di bawah terik mentari yang menyengat, Ameera berdiri seorang diri di pinggir jalan. Sesekali, ia mengecek ponsel di tangan-nya, dengan sedikit perasaan cemas. Selepas menemui kakek David, ia berencana segera pulang. Kebetulan, kali ini Santi tidak bisa menemaninya lantaran harus kembali ke mansion keluarga Septihan lebih awal untuk merawat ibunya yang sedang sakit. Meski begitu, Jay sempat memberitahu Ameera, jika Alvan akan datang menjemputnya.Namun, sudah lebih dari sepuluh menit menunggu, belum ada tanda-tanda kedatangan suaminya. Sampai pada beberapa saat kemudian, Ameera mendapati ponselnya bergetar, segera ia mengeceknya. “Ternyata Mas Alvan masih ada pertemuan dan akan sedikit terlambat,” gumam perempuan itu dengan mata menatap lurus layar yang menampilkan pesan teks dari Jay.Sementara itu, di sisi lain Zico yang berada di lobi rumah sakit dan sedang berbicara dengan seseorang, nampak mengernyitkan kening melihat keberadaan Ameera di se

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 54 || Kebebasan?

    Ting!Pintu lift terbuka menampilkan Jay yang keluar dari dalam sana, dan berjalan tergesa-gesa menuju ruang pribadi Alvan. “Tuan Muda.” Pria tinggi itu menghentikan langkahnya tepat di depan meja kerja atasan-nya, sebelum kemudian menautkan kedua telapak tangan-nya ke depan dan menunduk sopan.“Ada apa, Jay? Kau terlihat panik.” Melirik sekilas, Alvan yang duduk di kursi kebesaran bertanya.Setelah mengatur napasnya yang ngos-ngosan, Jay segera menegapkan tubuhnya serta bersikap tegas. “Nyonya Muda baru saja menghubungi saya. Ingin meminta izin ke rumah sakit untuk menemui Tuan Besar,” ujarnya memberitahu.Kedua alis tebal Alvan berkerut. “Menelponmu?” ulangnya yang disambut angguk-kan kecil oleh Jay.Sesaat kemudian, pria muda itu menggeleng tatkala menyadari air muka atasan-nya yang berubah. “Err ... maksud saya, kemungkinan Nyonya Muda menghubungi saya karena Anda tidak kunjung mengangkat telpon atau pun membalas pesan darinya. Tuan Muda, tolong jangan salah paham,” pungkas Jay se

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 53 || Serba Salah

    Untuk yang kesekian kalinya, Ameera yang sedang duduk di sofa depan televisi menghela napas panjang. Saat ini, di tangan-nya terdapat sebuah amplop cokelat berisi surat cerai yang telah ditandatanganinya. Seminggu berlalu sejak kabar mengenai rencana pernikahan Alvan dengan Katrine terdengar, suaminya itu tidak pernah kembali ke villa. Beberapa kali, Ameera mencoba mengirim pesan dan menanyakan kabarnya. Namun, Alvan hanya mengatakan jika dia sedang sibuk mengurus pekerjaan sehingga tidak bisa pulang.Mula-mula, Ameera percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya. Sampai pada suatu ketika Zico mengiriminya foto-foto kebersamaan Alvan dan Katrine, barulah Ameera merasa kepercayaan-nya terluka. Bukankah, di dalam pernikahan, hubungan suami dan istri haruslah saling terbuka? Selain itu, mereka juga bisa saling mempercayai satu sama lain, dengan begitu, akan terbentuk rumah tangga yang harmonis. Namun, Ameera tidak mendapatkan hal seperti itu berlaku di dalam perhikahan-nya. Di sampi

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 52 || Harapan Dalam Kepedihan

    Mentari sore menyusup lembut melalui celah kain cadar yang dikenakan Ameera, menyinari wajah ayu-nya yang selalu tertutup bila berada di luar. Siang tadi, Alvan mengirim pesan kepadanya, menyuruhnya untuk berjalan-jalan dan melihat-lihat lingkungan di sekitar agar tidak jenuh karena terus-menerus berdiam diri di villa.Tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, Ameera pun menyambut perintah tersebut dengan senang hati. Seperti saat ini, setelah sempat berjalan muter-muter di lingkungan sekitar, ia dan Santi berhenti di sebuah taman hijau dan memutuskan untuk menetap di sana guna menikmati indahnya suasana di sore hari.Ameera duduk tenang di sebuah tempat duduk yang menghadap langsung arena taman. Garis-garis halus di keningnya berkerut, menunjuk-kan keseriusan, sementara pandangan-nya menatap lurus pada lembaran putih yang berada di pangkuan-nya, memperhatikan-nya lekat-lekat, seolah sesuatu yang berharga akan keluar dari sana.Santi, berdiri di sisi Ameera, memperhatikan setiap

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 51 || Situasi Terjepit

    Setelah malam yang penuh dengan ketegangan itu berlalu, kehidupan di villa kembali berjalan sebagaimana biasanya. Ameera dan Alvan, menjalani rutinitas sehari-hari tanpa membahas atau mengungkit apa yang telah terjadi. Ameera tetap melayani kebutuhan Alvan seperti sebelumnya-menyediakan sarapan, menyusun jadwal dan menjaga rumah mereka agar tetap nyaman. Sementara Alvan, meski masih terkesan dingin, tetapi tidak lagi menghindari keberadaan Ameera. Bahkan, sesekali ia memberikan senyuman tipis, sesuatu yang hampir mustahil ia lakukan sebelumnya.“Mas Alvan sudah mau berangkat?” tanya Ameera kepada suaminya yang sedang bersiap-siap.Menoleh sekilas ke arah sumber suara, sosok jangkung itu hanya membalas dengan mengangguk singkat. “Hm.” Mengulum tipis bibir bawahnya, Ameera berjalan menghampiri suaminya. “Biar aku bantu, Mas.” Tangan putih perempuan itu terulur untuk merapikan kemeja yang dikenakan Alvan, sebelum kemudian menimpanya dengan stelan jas berwarna hitam, semakin menambah kesa

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 50 || Air Mata Ameera

    Alunan pelan dari musik jazz melayang di udara, membaur dengan suara gelas yang beradu, serta tawa samar dari para pengunjung bar. Di sudut ruang VIP, Alvan duduk termangu dengan tubuh tertunduk. Sebelah tangan-nya menggenggam gelas whisky yang masih penuh, sementara pandangan-nya kosong, seolah tenggelam dalam dunia lain.Zerioun yang baru saja sampai setelah sebelumnya membuat janji temu, memperhatikan Alvan dari kejauhan dengan kedua alis bertaut. Seperti yang ia ketahui, sahabat karibnya itu bukan tipe orang yang mudah goyah, bahkan terhadap hal-hal besar sekalipun. Lantas, apa yang membuatnya hingga tampak tak berdaya seperti ini?“Ada apa dengan-nya, Jay? Kenapa dia terlihat sangat buruk?” Sembari berjalan menghampiri kursi tempat di mana Jay dan Alvan berada, Zerioun bertanya.“Tuan Zerioun.” Jay segera menunduk sekilas pada Zerioun sebelum kemudian melirik sosok di sebelahnya yang sedari tadi termenung dalam diam. “Tuan Muda sedang dalam kondisi hati yang buruk. Sepertinya, in

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 49 || Serangan Balik

    Alvan berjalan perlahan menghampiri Ameera. Setiap kali kakinya melangkah, ia merasa bagai menginjak ranjau menuju jurang kehancuran. Ruangan di sana mungkin penuh dengan kilau cahaya, tawa renyah dari para tamu, serta aroma bunga yang semerbak. Namun, bagi Alvan, semua itu tidak berarti dan terasa begitu hampa.Di tempatnya, Ameera berdiri membeku dengan pandangan tertuju lurus ke depan. Setiap detik yang berlalu, terasa seperti beban yang menghimpit hatinya. Rasa sakit itu terlalu nyata, terlalu dalam untuk diungkapkan dengan kata-kata. Semua harapan dan impian yang dibawanya, telah hancur berkeping-keping di hadapan pemandangan yang menyakitkan ini.“Akhirnya pulang juga. Dari mana saja kamu, Ameera? Seharian keluyuran tidak jelas!” sengit Bianca memecah keheningan di antara Alvan dan Ameera. “Mama,” tegur Brian pada sang istri. Bisa dikatakan, jika acara kali ini begitu dadakan, sehingga Brian merasa cemas kalau-kalau Ameera tidak mengetahuinya dan membuatnya terkejut.Bianca mend

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 48 || Debu Mimpi Yang Terhempas Angin

    Gelapnya malam menyelimuti, menyisakan samar-samar sinar rembulan yang menembus tirai jendela dan menerangi wajah Ameera yang terlelap tenang dalam tidur. Di antara keheningan yang ada, Alvan duduk di tepi ranjang, mengamati perempuan di pembaringan dengan tatapan lembut. Selepas menghadiri rapat dan menyelesaikan urusan pentingnya, Alvan memutuskan untuk kembali ke mansion. Bukan tanpa sebab, di tengah persitegangan yang terjadi siang tadi, diam-diam Alvan terkejut saat tanpa sengaja melihat tangan Ameera yang terluka. Namun, karena situasi saat itu cukup panas, Alvan memilih menahan egonya dan bersikap seolah-olah tidak peduli. Dan, sekarang, dia datang untuk memastikan keadaan perempuan itu.“Terluka sampai seperti ini, dan dia sama sekali tidak mengadukan-nya padaku.” Alvan menatap garis luka di tangan Ameera dengan sedikit ngilu. Rasa bersalah dan khawatir, seketika merayapi relung hatinya, membuat Alvan semakin terpukul. Bagaimana bisa, perempuan itu menanggung semua penderitaan

  • SUAMI PENGGANTI Untuk Wanita Islami   Bab 47 || Terperanjat

    Ameera berdiri di tengah ruangan dengan tubuh gemetar. Kening putihnya berkerut, kedua tangan kecilnya meremas erat ujung gamis yang dikenakan, sementara air matanya mulai menggenang di pelupuk mata, menantikan nasib buruk yang sebentar lagi mungkin akan menimpanya. Saat ini, tepat di hadapan-nya, Bianca tengah menatapnya dengan sorot mata penuh amarah.Tidak sendirian, di sekeliling mereka juga terdapat para pelayan yang berdiri dengan kepala menunduk, seolah enggan terlibat dalam persitegangan ini. Namun, sangat disayangkan, tidak satupun dari mereka yang berani menolak perintah Bianca untuk ikut serta dalam menyidang. Semua ini bermula ketika Ameera tanpa sengaja menemukan sebuah miniatur milik Alex saat sedang merapikan ruang penyimpanan di belakang mansion. Bianca yang kebetulan lewat, terkejut dan langsung murka begitu melihat barang milik mediang putranya berada di tangan Ameera. “Kamu tahu apa kesalahanmu, Ameera?” tanya wanita paruh baya itu penuh intimidasi.“Maaf, Ma. Amee

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status