Home / Romansa / SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN / 64. MENCOBA MELARIKAN DIRI

Share

64. MENCOBA MELARIKAN DIRI

Author: lyns_marlyn
last update Last Updated: 2024-03-03 23:31:35

"Kau mau ke mana? Bukankah dapur ada di dalam?!" ucap Damar santai tersenyum manis.

"Minggir!" seru Sinta.

"Tidak sopan meninggalkan tamu sendirian di rumah," gerutu Damar pura-pura.

Sinta semakin jengkel dan kesal. Didorongnya Damar dengan kasar. "Minggir!"

Damar pura-pura terjatuh ke sofa, kesakitan. "Aduh."

Sinta tak peduli, kakinya segera melangkah ke arah pintu ke luar.

Damar segera bangun kembali. "Eits, mau ke mana kau?! Kita belum selesai bicara."

Sinta kembali mendorong tubuh Damar. "Minggir!"

Kali ini Damar tak tinggal diam. Tangan besarnya mencengkeram tangan Sinta.

"Aww!" Sinta meringis. "Lepaskan!"

Damar menarik Sinta dan menghempaskan nya ke atas sofa.

"Aww!" jerit Sinta merasakan tubuhnya melayang sampai punggungnya terhempas di sofa empuk.

"Sudah aku bilang, aku ingin minum. Kamu malah mau ke luar," Damar duduk dengan tenang seakan tidak terjadi apa-apa.

Sementara Sinta segera merapikan kembali bathrobe nya yang tersibak sampai memperlihatkan pahanya yang mulus.

"Amb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   65. BUKTI VIDEO YANG MENGHANCURKAN

    "Bagaimana ini?!" Sinta memutar otak agar bisa lolos dari Damar.Ponsel ditutup, Damar kembali melihat pintu kamar. "Sialan!' umpatnya.Wajah Sinta menegang begitu melihat Damar mendekati pintu kamar. Jantungnya berdetak kencang seirama dengan suara sepatu Damar yang melangkah."Sialan perempuan yang satu ini!" umpat Damar."Gawat! Gue harus segera keluar dari sini!" Sinta mulai ambil ancang-ancang ketika Damar berdiri melihat gagang pintu. Damar kaget, pintu bisa terbuka ketika didorong. "Bisa dibuka?!" Secepat kilat, Damar masuk.Tanpa berpikir panjang, Sinta ke luar dari persembunyian nya. Tujuan utamanya menuju pintu ke luar. "Sinta!" Suara Damar begitu kencang memanggil namanya, tapi tidak menyurutkan Sinta untuk terus berlari menuju pintu ke luar."Berhenti!" teriak Damar. Sinta melihat ke belakang. Damar menatapnya bak elang yang siap menerkam anak ayam. "Berani kau melangkah, gue jamin hidupmu tamat detik ini juga!" ancam Damar.Sinta bersandar pada daun pintu, wajahnya

    Last Updated : 2024-03-05
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   66. MENJALANKAN MISI

    Gloria tersenyum samar sambil membuang muka. "Dimana-mana, pria tetaplah sama," ucapnya dalam hati. "Hello!" seru Evan melihat Gloria hanya diam."Apa yang loe inginkan dari gue?!" tanya Gloria serius. "sebagai imbalannya.""Loe punya apa?" Evan malah balik bertanya, tersenyum sinis."Gue miskin, tidak punya uang. Tidak bisa membayar loe!" jawab Gloria. "Gue sudah menceritakan bagaimana kondisi gue semuanya pada loe!"Evan tertawa terbahak. "Ha-ha-ha. Jadi loe mau membayar gue pakai apa?!"Andai Gloria tidak memerlukan bantuan Evan, rasanya malas untuk berhubungan dengan Evan lagi. Alasan dulu pergi dari Evan dan minta putus, karena Evan terlalu sombong dengan apa yang dimilikinya.Evan bangun dari duduk. Dilihatnya jam tangan bermerk yang ada di tangan. "Gue sebentar lagi ada meeting penting. Kalau loe tidak ada urusan lain lagi, lebih baik kita bicarakan masalah loe itu lain kali."Gloria tidak mau. Langsung bangun dari duduk. "Lain waktu bagaimana? Setiap detik, video itu bisa men

    Last Updated : 2024-03-08
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   67. ISTRIKU MARAH

    Arlando baru saja ke luar dari kamar mandi. Dilihatnya Qeiza sedang asyik menyisir rambut panjang hitamnya. "Arlando!" Langkah Arlando terhenti. "Apa?!" "Aku numpang mobilmu sampai butik," jawab Qeiza bangun dari duduk kemudian berdiri depan Arlando. "Memangnya mobilmu kenapa?!" "Di bengkel. Ada masalah di rem," jawab Qeiza. "Aku numpang sampai butik."Arlando melanjutkan lagi langkahnya menuju walk in closet. "Kan ada mobil yang lain, kenapa harus numpang di mobilku?!" "Apa?!" tanya Qeiza kaget, Arlando tidak mau memberinya tumpangan. BLUGH!Pintu walk in closet ditutup Arlando dari dalam, tapi tak lama kemudian, Arlando ke luar dari walk in closet sudah berpakaian rapi siap berangkat ke kantor. Dilihatnya sekeliling kamar, tapi tidak melihat keberadaan istrinya."Sayang!" suara Mami memanggil Arlando ketika sedang menuruni tangga. "Iya mam."Mami datang mendekat. "Kamu mau sarapan?!" tanyanya."Enggak mam. Aku buru-buru. Ada meeting jam sembilan pagi ini." Arlando melihat j

    Last Updated : 2024-03-09
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   68. BERBALAS IDE MESUM

    Qeiza sedikitpun tidak mau melihat Arlando. Kedua bola matanya tak berpaling menatap ke arah luar."Qei," panggil Arlando. Tak ada jawaban, Qeiza diam seribu bahasa dengan bibir tertutup rapat.Arlando menghela napas, jari jemarinya mengetuk berulang-ulang setir yang ada di depannya. Lama mereka berdua hanya saling diam. Sampai akhirnya Qeiza memutuskan untuk ke luar dari mobil."Nanti pulangnya aku jemput," seru Arlando. "Qei! Pulangnya aku jemput!" serunya lagi.Qeiza tak menjawab bahkan tak menoleh sedikitpun ke belakang. Kakinya terus melangkah menuju ke butik."Qei," panggil Kris dan Mira bersamaan. "Kamu tidak apa-apa?!" tanya mereka berdua.Qei menggelengkan kepala."Kalian sedang bertengkar?!" tanya Kris penasaran. Lagi-lagi Qeiza menggelengkan kepala. "Lah, tadi kenapa suamimu terlihat sangat marah?!" tanya Mita."Iya," ucap Kris setuju. "Kalau kamu mengalami kdrt, kita berdua siap membantu," sambung Kris menyenggol lengan Mita minta persetujuan. "Iya!" Tegas Mita berkat

    Last Updated : 2024-03-12
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   69. MEMBARA KEMBALI

    Sinta hanya berdiri termenung melihat Damar dengan hati bicara sendiri. "Sialan si Damar ini. Kenapa tidak pergi juga padahal sudah gue bilang mau pergi kerja?!" "Kemarilah!" Damar mengulang permintaanya. "Duduk di sini. Jangan takut, aku hanya ingin mengobrol denganmu sebentar saja setelah itu aku akan pergi.""Bulshit!" gerutu Sinta, tapi hanya mampu dikatakan dalam hati.Damar kembali menepuk tempat kosong di sampingnya sehingga mau tak mau Sinta datang mendekat."Aku sudah terlambat," ujar Sinta, pura-pura melihat jam tangan. "Kalau aku dipecat, nanti aku tidak bisa makan.""Kenapa harus pusing memikirkan hal itu?! Ada aku yang akan memberimu makan, asal kau tidak berbuat macam-macam padaku."Sinta melengos, duduk di samping Damar bagai duduk di atas perapian. Damar mengambil tangan Sinta. Dielusnya perlahan dengan lembut. "Aku tidak akan menyakiti mu kalau kau tidak melawan padaku."Sinta menarik tangan. "Kau yang selalu mencari masalah denganku!" "He-he-he," Damar terkekeh. "

    Last Updated : 2024-03-13
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   70. PERMAINAN PANAS

    "Siapa?!" tanya Sinta.Damar segera menonaktifkan ponselnya. "Sekretarisku," jawabnya bohong.Setelah menaruh ponsel, Damar menuju ke tempat tidur. Tidak risih sedikitpun, berjalan dengan senjata andalannya yang berdiri tegak siap menghujam surga dunia.Sinta terkikik, merasa lucu melihat senjata andalan Damar bagai tombak yang tertancap. "Hi-hi-hi.""Kenapa?" tanya Damar berpura-pura, berdiri tegak di samping tempat tidur dengan tangan berkacak pinggang.Sinta semakin terkikik manja. "Hi-hi-hi. Senjatamu itu lho, besar sekali bagai rudal yang siap meluncur menghantam sebuah negara. Besar dan sangat panjang."Damar tersenyum bangga. Kepalanya menunduk melihat rudalnya sendiri. "Tapi kamu suka bukan, ketika senjataku ini menghantam dan memporakporandakan milikmu?!""Tentu saja suka, semua wanita pasti sangat menyukainya. Siapa yang bisa menolak hantaman rudal sebesar dan sepanjang itu," jawab Sinta.Hidung Damar semakin mekar kembang kemping mendapat pujian dari Sinta. "Kalau begitu, s

    Last Updated : 2024-03-15
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   71. KUNJUNGAN YANG MENEGANGKAN

    Ririn mondar mandir di kamar dengan pikiran digelayuti berbagai macam praduga, tapi tetap berusaha berpikir sewaras mungkin. "Hilang ke mana si Damar atau di apartemen ini ada temannya si Damar?!" gumam Ririn bertanya-tanya sendiri. "Tapi rasanya si Damar tidak punya teman di sini."Diambilnya ponsel, mencoba menghubungi Damar berharap ponselnya sudah aktif. Damar :"Hallo."Ririn :"Akhirnya ponselmu aktif juga!"Damar :"Ada apa? Aku sedang sibuk!"Ririn :"Di mana kau?"Damar :"Apa maksudmu di mana?! Tentu saja aku di kantor!"Ririn :"Jangan bohong kau! Aku melihat mobilmu di tempat parkir!"Sesaat Damar tidak menjawab.Ririn :"Di mana kau?!" Damar :"Kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku!"TIITH!TIITH!Ponsel ditutup sepihak oleh Damar. Ririn termenung melihat layar ponsel yang telah terputus sambungan teleponnya. "Sialan!" Ririn tersulut emosi, segera dihubungi lagi Damar, tapi kali ini ponselnya kembali tidak aktif. "Brengsek!" Ririn sewot. "Apa yang si brengsek i

    Last Updated : 2024-03-17
  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   72. BAU PARFUM MENCURIGAKAN

    Ririn mengeluarkan semua yang tadi ingin dikeluarkannya. "Leganya," gumam Ririn.Setelah selesai, Ririn merapikan diri sebentar di depan wastafel kamar mandi. Sementara Sinta melihat ke semua tempat yang ada di kamar pribadinya, mencari pria yang tadi bercinta dengannya. "Sembunyi di mana si Damar?!" gumam Sinta menyibakkan gundukan selimut di atas tempat tidur, tapi itu hanya sebuah bantal yang tertutup selimut.Dilihatnya ke kolong tempat tidur, tapi tetap kosong. Berdiri sejenak, berpikir, "kok tidak ada sih."Tatapan Sinta kemudian jatuh pada lemari pakaiannya. "Mungkinkah si Damar sembunyi di dalam lemari?!" Belum Sinta memastikan benar atau tidaknya Damar sembunyi di lemari, Ririn ke luar dari kamar mandi. "Lega banget. Thanks ya," ucap Ririn melihat Sinta. "I-iya," jawab Sinta melihat Ririn.Ririn melihat ke sekeliling kamar yang berantakan. "Berapa hari loe tidak merapikan kamar?!" "Entahlah," jawab Sinta menyadari kalau kamarnya berantakan. "Gue tidak ada waktu.""Loe

    Last Updated : 2024-03-19

Latest chapter

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   117. KELUARGA, HARTA PALING BERHARGA YANG TUHAN BERIKAN UNTUK KITA SEMUA

    Setelah puas saling melepas rindu. Arlando dan Qeiza duduk. Tak sedikitpun Arlando melepaskan tangan Qeiza. "Aku seperti mimpi kamu datang ke sini," ucap Arlando memandang lekat wajah Qeiza. "Kamu tahu, aku sangat merindukanmu." "Kalau kamu begitu sangat merindukan ku, kenapa tidak pernah datang atau telepon?!" "Keadaan yang membuatku tidak bisa menghubungi kamu," jawab Arlando. "Tapi diluar itu semua, aku memang sengaja tidak menghubungi kamu untuk menguji perasaanku." "Maksudnya?!" "Aku ingin memastikan perasaanku sendiri. Apa aku ini mencintai kamu atau perasaanku ini hanya karena kita terikat pernikahan kontrak itu?!" jelas Arlando. "Lalu, sekarang bagaimana perasaanmu?!" tanya Qeiza. Arlando semakin memegang erat jari jemari lentik tangan istrinya. "Aku takut kehilangan kamu. Dengan kita terpisah beberapa hari ini, aku seperti kehilangan arah. Tidak tahu lagi tujuanku ini sebenarnya apa." Qeiza tersenyum, hatinya sangat senang mendengar kata-kata yang begitu tu

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   116. JADI SEORANG IBU

    Qeiza berbaring ditempat tidur. Wajahnya semakin pucat. "Qei," mama masuk dengan tangan membawa sesuatu.Qeiza tidak menjawab. "Apa bulan ini kamu datang bulan?!" tanya mama."Datang bulan?!" Qeiza tertegun dengan pikiran mengingat-ingat sudah dapat atau belum bulan ini."Ini!" Mama memberikan test pack. "Coba kamu cek."Qeiza perlahan bangun. "Cek apa?!" "Kapan terakhir kali kamu datang bulan?!" tanya mama.Qeiza terdiam, mengingat-ingat tapi tidak ingat. "Entahlah, aku tidak ingat."Mama duduk di tepi tempat tidur. "Apa kamu dan Arlando pernah ,,,"Dengan cepat Qeiza mengambil test pack yang ada di tangan mama. "Biar aku coba!" lalu dengan terburu-buru turun dari atas tempat tidur menuju kamar mandi.Di dalam kamar mandi, Qeiza sejenak berdiri termangu bersandar pada daun pintu. "Apa mungkin aku hamil? Kalau benar berarti aku mengandung anaknya Arlando," gumam Qeiza memegang perutnya yang masih rata. Qeiza melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk menguji keakuratan test pac

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   115. MUAL

    Tuan Meshach masih memandang heran pada putranya. Kopi begitu wangi kenapa dibilang bau busuk. Arlando bersandar pada sandaran sofa yang ada di sudut ruangannya. "Ada apa pi, pagi-pagi sudah keruanganku?! Memangnya papi tak ada pekerjaan lain.""Ada sekretaris, ada asisten pribadi, ngapain papi masih repot-repot urus pekerjaan," jawab Tuan Meshach sekenanya. "Juga ada kamu."Arlando mendelik. "Sombong!"Papi duduk di samping putranya. "Bagaimana istri kontrakmu? Papi sudah lama tidak mendengar kabarnya. Apa kalian berdua sering bertemu?!""Telepon saja sendiri. Kalian semua yang memisahkan aku dan istrik!" jawab Arlando kesal. "He-he," papi malah terkekeh melihat putranya. "Makanya jangan main-main dengan kami. Tahu sendirikan akibatnya apa?! Menikah kok kontrak, kayak rumah saja dikontrak," ledek papi.Arlando lagi-lagi mendelik. "Semuanya juga gara-gara papi yang keras kepala! Kalau papi tidak memaksaku, tidak mungkin pernikahan kontrak itu terjadi!""Lho, kok jadi papi yang disal

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   114. BAU BUSUK

    "Tidak usah ma!" karena kesal dengan mama, Qeiza tanpa sadar mengencangkan suaranya. "Aku sedang menyetir ma. Jangan mengganggu konsentrasiku!""Ok!" Setelah itu, Mama tidak bicara apa-apa lagi. Qeiza menghela napas, berurusan dengan mama lebih menjengkelkan dari berurusan dengan para pelanggan di butik yang minta diubah gaunnya menjadi ini itu ini itu.Rumah kediaman Qeiza sudah depan mata. Setelah melewati pintu pagar dan parkir depan rumah, Qeiza segera turun dari mobil. "Dasar bocah!" gumam Mama melihat putrinya hampir saja jatuh terantuk lantai keramik saking tergesa-gesanya melangkah masuk ke dalam rumah."Nyonya!" panggil Mang Ujang."Lho kok Mang Ujang ada di rumah. Bukannya tadi suruh ke bengkel betulin mobil.""Mobilnya masih di bengkel," Mang Ujang lalu mengeluarkan secarik kertas dari dalam saku celana panjangnya. "Apa ini?!" tanya Mama Qeiza mengambil kertas yang diberikan Mang Ujang. "Nota.""Belum juga dibenerin mobilnya sudah minta nota! Aneh!" gerutu Mama Qeiza ma

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   113. DIPISAHKAN DEMI KEBAIKKAN

    Qeiza rasanya ingin menghilang saat itu juga supaya bisa menghindari tatapan semua orang yang sekarang sedang menatapnya. "Ya Tuhan, kenapa masalahnya jadi seperti ini? Aku merasa jadi seorang terdakwa kelas kakap yang akan dihukum vonis mati."Baik Arlando maupun Qeiza tidak bisa menghindari keinginan kedua orangtua masing-masing memisahkan mereka berdua karena buktinya cukup kuat yakni pernikahan kontrak mereka satu tahun. Qeiza pergi dengan mamanya meninggalkan rumah kediaman Meshach tanpa bisa Arlando cegah. Semuanya jadi rumit apalagi Arlando tidak bisa menjelaskan alasan apa sampai mereka berdua bisa terikat pernikahan kontrak. Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, Qeiza lebih banyak diam. Tatapannya tak beralih melihat ke luar jendela mobil. Mama Qeiza duduk disampingnya sampai tak berani untuk mengajak putrinya bicara.Tak membutuhkan waktu lama dalam perjalanan, Qeiza telah sampai di rumah. Kamar yang telah berbulan-bulan ditinggalkan sekarang ditempati kembali oleh pemilik

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   112. DIJEMPUT PULANG

    Pagi-pagi Qeiza sudah siap-siap berangkat ke butik. Walau semalam tidur sangat larut malam, tapi pagi-pagi sekali Qeiza sudah bangun. "Arlando!" Qeiza menepuk kaki suami kontraknya. "Bangun! Ini sudah siang!"Respon Arlando hanya menggeliat kecil, matanya sulit sekali untuk terbuka.Qeiza menggoyangkan tubuh Arlando. "Bangun! Katanya mau pergi ke kantor pagi-pagi."Ditunggu beberapa saat, tapi Arlando tidak bangun juga akhirnya Qeiza pergi ke luar dari kamar.Mami baru saja ke luar dari kamar. Setiap hari mami memang selalu bangun pagi untuk menyiapkan sarapan suaminya."Qeiza!" panggil mami melihat menantunya sedang menuruni tangga."Iya mi," jawab Qeiza berhenti ditengah-tengah tangga, melihat mertuanya."Mami ingin bicara denganmu!" Deg!Jantung Qeiza langsung berdetak cepat. Apalagi melihat mami begitu serius menatap pada dirinya."Kamu pasti sudah tahu tentang permasalahan yang sekarang terjadi," ucap Mami tanpa basa basi."Masalah apa mi?!" tanya Qeiza pura-pura.Tatapan mami

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   111. RENCANA ORANGTUA

    "Iya, saya sangat setuju jeng!" seru Mama Qei. "Saya juga akan mencari tahu, kenapa putriku bisa-bisanya bertindak sampai sejauh itu. Sampai sekarang saya tak habis pikir, apa maksudnya Qeiza melakukan semua kebohongan ini." "Sama jeng, saya juga tak habis pikir dengan putraku itu. Kok bisa bohongi kita semua. Tapi terlepas dari itu semua, sebaiknya kita mencari tahu alasan yang sebenarnya kenapa sampai bisa terjadi pernikahan kontrak.""Jeng," Mama Qeiza menurunkan volume suara. "Qeiza dan putramu melakukan pernikahan kontrak, tapi mereka tidur dalam satu kamar. Bagaimana itu jeng?!"Mami Arlando tertegun. Apa yang dikatakan besannya benar, bahkan tadi pagi saat membangunkan putra dan menantunya mereka sedang tidur berpelukan. Lalu ,,, lalu, kepala mami jadi tambah pusing."Jeng," panggil Mama Qei melihat besannya hanya diam tertegun. "I-iya ,,,.""Mereka tidur dalam satu tempat tidur. Bagaimana jeng?" Mama Qeiza jadi khawatir. "Apa mereka telah ,,,,""Aduh, saya jadi tambah bingun

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   110. MENCARI TAHU ALASANNYA

    Arlando menggosok kedua mata. "Siapa sih yang buka jendela? Silau!" ucapnya bersuara serak ciri khas orang bangun tidur.Qeiza yang terlebih dahulu menyadari akan kehadiran mami segera menyenggol tubuh Arlando. "Mami ,,,"Mendengar kata mami, kesadaran Arlando langsung terkumpul sempurna. "Mami?!" Qeiza bangun. "Selamat pagi mami,' sapanya basa basi."Sudah siang masih tidur! Kalian tidak pergi bekerja?!" tanya mami."I-iya mam," jawab Qeiza gugup langsung turun dari atas tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi. Sementara Arlando kembali menarik selimut. "Aku masih mengantuk."Mami menarik selimut yang menutupi tubuh Arlando. "Bangun, ini sudah siang! Mami juga ingin bicara tentang pernikahan kontrakmu itu!"Deg!Jantung Arlando kaget. "Gawat! Pernikahan kontrak lagi yang mami bahas! Aku harus cari akal untuk menghindari mami," hati kecilnya bicara."Mami ingin bicara denganmu! Cepat bangun Arlando!" "Apa sih mami ini?! Pagi-pagi sudah marah-marah. Nanti kulitnya cepat keriput," u

  • SUAMI KONTRAKKU MILIARDER TAMPAN   109. APA AKU BISA JIKA KEHILANGAN KAMU?!

    Kediaman keluarga Meshach nampak sepi ketika Arlando dan Qeiza pulang. "Jam berapa?!" tanya Qeiza pada suaminya. "Sudah lewat dari tengah malam," bisik Arlando."Semua orang sudah tidur.""Baguslah," gumam Qeiza berjalan sangat hati-hati karena lampu ruang yang temaram.Klik!Lampu ruangan berubah terang, Qeiza hampir saja meloncat kaget. "Tuan muda, nyonya muda? Bibi pikir siapa," suara bibi memecah kesunyian. "Aduh bibi! Bikin kaget saja! Hampir copot jantungku!" "He-he, maaf nyonya. Bibi tidak bisa melihat dengan jelas, takutnya ada maling," bela bibi."Lampunya matiin lagi bi!" pinta Arlando kemudian menarik tangan Qeiza agar melanjutkan lagi langkahnya menuju kamar.Di dalam kamar, Qeiza langsung melepas sepatu high heelsnya. "Lelah banget, ingin cepat mandi dan tidur.""Aku duluan yang mandi!" Arlando buru-buru masuk ke kamar mandi. Qeiza menghempaskan tubuh di sofa. "Badan cape pikiran juga cape. Kenapa jadi seperti ini?!" gumamnya teringat kembali dengan pernikahan kontr

DMCA.com Protection Status