Share

59. PERMAINAN BERBAHAYA

Author: Evita Maria
last update Last Updated: 2024-10-09 20:45:42

Dengan langkah berat dan jantung berdebar, Du Fei akhirnya keluar dari persembunyiannya di balik pohon besar. Kemunculannya mengejutkan kedua tetua Bu Tong Pai.

Tetua Liu, yang tadinya tampak ragu-ragu, kini menatap Du Fei dengan pandangan yang sulit diartikan. Ia mendekat ke arah Tetua Lin dan berbisik, namun cukup keras untuk bisa didengar Du Fei

"Kakak Lin, putra Pendekar Iblis ini pasti sudah menyaksikan apa yang telah kita lakukan. Bagaimana kalau kubereskan dia?"

Du Fei merasakan darahnya membeku mendengar usulan itu. Namun, reaksi Tetua Lin membuatnya lebih waspada lagi. Sebuah senyuman licik tersungging di bibir Tetua Lin.

"Aku memiliki ide yang lebih baik," ujarnya, matanya tak lepas dari sosok Du Fei yang berdiri gemetar di hadapan mereka.

"Apakah kau telah melihat semuanya, Du Fei?" tanya Tetua Lin dengan tatapan menyelidik, seolah berusaha menembus ke dalam pikiran Du Fei.

Du Fei menggeleng kuat-kuat, berusaha terlihat meyakinkan. "Aku baru saja datang, tidak melihat apa-
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Norma Yunita
terlalu psikopat ini penulis nya, berasa cerita sinetron Indosiar
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   60. KAMBING HITAM

    Karena rasa penasaran dan sedikit takut, Du Fei menjauhkan tangannya dari wajah, memperhatikannya dengan seksama di bawah cahaya temaram kamar. Apa yang ia lihat membuat jantungnya seolah berhenti berdetak.Tangannya berlumuran cairan merah pekat. Darah.Dengan panik, Du Fei mengangkat tangan kirinya, dan pemandangan yang ia lihat membuatnya semakin terperangah. Di tangan kirinya tergenggam sebilah belati, bilahnya berlumur darah yang mulai mengering. Dan yang lebih mengejutkan lagi, belati tersebut diikatkan dengan tangan kirinya menggunakan kain yang juga bernoda merah."Apa yang terjadi?" Du Fei bergumam, suaranya bergetar penuh kebingungan dan ketakutan. Bagaimana ia bisa berakhir seperti ini? Apa yang telah ia lakukan?Didorong oleh kepanikan, Du Fei memutuskan untuk keluar dari kamar, mencari jawaban atau bantuan. Ia bangkit dari pembaringan dengan tergesa-gesa. Namun, baru saja kakinya menyentuh lantai dan hendak melangkah, sesuatu menghalangi jalannya.Du Fei tersandung, tub

    Last Updated : 2024-10-09
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   61. KAMBING HITAM 2

    Malam yang kelam di Gunung Wudang seolah berubah menjadi arena perjuangan hidup dan mati. Du Fei, dengan nafas tersengal dan keringat bercucuran, terus memaksa kakinya yang mulai gemetar untuk berlari. Di belakangnya, suara derap langkah para pengejar dari Bu Tong Pai semakin mendekat."Sial!" Du Fei mengumpat lirih, menyadari bahwa jarak antara dirinya dan para pengejar semakin menipis. Ilmu sinkang yang tinggi membuat orang-orang Bu Tong Pai mampu mengejar dengan kecepatan yang menakjubkan.Dengan hanya mengandalkan insting, Du Fei membelokkan arah lari, menerobos masuk ke dalam hutan lebat. Ranting-ranting tajam menyayat kulitnya, dedaunan basah memercik ke wajahnya, namun ia tak peduli. Satu-satunya yang ada di pikirannya hanyalah lepas dari maut. Ia telah difitnah membunuh murid Bu Tong Pai, bila tertangkap hukumannya pasti mati. ‘Aku tak boleh mati sebelum mengungkap kebenaran!” tekad hati Du Fei.Namun, tenaganya yang sudah terkuras habis mulai membuat langkahnya melambat, naf

    Last Updated : 2024-10-10
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   62. MENCARI PENAWAR RACUN

    “Dapatkah Guru menolongnya?”Chang Su menatap muridnya dengan senyum penuh arti. Kerutan di wajahnya yang sudah dimakan usia seolah menari saat ia terkekeh."Apakah kau lupa, Du Fei? Gurumu jelek-jelek begini dikenal sebagai raja racun yang paling ditakuti," pria tua itu membusungkan dada dengan bangga.Mendengar kata-kata gurunya, wajah Du Fei yang tadinya pucat pasi karena kelelahan dan ketakutan, perlahan berubah cerah. Matanya yang redup kini berbinar penuh harapan. "Guru ... apakah itu berarti …?"Chang Su mengangguk mantap. "Ya, Du Fei. Kita akan menolong Ketua Ma bila itu yang kau inginkan."Du Fei nyaris melompat kegirangan, namun ia segera menguasai diri. "Tapi Guru, bukankah Racun Jantung Bayangan itu sangat mematikan? Kudengar terbuat dari Akar Bayangan Maut, Bunga Lung Bai, dan Duri Kalajengking Malam.""Tepat sekali," Chang Su membenarkan. "Racun itu memiliki kekuatan untuk menghancurkan dari dalam secara perlahan. Sangat kejam dan mematikan."Du Fei menelan ludah, "Lalu

    Last Updated : 2024-10-10
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   63. MERAMU PENAWAR RACUN

    "Du Fei!" teriak Chang Su, wajahnya sempat memucat melihat aksi nekat muridnya.Namun, keberanian Du Fei membuahkan hasil. Dengan satu tarikan kuat, ia berhasil mencabut segenggam Janggut Emas. "Aku berhasil, Guru!" seru remaja laki-laki itu penuh kemenangan, lalu dengan hati-hati kembali ke tempat yang aman.Chang Su menghela nafas lega, ada rasa bangga dan sedikit rasa kesal terpancar di wajahnya. "Kau ini ... benar-benar nekat!"Du Fei menanggapinya dengan menggaruk bagian belakang kepala meski tak gatal.Begitu ketiga bahan penawar racun telah terkumpul, Chang Su dan Du Fei bergegas kembali.Saat mereka menuruni gunung, Du Fei merasakan harapan baru tumbuh dalam hatinya. Mungkin, dengan ini, ia bisa membuktikan kesetiaannya pada Bu Tong Pai dan mengungkap kebenaran di balik semua fitnah yang menimpanya.Senja telah turun di lembah Gunung Wudang, mewarnai langit dengan semburat jingga keemasan saat Chang Su dan Du Fei akhirnya tiba di pondok sederhana yang diberikan oleh Da Ye kepa

    Last Updated : 2024-10-11
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   64. MENOLONG ORANG ASING

    Di kaki gunung Guifeng, di sebuah gazebo yang berdiri di antara pepohonan rimbun, seorang gadis cantik berpakaian kuning cerah tampak gelisah. Pedang yang ia tenteng di tangan kiri menunjukkan bahwa ia memiliki ilmu silat cukup tinggi. Gadis itu adalah Xiao Lin, murid tertua Biarawati Yun Hui dari sekte Hoa Mei.Xiao Lin menghela napas panjang, matanya menyapu pemandangan di sekitarnya dengan cemas. Seharusnya ia dan adik seperguruan, Ming Mei, sudah tiba di Perguruan Hoa Mei beberapa hari lalu. Namun, Ming Mei tiba-tiba menghilang saat mereka menginap di sebuah losmen, hanya meninggalkan sepucuk surat yang menjanjikan pertemuan di kaki Gunung Guifeng pada tanggal 15 bulan ini."Ke mana gerangan dirimu, Ming Mei?" keluh Xiao Lin, suaranya penuh kekhawatiran. Ia berjalan mondar-mandir di dalam gazebo, langkahnya yang ringan namun gelisah memantul di lantai kayu yang berderit pelan. Hari ini sudah tanggal 15 dan ia telah menunggu di tempat yang disebutkan Ming Mei sejak pagi.Tiga jam t

    Last Updated : 2024-10-12
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   65. TERTANGKAP BASAH

    "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Ming Mei, suaranya bergetar menahan amarah."A-aku baru saja datang dan tak sengaja menemukan mereka berdua pingsan di sini," jawab Lin Mo cepat, berusaha mengatur napasnya yang memburu."Aku melihatmu meraba-raba Kak Xiao Lin," desis Ming Mei, sorot matanya bagai bara api yang siap menghanguskan sang kekasih hati. "Apakah selama ini kau diam-diam menyukai dia?""Tidak, tentu saja tidak!" Lin Mo menggoyang-goyangkan tangannya dengan panik, mencoba membantah meski sudah tertangkap basah. "Aku hanya memeriksa apakah kakak seperguruanmu ini masih hidup atau tidak," dalih pemuda itu dengan suara meyakinkan."Jangan kau kira aku ini bodoh!" bentak Ming Mei gusar, "Aku tahu kau mencoba mengambil kesempatan dalam kesempitan!"Lin Mo terdiam, menggaruk kepala yang tak gatal, sikapnya menyebabkan Ming Mei makin murka. Gadis itu tiba-tiba saja meraih pedang Xiao Lin yang tergeletak di tanah dan menghunusnya. "Eitt, Ming Mei ... jangan salah paham!" Lin Mo

    Last Updated : 2024-10-13
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   66. CINTA DI TEMPAT YANG SALAH

    Sementara itu, tak jauh dari sana, di balik pohon besar, Yao Pang mengawasi mereka dengan waspada. Di dalam dekapannya, Xiao Lin masih terkulai tak sadarkan diri. Yao Pang telah berhasil memulihkan sebagian tenaga dalamnya berkat transfer energi dari Xiao Lin sebelumnya.Anggota sekte pembunuh bayaran ‘Iblis Bayangan’ itu siuman dengan cepat dan sempat mendengarkan setiap kata dari rencana jahat Lin Mo dan Ming Mei. Kini, ia pun memutuskan untuk menolong gadis yang rela mengerahkan energi chi demi menyelamatkan nyawanya tanpa memedulikan nyawa sendiri. Begitu melihat kesempatan dimana Lin Mo dan Ming Mei lengah, dengan hati-hati, Yao Pang mengangkat tubuh Xiao Lin dan bergerak menjauh, berusaha tidak menimbulkan suara sekecil apapun."Bertahanlah, Nona!" bisiknya lembut. "Aku berjanji akan melindungi dan membalas kebaikanmu."Sementara Lin Mo dan Ming Mei sibuk mencari mangsa mereka yang hilang, Yao Pang terus bergerak dalam kegelapan malam, membawa Xiao Lin kabur menjauh dari mereka

    Last Updated : 2024-10-13
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   67. TAK INGIN BERPISAH

    Fajar menyingsing di ufuk timur, cahayanya yang keemasan menyapu lembut permukaan danau yang tenang. Pagi itu, di hari keempat, Yao Pang melangkah ringan menyusuri lembah menuju pondoknya. Angin sejuk membelai wajahnya, membawa aroma segar rerumputan dan bunga-bunga liar.Di tengah perjalanan, matanya tertuju pada sekumpulan bunga camelia yang mekar indah. Tanpa ragu, ia memetik beberapa tangkai, berniat memberikannya kepada Xiao Lin. Bagi masyarakat di dataran Cina, camelia melambangkan wanita cantik, dan bagi Yao Pang, Xiao Lin lebih dari layak menerimanya.Ketika jemarinya baru saja menyentuh kelopak bunga terakhir, tiba-tiba cuping telinganya bergerak-gerak. Insting petarungnya yang tajam menangkap suara bayangan berkelebat dari arah hutan, mendekat dengan kecepatan tinggi, pertanda pemilik ilmu sinkang yang bukan sembarangan.

    Last Updated : 2024-10-14

Latest chapter

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   206. MENYELAMATKAN ADIK

    Du Fei menunduk, memandang tanah yang masih basah oleh darah A Lung. Potongan-potongan tubuh prajurit malang itu masih berserakan, sebagai pengingat keji atas kekejaman orang-orang bangsa Wu. Hutan di sekitarnya hening, seakan menahan nafas menunggu keputusannya."Baiklah," akhirnya Du Fei mengangkat wajah, tatapannya tenang berkesan misterius. "Kita akan melakukan pertukaran. Tapi aku harus memastikan Yun Hao selamat dan tidak terluka sedikitpun."“Dalam posisimu yang lemah, kau tidak memiliki hak untuk memberikan persyaratan padaku, Bodoh!” bentak Panglima Lin disusul tawa Feng Wei, “Cepat berikan Pedang Naga Api atau kau akan melihatnya menjadi serpihan!”Du Fei berusaha menguasai emosi yang nyaris meledak, “Bila kalian mengusik sehelai rambut adikku, aku akan memastikan kalian tak bisa keluar dari hutan ini dengan selamat!” Feng Wei menyeringai, kantong serbuk peledak keemasan masih tergenggam erat di tangannya. Jari-jarinya yang berkuku panjang mengelus permukaan kantong itu, se

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   205. UPAH SEORANG PENGKHIANAT

    Kabut kelabu tiba-tiba muncul dari segala arah, menyelimuti rombongan Du Fei dan Jenderal Lo yang sedang menuruni gunung. Kabut itu tidak wajar—terlalu pekat dan bergerak melawan angin, seperti memiliki kehendak sendiri."Kabut sihir!" Du Fei berseru, berusaha menghalau kabut dengan mengibaskan tangannya, "hati-hati! Tetap bersama!"Akan tetapi kabut sihir tersebut bergerak dengan sangat cepat dan memisahkan mereka. Du Fei merasakan tangan Yun Hao yang menggenggam jubahnya terlepas. "Yun Hao!" teriaknya, tapi suaranya teredam oleh kabut yang seakan menelan segala bunyi."Tetap tenang," bisik Dilong dari dalam pedang. "Kabut ini tidak berbahaya secara langsung. Hanya bermaksud mengacaukan."Du Fei mengangguk, mengatur nafasnya. Dengan pedang naga api sebagai pemandu, ia mulai menyusuri jalan. Kabut sihir ini pasti buatan seseorang—ia mulai menduga penyihir dari Negeri Wu pelakunya.Setelah beberapa saat berjalan mencari kelompoknya kembali, kaki Du Fei tersandung sesuatu. Ia menunduk,

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   204. MENJADI PEMBELOT

    PLAKK!Tamparan keras Jenderal Lo mendarat di pipi A Lung. Suaranya menggema di keheningan hutan, meninggalkan bekas telapak tangan kemerahan di wajah prajurit muda itu."Lancang!" geram Jenderal Lo, matanya menyala-nyala. "Kau telah melanggar sumpah kesetiaan pada kerajaan!"A Lung memegangi pipinya yang panas, matanya berkaca-kaca menahan marah dan malu. Tanpa kata-kata lagi, ia berbalik dan berlari masuk ke dalam hutan lebat, menghilang di balik rimbunnya dedaunan."Biarkan dia pergi!" Chang Kong menghela nafas. "Kalau dia tidak menghormati anggota kerajaan, maka dia tak layak menjadi pasukan khusus istana."Du Fei menatap ke arah menghilangnya A Lung dengan pandangan prihatin. "Kebencian seperti itu tidak lahir begitu saja. Ada yang tidak kita ketahui tentang hubungannya dengan masa lalu ayah kita."Yun Hao mengamati Plakat Naga Emas di tangannya sebelum menyimpannya kembali dengan hati-hati, "Sebaiknya kita segera kembali ke kotaraja. Yang Mulia Yu Ping pasti sudah menunggu kabar

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   203. MENGUNGKAP IDENTITAS DIRI

    "Terima kasih, adikku," Xie She Tai Tai berbisik, tangannya mencengkeram jantung Zhi Zhu yang masih berdenyut. "Pengorbananmu tidak akan sia-sia."Tubuh Zhi Zhu bergetar hebat, matanya satu per satu meredup seperti lilin yang dipadamkan. Mulutnya terbuka, menjerit tanpa suara saat Xie She Tai Tai menarik keluar jantungnya dalam satu sentakan kuat.Darah menyembur ke segala arah, membasahi dinding gua dengan warna merah pekat. Tubuh Zhi Zhu melunglai, kaki-kakinya mengerut seperti daun kering.Xie She Tai Tai tidak memakan jantung itu. Sebaliknya, ia mulai merapal mantra dalam bahasa siluman. Jari-jarinya menari di udara, menciptakan simbol-simbol kuno yang bersinar ungu."Jiwa bersatu dengan jiwa, daging bersatu dengan daging," ia menggumamkan mantra. "Berikan kekuatanmu padaku!"Dengan kedua tangannya, ia memegang jantung Zhi Zhu yang masih berdenyut lemah dan perlahan mendekatkannya ke luka menganga di dadanya sendiri. Jantung itu seolah tertarik oleh kekuatan magis, melayang di uda

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   202. TUMBAL

    "Kau benar," Yun Hao bangkit berdiri, tubuhnya sudah jauh lebih kuat. "Ayo kita pergi. Kuharap mereka masih baik-baik saja."Bersama, dua bersaudara itu melangkah keluar dari istana Kristal Hitam."Apakah kita akan melepaskan kedua siluman itu begitu saja, Kak?" Yun Hao menoleh ke arah istana kristal hitam yang kini tampak suram di bawah cahaya fajar."Untuk saat ini ya," Du Fei mengangguk, pedang naganya berpendar lembut di tangannya. "Siluman Ular Kalajengking terluka parah. Butuh seratus tahun bertapa untuk memulihkan kekuatan yang hilang. Sedangkan Siluman Laba-laba tak bisa berbuat banyak tanpa saudarinya. Gunung ini aman untuk sementara waktu."Yun Hao mengangguk, lalu melempar pandang ke atas dengan ragu. Tebing curam di hadapan mereka tampak mustahil untuk didaki."Bagaimana kita naik ke atas?" Yun Hao mengamati dinding jurang yang nyaris vertikal.Du Fei tersenyum, "Jangan cemas, aku tak akan meninggalkanmu, Adik Yun."Ia meraih pergelangan tangan Yun Hao. Dengan satu lompata

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   201. PERTEMUAN KAKAK ADIK

    Du Fei melepaskan Pedang Naga Api, membiarkannya melayang di atas tubuh Yun Hao. Dengan gerakan cepat, ia menggores telapak tangannya. Darah mengalir dari luka, menetes ke bilah pedang yang menyala."Api Suci, murnikanlah darah ini," Du Fei memejamkan mata, memusatkan energinya.Api keemasan menyelimuti darah yang menetes, mengubahnya menjadi cairan berkilau seperti emas cair. Dengan lembut Du Fei membuka bibir Yun Hao. "Kembali padaku, Adik!" bisiknya, meneteskan cairan dari ujung Pedang Naga Api itu ke mulut Yun Hao.Sedetik dua detik tak ada reaksi apapun, namun di detik ketiga tiba-tiba tubuh Yun Hao menegang seperti busur yang ditarik. Punggungnya melengkung ke atas, matanya terbuka lebar. Dari mulut, hidung, dan telinganya keluar asap hitam dengan suara mendesis— pertanda sihir pemikat sedang dikeluarkan secara paksa."ARGH!" jeritan pertama Yun Hao bergema di seluruh ruangan. Tubuhnya bergetar hebat, warna iris matanya berubah-ubah—dari merah darah perlahan kembali ke warna as

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   200. MELAWAN PENGARUH SIHIR

    Pusaran energi itu melesat ke arah Du Fei. Namun pemuda itu tetap tenang, pedangnya teracung ke depan."Api Pemurnian!"Bilah Pedang Naga Api berubah menjadi cahaya putih menyilaukan. Du Fei menusukkan pedang ke dalam pusaran energi hitam. Kedua kekuatan beradu, menciptakan gelombang energi yang mengguncang seluruh istana.BLARR!Cahaya putih berhasil membelah pusaran hitam dan menghantam telak tubuh Xie She Tai Tai. Siluman itu menjerit kesakitan, tubuhnya terpental hingga menabrak dinding kristal. Darah hitam mengucur dari luka menganga di dadanya."KAKAK!" Zhi Zhu menjerit ngeri. Ia menatap Du Fei dengan campuran ketakutan dan kebencian. Lalu pandangannya beralih pada Yun Hao yang masih berdiri kaku di altar."Suamiku!" perintah Siluman Laba-laba betina sambil menunjuk ke arah Du Fei. "Bunuh dia! Bunuh penyerang ini!"Wajah Yun Hao dingin tanpa ekspresi. Perlahan ia mengambil pedang yang berada di atas meja altar, lalu berbalik menghadap Du Fei."Yun Hao, sadarlah!" Du Fei menurunk

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   199. MENGUASAI PEDANG NAGA API

    "Kendalikan apinya, Du Fei!" suara Dilong menggema. "Api bukan hanya elemen penghancur, tapi juga pemberi kehidupan. Rasakan iramanya, dengarkan bisikannya."Du Fei memejamkan mata, perlahan ia merasakan denyut kehidupan dalam api - seperti detak jantung makhluk hidup. Tubuhnya mulai bergerak mengikuti irama itu, tangannya terangkat dalam gerakan melingkar yang anggun."Ya ... seperti itu," Dilong terbang mengelilinginya. "Api adalah perpanjangan jiwamu, bukan musuhmu."Jari-jari Du Fei bergerak lembut, seperti menari. Api putih merespon, berubah dari kobaran liar menjadi pusaran elegan yang mengikuti gerakan tangannya. Panas yang tadinya menyiksa kini terasa seperti aliran kehangatan yang menyenangkan."Luar biasa," bisik Dilong takjub.Du Fei membuka mata. Pandangannya berubah - ia bisa melihat setiap percikan, setiap lidah api sebagai entitas tersendiri. Dengan satu gerakan tegas, ia mengarahkan sebagian api membentuk lingkaran di sekeliling tubuhnya. Dengan gerakan lain, ia memeri

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   198. DEWA NAGA DILONG

    "Namaku Dilong," naga mungil itu terbang mengelilingi kepala Du Fei, "aku yang menyelamatkanmu dari kobaran api Sumur Suci.""Dewa Naga?" Du Fei mengamati makhluk ajaib itu dengan takjub. Sisik-sisiknya berkilau seperti permata di bawah cahaya api hitam. "Tapi mengapa kau menyelamatkanku?""Karena sudah ribuan tahun aku menantikan orang sepertimu," Dilong hinggap di telapak tangan Du Fei. “Seseorang yang memiliki hati bersih dan tekad kuat untuk melindungi yang lemah.”Du Fei menatap sang naga dengan mata membelalak, “Apakah kau penjaga Pedang Naga Api yang dicari banyak orang dari dunia persilatan bahkan negeri lain?”“Bukan hanya penjaga,” Naga Dilong terbang ke tengah perisai kristal, “Aku adalah Pedang Naga Api itu sendiri.”Du Fei menggeleng kebingungan, “Bagaimana bisa?”"Selama menjaga Pedang Naga Api, seiring waktu, jiwaku dan jiwa Pedang Naga Api telah menyatu.""Lalu di mana pedangnya?"Dilong tertawa kecil, “Pedang hanyalah bentuk fisik dari kekuatan sejati. Mereka semua se

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status