Share

67. TAK INGIN BERPISAH

Penulis: Evita Maria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-14 13:00:19

Fajar menyingsing di ufuk timur, cahayanya yang keemasan menyapu lembut permukaan danau yang tenang. Pagi itu, di hari keempat, Yao Pang melangkah ringan menyusuri lembah menuju pondoknya. Angin sejuk membelai wajahnya, membawa aroma segar rerumputan dan bunga-bunga liar.

Di tengah perjalanan, matanya tertuju pada sekumpulan bunga camelia yang mekar indah. Tanpa ragu, ia memetik beberapa tangkai, berniat memberikannya kepada Xiao Lin. Bagi masyarakat di dataran Cina, camelia melambangkan wanita cantik, dan bagi Yao Pang, Xiao Lin lebih dari layak menerimanya.

Ketika jemarinya baru saja menyentuh kelopak bunga terakhir, tiba-tiba cuping telinganya bergerak-gerak. Insting petarungnya yang tajam menangkap suara bayangan berkelebat dari arah hutan, mendekat dengan kecepatan tinggi, pertanda pemilik ilmu sinkang yang bukan sembarangan.

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin misterius
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   68. TAK INGIN BERPISAH 2

    Tangan Xiao Lin bergerak lincah melipat pakaian, meski begitu matanya menyiratkan kesedihan yang dalam. Sebenarnya, gadis cantik itu menyadari kesedihan yang terpancar dari mata Yao Pang saat ia berpamitan. Kebersamaan mereka selama tiga hari telah meninggalkan jejak mendalam di hati keduanya, menciptakan kenangan indah yang sulit dilupakan. Namun Xiao Lin bukanlah gadis biasa. Ia adalah murid Hoa Mei yang kelak akan menggantikan Biarawati Yun Hui menjadi ketua. Takdir telah menempatkannya pada jalur yang berbeda dengan Yao Pang. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk mengubur dalam-dalam perasaannya dan bertekad melupakan pria itu selamanya. "Nona Xiao, bagaimana kalau kita bersulang sebelum kau kembali ke Hoa Mei?" Suara lembut Yao Pang menggugah Xiao Lin dari lamunannya. Xiao Lin tersentak, konflik batin berkecamuk dalam dirinya. Ia ingin menolak, tak ingin menambah kenangan manis bersama pria yang sangat baik kepadanya. Namun, saat ia menatap sorot mata Yao Pang yang penuh harap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   69. KELUARGA TAK SEMPURNA

    Xiao Lin berniat mengakhiri hidup pria yang telah merenggut kesuciannya, membalas sakit hati yang ia rasakan. Namun, tangannya serasa lumpuh. Cinta yang terlanjur bersemi di hati pada Yao Pang membuatnya lemah.Akhirnya, pedang itu jatuh berdenting ke lantai. Xiao Lin jatuh bersimpuh, tangisnya pecah memenuhi ruangan."Guru, maafkan muridmu yang tak berbudi ini," isaknya pilu, masa depannya yang gemilang kini telah hancur berkeping-keping.Yao Pang, menyaksikan gadis yang dicintainya begitu rapuh, tak kuasa menahan diri. Ia menghampiri Xiao Lin dan memeluk bahunya dari belakang."Xiao Lin, aku bersedia bertanggung jawab!" ujarnya penuh kasih, "tinggalkanlah dunia persilatan dan hiduplah bersamaku!"Xiao Lin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   70. KERINDUAN SANG GURU

    Malam merangkak pelan di atas perguruan Hoa Mei, menyelimuti bangunan-bangunan kuno yang telah berdiri selama ratusan tahun. Di dalam aula doa yang sunyi, Biarawati Yun Hui berlutut dalam kekhusyukan.Tangan kanannya memukul kentongan kecil berwarna merah, sementara tangan kiri menggerakkan butir-butir tasbih hitam dengan lincah. Bibirnya bergerak tanpa suara, merapalkan doa-doa yang telah dihafalnya selama bertahun-tahun.Di balik wajahnya yang tenang, hati Biarawati Yun Hui sedang berduka. Ia tak bisa melupakan murid yang paling dibanggakan dan dikasihi, Xiao Lin. Ia tak habis pikir mengapa tiba-tiba saja gadis itu menghilang bagai ditelan bumi, di saat ia sedang berobat kepada Tabib Sakti Shen Yi.Sambil terus memukul kentongan dan menggerakkan butiran tasbih, pikiran Ketua Hoa Mei jauh melayang. Ingatannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   71. KEBENARAN TERUNGKAP

    Mentari pagi mengintip malu-malu dari balik awan, menyinari rumah sederhana di tepi danau Tian Tang. Di dalamnya, Xiao Lin bersenandung lembut, tangannya bergerak lincah menyiapkan bahan-bahan masakan.Hari ini adalah hari istimewa, yaitu hari genap satu tahun pernikahannya dengan Yao Pang. Senyum manis tak lepas dari wajahnya yang cantik, membayangkan kejutan yang akan ia berikan pada suami tercinta.Namun, senyum ibu muda itu seketika pudar saat menyadari satu bahan penting yang terlupa."Jamur!" serunya, menepuk kening dengan telapak tangan. Jamur kesukaan Yao Pang yang banyak tumbuh di sekitar danau, nyaris luput dari ingatannya.Setelah mengintip putri kecilnya, Yao Chen, yang masih terlelap di pembaringan, Xiao Lin memutuskan untuk bergegas ke tepi dana

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   72. KEBENARAN TERUNGKAP 2

    Xiao Lin menggigil, bukan karena dinginnya udara pagi, tapi karena ketakutan yang mencengkeram hatinya. "Guru, mana mungkin Murid meninggalkan suami dan putriku yang masih bayi? Murid tidak sanggup!" ucap wanita muda itu seraya menyeka pipinya yang basah oleh air mata."Kau tidak tahu siapa laki-laki yang kau nikahi," Biarawati Yun Hui mendengus, "pernahkah kau menanyakan apa profesinya?""Suami Murid seorang pedagang," jawab Xiao Lin ragu-ragu, suaranya nyaris tak terdengar. Dalam hati ia menyesal tak pernah bertanya dengan jelas pekerjaan Yao Pang, karena terlalu percaya pada pria yang telah memberinya satu putri itu.Biarawati Yun Hui tersenyum sinis, ekspresi yang tak pernah Xiao Lin lihat sebelumnya di wajah gurunya. "Pedagang? Dia adalah pembohong besar!" sergah sang Biarawati tajam. "bagaimana mungkin kau menikah dengan laki-laki seperti itu? Dan aku juga sudah tahu bagaimana ia membuatmu setuju menikah dengannya!"Kata-kata terakhir Biarawati Yun Hui menghunjam tepat di jant

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   73. BERTAHAN SEPULUH JURUS

    "Katakan pada Xiao Lin, suami dan putrinya datang untuk menjemput dia pulang!" Yao Pang berseru dengan keras, harapan dan kerinduan bercampur dengan kemarahan dalam suaranya yang bergema di seluruh halaman.Semua murid Hoa Mei, termasuk Ming Mei, terkejut mendengar seruan Yao Pang. Dalam benak gadis culas itu, ia melihat hal ini sebagai kesempatan emas untuk menyingkirkan Xiao Lin sekali dan untuk selamanya."Jangan bicara sembarangan!" bentak Ming Mei, matanya berkilat licik. "Apa buktinya kau suami Kak Xiao Lin?"Yao Pang, yang sudah mengenal sifat Ming Mei, memilih untuk tidak menanggapi pancingannya. Ia terus berteriak, memanggil nama Xiao Lin, memaksa istrinya keluar dan menemuinya.Tiba-tiba, sebuah suara dingin dan tajam terdengar dari belakang punggung Ming Mei, "Siapa yang bersikap kampungan, berteriak-teriak di halaman kediaman orang lain?" Semua mata serentak menoleh ke arah sumber suara. Di teras utama, berdiri dengan tegas, Biarawati Yun Hui. Wajahnya dingin dan pucat, ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   74. PERJUANGAN UNTUK BERTEMU

    "Bersiaplah untuk mati!" Yun Hui mengayunkan pedang sekuat tenaga ke arah Yao Pang. Ketua Iblis Bayangan itu hanya bisa mengungkung putrinya dalam pelukan erat, memilih menjadi tameng hidup demi menyelamatkan nyawa anak semata wayang. Akan tetapi, takdir rupanya belum ingin mengakhiri kisah mereka ketika sebuah bayangan melesat dengan kecepatan yang nyaris tak terlihat oleh mata telanjang. Lian Xi, anggota veteran Iblis Bayangan tiba-tiba muncul di antara Yun Hui dan Yao Pang. Tangannya yang kokoh menggenggam sebilah pedang unik berbentuk seperti ular hijau. Suara dentingan keras terdengar memekakkan telinga, bunga-bunga api bertebaran di udara saat dua bilah pedang beradu dengan dahsyat. Kekuatan chi yang luar biasa terpancar dari kedua petarung, menciptakan gelombang energi yang mampu menggetarkan dinding pembatas perguruan. Lian Xi memutar pergelangan tangannya, pedangnya bergerak menciptakan tirai baja yang tak tertembus. Setiap serangan Yun Hui ditangkis dengan sama cepatnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   75. KEHILANGAN

    Di sana berdiri sosok yang sangat ia kasihi, Xiao Lin, tetapi dengan penampilan berbeda. Rambutnya yang dulu panjang terurai kini telah dipotong pendek dan ditutup dengan topi khusus biksuni. Gaun sutranya telah digantikan oleh jubah biksu berwarna biru muda. Kedua tangannya menangkup di depan dada dalam sikap doa sambil memegang tasbih."Amitabha!" Suara lembut Xiao Lin bagaikan pisau yang menusuk jantung Yao Pang.Yao Pang terpaku, matanya melebar tak percaya. Mulut ketua Iblis Bayangan itu terbuka, namun tak ada satu pun kata yang mampu keluar. Di hadapannya bukan lagi Xiao Lin sang istri tercinta, melainkan seorang biksuni yang telah melepaskan ikatan duniawi."Xiao Lin, mengapa kau melakukan ini padaku?" tanya Yao Pang pilu. Matanya menatap nanar sosok wanita yang kini berdiri di hadapannya, begitu dekat namun terasa begitu jauh."Maaf Tuan, namaku bukan Xiao Lin, melainkan Biarawati Chong Sheng," jawab wanita itu sambil membungkuk penuh hormat. Meski suaranya halus, kata-katanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16

Bab terbaru

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   207. KEMATIAN SANG PENYIHIR

    Du Fei dan Yun Hao saling bertukar pandang, merasa ada sesuatu yang tidak beres."Sebentar lagi, Negeri Qi akan berlutut di bawah kakiku!" Feng Wei tertawa terbahak-bahak. "Raja Wu akan memberiku tahta, dan aku akan menjadi penguasa terbesar sepanjang—AAARRRGHHH!"Tiba-tiba pedang itu berubah. Api di dalam kristal meledak keluar, berkobar dahsyat menyelimuti seluruh bilah hingga ke gagang. Tangan Feng Wei yang mencengkeramnya langsung melepuh, kulitnya menghitam dan meleleh seperti lilin."SAKIT! SAKIIIT!" jeritnya, refleks melemparkan pedang itu jauh-jauh.Alih-alih jatuh ke tanah, pedang itu bagai memiliki kehendak sendiri. Melayang di udara, berputar cepat menciptakan lingkaran api, sebelum melesat kembali ke arah Du Fei."KALIAN PENIPU!" Feng Wei menggeram murka, tangannya yang terluka gemetar hebat. Dengan gerakan putus asa, ia meraih kantong serbuk peledak dan melemparkannya ke arah Yun Hao. "MATILAH KALIAN!"Du Fei menjejakkan kaki ke tanah, tubuhnya melayang tinggi menyambut P

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   206. MENYELAMATKAN ADIK

    Du Fei menunduk, memandang tanah yang masih basah oleh darah A Lung. Potongan-potongan tubuh prajurit malang itu masih berserakan, sebagai pengingat keji atas kekejaman orang-orang bangsa Wu. Hutan di sekitarnya hening, seakan menahan nafas menunggu keputusannya."Baiklah," akhirnya Du Fei mengangkat wajah, tatapannya tenang berkesan misterius. "Kita akan melakukan pertukaran. Tapi aku harus memastikan Yun Hao selamat dan tidak terluka sedikitpun."“Dalam posisimu yang lemah, kau tidak memiliki hak untuk memberikan persyaratan padaku, Bodoh!” bentak Panglima Lin disusul tawa Feng Wei, “Cepat berikan Pedang Naga Api atau kau akan melihatnya menjadi serpihan!”Du Fei berusaha menguasai emosi yang nyaris meledak, “Bila kalian mengusik sehelai rambut adikku, aku akan memastikan kalian tak bisa keluar dari hutan ini dengan selamat!” Feng Wei menyeringai, kantong serbuk peledak keemasan masih tergenggam erat di tangannya. Jari-jarinya yang berkuku panjang mengelus permukaan kantong itu, se

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   205. UPAH SEORANG PENGKHIANAT

    Kabut kelabu tiba-tiba muncul dari segala arah, menyelimuti rombongan Du Fei dan Jenderal Lo yang sedang menuruni gunung. Kabut itu tidak wajar—terlalu pekat dan bergerak melawan angin, seperti memiliki kehendak sendiri."Kabut sihir!" Du Fei berseru, berusaha menghalau kabut dengan mengibaskan tangannya, "hati-hati! Tetap bersama!"Akan tetapi kabut sihir tersebut bergerak dengan sangat cepat dan memisahkan mereka. Du Fei merasakan tangan Yun Hao yang menggenggam jubahnya terlepas. "Yun Hao!" teriaknya, tapi suaranya teredam oleh kabut yang seakan menelan segala bunyi."Tetap tenang," bisik Dilong dari dalam pedang. "Kabut ini tidak berbahaya secara langsung. Hanya bermaksud mengacaukan."Du Fei mengangguk, mengatur nafasnya. Dengan pedang naga api sebagai pemandu, ia mulai menyusuri jalan. Kabut sihir ini pasti buatan seseorang—ia mulai menduga penyihir dari Negeri Wu pelakunya.Setelah beberapa saat berjalan mencari kelompoknya kembali, kaki Du Fei tersandung sesuatu. Ia menunduk,

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   204. MENJADI PEMBELOT

    PLAKK!Tamparan keras Jenderal Lo mendarat di pipi A Lung. Suaranya menggema di keheningan hutan, meninggalkan bekas telapak tangan kemerahan di wajah prajurit muda itu."Lancang!" geram Jenderal Lo, matanya menyala-nyala. "Kau telah melanggar sumpah kesetiaan pada kerajaan!"A Lung memegangi pipinya yang panas, matanya berkaca-kaca menahan marah dan malu. Tanpa kata-kata lagi, ia berbalik dan berlari masuk ke dalam hutan lebat, menghilang di balik rimbunnya dedaunan."Biarkan dia pergi!" Chang Kong menghela nafas. "Kalau dia tidak menghormati anggota kerajaan, maka dia tak layak menjadi pasukan khusus istana."Du Fei menatap ke arah menghilangnya A Lung dengan pandangan prihatin. "Kebencian seperti itu tidak lahir begitu saja. Ada yang tidak kita ketahui tentang hubungannya dengan masa lalu ayah kita."Yun Hao mengamati Plakat Naga Emas di tangannya sebelum menyimpannya kembali dengan hati-hati, "Sebaiknya kita segera kembali ke kotaraja. Yang Mulia Yu Ping pasti sudah menunggu kabar

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   203. MENGUNGKAP IDENTITAS DIRI

    "Terima kasih, adikku," Xie She Tai Tai berbisik, tangannya mencengkeram jantung Zhi Zhu yang masih berdenyut. "Pengorbananmu tidak akan sia-sia."Tubuh Zhi Zhu bergetar hebat, matanya satu per satu meredup seperti lilin yang dipadamkan. Mulutnya terbuka, menjerit tanpa suara saat Xie She Tai Tai menarik keluar jantungnya dalam satu sentakan kuat.Darah menyembur ke segala arah, membasahi dinding gua dengan warna merah pekat. Tubuh Zhi Zhu melunglai, kaki-kakinya mengerut seperti daun kering.Xie She Tai Tai tidak memakan jantung itu. Sebaliknya, ia mulai merapal mantra dalam bahasa siluman. Jari-jarinya menari di udara, menciptakan simbol-simbol kuno yang bersinar ungu."Jiwa bersatu dengan jiwa, daging bersatu dengan daging," ia menggumamkan mantra. "Berikan kekuatanmu padaku!"Dengan kedua tangannya, ia memegang jantung Zhi Zhu yang masih berdenyut lemah dan perlahan mendekatkannya ke luka menganga di dadanya sendiri. Jantung itu seolah tertarik oleh kekuatan magis, melayang di uda

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   202. TUMBAL

    "Kau benar," Yun Hao bangkit berdiri, tubuhnya sudah jauh lebih kuat. "Ayo kita pergi. Kuharap mereka masih baik-baik saja."Bersama, dua bersaudara itu melangkah keluar dari istana Kristal Hitam."Apakah kita akan melepaskan kedua siluman itu begitu saja, Kak?" Yun Hao menoleh ke arah istana kristal hitam yang kini tampak suram di bawah cahaya fajar."Untuk saat ini ya," Du Fei mengangguk, pedang naganya berpendar lembut di tangannya. "Siluman Ular Kalajengking terluka parah. Butuh seratus tahun bertapa untuk memulihkan kekuatan yang hilang. Sedangkan Siluman Laba-laba tak bisa berbuat banyak tanpa saudarinya. Gunung ini aman untuk sementara waktu."Yun Hao mengangguk, lalu melempar pandang ke atas dengan ragu. Tebing curam di hadapan mereka tampak mustahil untuk didaki."Bagaimana kita naik ke atas?" Yun Hao mengamati dinding jurang yang nyaris vertikal.Du Fei tersenyum, "Jangan cemas, aku tak akan meninggalkanmu, Adik Yun."Ia meraih pergelangan tangan Yun Hao. Dengan satu lompata

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   201. PERTEMUAN KAKAK ADIK

    Du Fei melepaskan Pedang Naga Api, membiarkannya melayang di atas tubuh Yun Hao. Dengan gerakan cepat, ia menggores telapak tangannya. Darah mengalir dari luka, menetes ke bilah pedang yang menyala."Api Suci, murnikanlah darah ini," Du Fei memejamkan mata, memusatkan energinya.Api keemasan menyelimuti darah yang menetes, mengubahnya menjadi cairan berkilau seperti emas cair. Dengan lembut Du Fei membuka bibir Yun Hao. "Kembali padaku, Adik!" bisiknya, meneteskan cairan dari ujung Pedang Naga Api itu ke mulut Yun Hao.Sedetik dua detik tak ada reaksi apapun, namun di detik ketiga tiba-tiba tubuh Yun Hao menegang seperti busur yang ditarik. Punggungnya melengkung ke atas, matanya terbuka lebar. Dari mulut, hidung, dan telinganya keluar asap hitam dengan suara mendesis— pertanda sihir pemikat sedang dikeluarkan secara paksa."ARGH!" jeritan pertama Yun Hao bergema di seluruh ruangan. Tubuhnya bergetar hebat, warna iris matanya berubah-ubah—dari merah darah perlahan kembali ke warna as

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   200. MELAWAN PENGARUH SIHIR

    Pusaran energi itu melesat ke arah Du Fei. Namun pemuda itu tetap tenang, pedangnya teracung ke depan."Api Pemurnian!"Bilah Pedang Naga Api berubah menjadi cahaya putih menyilaukan. Du Fei menusukkan pedang ke dalam pusaran energi hitam. Kedua kekuatan beradu, menciptakan gelombang energi yang mengguncang seluruh istana.BLARR!Cahaya putih berhasil membelah pusaran hitam dan menghantam telak tubuh Xie She Tai Tai. Siluman itu menjerit kesakitan, tubuhnya terpental hingga menabrak dinding kristal. Darah hitam mengucur dari luka menganga di dadanya."KAKAK!" Zhi Zhu menjerit ngeri. Ia menatap Du Fei dengan campuran ketakutan dan kebencian. Lalu pandangannya beralih pada Yun Hao yang masih berdiri kaku di altar."Suamiku!" perintah Siluman Laba-laba betina sambil menunjuk ke arah Du Fei. "Bunuh dia! Bunuh penyerang ini!"Wajah Yun Hao dingin tanpa ekspresi. Perlahan ia mengambil pedang yang berada di atas meja altar, lalu berbalik menghadap Du Fei."Yun Hao, sadarlah!" Du Fei menurunk

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   199. MENGUASAI PEDANG NAGA API

    "Kendalikan apinya, Du Fei!" suara Dilong menggema. "Api bukan hanya elemen penghancur, tapi juga pemberi kehidupan. Rasakan iramanya, dengarkan bisikannya."Du Fei memejamkan mata, perlahan ia merasakan denyut kehidupan dalam api - seperti detak jantung makhluk hidup. Tubuhnya mulai bergerak mengikuti irama itu, tangannya terangkat dalam gerakan melingkar yang anggun."Ya ... seperti itu," Dilong terbang mengelilinginya. "Api adalah perpanjangan jiwamu, bukan musuhmu."Jari-jari Du Fei bergerak lembut, seperti menari. Api putih merespon, berubah dari kobaran liar menjadi pusaran elegan yang mengikuti gerakan tangannya. Panas yang tadinya menyiksa kini terasa seperti aliran kehangatan yang menyenangkan."Luar biasa," bisik Dilong takjub.Du Fei membuka mata. Pandangannya berubah - ia bisa melihat setiap percikan, setiap lidah api sebagai entitas tersendiri. Dengan satu gerakan tegas, ia mengarahkan sebagian api membentuk lingkaran di sekeliling tubuhnya. Dengan gerakan lain, ia memeri

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status