Share

67. TAK INGIN BERPISAH

Penulis: Evita Maria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Fajar menyingsing di ufuk timur, cahayanya yang keemasan menyapu lembut permukaan danau yang tenang. Pagi itu, di hari keempat, Yao Pang melangkah ringan menyusuri lembah menuju pondoknya. Angin sejuk membelai wajahnya, membawa aroma segar rerumputan dan bunga-bunga liar.

Di tengah perjalanan, matanya tertuju pada sekumpulan bunga camelia yang mekar indah. Tanpa ragu, ia memetik beberapa tangkai, berniat memberikannya kepada Xiao Lin. Bagi masyarakat di dataran Cina, camelia melambangkan wanita cantik, dan bagi Yao Pang, Xiao Lin lebih dari layak menerimanya.

Ketika jemarinya baru saja menyentuh kelopak bunga terakhir, tiba-tiba cuping telinganya bergerak-gerak. Insting petarungnya yang tajam menangkap suara bayangan berkelebat dari arah hutan, mendekat dengan kecepatan tinggi, pertanda pemilik ilmu sinkang yang bukan sembarangan.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin misterius
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   68. TAK INGIN BERPISAH 2

    Tangan Xiao Lin bergerak lincah melipat pakaian, meski begitu matanya menyiratkan kesedihan yang dalam. Sebenarnya, gadis cantik itu menyadari kesedihan yang terpancar dari mata Yao Pang saat ia berpamitan. Kebersamaan mereka selama tiga hari telah meninggalkan jejak mendalam di hati keduanya, menciptakan kenangan indah yang sulit dilupakan. Namun Xiao Lin bukanlah gadis biasa. Ia adalah murid Hoa Mei yang kelak akan menggantikan Biarawati Yun Hui menjadi ketua. Takdir telah menempatkannya pada jalur yang berbeda dengan Yao Pang. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk mengubur dalam-dalam perasaannya dan bertekad melupakan pria itu selamanya. "Nona Xiao, bagaimana kalau kita bersulang sebelum kau kembali ke Hoa Mei?" Suara lembut Yao Pang menggugah Xiao Lin dari lamunannya. Xiao Lin tersentak, konflik batin berkecamuk dalam dirinya. Ia ingin menolak, tak ingin menambah kenangan manis bersama pria yang sangat baik kepadanya. Namun, saat ia menatap sorot mata Yao Pang yang penuh harap

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   69. KELUARGA TAK SEMPURNA

    Xiao Lin berniat mengakhiri hidup pria yang telah merenggut kesuciannya, membalas sakit hati yang ia rasakan. Namun, tangannya serasa lumpuh. Cinta yang terlanjur bersemi di hati pada Yao Pang membuatnya lemah.Akhirnya, pedang itu jatuh berdenting ke lantai. Xiao Lin jatuh bersimpuh, tangisnya pecah memenuhi ruangan."Guru, maafkan muridmu yang tak berbudi ini," isaknya pilu, masa depannya yang gemilang kini telah hancur berkeping-keping.Yao Pang, menyaksikan gadis yang dicintainya begitu rapuh, tak kuasa menahan diri. Ia menghampiri Xiao Lin dan memeluk bahunya dari belakang."Xiao Lin, aku bersedia bertanggung jawab!" ujarnya penuh kasih, "tinggalkanlah dunia persilatan dan hiduplah bersamaku!"Xiao Lin

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   70. KERINDUAN SANG GURU

    Malam merangkak pelan di atas perguruan Hoa Mei, menyelimuti bangunan-bangunan kuno yang telah berdiri selama ratusan tahun. Di dalam aula doa yang sunyi, Biarawati Yun Hui berlutut dalam kekhusyukan.Tangan kanannya memukul kentongan kecil berwarna merah, sementara tangan kiri menggerakkan butir-butir tasbih hitam dengan lincah. Bibirnya bergerak tanpa suara, merapalkan doa-doa yang telah dihafalnya selama bertahun-tahun.Di balik wajahnya yang tenang, hati Biarawati Yun Hui sedang berduka. Ia tak bisa melupakan murid yang paling dibanggakan dan dikasihi, Xiao Lin. Ia tak habis pikir mengapa tiba-tiba saja gadis itu menghilang bagai ditelan bumi, di saat ia sedang berobat kepada Tabib Sakti Shen Yi.Sambil terus memukul kentongan dan menggerakkan butiran tasbih, pikiran Ketua Hoa Mei jauh melayang. Ingatannya

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   71. KEBENARAN TERUNGKAP

    Mentari pagi mengintip malu-malu dari balik awan, menyinari rumah sederhana di tepi danau Tian Tang. Di dalamnya, Xiao Lin bersenandung lembut, tangannya bergerak lincah menyiapkan bahan-bahan masakan.Hari ini adalah hari istimewa, yaitu hari genap satu tahun pernikahannya dengan Yao Pang. Senyum manis tak lepas dari wajahnya yang cantik, membayangkan kejutan yang akan ia berikan pada suami tercinta.Namun, senyum ibu muda itu seketika pudar saat menyadari satu bahan penting yang terlupa."Jamur!" serunya, menepuk kening dengan telapak tangan. Jamur kesukaan Yao Pang yang banyak tumbuh di sekitar danau, nyaris luput dari ingatannya.Setelah mengintip putri kecilnya, Yao Chen, yang masih terlelap di pembaringan, Xiao Lin memutuskan untuk bergegas ke tepi dana

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   72. KEBENARAN TERUNGKAP 2

    Xiao Lin menggigil, bukan karena dinginnya udara pagi, tapi karena ketakutan yang mencengkeram hatinya. "Guru, mana mungkin Murid meninggalkan suami dan putriku yang masih bayi? Murid tidak sanggup!" ucap wanita muda itu seraya menyeka pipinya yang basah oleh air mata."Kau tidak tahu siapa laki-laki yang kau nikahi," Biarawati Yun Hui mendengus, "pernahkah kau menanyakan apa profesinya?""Suami Murid seorang pedagang," jawab Xiao Lin ragu-ragu, suaranya nyaris tak terdengar. Dalam hati ia menyesal tak pernah bertanya dengan jelas pekerjaan Yao Pang, karena terlalu percaya pada pria yang telah memberinya satu putri itu.Biarawati Yun Hui tersenyum sinis, ekspresi yang tak pernah Xiao Lin lihat sebelumnya di wajah gurunya. "Pedagang? Dia adalah pembohong besar!" sergah sang Biarawati tajam. "bagaimana mungkin kau menikah dengan laki-laki seperti itu? Dan aku juga sudah tahu bagaimana ia membuatmu setuju menikah dengannya!"Kata-kata terakhir Biarawati Yun Hui menghunjam tepat di jant

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   73. BERTAHAN SEPULUH JURUS

    "Katakan pada Xiao Lin, suami dan putrinya datang untuk menjemput dia pulang!" Yao Pang berseru dengan keras, harapan dan kerinduan bercampur dengan kemarahan dalam suaranya yang bergema di seluruh halaman.Semua murid Hoa Mei, termasuk Ming Mei, terkejut mendengar seruan Yao Pang. Dalam benak gadis culas itu, ia melihat hal ini sebagai kesempatan emas untuk menyingkirkan Xiao Lin sekali dan untuk selamanya."Jangan bicara sembarangan!" bentak Ming Mei, matanya berkilat licik. "Apa buktinya kau suami Kak Xiao Lin?"Yao Pang, yang sudah mengenal sifat Ming Mei, memilih untuk tidak menanggapi pancingannya. Ia terus berteriak, memanggil nama Xiao Lin, memaksa istrinya keluar dan menemuinya.Tiba-tiba, sebuah suara dingin dan tajam terdengar dari belakang punggung Ming Mei, "Siapa yang bersikap kampungan, berteriak-teriak di halaman kediaman orang lain?" Semua mata serentak menoleh ke arah sumber suara. Di teras utama, berdiri dengan tegas, Biarawati Yun Hui. Wajahnya dingin dan pucat, ma

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   74. PERJUANGAN UNTUK BERTEMU

    "Bersiaplah untuk mati!" Yun Hui mengayunkan pedang sekuat tenaga ke arah Yao Pang. Ketua Iblis Bayangan itu hanya bisa mengungkung putrinya dalam pelukan erat, memilih menjadi tameng hidup demi menyelamatkan nyawa anak semata wayang. Akan tetapi, takdir rupanya belum ingin mengakhiri kisah mereka ketika sebuah bayangan melesat dengan kecepatan yang nyaris tak terlihat oleh mata telanjang. Lian Xi, anggota veteran Iblis Bayangan tiba-tiba muncul di antara Yun Hui dan Yao Pang. Tangannya yang kokoh menggenggam sebilah pedang unik berbentuk seperti ular hijau. Suara dentingan keras terdengar memekakkan telinga, bunga-bunga api bertebaran di udara saat dua bilah pedang beradu dengan dahsyat. Kekuatan chi yang luar biasa terpancar dari kedua petarung, menciptakan gelombang energi yang mampu menggetarkan dinding pembatas perguruan. Lian Xi memutar pergelangan tangannya, pedangnya bergerak menciptakan tirai baja yang tak tertembus. Setiap serangan Yun Hui ditangkis dengan sama cepatnya,

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   75. KEHILANGAN

    Di sana berdiri sosok yang sangat ia kasihi, Xiao Lin, tetapi dengan penampilan berbeda. Rambutnya yang dulu panjang terurai kini telah dipotong pendek dan ditutup dengan topi khusus biksuni. Gaun sutranya telah digantikan oleh jubah biksu berwarna biru muda. Kedua tangannya menangkup di depan dada dalam sikap doa sambil memegang tasbih."Amitabha!" Suara lembut Xiao Lin bagaikan pisau yang menusuk jantung Yao Pang.Yao Pang terpaku, matanya melebar tak percaya. Mulut ketua Iblis Bayangan itu terbuka, namun tak ada satu pun kata yang mampu keluar. Di hadapannya bukan lagi Xiao Lin sang istri tercinta, melainkan seorang biksuni yang telah melepaskan ikatan duniawi."Xiao Lin, mengapa kau melakukan ini padaku?" tanya Yao Pang pilu. Matanya menatap nanar sosok wanita yang kini berdiri di hadapannya, begitu dekat namun terasa begitu jauh."Maaf Tuan, namaku bukan Xiao Lin, melainkan Biarawati Chong Sheng," jawab wanita itu sambil membungkuk penuh hormat. Meski suaranya halus, kata-katanya

Bab terbaru

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   121. PENYELAMAT MISTERIUS

    Empat siluman itu melompat bersamaan ke arah Du Fei. Pemuda itu memejamkan mata, mengerahkan seluruh energi di kedua tangannya, siap bertarung sampai mati. Jika ini saat terakhirnya, setidaknya ia akan mati dengan gagah.Namun raungan yang ditunggunya tak kunjung mendekat. Suasana mendadak sunyi senyap, bahkan suara angin pun seolah ikut tenggelam. Du Fei membuka mata perlahan, penasaran dengan apa yang terjadi.Di hadapannya, keempat siluman berdiri membeku dengan wajah pucat pasi. Lushe Yao yang tadi begitu congkak kini gemetar, sisik-sisiknya bergetar menciptakan bunyi gemerisik aneh. Sha Zhang yang biasanya garang kini mundur perlahan dengan lutut bergetar. Bahkan Xie Gua yang bisa menumbuhkan kepala baru pun kini menelan ludah berkali-kali."Ha!" Du Fei tertawa puas, dadanya membusung penuh percaya diri. "Rupanya kalian ini hanyalah siluman-siluman jelek pembual! Lihat, menghadapiku saja sudah gemetar seperti itu!"Ia mengacungkan ranting di tangannya dengan gaya heroik. "Bagaima

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   120. DI UJUNG TANDUK

    "Apa maksudmu?" Xie Gua mendengus tak sabar."Aku memiliki energi api dan kekuatan dewa naga dalam diriku," Du Fei membual dengan mengeraskan suaranya, memastikan gaungnya terdengar ke seluruh hutan. "Siluman manapun yang memangsaku pasti akan mendapatkan kekuatan berlipat seperti dewa!""Aku tak ingin kematianku sia-sia bila hanya dimangsa siluman kelas rendah," tambahnya dengan nada merendahkan.Xie Gua menyipitkan matanya yang berkilat berbahaya. "Kau berkata keras-keras karena ingin membangkitkan siluman-siluman lain agar kami saling bunuh, begitu bukan?"Du Fei tersenyum misterius, "Aku tidak sedang membual. Kau pun tahu seberapa besar energi api yang kumiliki.""Baik!” Xie Gua menghentakkan kakinya dengan tak sabar, “akan kucabut nyawamu seka—" BRAKK!Sebuah batu sebesar gajah menghantam kepala Xie Gua dari atas hingga amblas ke dalam tanah, menghancurkan tengkoraknya dalam sekejap. Darah hitam menggenangi tanah di sekitar batu, membuat Du Fei berg

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   119. SIASAT MENGHADAPI SILUMAN

    Malam semakin larut, di dalam gua hanya  terdengar suara derak kayu bakar yang terbakar perlahan. Xie Gua menatap sosok Du Fei yang berbaring miring menghadap dinding batu, nafasnya teratur seperti orang terlelap."Du Fei?" panggilnya pelan, tak ada jawaban kecuali suara dengkuran halus."Du Fei?" sekali lagi ia memanggil, lebih keras. Masih sunyi.Seringai kejam tersungging di bibir Xie Gua yang mulai berubah. Wajah ramah sang pertapa lenyap, digantikan sosok mengerikan yang selama ini tersembunyi. Kulit tangannya mengeras, bersisik seperti ular. Kuku-kukunya memanjang dan menghitam, tajam bagai belati beracun."He he he, dasar Bocah bodoh!" tawanya menggelegar hingga menggema dalam gua. Transformasinya semakin lengkap, gigi-gigi berubah menjadi taring-taring panjang yang mencuat dari mulut yang kini tersenyum semakin lebar. Hidung memanjang dan membengkok seperti paruh burung pemangsa, dan sepasang mata berkilat merah dalam kegelapan.Du Fei merasakan jant

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   118. PAMAN XIE YANG MISTERIUS

    Kabut tebal mendadak tersibak. Dari balik kegelapan, muncul sesosok nenek tua dengan rambut putih kusut dan pakaian compang-camping. Kulitnya pucat kebiruan seperti mayat, keriput-keriput di wajahnya membentuk pola mengerikan. Namun yang paling menakutkan adalah matanya, merah menyala dengan pupil vertikal seperti mata ular."Sudah lama aku tidak mencicipi daging manusia muda," suaranya serak dan dalam, tidak seperti suara manusia. "Kau pasti lezat, anak muda."Du Fei memasang kuda-kuda, tangan kanannya mencengkeram ranting. "Kau pasti siluman Sha Zhang yang haus darah manusia?"Nenek itu menyeringai, memamerkan deretan gigi tajam bernoda darah. "Oh, kau mengenalku? Aku tersanjung." Ia melompat dengan kecepatan yang mustahil untuk tubuh setuanya, cakar-cakar panjang teracung ke arah Du Fei.Trakk!Ranting kokoh Du Fei berbenturan dengan cakar Sha Zhang. Benturan itu menimbulkan percikan api ungu. Du Fei terkejut merasakan kekuatan di balik serangan itu, jauh melampaui kekuatan manus

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   117. MISTERI HUTAN ILUSI

    Panglima Liu terpojok, punggungnya membentur batang pohon besar. Keringat dingin mengucur deras di dahinya saat Du Fei semakin mendekat. Namun tiba-tiba matanya berbinar. Dari kejauhan, terdengar derap puluhan kaki kuda yang bergemuruh."Ha! Kau dalam masalah besar sekarang, Du Fei!" Panglima Liu mendadak kembali percaya diri, membusungkan dada menantang pemuda yang sempat membuatnya gentar.Du Fei menoleh ke arah suara. Di bawah awan debu yang membumbung, pasukan berkuda dalam jumlah besar bergerak cepat ke arah mereka. Mereka dilengkapi tameng di bagian dada, tombak dan pedang pun terhunus siap bertarung."Pasukan elit!" seru salah satu prajurit yang terluka.Du Fei menggertakkan gigi. Ia bisa saja menghadapi mereka, tapi pertarungan panjang hanya akan membuang waktu dan tenaga. Pikirannya melayang pada tujuan utamanya, Gunung Kunlun yang menjulang di kejauhan, tempat ia harus menyempurnakan ilmu Pedang Bayangan Bulan."Maaf mengecewakan kalian," Du Fei tersenyum mengejek, "tapi ak

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   116. TANGKAP HIDUP ATAU MATI

    Debu beterbangan saat Du Fei dan Liu Heng menerobos kerumunan pasar yang padat. Teriakan "Tangkap buronan!" bergema di belakang mereka, diikuti derap langkah puluhan prajurit yang mengejar.Begitu melampaui gerbang kota, Du Fei menghentikan langkahnya. "Kakek, kita berpencar!" ia berkata cepat.,"aku akan mengalihkan perhatian mereka. Kakek pergilah sejauh mungkin!""Tapi, Du Fei ….""Cepat pergi!" Du Fei mendorong Liu Heng ke arah hutan. "Aku bisa mengatasi mereka.”Setelah memastikan Liu Heng menghilang di balik pepohonan, Du Fei berbalik menghadapi para pengejarnya. Ia berdiri tegak di tengah jalan, berkacak pinggang dengan sikap menantang. Angin semilir bertiup, menggoyangkan jubahnya yang berwarna coklat muda .Panglima Liu menghentikan pasukannya beberapa langkah dari Du Fei. Matanya berkilat penuh kebencian ke arah lawan. "Dasar pembunuh!" seru sang Panglima dengan nada bengis. "Kau telah membunuh orang-orangku. Kau harus dihukum mati!"Senyum sinis tersungging di bibir Du Fei

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   115. BURONAN

    Mentari pagi mengintip malu-malu dari balik pepohonan saat Du Fei dan Liu Heng menyelesaikan pemakaman terakhir. Sepuluh gundukan tanah berjajar rapi, menjadi saksi bisu tragedi semalam. Du Fei memadatkan timbunan tanah dengan cangkul, keringat mengalir di dahi segera ia hapus dengan lengan bajunya.Liu Heng mengamati teman seperjalanannya dengan seksama. Sejak fajar menyingsing, pemuda itu nyaris tak bersuara, sangat tidak biasa untuk seorang Du Fei yang biasanya sering bercanda dan menjahilinya."Anak Nakal, mengapa dari semalam tidak banyak bicara?" Liu Heng bertanya sambil meneliti raut wajah Du Fei yang terlihat muram. Yang ditanya hanya menggeleng pelan, tangannya terus bekerja memadatkan tanah seolah berusaha mengubur sesuatu lebih dari sekedar jenazah."Kakek, mari lanjutkan perjalanan!" Du Fei bangkit setel

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   114. PEMBUNUH MISTERIUS 2

    "Wanita ini sangat kejam dan berbahaya," batin Du Fei. Meski begitu, gerakannya yang mematikan terlihat anggun dan indah, seperti bunga azalea yang cantik meski beracun.Sadar bahwa pertarungan ini harus segera diakhiri, Du Fei meraih sebatang ranting pohon. Jemarinya bergerak cepat, mengalirkan energi chi hingga ranting itu sekokoh pedang pusaka."Maafkan aku, Nona … tapi ini saatnya kau menyerah!" Du Fei memasang kuda-kuda yang berbeda. "Bayangan Bulan Menari!"Tubuhnya seolah terbelah menjadi delapan, bergerak dalam formasi yang membingungkan. Ranting di tangannya menari dalam gerakan spiral, menciptakan ilusi bulan purnama yang berputar. Setiap gerakan mengandung serangan mematikan, namun Du Fei dengan cermat mengendalikan tenaganya, cukup untuk melumpuhkan, tidak untuk membunuh.

  • SSSN 2 : LEGENDA PEDANG NAGA API   113. PEMBUNUH MISTERIUS

    "Percayalah, mereka pantas untuk mati!" desis sosok bertubuh ramping dalam pakaian serba hitam, kain penutup sebagian wajah menambah kesan kemisteriusannya."Apa yang kau lakukan menunjukkan bahwa dirimu tak jauh beda dengan mereka, bahkan lebih kejam!" Du Fei melangkah mendekat dengan sikap waspada, langkahnya terhenti saat jarak mereka tinggal sejengkal.Sinar bulan purnama menerangi sebagian wajah sosok lawan, memperlihatkan sepasang alis yang melengkung bagai bulan sabit. Du Fei tertegun. Di bawah alis, sepasang mata sekelam malam balas menatap pria itu tajam, mata yang menyimpan kepedihan mendalam namun tetap tak mampu menutupi keindahannya.Wangi tubuhnya menguar lembut terbawa angin, wangi bunga plum yang berbaur dengan aroma hutan pinus, menciptakan keharuman yang memabukkan.

DMCA.com Protection Status