Share

Bab 96

Author: Zayba Almira
last update Last Updated: 2025-02-13 15:56:42

Mereka bersembunyi di sebuah gudang kosong di pinggiran kota. Udara malam yang dingin menyelimuti tubuh mereka yang masih terengah-engah setelah pelarian panjang.

Adrian duduk bersandar di dinding dengan napas berat, sementara Keira berjalan mondar-mandir dengan gelisah. Raka duduk di sudut, memeriksa luka di lengannya akibat benturan saat melarikan diri.

Pak Hendro memeriksa ponselnya. "Datanya sudah sampai ke tangan Eliza. Berita ini akan segera tersebar."

Meskipun ini seharusnya menjadi kabar baik, ekspresi mereka tetap tegang.

"Apa kau yakin mereka tidak bisa melacak kita lagi?" tanya Keira, masih dalam mode waspada.

Gilang, yang ikut bersembunyi bersama mereka, menggeleng. "Untuk sementara kita aman. Tapi kita baru saja menantang orang-orang paling berbahaya di negeri ini. Mereka tidak akan tinggal diam."

Adrian memijat pelipisnya. "Aku tidak peduli seberapa besar kekuasaan mereka. Begitu ini menjadi berita internasional, me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 97

    Malam semakin larut ketika Adrian, Keira, Raka, Pak Hendro, dan Gilang melanjutkan perjalanan mereka. Udara dingin terasa menusuk kulit, menambah ketegangan yang belum juga mereda. Mobil yang mereka kendarai melaju melewati jalanan kota yang semakin sepi. Lampu jalan hanya memberi penerangan samar, seolah menyembunyikan mereka dari tatapan yang mengintai dalam gelap. "Ke mana kita sekarang?" tanya Raka, masih berusaha menenangkan napasnya. "Kita butuh tempat yang benar-benar aman," kata Pak Hendro, tetap fokus pada kemudi. "Setelah kejadian tadi, mereka pasti sedang mencari kita." Adrian menatap layar ponselnya yang kini ia matikan. "Untuk sementara, kita hindari komunikasi elektronik. Itu bisa menjadi titik lemah kita." Keira menoleh ke arah Gilang. "Apa ada cara lain untuk tetap terhubung tanpa terdeteksi?" Gilang menghela napas. "Aku hanya bisa mengacak sinyal sementara, tapi itu tidak akan bertahan lama."

    Last Updated : 2025-02-13
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 98

    Suasana terasa begitu senyap hingga hembusan angin pun terdengar jelas. Adrian, Keira, Raka, dan Pak Hendro tetap berjongkok di balik bebatuan besar, mengamati pria berjaket hitam yang berdiri di tengah jalan setapak.Tidak ada gerakan lain. Tidak ada suara selain radio statis yang sempat terdengar tadi.Keira melirik Adrian. “Apa kita maju?”Adrian tidak langsung menjawab. Matanya menelisik sekeliling, mencari tanda-tanda keberadaan orang lain. Tapi tidak ada.“Sesuatu tidak beres.” Raka berbisik dengan nada cemas.Pak Hendro mengangguk. “Mereka pasti punya rencana lain.”Namun, sebelum mereka bisa memutuskan langkah selanjutnya, pria itu bergerak.Dengan santai, ia mengangkat tangannya dan melambaikan jari telunjuknya, seolah memanggil mereka.Adrian mengepalkan tangannya. “Dia menunggu kita.”Keira menelan ludah. “Kalau begitu, kita harus menghadapi mereka.”Tanpa membuang waktu, mereka

    Last Updated : 2025-02-14
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 99

    Setelah berhasil mengirimkan data ke Eliza Carter, Adrian, Keira, Raka, dan Pak Hendro bersembunyi di sebuah rumah aman di pinggiran kota. Mereka tahu bahwa meskipun langkah besar telah diambil, ancaman masih mengintai di setiap sudut.Malam itu, hujan turun dengan deras, menciptakan irama monoton yang menenangkan sekaligus mencekam. Di dalam rumah, suasana hening. Masing-masing tenggelam dalam pikirannya, merenungkan langkah selanjutnya.Adrian duduk di dekat jendela, menatap tetesan hujan yang mengalir di kaca. Pikirannya melayang pada peristiwa yang baru saja terjadi. Mereka telah mengungkap korupsi besar, namun apakah itu cukup untuk mengubah segalanya?Keira mendekatinya dengan secangkir kopi hangat. "Kau baik-baik saja?" tanyanya lembut.Adrian mengangguk pelan. "Hanya berpikir, apa yang akan terjadi selanjutnya."Keira tersenyum tipis. "Kita telah melakukan yang terbaik. Sekarang, kita harus menunggu dan melihat bagaimana dunia mer

    Last Updated : 2025-02-14
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 100

    Mobil yang mereka tumpangi melaju kencang melewati jalanan kota yang masih diterangi lampu-lampu jalan. Di dalamnya, suasana tegang masih terasa. Adrian, Keira, Raka, Pak Hendro, dan Dani tahu bahwa setelah malam ini, semuanya akan berubah. Bukti yang mereka dapatkan sudah terkirim ke Eliza Carter, dan sebentar lagi dunia akan mengetahui siapa sebenarnya dalang di balik jaringan korupsi yang selama ini bersembunyi di balik bayang-bayang kekuasaan.Namun, mereka juga sadar bahwa para lawan mereka tidak akan tinggal diam.Di dalam mobil, Adrian memeriksa ponselnya. Sebuah pesan baru masuk dari Eliza."Rekaman sudah diterima. Kami akan menayangkannya dalam waktu 12 jam di semua media internasional. Bersiaplah."Adrian menatap layar itu dengan tatapan kosong sejenak sebelum menyampaikan kabar tersebut kepada yang lain.“Dua belas jam lagi. Setelah itu, tidak ada lagi yang bisa mereka sembunyikan,” katanya.Keira menghe

    Last Updated : 2025-02-15
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 101

    Malam itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Adrian, Keira, Raka, dan Pak Hendro masih bersembunyi di tempat aman mereka. Meski data sudah tersebar, ancaman belum benar-benar hilang. Mereka tahu, lawan mereka tidak akan tinggal diam begitu saja.Keira bersandar di dinding, matanya menatap kosong ke arah jendela kecil di ruangan itu. “Aku masih merasa ini belum selesai,” gumamnya.Adrian yang duduk di sampingnya mengangguk. “Karena memang belum. Mereka pasti sedang menyusun langkah selanjutnya.”Pak Hendro meletakkan peta di atas meja. “Aku sudah bicara dengan beberapa orang terpercaya. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi.""Pertama, mereka akan berusaha menggiring opini publik dan menyangkal semua bukti yang kita sebarkan.""Kedua, mereka akan mencoba membungkam kita sebelum kita bisa memberikan kesaksian lebih lanjut.”Raka mendengus pelan. “Jadi kita harus tetap bergerak.”Adrian menghela n

    Last Updated : 2025-02-15
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 102

    Matahari mulai naik di ufuk timur, menyinari rumah kecil tempat Adrian dan timnya beristirahat. Keheningan pagi hanya dipecahkan oleh suara burung-burung dan hembusan angin yang lembut.Namun, di dalam rumah itu, suasana tetap tegang. Mereka mungkin berhasil melarikan diri untuk sementara, tetapi musuh masih memburu mereka.Adrian duduk di meja, mengamati layar laptop yang menampilkan berbagai pesan terenkripsi. Raka sedang sibuk mengetik sesuatu, sementara Keira memeriksa senjata mereka. Pak Hendro berdiri di dekat jendela, memperhatikan keadaan sekitar dengan waspada.Tak lama kemudian, Raka menghela napas lega. “Eliza sudah menghubungi media lainnya. Berita ini mulai menyebar.”Adrian menatapnya. “Seberapa besar dampaknya?”Raka mengetik beberapa perintah sebelum mengangguk puas. “Sejauh ini, media internasional sudah menangkap cerita ini. Tapi kita masih harus berhati-hati. Mereka pasti mencoba menggagalk

    Last Updated : 2025-02-15
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 103

    Mobil yang dikendarai Adrian melaju kencang melewati jalan-jalan kota yang mulai diterangi sinar mentari. Di dalamnya, Keira duduk di sampingnya dengan luka di bahunya yang masih berdarah, sementara Raka di kursi belakang sibuk dengan laptopnya, mencoba memastikan bahwa tak ada yang bisa melacak mereka.Pak Hendro, yang duduk di samping Raka, mengamati jalan dengan waspada. “Kita harus segera ke tempat aman. Kita tidak tahu apakah mereka masih memiliki mata-mata di kepolisian.”Adrian mengangguk. “Kita akan ke lokasi yang sudah disiapkan.""Letnan Danu akan mengurus Gilbert dan menyerahkan bukti ke atasannya. Jika semuanya berjalan lancar, organisasi itu akan mulai runtuh.”Keira menekan luka di bahunya, menahan rasa sakit. “Tapi kita tidak bisa hanya menunggu. Kita harus memastikan sendiri bahwa ini benar-benar selesai.”Adrian meliriknya sejenak sebelum kembali fokus ke jalan. “Aku tahu.”Mobil mereka terus

    Last Updated : 2025-02-16
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 104

    Hujan masih mengguyur jalanan kota ketika Adrian, Keira, Raka, dan Pak Hendro kembali ke tempat persembunyian mereka. Malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya, seolah seluruh kota menahan napas setelah peristiwa di kediaman Gilbert.Di dalam ruangan yang remang-remang, Keira melepas jaketnya yang basah dan duduk di kursi dekat jendela. Matanya menatap ke luar, memastikan tidak ada pergerakan mencurigakan. Sementara itu, Adrian berdiri di depan meja, menatap dokumen dan hard drive yang berhasil mereka selamatkan."Ini belum selesai," gumamnya.Pak Hendro mengangguk, menyalakan rokoknya dengan gerakan tenang. "Jaringan mereka mungkin sudah goyah, tapi belum tumbang sepenuhnya. Ada orang-orang yang masih bergerak di balik layar."Raka, yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. "Kalau begitu, apa langkah kita selanjutnya? Kita sudah punya data, sudah menjatuhkan Gilbert. Tapi masih ada yang tidak beres."

    Last Updated : 2025-02-16

Latest chapter

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 177

    Fajar pun perlahan menyingsing di balik pepohonan, menyinari dunia dengan cahaya lembut yang kontras dengan kegelapan malam yang baru saja mereka lewati. Di sebuah tempat persembunyian yang baru mereka raih—sebuah rumah tua di pinggiran hutan—Keira, Adrian, Samantha, dan Dylan duduk dalam keheningan yang penuh perasaan campur aduk.Setelah pelarian dramatis dari pelabuhan, ketika ancaman langsung dari tangan Lucas dan anak buah Victor sempat membuat mereka terpojok, mereka kini dihadapkan pada kenyataan bahwa hidup mereka tak akan pernah kembali seperti dulu. Masing-masing membawa luka, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Namun, di balik segala kepayahan itu, ada secercah harapan yang mulai tumbuh seiring fajar baru.Adrian duduk di depan jendela besar yang menghadap ke hutan, matanya memandang jauh seolah mencoba membaca setiap bayangan yang masih tersisa. Ia menghela napas pelan, kemudian berkata, “Kita berhasil lolos dari cengkeraman mereka, tapi aku tahu Victor tidak

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 176

    Keheningan menyelimuti ruangan ketika Keira dan Adrian duduk di sofa, menikmati kehangatan yang terasa asing namun begitu dirindukan. Tidak ada kata-kata yang terucap, hanya detak jantung mereka yang terdengar lebih jelas dalam kedekatan ini.Keira menatap cangkir teh di tangannya, uapnya mengepul tipis di udara. Ada begitu banyak hal yang ingin ia katakan, tapi kata-kata terasa begitu sulit keluar.Adrian menoleh ke arahnya. "Apa yang kau pikirkan?"Keira menggigit bibir bawahnya, lalu mengangkat bahu. "Aku hanya… merasa canggung."Adrian tersenyum tipis. "Aku juga."Keira mendesah pelan. "Aku tidak ingin membuat segalanya jadi sulit, Adrian. Aku hanya ingin memastikan bahwa aku mengambil keputusan yang tepat."Adrian mengangguk mengerti. "Aku tidak akan memaksamu untuk terburu-buru, Keira. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku ada di sini, menunggumu."Keira tersenyum kecil. "Terima kasih."Malam semakin larut, dan suasana mulai terasa lebih nyaman. Mereka berbicara tentang hal-hal r

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 175

    Keira menatap layar ponselnya dengan perasaan campur aduk. Pesan dari Adrian masih terbuka, hanya berisi satu kalimat singkat:"Kita perlu bicara. Aku akan menemuimu malam ini."Hatinya berdegup lebih cepat dari biasanya. Sudah lama sejak terakhir kali mereka berbicara secara langsung tanpa ada orang lain di sekitar. Hubungan mereka akhir-akhir ini terasa seperti berada di ambang jurang, menggantung di antara kejelasan dan keraguan.Keira menghela napas panjang. Ia menyadari bahwa sekuat apa pun ia mencoba menyibukkan diri, pikirannya selalu kembali pada Adrian.Saat malam tiba, Keira duduk di ruang tamu apartemennya, menunggu dengan gelisah. Pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan tentang apa yang akan Adrian katakan. Apakah ini tentang mereka? Tentang Samantha? Atau… tentang sesuatu yang lebih besar?Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. Dengan sedikit ragu, Keira bangkit dan membuka pintu.Di hadapannya, Adrian berdiri dengan ekspresi yang sulit ditebak. Ia mengenakan kemeja

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 174

    Malam yang awalnya sunyi berubah menjadi penuh ketegangan.Keira berdiri diam di tempatnya, jantungnya berdebar kencang. Di depannya, beberapa pria bersenjata menghalangi jalan mereka menuju kapal. Wajah mereka dingin, penuh ketegasan.Adrian bergerak cepat, melangkah ke depan dengan tubuh tegak. Matanya tajam menatap pria yang berdiri paling depan, seseorang dengan perawakan tinggi dan sorot mata penuh perhitungan.“Lama tidak bertemu, Adrian,” pria itu berkata, suaranya tenang namun mengandung ancaman.Keira melihat rahang Adrian mengeras. “Lucas,” gumamnya.Dylan yang berada di sebelah Adrian segera bersiaga. Ia melirik Keira dan Samantha, memberi isyarat agar tetap di tempat.Lucas tersenyum kecil. “Aku sudah menunggu kalian. Kudengar kalian ingin pergi jauh. Sayangnya, aku tidak bisa membiarkan itu terjadi.”Adrian tetap tenang. “Apa yang kau inginkan?”Lucas tertawa pelan. “Kau tahu apa yang kuinginkan. Samantha, bayi itu, dan tentu saja…” Matanya beralih ke Keira. “Wanita yan

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 173

    Angin malam berdesir melalui celah-celah rumah kayu yang mereka tempati sementara. Di luar, kegelapan membentang, hanya dipecah oleh sinar bulan yang menerobos di antara dedaunan.Adrian berdiri di dekat jendela, memperhatikan jalan setapak yang mereka lewati tadi. Matanya tajam, penuh kewaspadaan. Dylan duduk di lantai, punggungnya bersandar pada dinding kayu, tangannya sibuk membersihkan pistol yang ia bawa.Keira duduk di sofa tua di sudut ruangan, tubuhnya terasa lelah, tetapi pikirannya masih dipenuhi pertanyaan. Sementara itu, Samantha berdiri tak jauh darinya, memeluk dirinya sendiri seakan mencoba menenangkan kegelisahannya.Suasana di dalam rumah itu begitu sunyi, seolah semua orang tenggelam dalam pikirannya masing-masing.Rencana Pelarian yang Belum SelesaiDylan akhirnya memecah kesunyian. “Kita tidak bisa tinggal di sini terlalu lama. Aku yakin mereka masih memburu kita.”Adrian mengangguk. “Aku setuju. Kita harus segera bergerak ke pelabuhan sebelum fajar.”Samantha m

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 172

    Mobil mereka melaju melewati jalanan berbatu yang semakin jauh dari kota. Malam semakin larut, menyelimuti perjalanan mereka dengan kegelapan yang pekat. Keira bersandar di kursi, mencoba menenangkan debaran jantungnya yang masih belum stabil setelah kejadian di jembatan.Samantha duduk diam di sebelahnya, kedua tangannya masih menggenggam erat sabuk pengaman seolah takut melepaskannya. Sementara itu, Adrian dan Dylan tetap waspada, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan mereka benar-benar telah lolos dari pengejaran."Tidak ada tanda-tanda mobil lain," kata Dylan akhirnya. "Setidaknya untuk sekarang, kita aman."Adrian mengangguk, tapi ekspresinya tetap dingin dan penuh kehati-hatian. "Jangan lengah dulu. Mereka pasti akan mencari kita lagi."Keira menelan ludah. "Ke mana tujuan kita sekarang?"Samantha yang sejak tadi diam akhirnya berbicara. "Kita harus keluar dari negara ini secepat mungkin."Dylan mengangkat alis. "Dan bagaimana caranya? Semua jalur utama pasti sudah mer

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 171

    Malam semakin pekat saat Keira, Adrian, Samantha, dan Dylan menyusuri jalanan gelap menuju titik pertemuan. Hanya suara angin dan derap langkah mereka yang terdengar.Keira merapatkan jaket yang diberikan Dylan, berusaha menghalau dingin sekaligus menutupi identitasnya. Mereka harus bergerak cepat sebelum orang-orang Victor menyadari keberadaan mereka.Adrian berjalan di sampingnya, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan Samantha masih mengikuti. Gadis itu tampak pucat, tetapi tetap berusaha tegar."Kita hampir sampai," bisik Dylan, mempercepat langkahnya.Di depan, samar-samar terlihat sebuah mobil hitam terparkir di bawah jembatan kecil. Lampunya dimatikan, dan hanya suara mesin yang terdengar pelan."Siapa yang menunggu di sana?" tanya Adrian waspada."Orang kepercayaanku," jawab Dylan. "Dia bisa membawa kita keluar dari kota tanpa terdeteksi."Mereka terus melangkah hingga akhirnya mencapai mobil itu. Seorang pria berkacamata hitam turun dari kursi kemudi, meskipun mala

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 169

    Udara pagi masih dingin saat Keira, Adrian, dan Samantha melangkah keluar dari rumah persembunyian mereka. Langit berwarna abu-abu, seolah mencerminkan suasana hati mereka yang dipenuhi kewaspadaan. Adrian berjalan paling depan, matanya tajam menyapu lingkungan sekitar. Keira dan Samantha mengikutinya dengan hati-hati, tas kecil berisi barang-barang penting menggantung di punggung mereka. “Kita ke mana sekarang?” bisik Keira. Adrian melirik arlojinya sebelum menjawab. “Ada tempat yang aman di pinggiran kota. Aku punya kontak di sana yang bisa membantu kita keluar dari negara ini dengan aman.” Samantha mendesah pelan. “Keluar dari negara ini? Apa itu satu-satunya pilihan kita?” Adrian menatapnya serius. “Victor tidak akan berhenti sebelum dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Kita harus berada di luar jangkauannya.” Keira menelan ludah. Membayangkan meninggalkan semua yang ia kenal terasa berat, tetapi ia tahu ini bukan tentang dirinya saja. Ini tentang berta

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 170

    Malam mulai menyelimuti langit saat Keira, Adrian, dan Samantha akhirnya mencapai pinggiran hutan. Napas mereka masih terengah-engah setelah pelarian panjang yang hampir membuat mereka tertangkap.Keira menatap Adrian dengan khawatir. “Apa yang harus kita lakukan sekarang? Mereka masih mencari kita.”Adrian mengedarkan pandangannya ke sekitar. Hutan mulai beralih ke tanah lapang dengan beberapa gudang tua yang tampak terlantar. Ia menunjuk ke salah satu bangunan yang terlihat lebih kokoh. “Kita bersembunyi di sana dulu. Kita butuh tempat untuk menyusun rencana sebelum melanjutkan perjalanan.”Samantha tampak ragu. “Bagaimana kalau tempat itu tidak aman?”Adrian menatapnya tajam. “Saat ini, kita tidak punya pilihan lain.”Mereka bertiga bergerak dengan hati-hati, menyelinap ke dalam gudang tua yang pintunya setengah terbuka. Begitu masuk, mereka mendapati ruangan luas dengan beberapa tumpukan kayu dan alat-alat pertanian berkarat. Bau tanah lembap bercampur debu memenuhi udara.Ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status