Share

Bab 100

Author: Zayba Almira
last update Last Updated: 2025-02-15 15:54:45

Mobil yang mereka tumpangi melaju kencang melewati jalanan kota yang masih diterangi lampu-lampu jalan. Di dalamnya, suasana tegang masih terasa.

Adrian, Keira, Raka, Pak Hendro, dan Dani tahu bahwa setelah malam ini, semuanya akan berubah. Bukti yang mereka dapatkan sudah terkirim ke Eliza Carter, dan sebentar lagi dunia akan mengetahui siapa sebenarnya dalang di balik jaringan korupsi yang selama ini bersembunyi di balik bayang-bayang kekuasaan.

Namun, mereka juga sadar bahwa para lawan mereka tidak akan tinggal diam.

Di dalam mobil, Adrian memeriksa ponselnya. Sebuah pesan baru masuk dari Eliza.

"Rekaman sudah diterima. Kami akan menayangkannya dalam waktu 12 jam di semua media internasional. Bersiaplah."

Adrian menatap layar itu dengan tatapan kosong sejenak sebelum menyampaikan kabar tersebut kepada yang lain.

“Dua belas jam lagi. Setelah itu, tidak ada lagi yang bisa mereka sembunyikan,” katanya.

Keira menghe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 101

    Malam itu, udara terasa lebih dingin dari biasanya. Adrian, Keira, Raka, dan Pak Hendro masih bersembunyi di tempat aman mereka. Meski data sudah tersebar, ancaman belum benar-benar hilang. Mereka tahu, lawan mereka tidak akan tinggal diam begitu saja.Keira bersandar di dinding, matanya menatap kosong ke arah jendela kecil di ruangan itu. “Aku masih merasa ini belum selesai,” gumamnya.Adrian yang duduk di sampingnya mengangguk. “Karena memang belum. Mereka pasti sedang menyusun langkah selanjutnya.”Pak Hendro meletakkan peta di atas meja. “Aku sudah bicara dengan beberapa orang terpercaya. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi.""Pertama, mereka akan berusaha menggiring opini publik dan menyangkal semua bukti yang kita sebarkan.""Kedua, mereka akan mencoba membungkam kita sebelum kita bisa memberikan kesaksian lebih lanjut.”Raka mendengus pelan. “Jadi kita harus tetap bergerak.”Adrian menghela n

    Last Updated : 2025-02-15
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 102

    Matahari mulai naik di ufuk timur, menyinari rumah kecil tempat Adrian dan timnya beristirahat. Keheningan pagi hanya dipecahkan oleh suara burung-burung dan hembusan angin yang lembut.Namun, di dalam rumah itu, suasana tetap tegang. Mereka mungkin berhasil melarikan diri untuk sementara, tetapi musuh masih memburu mereka.Adrian duduk di meja, mengamati layar laptop yang menampilkan berbagai pesan terenkripsi. Raka sedang sibuk mengetik sesuatu, sementara Keira memeriksa senjata mereka. Pak Hendro berdiri di dekat jendela, memperhatikan keadaan sekitar dengan waspada.Tak lama kemudian, Raka menghela napas lega. “Eliza sudah menghubungi media lainnya. Berita ini mulai menyebar.”Adrian menatapnya. “Seberapa besar dampaknya?”Raka mengetik beberapa perintah sebelum mengangguk puas. “Sejauh ini, media internasional sudah menangkap cerita ini. Tapi kita masih harus berhati-hati. Mereka pasti mencoba menggagalk

    Last Updated : 2025-02-15
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 103

    Mobil yang dikendarai Adrian melaju kencang melewati jalan-jalan kota yang mulai diterangi sinar mentari. Di dalamnya, Keira duduk di sampingnya dengan luka di bahunya yang masih berdarah, sementara Raka di kursi belakang sibuk dengan laptopnya, mencoba memastikan bahwa tak ada yang bisa melacak mereka.Pak Hendro, yang duduk di samping Raka, mengamati jalan dengan waspada. “Kita harus segera ke tempat aman. Kita tidak tahu apakah mereka masih memiliki mata-mata di kepolisian.”Adrian mengangguk. “Kita akan ke lokasi yang sudah disiapkan.""Letnan Danu akan mengurus Gilbert dan menyerahkan bukti ke atasannya. Jika semuanya berjalan lancar, organisasi itu akan mulai runtuh.”Keira menekan luka di bahunya, menahan rasa sakit. “Tapi kita tidak bisa hanya menunggu. Kita harus memastikan sendiri bahwa ini benar-benar selesai.”Adrian meliriknya sejenak sebelum kembali fokus ke jalan. “Aku tahu.”Mobil mereka terus

    Last Updated : 2025-02-16
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 104

    Hujan masih mengguyur jalanan kota ketika Adrian, Keira, Raka, dan Pak Hendro kembali ke tempat persembunyian mereka. Malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya, seolah seluruh kota menahan napas setelah peristiwa di kediaman Gilbert.Di dalam ruangan yang remang-remang, Keira melepas jaketnya yang basah dan duduk di kursi dekat jendela. Matanya menatap ke luar, memastikan tidak ada pergerakan mencurigakan. Sementara itu, Adrian berdiri di depan meja, menatap dokumen dan hard drive yang berhasil mereka selamatkan."Ini belum selesai," gumamnya.Pak Hendro mengangguk, menyalakan rokoknya dengan gerakan tenang. "Jaringan mereka mungkin sudah goyah, tapi belum tumbang sepenuhnya. Ada orang-orang yang masih bergerak di balik layar."Raka, yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. "Kalau begitu, apa langkah kita selanjutnya? Kita sudah punya data, sudah menjatuhkan Gilbert. Tapi masih ada yang tidak beres."

    Last Updated : 2025-02-16
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 105

    Udara pagi masih terasa dingin ketika Adrian, Keira, Raka, dan Pak Hendro berkumpul di ruang kerja Gilang. Peta kota terbentang di atas meja, penuh dengan tanda-tanda dan catatan strategi mereka. "Kita hanya punya satu kesempatan," ujar Adrian, tatapannya tajam. "Begitu informasi ini keluar, mereka akan mencoba menghentikan kita dengan cara apa pun." Keira menatap layar laptop yang menampilkan file berisi bukti-bukti korupsi, transaksi gelap, dan daftar nama yang terlibat. "Sudah siap, Gilang?" Gilang, yang duduk di depan komputer dengan beberapa layar berkedip di hadapannya, mengangguk. "Server sudah aman. Aku sudah siapkan beberapa cadangan di jaringan anonim. Begitu aku tekan tombol ini, semua data akan tersebar ke media internasional, forum publik, dan jurnalis yang kita percaya." Pak Hendro menyilangkan tangan di dadanya. "Bagus. Tapi kita juga butuh distr

    Last Updated : 2025-02-16
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 106

    Udara pagi di kota terasa lebih segar dari biasanya. Setelah berbulan-bulan hidup dalam ketegangan dan bahaya, akhirnya Adrian, Keira, dan timnya bisa merasakan sedikit kedamaian. Meskipun berita tentang skandal yang mereka ungkap masih menjadi topik utama di berbagai media, mereka memilih untuk menjauh dari sorotan sementara waktu.Adrian menatap keluar dari balkon apartemennya, memandangi matahari yang mulai naik di ufuk timur. "Akhirnya... sedikit ketenangan."Namun, pikirannya masih penuh dengan berbagai pertanyaan. Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya? Apakah ini benar-benar sudah berakhir?Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya.Keira berdiri di sana dengan secangkir kopi di tangan. "Masih memikirkan semua itu?"Adrian tersenyum tipis. "Sulit untuk tidak memikirkannya."Keira menyerahkan kopi padanya dan bersandar di pagar balkon. "Aku juga. Rasanya masih aneh. Kita sudah b

    Last Updated : 2025-02-17
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 107

    Malam semakin larut, tetapi ruangan itu tetap dipenuhi ketegangan. Adrian dan timnya menatap layar penuh data yang baru saja mereka bongkar. Nama-nama besar, transaksi gelap, dan bukti yang cukup untuk menjatuhkan seluruh jaringan kejahatan itu terpampang jelas di depan mereka.Gilang mengetik cepat di laptopnya, menyiapkan jalur komunikasi yang lebih aman. "Jika kita membocorkan ini dengan cara yang salah, mereka akan membungkam kita sebelum dunia tahu kebenarannya."Adrian menyandarkan diri di kursi. "Kita tidak bisa sekadar membocorkan ini ke media. Mereka punya pengaruh yang cukup untuk menutup-nutupinya."Keira bersedekap. "Lalu, apa rencananya?"Pak Hendro berpikir sejenak sebelum berkata, "Kita buat mereka bertarung dengan musuh mereka sendiri."Semua orang menoleh."Maksudnya?" tanya Raka.Pak Hendro menggeser laptop dan mengetik sesuatu. Sebuah file rahasia muncul di

    Last Updated : 2025-02-17
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 108

    Suasana di markas persembunyian mereka dipenuhi ketegangan. Adrian, Keira, dan timnya berhasil membawa pulang data penting dari gudang rahasia Nathan. Namun, mereka semua tahu bahwa kemenangan ini hanyalah awal dari pertempuran yang lebih besar. Gilang sibuk memeriksa file-file yang berhasil mereka ambil. "Ini luar biasa. Kita punya semua bukti kejahatan mereka. Penyuapan, pencucian uang, bahkan transaksi ilegal mereka dengan pihak luar." Pak Hendro bersedekap. "Jika ini dipublikasikan, seluruh jaringan mereka akan runtuh." Namun, Adrian tetap waspada. "Nathan tidak akan diam saja. Mereka pasti sudah menyiapkan serangan balasan." Keira duduk di samping Adrian, ekspresinya serius. "Kita harus bergerak cepat sebelum mereka menyerang lebih dulu." Adrian berdiri di depan layar besar yang menampilkan data hasil peretasan. "Kita punya dua lan

    Last Updated : 2025-02-17

Latest chapter

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 174

    Malam yang awalnya sunyi berubah menjadi penuh ketegangan.Keira berdiri diam di tempatnya, jantungnya berdebar kencang. Di depannya, beberapa pria bersenjata menghalangi jalan mereka menuju kapal. Wajah mereka dingin, penuh ketegasan.Adrian bergerak cepat, melangkah ke depan dengan tubuh tegak. Matanya tajam menatap pria yang berdiri paling depan, seseorang dengan perawakan tinggi dan sorot mata penuh perhitungan.“Lama tidak bertemu, Adrian,” pria itu berkata, suaranya tenang namun mengandung ancaman.Keira melihat rahang Adrian mengeras. “Lucas,” gumamnya.Dylan yang berada di sebelah Adrian segera bersiaga. Ia melirik Keira dan Samantha, memberi isyarat agar tetap di tempat.Lucas tersenyum kecil. “Aku sudah menunggu kalian. Kudengar kalian ingin pergi jauh. Sayangnya, aku tidak bisa membiarkan itu terjadi.”Adrian tetap tenang. “Apa yang kau inginkan?”Lucas tertawa pelan. “Kau tahu apa yang kuinginkan. Samantha, bayi itu, dan tentu saja…” Matanya beralih ke Keira. “Wanita yan

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 173

    Angin malam berdesir melalui celah-celah rumah kayu yang mereka tempati sementara. Di luar, kegelapan membentang, hanya dipecah oleh sinar bulan yang menerobos di antara dedaunan.Adrian berdiri di dekat jendela, memperhatikan jalan setapak yang mereka lewati tadi. Matanya tajam, penuh kewaspadaan. Dylan duduk di lantai, punggungnya bersandar pada dinding kayu, tangannya sibuk membersihkan pistol yang ia bawa.Keira duduk di sofa tua di sudut ruangan, tubuhnya terasa lelah, tetapi pikirannya masih dipenuhi pertanyaan. Sementara itu, Samantha berdiri tak jauh darinya, memeluk dirinya sendiri seakan mencoba menenangkan kegelisahannya.Suasana di dalam rumah itu begitu sunyi, seolah semua orang tenggelam dalam pikirannya masing-masing.Rencana Pelarian yang Belum SelesaiDylan akhirnya memecah kesunyian. “Kita tidak bisa tinggal di sini terlalu lama. Aku yakin mereka masih memburu kita.”Adrian mengangguk. “Aku setuju. Kita harus segera bergerak ke pelabuhan sebelum fajar.”Samantha m

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 172

    Mobil mereka melaju melewati jalanan berbatu yang semakin jauh dari kota. Malam semakin larut, menyelimuti perjalanan mereka dengan kegelapan yang pekat. Keira bersandar di kursi, mencoba menenangkan debaran jantungnya yang masih belum stabil setelah kejadian di jembatan.Samantha duduk diam di sebelahnya, kedua tangannya masih menggenggam erat sabuk pengaman seolah takut melepaskannya. Sementara itu, Adrian dan Dylan tetap waspada, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan mereka benar-benar telah lolos dari pengejaran."Tidak ada tanda-tanda mobil lain," kata Dylan akhirnya. "Setidaknya untuk sekarang, kita aman."Adrian mengangguk, tapi ekspresinya tetap dingin dan penuh kehati-hatian. "Jangan lengah dulu. Mereka pasti akan mencari kita lagi."Keira menelan ludah. "Ke mana tujuan kita sekarang?"Samantha yang sejak tadi diam akhirnya berbicara. "Kita harus keluar dari negara ini secepat mungkin."Dylan mengangkat alis. "Dan bagaimana caranya? Semua jalur utama pasti sudah mer

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 171

    Malam semakin pekat saat Keira, Adrian, Samantha, dan Dylan menyusuri jalanan gelap menuju titik pertemuan. Hanya suara angin dan derap langkah mereka yang terdengar.Keira merapatkan jaket yang diberikan Dylan, berusaha menghalau dingin sekaligus menutupi identitasnya. Mereka harus bergerak cepat sebelum orang-orang Victor menyadari keberadaan mereka.Adrian berjalan di sampingnya, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan Samantha masih mengikuti. Gadis itu tampak pucat, tetapi tetap berusaha tegar."Kita hampir sampai," bisik Dylan, mempercepat langkahnya.Di depan, samar-samar terlihat sebuah mobil hitam terparkir di bawah jembatan kecil. Lampunya dimatikan, dan hanya suara mesin yang terdengar pelan."Siapa yang menunggu di sana?" tanya Adrian waspada."Orang kepercayaanku," jawab Dylan. "Dia bisa membawa kita keluar dari kota tanpa terdeteksi."Mereka terus melangkah hingga akhirnya mencapai mobil itu. Seorang pria berkacamata hitam turun dari kursi kemudi, meskipun mala

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 169

    Udara pagi masih dingin saat Keira, Adrian, dan Samantha melangkah keluar dari rumah persembunyian mereka. Langit berwarna abu-abu, seolah mencerminkan suasana hati mereka yang dipenuhi kewaspadaan. Adrian berjalan paling depan, matanya tajam menyapu lingkungan sekitar. Keira dan Samantha mengikutinya dengan hati-hati, tas kecil berisi barang-barang penting menggantung di punggung mereka. “Kita ke mana sekarang?” bisik Keira. Adrian melirik arlojinya sebelum menjawab. “Ada tempat yang aman di pinggiran kota. Aku punya kontak di sana yang bisa membantu kita keluar dari negara ini dengan aman.” Samantha mendesah pelan. “Keluar dari negara ini? Apa itu satu-satunya pilihan kita?” Adrian menatapnya serius. “Victor tidak akan berhenti sebelum dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Kita harus berada di luar jangkauannya.” Keira menelan ludah. Membayangkan meninggalkan semua yang ia kenal terasa berat, tetapi ia tahu ini bukan tentang dirinya saja. Ini tentang berta

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 170

    Malam mulai menyelimuti langit saat Keira, Adrian, dan Samantha akhirnya mencapai pinggiran hutan. Napas mereka masih terengah-engah setelah pelarian panjang yang hampir membuat mereka tertangkap.Keira menatap Adrian dengan khawatir. “Apa yang harus kita lakukan sekarang? Mereka masih mencari kita.”Adrian mengedarkan pandangannya ke sekitar. Hutan mulai beralih ke tanah lapang dengan beberapa gudang tua yang tampak terlantar. Ia menunjuk ke salah satu bangunan yang terlihat lebih kokoh. “Kita bersembunyi di sana dulu. Kita butuh tempat untuk menyusun rencana sebelum melanjutkan perjalanan.”Samantha tampak ragu. “Bagaimana kalau tempat itu tidak aman?”Adrian menatapnya tajam. “Saat ini, kita tidak punya pilihan lain.”Mereka bertiga bergerak dengan hati-hati, menyelinap ke dalam gudang tua yang pintunya setengah terbuka. Begitu masuk, mereka mendapati ruangan luas dengan beberapa tumpukan kayu dan alat-alat pertanian berkarat. Bau tanah lembap bercampur debu memenuhi udara.Ke

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 168

    Malam semakin larut, dan udara dingin mulai merayapi rumah kecil itu. Keira duduk di dekat perapian, tangannya memeluk lutut, mencoba mencari kehangatan. Samantha beristirahat di sofa, sementara Adrian sibuk memeriksa peta digital di ponselnya.Suasana hening, tetapi bukan ketenangan yang nyaman—melainkan ketegangan yang menggantung di udara.Keira mengangkat wajahnya. “Adrian, menurutmu Victor akan menemukan kita secepat itu?”Adrian menghela napas panjang. “Victor bukan orang yang mudah menyerah. Tapi sejauh ini, kita masih memiliki sedikit keunggulan.”Samantha menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa, matanya menatap langit-langit. “Masalahnya, kita tidak bisa bersembunyi selamanya. Kita harus berpikir bagaimana mengakhiri ini.”Keira menatap Samantha. Ia tahu perempuan itu benar. Mereka tidak bisa terus-menerus melarikan diri.“Lalu, apa rencanamu?” tanya Keira akhirnya.Adrian menatap Samantha sejenak sebelum menjawab. “Aku punya beberapa kontak yang bisa membantu kita. Tapi k

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 167

    Mobil melaju kencang di jalan berbatu, meninggalkan villa Victor yang kini sudah jauh di belakang mereka. Di dalam mobil, suasana terasa tegang.Keira duduk di kursi penumpang, sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan keadaan Samantha yang masih menekan lukanya."Kau yakin baik-baik saja?" tanya Keira dengan nada khawatir.Samantha mengangguk pelan, meskipun wajahnya sedikit pucat. "Ini hanya luka ringan. Aku pernah mengalami yang lebih buruk," jawabnya, berusaha tetap tenang.Adrian tetap fokus pada jalan di depan. Tangannya erat menggenggam setir, memastikan mereka tidak tersesat atau masuk ke dalam perangkap."Kita harus segera menemukan tempat aman untuk bersembunyi," kata Adrian. "Victor pasti sudah menyebar anak buahnya untuk mencari kita."Keira menelan ludah. "Kau ada ide ke mana kita harus pergi?"Adrian terdiam sejenak sebelum menjawab, "Aku punya tempat di luar kota. Rumah kecil yang jarang dipakai. Itu cukup jauh dari sini dan aman."Keira mengangguk, mempercayai pen

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 166

    Alarm terus berbunyi, memecah keheningan malam di villa Victor. Lampu merah berkedip-kedip di sepanjang koridor, menandakan bahwa mereka telah terdeteksi.Keira merasakan jantungnya berdetak begitu cepat saat ia, Adrian, dan Samantha berlari melewati lorong sempit, berusaha mencari jalan keluar."Ke arah sini!" bisik Samantha, menunjuk sebuah pintu kecil di ujung lorong.Adrian menarik Keira, memastikan ia tetap dekat dengannya. "Jangan lepas tanganku," katanya tegas.Keira mengangguk, meskipun ketakutan mulai menyelimutinya.Begitu mereka mencapai pintu itu, Samantha dengan cepat mengeluarkan alat kecil dari sakunya dan mengutak-atik panel kunci elektronik di sebelahnya."Ayo cepat, Sam," bisik Keira, merasa waktu mereka semakin menipis.Langkah kaki para penjaga semakin mendekat. Mereka bisa mendengar suara perintah tegas melalui radio yang dibawa para penjaga.Klik.Pintu terbuka tepat pada waktunya.Mereka bertiga segera masuk dan menutup pintunya kembali dengan cepat. Ruangan y

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status