Share

Bab 151. Kekacauan Hati Leon

"Daniel, apa saya bisa melihat wajah Liebe untuk terakhir kalinya? Saya ingin meminta maaf padanya dan anak kami."

"Maaf, Tuan, jasad Nona Jessica hancur, bukan hanya tubuhnya, tapi wajahnya juga sudah tidak bisa dikenali karena Nona terpental jauh ke jurang."

Daniel yakin tuannya tidak akan sanggup melihat tubuh kekasihnya yang sudah tidak utuh lagi.

Leon tidak bisa berkata-kata lagi. Dengan langkah yang gontai ia mendekati peti mati Jessica dan bersimpuh di sampingnya.

"Liebe, maafkan saya," ucap Leon pelan. "Junior, maafkan Papa, Nak. Semua ini karena Papa. Berbahagialah bersama Mama di surga."

Mendengar ucapan Leon, Tuan Jason melepas pelukannya pada peti mati anaknya.

"Apa maksudmu? Apa Jessi sedang hamil?"

Leon hanya bisa mengangguk. Ia tidak bisa berkata-kata lagi. Dadanya terasa sesak menahan tangis. Rasa bersalah pada kekasih dan calon anaknya membuat Leon semakin frustrasi.

Daniel mencoba membangunkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status