Ditya mengeluarkan keluhan sambil memegang belakang kepalanya yang dipukul. "Apakah kalian berdua ingin membuat aku menjadi bodoh? Bagaimana bisa memukul aku bersamaan seperti itu?" Bima mendecak kesal. "Apakah kamu tidak bisa belajar dari kesalahan? Bagaimana bisa bicara seperti itu di depan Bora?" Donny meminta maaf ke Bora. "Aku minta maaf, dia agak sedikit gila. Jadi abaikan saja permintaan konyolnya." Bora mengangguk kecil lalu melihat Ditya dan temannya mulai beradu mulut. "Sebenarnya saya bisa saja membantu dokter Ditya untuk berjudi, setidaknya mendapatkan uang banyak untuk para hewan- tidak ada salahnya." Donny menggeleng. "Setiap langkah kita, diamati. Jadi tidak perlu berbuat aneh-aneh." "Oh." Bora menatap Donny yang sangat tinggi, perawakannya tidak seperti orang biasa, tubuh tegapnya mengingatkan Bora kepada pasukan militer. "Ya." Dia sedikit ketakutan dan merasa terintimidasi oleh Donny. "Nah, Bora saja paham dengan yang aku bicarakan," keluh Ditya lalu nyengir ke
Fendi mengetuk jari di atas laptop dan melihat semakin banyak netizen menyerang Bora. "Aku tidak mungkin menuntut mereka satu persatu kan? Tapi rasanya aku juga ingin mengejar mereka, sayang sekali kita harus mengeluarkan uang banyak, hanya untuk mendapatkan nama asli para pelaku perundungan.""Biasanya yang melakukan itu ibu-ibu rumah tangga, pengangguran atau anak muda yang nggak punya otak," jawab Arka dengan santai. Siang ini mereka sedikit bersantai setelah bekerja keras dengan Hendra. "Jadi, Om akan tetap menambah pabrik lagi?""Ya." Angguk Arka. "Aku sedang memilah pabrik pengalengan mana yang akan aku akuisisi.""Untuk membuat makanan hewan?""Ya. Aku akan membuat dua versi. Versi murah dan juga premium.""Apakah Om yakin? Maksud aku- sekarang saja banyak merek dari luar negeri yang invasi ke Indonesia, bagaimana bisa bersaing dengan mereka?" Arka sebenarnya senang dengan rencana si om, tapi masalahnya adalah apakah makanan itu bisa diterima oleh masyarakat."Aku sudah menelit
Rina mulai melancarkan aksinya, dia membuat postingan yang menyayat hati atas persetujuan Laras dan Yuni, lalu mengunggah foto pernikahan di Inggris bersama Fendi. Beberapa hari lalu aku mendapat kiriman surat cerai dan harus tanda tangan segera, oleh mantan suami. Kalian semua pasti tahu bahwa suami saya pernah masuk ke penjara karena suatu kasus yaitu pengedaran narkoba. Saya berpikir menunggu orang yang dicintai itu sangat menyenangkan tapi saya tidak menyangka, mendapatkan surat cerai setelah yang bersangkutan bebas.Semua netizen yang membaca keluh kesah Rina menjadi gempar, spekulasi mulai banyak bermunculan. Tidak hanya itu, untuk menambahkan racikan bumbu, Rina menunjukkan bukti kuat, kenapa tangan pria itu merupakan suaminya. Kalian bisa menilai sendiri apakah bekas luka ini sama dengan bekas luka tangan tersebut, dia mendapatkan bekas luka tersebut saat pertama kali kami bertemu di Inggris, dia menyelamatkan aku dari niat buruk warga setempat.'Apakah kalian semua percaya
Seluruh keluarga inti, minus Ditya yang sudah ditugaskan ke Kalimantan. Berkumpul di ruang keluarga dan duduk di sofa, melihat foto aib yang tersebar di media sosial.Bora menutup wajah dengan kedua tangan sementara Fendi menjadi kesal karena keusilan warga setempat, dia mulai memikirkan undang-undang yang akan menjerat warga tersebut.Berita gosip mulai menyebarkan foto, bahkan video singkat Fendi."Apakah kalian merekam perjalanan selama menjadi hunter?" Tanya Hendra.'Aku, aku sudah merekamnya.'Bora menghela napas panjang. "Sudah direkam."Fendi menoleh dan menatap Bora dengan tatapan bertanya 'sejak kapan?'Bora menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menjawab dengan canggung. "Bern palsu yang merekamnya."Fendi mengedipkan kedua matanya lalu nyengir. "Apakah ada adegan ranjangnya?"'Ada! Aku juga merekam kebodohan anda.'"Ada, dan dia juga merekam kebodohanku." Bora terdiam sejenak lalu terbelalak dengan wajah memerah. "I- itu-"Fendi tersenyum lalu menggoyangkan tubuh Bora. "H
Edwin yang masih tidak puas dengan jawaban tidak tahu Ike, menyabet punggung Ike dengan sabuk, serta menamparnya berkali-kali hingga pipi bengkak, tidak hanya itu- wajahnya ditonjok hingga dua gigi depan rontok. Edwin tidak merasa bersalah sedikit pun, sebaliknya dia lebih kesal dan berdalih cemburu karena Ike melindungi mantan suami. "Apakah kamu masih cinta pada Aji? Pergi sana ke tempat dia! Aku yakin sekali, dia tidak akan menerima kamu." Ike menangis karena menahan sakit, wajah cantiknya berubah mengerikan karena kelakuan Edwin, tapi dia tidak pernah mengadukannya kepada siapa pun. Meskipun keluarga Rukmasara mengagungkan wanita di dalam keluarga, para wanita tetap dididik menghargai pria sebagai kepala keluarga. Harga diri seorang istri, ada pada suami. Namun, Ike lupa bahwa Edwin yang merupakan seorang suami, juga memiliki harga diri pada istrinya. Indonesia memiliki minat tinggi terhadap pendidikan agama, namun agama dibuat para pria dan keluarganya untuk merendahkan wanita
Ike yang berjalan mengandalkan gps di ponsel, kebingungan. Dia tidak pernah menggunakan transportasi umum, oline ataupun jalan kaki. Dia hanya bisa mengandalkan gps karena di dalam mobil orang-orang membutuhkan gps, termasuk dirinya.Tubuh dan wajah ditutup rapat supaya tidak ada yang mengenalinya. Namun dia lupa, perjalanannya tidak menggunakan mobil, hanya berjalan kaki dengan cuaca ibukota yang panas terik.Penampilan Ike mencuri perhatian orang-orang yang melewatinya.Lalu tiba-tiba ada seseorang meneriaki dirinya, pelaku bom bunuh diri dan mencari mangsa. Dia dikejar oleh banyak orang.Ike yang kebingungan, berlari sambil memegang erat handphone, menjauhi orang-orang yang mengejar dirinya Terkadang jatuh dan tidak ada yang menolong lalu sandalnya terlepas dan dia tidak sempat mengambilnya lagi.Ike sekuat tenaga melarikan diri hingga napasnya menjadi sesak dan merasakan kakinya mulai melepuh.Bora, Harsa, Genta. Maafkan Mama yang sudah egois ini. Ike menyebut nama anak-anaknya di
"KELUAR DARI SINI! AKU AKAN MEMASTIKAN IKE BERCERAI DARI KAMU!""Tidak, Ayah! Ayah tidak bisa melakukan itu kepadaku! Aku sudah menemani Ike sejak kecil dan mencintainya!" Edwin memeluk kaki ayah mertuanya dengan erat, berharap hati pria tua itu menjadi luluh. "Aku cinta dan selalu menemani dia sejak kecil!""Jika kamu mencintai putriku, kenapa memukul dia sampai babak belur seperti itu? Aku selalu mengajarkan dia tentang harga diri istri adalah suaminya, tapi ternyata kamu tidak pernah bisa melindungi Ike, kamu bahkan tidak menganggap dia sebagai harga diri yang sangat berharga!" Ayah Ike memukul dadanya dengan kepalan tangan. "Apa salahku sampai dia memiliki dua suami brengsek?! Satunya tukang selingkuh dan membuat psikologis hancur, satunya lagi memukuli putriku secara fisik! Apakah kalian berdua ingin membunuh anakku?!"Bora berjalan mendekati kakeknya. "Kakek, jangan bicara seperti itu. Nanti hati Mama menjadi sedih.""Jika Mama kamu bisa merasa sedih, Kakek juga bisa merasakan ke
Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan berharap manusia mampu menjaga alam dengan baik dan juga ciptaan lain. Namun, semakin lama- manusia mulai melupakannya dan perlahan merusak alam.Tidak hanya alam saja yang dirusak, tapi juga banyak hewan dibunuh dan manusia menjadi tingkat pertama dalam merusak ekosistem alam.Hewan-hewan yang tadinya hidup dan berguna untuk ekosistem, dinilai secara sepihak oleh manusia bahwa mereka telah merugikan manusia, tidak ada gunanya dan wajib dibunuh jika sudah merugikan.Itulah yang terjadi pada Bern, seekor service dog yang ditugaskan untuk menemani kesehatan mental Bora. Mereka membunuh dengan alasan yang masuk akal bagi manusia, melupakan peristiwa itu dan tidak akan pernah mendengar jeritan hewan."Ayo, kita bunuh anjing yang suka menggigit.""Lempar batu ke anjing itu.""Racuni saja kucing yang suka buang kotoran sembarangan.""Bunuh ular yang masuk ke rumah warga!""Tembak burung itu!""Aku benci cicak, suruh kucing menangkapnya!"Masih ada ban