Mobil Mini Cooper milik Lea berhenti sempurna di area parkir apartemennya yang nampak lenggang. Meskipun masih jam tujuh malam, Lea sudah merasa lelah. Dari gedung majalah ELLE, dia memutuskan untuk pulang, berencana berendam di bathup dengan aroma terapi. Tapi masalahnya, ada seseorang lagi di dalam mobilnya yang sore tadi memaksa untuk mengantarnya pulang dengan dalih memastikan agar Lea sampai dengan selamat. Sedangkan Ricko, sebelum Lea pulang, dia sudah kabur duluan. Pasti tahu kalau dia akan berakhir seperti ini. Dasar asisten menyebalkan!!!"Lea." Panggilan itu lembut.Lea menoleh dan melihat Valen yang memeluk setir mobil menatapnya intens."Apa?!" Balasnya ketus.Valen terkekeh, "Galak amat.""Aku bisa pulang sendiri, tidak perlu sampai mengantarku seperti ini."Valen diam. Lea menangkap sorot putus asa di mata tajamnya. Dia menghela napas, duduk menyandar di jok memandang ke depan.Valen menolehkan kepalanya, "Aku hanya khawatir. Apa tidak boleh?"Lea menundukkan wajahnya m
Valen tersenyum. Jeremy, Mario dan Shawn tertawa. Zian diam memperhatikan. Lea merasakan wajahnya memanas lalu berdeham dan meletakkan kedua kertas itu dan menatap Valen seksama."Aku akan menyetujui ikut dalam satu proyek," katanya kemudian.Mereka semua menoleh ke Valen yang menampilkan ekspresi tidak suka."Kenapa?" Tanyanya. Ah, sepertinya ini akan jadi perdebatannya dengan Valen. "Are you kidding me,Valen Ackerman? Kedua lagu ini memiliki konsep yang sama. Intinya lagu cinta yang mengarah ke intim, penuh intensitas dan dalam.""Lalu di mana letak masalahnya?" Valen tidak mau kalah."Bermasalah. Apa penggemarmu tidak akan bertanya-tanya kenapa lagu ciptaan pujaan mereka di perankan oleh satu model yang sama. Itu akan membuat mereka—""Aku memang mengingingkan seperti itu. Apa kamu tidak mendengar perkataanku tadi malam." Valen mencondongkan tubuhnya ke depan dan menunjuk kertas di atas meja. "Aku menulis kedua lagu itu terinspirasi darimu. Lagu itu untukmu."Lea mengatupkan bibir
Untuk bisa mewujudkan impiannya memperkenalkan gaun rancangannya di ajang PFW, Lea tidak bisa berdiri sendiri. Selain model dari agensi berlisensi yang bersedia dia boyong ke sana, dia juga harus mencari investor untuk membiayai banyak hal. Persiapan dan biaya yang dikeluarkan untuk berada di sana tidak sedikit. Investor di perlukan agar dia memiliki pendukung kuat yang mensupport dan sudah memakai brand rancangannya. Untuk bisa berada di pasar Internasional, modalnya sangat besar.Lea sudah memiliki beberapa investor tetap yang sudah sejak lama memakai gaun-gaun rancangan Lea untuk keperluan mereka tapi itu belum cukup. Lea harus mencari investor utama yang akan membiayai kepergiannya ke Paris. Pihak IFF hanya sebagai perantara antara pihak PFW dengan desainer-desainer yang ditunjuk untuk mengikuti ajang bergengsi itu. Maka, ketika sorenya si barbie, Jenna menelepon kalau nanti malam, Kellan mengadakan makan malam dengan semua rekan bisnisnya yang berasal dari para pengusaha,Lea be
"Uhuk... uhuk!!" Seseorang menekan area dadanya dan sesuatu yang lunak itu menempel di bibirnya memberi tambahan oksigen untuk di hirup. Sampai, Lea tersedak air di dalam tenggorokannya, memiringkan tubuhnya untuk mengeluarkannya dan berusaha menetralkan napasnya yang tersendat. Rongga di dalam dadanya terasa sesaak. Perlahan tapi pasti Lea membuka matanya."Azalea," suara Jenna yang panik terdengar di dekatnya. Lea akhirnya bisa melihat jelas sekelilingnya. Wajah khawatir Jenna di sampingnya yang pertama kali dilihatnya, di sebelahnya Kellan juga terlihat sama khawatirnya."Lea, kamu bisa mendengarku?" Tanya Kellan.Lea hanya bisa mengangguk. Jenna merapikan rambut Lea dengan jemarinya, "Astaga Lea!!! kamu membuatku sangat ketakutan. Aku tidak tahu kenapa kamu bisa ada di dalam sana. Kami takut terlambat mengeluarkanmu, sayang.""A-ku tidak apa-apa. Te-rimaka-sih," katanya dengan susah payah."Syukurlah." Kellan yang menjawabnya seraya menghela napas. "Sebaiknya kita membawamu ke
"Terakhir kali kita bertemu, kamu mengusirku."Keenan membuka percakapan. Sejak beberapa menit lalu setelah Lea berganti baju, Keenan duduk menunggu di sofa mahalnya memandangi gemerlapnya lampu ibukota sambil menyesap vodkanya. Lea yang memilih duduk di sofa tunggal juga ikut memperhatikan keindahan di luar tapi enggan untuk berbicara duluan."Kamu menyakitiku," tanpa menoleh Lea menjawab.Suara gelas dan es batu yang beradu terdengar, "Kamu tidak mau ikut denganku padahal aku hanya ingin berbicara padamu. Aku cemburu Lea.""Bukan begitu caramu mengambil hati perempuan, Keenan. Kamu malah membuatku ketakutan dengan semua kelakuanku. Wajar kalau aku enggan bertemu denganmu lagi.""Bukan karena cowok itu?" Keenan meminum vodkanya."Itu semua karena tingkah lakumu sendiri," dengus Lea."Kalau begitu aku minta maaf, Azalea." Lea menoleh dan melihat Keenan yang menyilangkan kakinya dan meletakkan gelas kosongnya di atas meja hias dan menatap Lea. "Semua ini rasanya teramat lucu bagiku."
Breaking NewsManajemen TheHasky sudah memberi konfirmasi resmi perihal keterlibatan Mantan model, Azalea Aprilia Chou yang akan menjadi model wanita dalam video musik di album baru mereka yang akan di launching minggu malam nanti. Konser mini untuk memperkenalkan album "Back to (L)ove" sekaligus sebagai pembuka serangkaian konser mereka setelahnya yang akan di gelar di seluruh penjuru Indonesia.Back to (L)ove sendiri berisikan sepuluh lagu istimewa yang d ciptakan oleh masing-masing personel TheHasky. Bisa di pastikan kalau para penggemar mereka akan semakin membludak karena karya mereka yang ini terbilang romantis. Penggemarnya bahkan sudah merambah sampai ke Luar Indonesia. Dikabarkan saat ini TheHasky sedang berada di Singapura memenuhi undangan kedutaan besar Indonesia untuk menghibur para Haskyners. Bersama salah satu penyanyi solo pendatang baru, Gestri Andana. Kita simak wawancara TheHasky dan Gastri saat mereka sedang berjalan-jalan di Orchard Road , Singapura."Gimana Gas
Lea pulang agak larut malam. Setelah makan siang dengan Kendra, dia memilih sibuk di butik sampai lupa waktu. Ada beberapa desain gaun yang sedang di selesaikannya. Setelah mengunci mobilnya, Lea berjalan di basemant apartemen yang nampak sepi seraya mengedarkan pandangan.Tujuannya hanya lift di sudut lain bangunan. Mungkin karena sudah terlalu malam, semua perkiran nyaris penuh dan Lea harus puas mendapat tempat di sudut terjauh.Lea merasakan ada seseorang yang mengikuti. Saat menengok di kejauhan, dia melihat seseorang dengan pakaian serba hitam berjalan mendekatinya. Lea langsung ketakutan. Dipeluknya erat tasnya dan berjalan semakin cepat.Dia menghela napas lega saat sudah masuk ke dalam lift dan menekan tombol menuju apartemennya. Sebelum lift sempurna tertutup, lelaki itu berhasil masuk. Lea terdiam kaku menghindar ke pojokan dan memalingkan wajah.Hening. Yang terdengar hanya detak jantungnya yang bertalu-talu karena ketakutan berharap lift akan segera terbuka dan dia bisa k
Ballroom salah satu hotel mewah disesaki para remaja yang kebanyakan kaum hawa terlihat begitu sangat bersemangat bisa bertemu langsung dengan idolanya sebelum konser utama di mulai. Kesempatan untuk minta tanda tangan dan foto bareng dalam acara jumpa fans yang hanya di batasi seratus Haskyners yang beruntung. Lea termasuk yang beruntung itu, meski dengan paksaan.Konsernya sendiri akan di adakan di tempat terpisah dengan acara jumpa fans. Jadi setelah dari hotel, mereka akan pergi ke JIExpo untuk menonton konsernya. Tentu saja dengan tiket VVIP yang diberikan Valen, mereka sudah memiliki tempat duduk khusus tanpa perlu berdesakan dan berebutan tempat.Yeah, karena Valen Ackerman.Semua orang yang ada di sana pasti tidak akan menyangka bahwa salah satu dari mereka adalah seorang desainer kenamaan Indonesia. Lea sengaja mengubah penampilannya yang biasanya selalu elegan menjadi sangat remaja. Meskipun masih dengan syle wanita Korea. Dia sempat menggerang kesal melihat penampilannya. M