Share

Bab 4

Author: Fina FH
last update Last Updated: 2022-06-24 21:12:00

Aku bersujud di malam yang dingin, menggelar sajadah, saat semua orang masih berada di alam mimpi. Memohon ampunan kepada Allah atas dosa di masa lalu yang sudah kuperbuat. Aku tahu dosaku sangat besar, dosa yang hina, dan semua orang membenci itu. Namun, aku yakin Allah akan memberi ampunan pada hambanya yang bertaubat, betul?

Aku berdoa, semoga Allah mengampuni semua dosaku, dosa semua orang yang mengenalku, tak lupa memohon agar Allah menjauhkan kami dari pelet yang digunakan Tiara.

Mungkin semua orang akan berkomentar bahwa aku dan Tiara jahat! Benar, kami sama-sama jahat. Akibat ulah kami banyak dari mereka yang sakit hati.

Keluarga Tiara dan semua orang yang menganggap dia sempurna akan menghujatku tiada ampun. Menyebarkan aibku melalui media sosial, bahkan ada dari mereka yang memalingkan wajah saat bertemu denganku.

Beda lagi dengan Tiara, mertuaku lah saksi hidup berapa kejamnya Tiara saat masih menjadi menantu. Ibu pernah bercerita, Tiara tidak pernah membantunya mengerjakan rumah. Bahkan Tiara lebih sering makan di luar, daripada makan masakan Ibu.

Ah, aku selalu ingat cerita Mas Adnan, selama menjadi suami Tiara tidak pernah sekalipun ia membuatkan kopi untuk Mas Adnan. Pernah sekali ia membuatkan kopi, tetapi dengan kejamnya Tiara memasukkan (maaf) darah haid ke dalam kopi. Untung saja Mas Adnan tahu, jadi ia segera membuangnya.

“Aku cariin, ternyata di sini.” Ucapan Mas Adnan mengagetkanku, karena terlalu menghayati, sampai tidak menyadari kedatangan Mas Adnan.

Kuulas senyuman, ah lelakiku... Terlihat gagah dengan baju koko berwarna maroon, dan sarung berwarna hitam. Biasanya Mas Adnan yang menjadi imam sholat malamku.

“Sudah sholat?” tanya Mas Adnan mengecup pucuk kepalaku yang tertutup mukena.

“Sudah, maaf aku duluan. Abisnya Mas tidurnya nyenyak, gak enak mau bangunin. Kasihan.” Kutangkupkan kedua tanganku, dan memasang wajah memelas.

Mas Adnan tersenyum,” Gapapa, setelah sholat langsung tidur aja. Bisa ada waktu tidur sebelum subuh,” ucap Mas Adnan.

Kuanggukkan kepala dan tersenyum, Mas Adnan berlalu. Dia sholat di pojok kamar, agak jauh dari tempatku sholat tadi.

Ya, kami taubat bersama, masa lalu buruk kami, biarlah menjadi kenangan terburuk. Masa depan masih panjang, bertaubat sebelum kematian datang.

Aku melepaskan mukena lalu melipatnya, kulihat jam masih menunjukkan pukul 2 pagi, masih ada waktu untukku melanjutkan mimpi yang tertunda.

Sebelum tidur, aku mengecek pesan masuk dari ponselku. Beberapa dari teman-teman kuliahku dulu yang mengajak reuni, sayangnya aku tidak ingin bertemu mereka dulu sebelum sukses. Aku malu, kuliahku tidak lulus, dan sampai sekarang aku tidak mempunyai pencapaian apapun. Tidak seperti mereka yang bisa dibilang sudah sukses semua dengan karirnya masing-masing. Sungguh membuat iri, andaikan waktu dapat diputar lagi, pasti aku akan berpikir dua kali sebelum melakukan dosa.

Kuabaikan grup teman kuliah, setelah aku scroll ke bawah, ternyata ada pesan dari Tiara.. Ada apa gerangan mengirimkan pesan padaku?

[ Mbak, tolong beritahu ibu, besok aku akan mengajak Ibu jalan-jalan bersama Nando]

Oh iya, aku belum bercerita, Nando adalah anak Mas Adnan dan Tiara, karena Mas Adnan dianggap bermasalah, hak asuh Nando dimenangkan Tiara. Jarak umur Nando dan Mehra 1 tahun, dan sekarang Nando masih berumur 2,5 tahun.

Beberapa dari kalian pasti bertanya, mengapa Mas Adnan dan Tiara bisa menikah? Karena cinta? Jawabannya bukan! Mas Adnan terpaksa menikah karena diancam Tiara, bila Mas Adnan tidak mau menikahinya, ia akan bunuh diri. Memalukan bukan?

Kuabaikan pesan dari Tiara, akan kusampaikan nanti setelah Ibu bangun, apalagi yang akan ia lakukan pada Ibu kali ini? Nanti akan kuberitahu Mas Adnan, aku takut Ibu akan terkena pelet lagi. Kasihan jantung Ibu, kata Mas Adnan, semakin sering Ibu kena pelet, kinerja jantung Ibu akan melemah, mudah lelah, mudah terkejut.

Kubuka aplikasi membaca novel, mencari lanjutan cerita favoritku. Beberapa waktu yang lalu aku menemukan cerita menarik dari seorang author, yang berjudul ‘Suamiku Main Gila', beberapa waktu yang lalu aku menemukan cerita itu karena bosan. Awalnya kupikir cerita ini membosankan, ternyata tidak. Kalau tidak percaya, silakan cari dan baca. Pasti ketagihan menanti bab selanjutnya seperti aku. Hihi...

Ceklek

“Belum tidur, Dek?” Mas Adnan datang, dia mengganti baju koko nya dengan kaos berwarna putih, lalu merebahkan diri di sampingku. Wangi shampo menguar dari rambut Mas Adnan, segar sekali.

“Ini lagi baca cerbung favoritku.” Kutunjukkan ponsel pada Mas Adnan.

Mas Adnan mengangguk lalu memejamkan mata.

“Eh, Mas, tadi Tiara mengirim pesan mau ajak Ibu jalan-jalan sama Nando, gimana?” tanyaku dengan harap-harap cemas.

Mas Adnan membuka mata, lalu menatapku. “Beneran dia bilang gitu?” tanya Mas Adnan seolah tidak percaya. Ya, selama menjadi istri Mas Adnan, Tiara tidak pernah sekalipun bersikap baik pada Ibu, apalagi mengajaknya jalan-jalan. Mustahil! Tumben sekali Tiara melakukan itu. Pasti ada udang di balik batu.

“Iya benerlah, ini chat dari Tiara.” Kusodorkan ponselku pada Mas Adnan. Kulihat ia mengernyitkan dahinya.

Mas Adnan membuang nafas kasar, lalu berkata,” Biarin Ibu jalan-jalan bareng dia, kita lihat nanti apa yang terjadi.”

“Bener gapapa? Nanti kalau kena lagi gimana?” tanyaku was-was. Aku hanya kasihan dengan Ibu, itu saja.

“Iya. Udah aku mau tidur,” ucap Mas Adnan sambil mengembalikan ponselku, lalu ia kembali memejamkan mata.

Tak lama kemudian sudah terdengar suara nafas Mas Adnan yang teratur, tanda ia sudah tidur. Kuletakkan ponsel di nakas dan ikut memejamkan mata di pelukan Mas Adnan.

---

Masih pukul 10 pagi Tiara sudah datang bersama Nando. Penampilan Tiara sungguh anggun, ia memakai gamis berwarna peach dipadukan jilbab berwarna biru dongker, tidak ketinggalan tas jellymate berwarna biru. Make up yang ia pakai kali ini natural, sangat cantik. Sayang, hati Tiara tidak secantik wajahnya.

“Wah, cucuku sudah datang,” seru Ibu menyambut kedatangan Nando, beliau menciumi Nando seolah lama tidak bertemu.

Setelah menyalamiku dan Ibu, Tiara duduk di kursi tamu.

Pagi tadi, Ibu sudah kuberitahu bahwa Tiara mengajak beliau jalan-jalan bersama Nando. Walaupun berat, Ibu mengiyakan ajakan Tiara.

“Mau jalan-jalan kemana, Mbak?” tanyaku ramah, pura-pura tidak tahu apapun tentang pelet yang ia gunakan.

“Mau ke simpang empat, Mbak,” jawab Tiara tersenyum lebar.

Mencurigakan sekali dia, tapi aku bisa apa. Tidak mungkin aku melarangnya mengajak Ibu jalan-jalan, Tiara bisa curiga.

“Bentar ya, Sayang. Nenek mau siap-siap dulu,” ucap Ibu pada Nando yang sedang bermain bersama Mehra.

Tiara terlihat memainkan ponselnya sambil sesekali tersenyum, entah apa yang membuatnya terlihat bahagia. Sedangkan aku? Aku menunggui Nando dan Mehra bermain bersama. Aku takut Nando bermain kasar, karena mereka sama-sama masih kecil.

“Sudah punya pacar, Mbak?” tanyaku iseng ingin tahu.

Tiara berhenti tersenyum, matanya melirikku dengan tatapan yang menyeramkan. Sedikit takut aku dibuatnya.

“Mbak gak usah tanya, suamiku sudah Mbak ambil, masak sekarang mau ambil oacarku. Eh... “ Tiara menutup mulutnya, sepertinya ia keceplosan.

“Aku kan cuma tanya, kok senyum-senyum sendiri. Gak minat juga ambil pacarmu Mbak.” Jawabku cuek.

“Diem kamu!” teriaknya marah.

Segera kugendong Mehra pergi ke belakang, malas meladeni Tiara yang mudah emosi.

“Bu, nanti hati-hati,” pesanku pada Ibu saat melihat beliau sudah siap.

“Iya, Nduk. Kalau bukan karena Nando, Ibu juga gak akan mau,” Jawab Ibu membenarkan jilbab yang beliau pakai.

“Ibu, pakai parfum ini dulu ya?” Dari belakang aku mendengar suara Tiara berbicara dengan Ibu. Karena khawatir aku kembali ke depan.

Kulihat pandangan Ibu sedikit kosong. Tiara menatapku sinis, sambil memasukkan parfum ke dalam tas kecilnya.

Tiba-tiba... 

apa yang terjadi? 

Related chapters

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 5

    “Ibu, kenapa?” tanyaku bingung dengan perubahan Ibu.Kulihat Tiara tersenyum sinis melihatku. Ah, sepertinya ada yang ia rencanakan.“Apa kamu lihat-lihat?” teriak Ibu, matanya kini memerah, menatapku nyalang. Ada apa dengan Ibu?“Apa yang terjadi pada Ibu?” Aku berlari menghampiri Ibu, kuteliti semua anggota tubuh Ibu, mungkin saja ada yang sakit atau apa.Namun, aku terkejut, Ibu menampik tanganku. Lalu mendorongku hingga aku terjatuh. Untung saja tidak terjadi apa-apa pada Mehra. Aku meringis, bokongku sakit sekali rasanya. Segera aku berdiri sambil terus mengelus bokongku yang sakit.“Gak usah pegang-pegang, najis!” hardik Ibu padaku, jangan-jangan Ibu kena pelet lagi? Ya Allah, menyusahkan sekali sih.“Bu, ini aku Mila. Menantu Ibu!” seruku berusaha mendekati Ibu lagi.“Gak usah dekat-dekat, pergi kamu. Lebih bagus kamu pergi dari rumah ini sekalian!” teriak Ibu, ya Allah, kasihan sekali Ibu, bagaikan kalau nanti fisik Ibu lemas lagi?Aku berhenti, kutatap Tiara yang terus menata

    Last Updated : 2022-06-24
  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 6

    “Mas, tadi Tiara bikin rusuh,” lapor Mila pada Adnan sesaat setelah pulang kerja.“Hmm... ““Kok gitu doang sih jawabnya? Gak seru ah!” sungut Mila kesal.“Mau dijawab gimana maunya?” tanya Adnan sedikit kesal.Mila bersungut-sungut meninggalkan Adnan yang masih termangu di dalam kamar bingung. Ada-ada saja kelakuan istrinya. Ia hanya berusaha menjaga hati Mila, ia tidak ingin Mila tersakiti bila ia terlalu menanggapi obrolan tentang Tiara.“Mas, makan malam sudah siap,” teriak Mila dari dapur. Bu Rini, mertua Mila datang ke dapur dengan menggandeng Mehra.Inilah kelebihan Mila, ia mudah marah, tapi mudah pula luluh dengan sendirinya. Ia tidak bisa berlama-lama memendam sakit hati, apalagi dengan Adnan. Entah mengapa pesona Adnan sudah membutakan mata dan batin Mila.Mila teringat, saat masih kuliah dulu, Adnan bersama temannya nekat menemuinya naik kereta. Dulu kereta belumlah nyaman seperti sekarang, mereka harus rela berdiri di toilet berjam-jam karena kereta yang sangat penuh. Kar

    Last Updated : 2022-06-24
  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 7

    “Ayah kenapa, Yah?” Teriak Tiara histeris, dilihatnya mulut pak Surya mengeluarkan banyak darah, dan tubuhnya terlihat sangat lemas. Tubuhnya sudah terjerembap ke belakang saat Tiara masuk.“Ayah!” Panggil Tiara, berkali-kali ia menepuk pipi Ayahnya yang mulai terpejam. Kali ini ia mengguncang tubuh pak Surya, tapi tetap saja matanya tertutup.Dengan jantung yang berdebar ia mengecek nadi ayahnya, ‘Alhamdulillah, masih hidup’ batin Tiara. Segera ia keluar mencari bantal, air dalam wadah, dan handuk. Setelah mendapatkan itu semua, Tiara menaruh bantal di kepala pak Surya, tak lupa ia menyeka darah yang keluar dari mulutnya menggunakan handuk. Setelah lumayan bersih, Tiara mengambil selimut untuk pak Surya.“Awas kalian, aku akan membuat perhitungan dengan kalian!” sungut Tiara. Ia kembali ke kamarnya meninggalkan ayahnya yang sedang tertidur. Entah apa yang sakit dalam diri pak Surya, Tiara belum tahu, karena kejadian tadi seketika membuat ayahnya seketika pingsan.Setibanya di kamar,

    Last Updated : 2022-07-13
  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 8

    “Bu Tiara, apakah benar, Ibu bikin masalah sama Rara?” tanya Bu Syida pada Tiara yang masih terdiam sejak selesai mengajar di kelas X A, ia masih terus memikirkan ucapan Rara yang akan mengadukan masalah tadi pada Papanya.Tiara mengangguk ragu, lalu berucap,” Saya lepas kontrol, Bu.”Bu Syida menghela napas kasar, pasti akan ada masalah besar terjadi setelah ini. Semua tahu, sekali Rara berucap, Papanya akan mengabulkan semua keinginannya.“Bu Tiara harus segera meminta maaf pada Rara sebelum dia mengadu Pak Raharjo,” saran Bu Syida cemas, saat ini mereka sedang berada di ruang guru. Tidak banyak guru yang berada di ruangan ini, karena waktu masih menunjukkan jam pelajaran.“Tidak, Bu! Saya tidak bersalah. Kenapa saya yang harus meminta maaf?” tanya Tiara sengit, ia tidak sudi meminta maaf pada anak bau kencur macam Rara.“Apakah Bu Tiara tidak memikirkan kelanjutan yayasan ini tanpa sumbangan dari pak Raharjo?” timpal Bu Syida tak kalah sengit, andaikan Pak Raharjo menyetop sumbanga

    Last Updated : 2022-07-13
  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 9

    “Kita mau kemana sih?” Tanya Tiara penasaran. Pasalnya jalan yang Arya lewati adalah jalan menuju kota sebelah, tidak seperti biasanya. Tumben sekali Arya mengajaknya keluar kota, apa yang ingin Arya tunjukkan padanya?“Rahasia, pasti kamu akan suka,” jawaban Arya membuat Tiara semakin penasaran.“Kasih tahu kenapa sih, aku kepo,” rengek Tiara manja.“Aku kasih petunjuk, tempat ini berada di atas bukit,” ucap Arya terus menatap jalan.Tiara berpikir sejenak,” Ke taman langit kah?”Arya hanya tersenyum misterius, tanpa sadar ia mengecek k*ndom yang berada di saku celananya. Aman!Arya menyeringai, ia harap semuanya akan berjalan lancar. Mengingat desahan Tiara membuat Arya semakin tidak sabar untuk mencapai tujuan. Hasratnya ingin segera dituntaskan.Tiara tidak menyadari, bahwa ini adalah awal dari kehancuran hidupnya.Di lain tempat, Adnan nampak gelisah. Berkali-kali ia melihat jam di dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, tapi Tiara belum terlihat barang hidungnya. Biasany

    Last Updated : 2022-07-17
  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 10

    “Dari mana aja kamu semalam?” bentak pak Suryo pada Tiara yang baru saja datang. Tentu saja Pak Suryo marah, karena Tiara pulang esok paginya. Itu pun sudah siang, pukul 9 pagi Tiara baru datang.Tiara menunduk tidak berani menatap ayahnya yang sedang marah. Ia tahu, ia salah. Tapi bukan salah Tiara sepenuhnya. Ia tidak tahu, kejutan yang Arya maksud adalah pesta miras.Bangun tidur tadi, Tiara terkejut mendapati tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun. Ia melihat Arya dan teman-temannya pun sama, polos tanpa baju. Tubuhnya bergetar, ia menatap nanar tubuhnya dan mereka bergantian, ‘Mungkinkah mereka melakukan itu denganku? Bergantian?’ batin Tiara jijik dengan dirinya sendiri.Sepagian ia menangis, menangisi kebodohannya yang mudah terpedaya oleh Arya. Ia merasa dirinya lebih rendah dari pelac*r. Tubuhnya digilir tanpa bayaran, sedangkan pelac*r masih mendapatkan uang.Setelah membangunkan Arya dengan susah payah, akhirnya mereka pulang. Walau sebelumnya sudah diwarnai dengan ce

    Last Updated : 2022-07-17
  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 11

    “Yah, tolong buat ibu Mas Adnan sakit!” ucap Tiara seketika membuat Pak Suryo melotot menatapnya.“Ada apa lagi?” tanya pak Suryo mengernyit.Tiara cemberut lalu menghentakkan kakinya. Ia duduk di samping ayahnya.“Aku sakit hati ayah, masak dia ngata-ngatain aku sih,” sungut Tiara.“Bu Rini? Masak dia ngata-ngatain kamu?” tanya pak Suryo gemas, ia paling tidak suka ada anggota keluarganya yang dihina orang lain. Siapapun itu harus mendapatkan balasannya, minimal sakit.“Masak dia bilang aku gak becus jaga anak, pake bilang aku perempuan gak bener, Yah.” Tentu saja Tiara menambahkan bumbu setiap kata yang ia keluarkan.“Lalu apa lagi?” tanya Pak Suryo.“Mereka bilang aku murahan, Yah. Dan mereka akan menuntut hak asuh Nando.” Dalam hati Tiara tersenyum bahagia, karena sepertinya ayahnya mulai terpengaruh lagi. Tiara tidak jera dan sangat tega melihat ayahnya kesakitan, ia tahu ayahnya pasti kalah melawan Adnan, tapi apa salahnya dicoba? Kita tidak tahu, keberhasilan biasanya akan sete

    Last Updated : 2022-07-17
  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 12

    “Kalau begitu, ayo kita berhubungan serius, agar kamu tidak sungkan memanggilku.”Ucapan pak Raharjo membuat Tiara seketika terdiam. Ia tidak mengira wali muridnya ini memintanya berhubungan serius. Ia melirik wajah pak Raharjo, hatinya bimbang, di satu sisi ia masih mempunyai hubungan dengan Arya, tapi pak Raharjo memiliki segalanya. Tiara sungguh di lema.“Bagaimana?” tanya pak Raharjo lagi, sepertinya dia bukanlah orang yang sabar. Tidak tahukah dia, saat ini Tiara sedang bingung harus menjawab apa?“Maaf sebelumnya, Pak. Bolehkah saya memikirkan dulu, tidak mungkin saya menjawab sekarang.” Tiara mengulas senyum,Pak Raharjo seketika meleleh mendapatkan senyuman dari Tiara. Mungkin dia tidak sadar, bahwa dia masuk perangkap Tiara.“Baiklah, tapi jangan lama-lama. Aku ingin jawaban yang memuaskan secepatnya.” Tangan pak Raharjo menggenggam jemari Tiara dengan erat, seolah tidak ingin kehilangan.Tiara mengangguk dan mengulas senyum, sebelum akhirnya ia menunduk. Tiara menyeringai, m

    Last Updated : 2022-09-26

Latest chapter

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Ekstra part 3

    Pukul 8 pagi, Jo sudah berada di kantornya, beberapa menit lagi ia harus meeting dengan klien penting. Ia berjalan cepat dari tempat parkir menuju ruangannya. Sesekali ia mengangguk saat berpapasan dengan karyawannya.CeklekJo mengernyitkan dahi saat melihat ada sebuah kotak yang berukuran sedang di atas mejanya. Ia menatap sekeliling sebelum masuk ke dalam ruangannya, tidak ada siapa pun yang bisa ditanyai.Setelah menutup pintu, ia berjalan menuju meja kerjanya. Ia menatap kotak yang berwarna merah muda itu dengan teliti, mencari nama pengirim atau semacamnya. Sayangnya, tidak ada.“Siapa pengirimnya? Salah kirim atau bukan?” tanya Jo, berbicara sendiri.Jo membuka kotak itu perlahan, matanya melebar saat melihat isinya. Ia mengangkat dengan ujung jarinya, seolah jijik. Sebuah celana dalam dan bra dengan renda di setiap tepi.‘Siapa orang g*la yang mengirimkan benda menjijikkan ini?’ batin Jo kesal.Tanpa sengaja ekor matanya melihat sebuah kertas yang terselip di antara bra berwar

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Ekstra part 2

    [Mbak, ini foto yang mbak Tiara minta.]Pesan masuk dari bu Keke, tetangga Adnan yang rumahnya persis di depan. Beliau mengirimkan setidaknya ada 10 foto Nando, saat ia bermain di halaman, bahkan foto saat makan di suapi Bu Rini, ibu Adnan.“Ya Allah, cerdas sekali bu Keke, bisa mendapatkan foto di dalam rumah.”Mata Tiara terbelalak saat melihat salah satu foto Nando yang makan hanya dengan nasi putih, Tiara yakin itu hanya nasi yang ditaburi garam. Tiara ingat sekali, saat Adnan tidak punya uang, ia lebih memilih makan dengan garam saja.“Aku harus kirim foto ini agar segera di proses di pengadilan.” Tiara segera mengirimkan semua foto itu pada Jo yang saat ini masih berada di kantor.Tiara yakin, kemarin Jo sudah menghubungi pak Dewa untuk menggugat hak asuh Nando ke pengadilan.Memang salah Tiara, dulu mengizinkan Nando di asuh oleh Adnan, saat itu Tiara belum bisa berpikir jernih, belum berkomitmen dengan Jo. Jadi ia masih bingung dengan keadaan dirinya sendiri.Tok tok tok“Ma,

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Ekstra part 1

    “Pa, tolong buatkan susu untuk Reihan.” Tiara sedang memandikan Reihan, buah cintanya bersama Jo.“Kan masih mandi?” protes Jo.“Iya, setelah mandi biar langsung minum susu, Pa. Udah gih, cepetan bikinin.”“Iya iya,” jawab Jo sambil beranjak keluar dari kamar mandi. Karena Tiara sudah menyiapkan air, botol, dan susu di atas meja, mudah saja Jo meraciknya.Tiara mengangkat Reihan ke atas ranjang, lalu mengeringkan tubuhnya menggunakan handuk. Lalu mengoleskan minyak telon, bedak, dan memakaikan baju. Bayi berumur 7 bulan itu terus menggerakkan kaki dan tangannya senang, sesekali menyunggingkan senyum.“Lucu sekali anak mama, udah ganteng sekarang.” Tiara menyemprotkan sedikit parfum pada baju Reihan setelah mengoleskan minyak rambut.Tiara bersyukur, Allah memberikan banyak berkah di dalam hidupnya. Menghadirkan Jo sebelum terlambat, memberikan kenikmatan hidup selama ini.Reihan hadir membawa suasana baru di rumah Jo, setelah ada Reihan, Jo lebih sering menghabiskan waktunya di rumah

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 45 (Ending)

    “Kamu jahat, Mas. Kamu apakan dia?” teriak Mila sambil terisak.Mila segera berlari menghampiri Erga yang sudah terkapar tidak berdaya di teras. Ia menyangga kepala Erga dengan tangannya.“Kamu jahat sekali, apa salah dia? Kenapa kamu hajar sampai seperti ini?” teriak Mila histeris. Bukan seperti ini keinginan Mila, ia tidak suka Adnan berbuat kasar dan main hakim sendiri.“Bela terus selingkuhanmu itu! Kalau perlu sekalian saja kamu keluar dari rumah ini. Perempuan sepertimu tidak pantas diperjuangkan,” hardik Adnan, matanya memerah menahan emosi.Hati dan pikiran Adnan sudah dibutakan oleh nafsu dan gelap karena iri dan benci. Ia sudah pernah dikhianati, sekarang seseorang yang dulu ia perjuangkan mati-matian juga mengkhianati cintanya.“Jaga ucapanmu, Mas. Secara tidak langsung kamu sudah menalakku.”“Lebih baik berpisah saja, aku lelah terus dikhianati.”“Baiklah! Aku akan pergi dari sini.”Mila membantu Erga bangun, bibir dan hidungnya mengeluarkan darah segar bekas pukulan Adnan

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 44

    “Mama... “ teriak Nando berlari dan menghamburkan peluk ke arah Tiara.Jo mengernyit melihat Nando begitu dekat dengan Tiara, dan memanggilnya mama.“Siapa anak ini?” Tanya Jo pada Tiara.Nando sudah berada di gendongan Tiara, sambil mencium dan memeluk leher mamanya erat.Tiara tersenyum pada Jo, lalu berkata,” Ini anakku yang pernah aku ceritakan.”“Jadi, kamu... “ Jo menunjuk Tiara dan Adnan bergantian.“Iya, Mas. Dia mantan suamiku.” Mendengar itu, Jo mengangguk paham. Lalu mengambil alih gendongan Nando, ia tidak mau Tiara kelelahan karena saat ini sedang hamil.“Halo, jagoan. Nama kamu siapa?” Jo bertanya pada Nando dengan riang, seolah sudah pernah bertemu.“Nando,” jawab Nando singkat.“Aku gak nyangka, ternyata istri lo bekas gue,” celetuk Adnan sambil menyunggingkan sebelah bibirnya.Seketika Jo merasa panas, emosi sudah berada di ubun-ubun. Segera Tiara mengelus lengan suaminya, dan mencoba menenangkannya.Sang tuan rumah belum terlihat, sepertinya masih sibuk di belakang.

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 43

    “Ah, kenalkan, ini Mila. Dia pacarku,” ucap Erga jumawa.Tiara mengernyitkan dahinya tidak percaya dengan ucapan Erga.‘Dasar perempuan gila, sudah mengambil suamiku, masih mencari laki-laki lain’ batin Tiara kesal.“Pacar kamu?” tanya Tiara tak percaya.Erga menganggukkan kepala mantap, sedangkan Mila melotot menatap Tiara.“Kamu udah cek status dia?” Tanya Tiara tak peduli Mila yang terus melotot padanya. Ia harus menyelamatkan Erga dari jerat Mila, seingat Tiara Erga sekarang sedang berada di puncak kejayaannya. Bisa jadi Mila hanya memanfaatkan Erga. Setidaknya itu yang ada di pikiran Tiara sekarang.“Maksud kamu?” tanya Erga bingung mendengar pertanyaan Tiara.“Iya, coba tanya dia yang lebih paham. Dan juga, sekedar saran, jangan gampang percaya dengan ucapan orang, coba kamu cek siapa perempuan itu sebenarnya.” Setelah mengucapkan itu, Tiara menerima uang kembalian dadi kasir. “Aku duluan ya,” pamit Tiara cuek.Entah setelah ini Mila tetap berhubungan dengan Erga atau tidak buka

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 42

    “Ck, kamu sudah berani melawanku, Mila!” geram Adnan, matanya terus menatap Mila.“Ka-kamu mau apa, Mas?” tanya Mila terbata-bata. Ia sangat takut melihat Adnan marah, karena baru kali pertama hal itu terjadi.“Kamu sudah berani minta cerai? Bisa apa kamu tanpa aku? Masih beruntung aku mau menikahimu dulu.”Mila meringis saat Adnan semakin menekan tangannya.“Aku hanya lelah, Mas. Salahku di mana?” tanya Mila lirih, ia sudah mulai tidak bertenaga lagi untuk melawan.“Lelah? Bilang! Jangan memaksa ibu melakukan apa yang tidak mampu beliau lakukan! Kamu gila atau goblok sih? Masak gitu aja gak paham?”“Lalu, kalau aku bilang, apa kamu akan menuruti semua?” tantang Mila.“Tentu tidak, lihat dulu apa permintaanmu.”“Cih, itu aku yang gak suka, kamu hanya mendahulukan ibu dan anak-anak. Kapan mau mendengar keinginanku?” tangis Mila mulai luruh. Ia tidak tahan untuk tidak menangis, beban yang ia tanggung rasanya sangat berat.“Kapan kamu minta sesuatu padaku?” tanya Adnan ketus.“Seharusnya

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 41

    Pov Mila“Syukurlah, lain waktu aku ingin ke rumahmu,” ucap Erga yakin.“Untuk apa?” tanyaku terkejut.“Melamarmu.”Erga menyunggingkan senyum indahnya, senyum yang sama, senyum yang selalu membuatku rindu.Seketika aku menjadi salah tingkah, bagaimana ini? Aku sudah menikah, dan ini memang baju untuk anakku. Bagaimana caraku mengatakan yang sesungguhnya? Namun, senyum itu membuatku terpesona. Lidahku menjadi kelu, tak mampu menjawab.“Bagaimana?” tanya Erga. “Aku sudah menunggumu dari masa SMA, masa kamu tolak?”“Maaf, aku ada urusan. Aku pulang dulu, ya? Makasih buat traktirannya.”Segera aku keluar dari toko dan segera menarik gas motor secepat mungkin. Tak kupedulikan pandangan sekitar yang menatapku aneh.Aku menggelengkan kepala berkali-kali mencoba mengenyahkan pikiran tentang Erga. Bisa berabe kalau dia tahu aku berbohong, lagian mas Adnan tidak akan bisa memaafkan kalau sampai berkhianat.Kenapa Erga datang di saat aku sudah menikah dan punya anak sih? Harusnya dia datang leb

  • SISI LIAR JANDA SUAMIKU    Bab 40

    Pov MilaAku melihat kedatangan Tiara dengan takjub, penampilannya jauh lebih berkelas dari saat terakhir bertemu. Dan lagi, ia keluar dari mobil mewah, siapa laki-laki yang ia jerat kali ini? Enak sekali hidupnya. Berbeda jauh denganku yang harus bersusah payah mengasuh anaknya di sini. Untuk merawat diri saja tidak sempat, apalagi menyenangkan suami.Mainan yang dibawa Tiara kutaksir semuanya jutaan rupiah, keberuntungan dari mana ia dapatkan semua? Lagi, ada cincin yang indah tersemat di jari manis Tiara.Bahkan sikapnya kini lebih kalem, Tiara yang sekarang bukanlah Tiara yang dulu. Andaikan melihat ini, Mas Adnan mungkin saja akan tergoda lagi. Aku saja yang sesama perempuan, sangat menyukai penampilan Tiara saat ini, pembawaannya yang tegas, nan elegan.“Apa-apaan ini?” teriak ibu dari belakang, sepertinya beliau terkejut dengan kedatangan Tiara yang mendadak, aku lupa memberitahu beliau, Tiara akan datang.“Ada Tiara, Bu,” jawabku pendek. Moodku seketika ambyar melihat kedatang

DMCA.com Protection Status