Beranda / Pernikahan / SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN / Tidak Bisa Menahannya lagi

Share

Tidak Bisa Menahannya lagi

Penulis: Wafa Farha
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-21 05:32:49

“Ya. Umi pasti lelah.” Kini langkahnya mendekat pada Salma dan memeluknya dari belakang.

“Ya.” Sakma menjawab datar. Meski sedikit terkejut sang suami serapat ini.

“Kalau begitu, Abi akan memijat Umi pakai minyak zaitun.” Pria itu melepaskan pelukan. Lalu membuka resleting daster yang Salma kenakan.

Istrinya itu hanya perlu melupakan yang terjadi, dan mereka akan menjalani rumah tangga seperti dulu lagi. Dengan begitu semua akan tetap baik –baik saja.

Salma memejamkan mata. Menikmati setiap hal yang Haris lakukan sebagai seorang suami. Merasakan sentuhan demi sentuhan yang memang hangat dan getaran dalam hatinya tidak seperti dulu, sebelum ia mengetahui suaminya sudah tidur dengan wanita lain selama enam bulan lamanya.

Wanita itu tak tahu apa menyerah dengan mudah seperti ini benar? Tapi menolak keinginan suaminya juga tidak benar setelah memutuskan untuk memaafkannya, dan kembali pada kewajiban sebagai seorang istri. Wanita itu berbalik, dan mendapati senyuman Haris yang menatapnya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
bener spt inilah perempuan terbodoh dan terbucin. akasan anaknya nanti bgm? ya klu cuma ngurusin anak aja tanpa berusaha u mengidupi diri. jadinya ya spt itulah perempuan menyedihkan. jadi pembantu dan hanya membesarkan anak2. terus nangis pasrah mmg itulah ketentuan Allah tanpa mau berusaha merubah
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
pasti mau diajak tidur si salma krn alasannya seorang istri hrs melayani seorang istri walaupun seorang suami selingkuh. perempuan harus patuh dan menurut walaupun diinjak oleh seorang suami. pemahaman y stlalu digunakan u membenarkan sikap seorang suami y selingkuh dan menekan seorang istri hrs pat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Hati Inggit

    Inggit mendengkus ketika mobil yang mereka kendarai akhirnya parkir di halaman rumah minimalis. Albi ke luar, menutup pintu pagar. Tidak menerima tamu siapa pun yang datang, bahkan jika itu Pak Jokowi.Dengan malas, perempuan itu akhirnya ke luar dari mobil. Menutup pintunya dan bersandar di sana sambil memperhatikan apa yang Albi lakukan sekarang. Meski sudah terkurung seperti ini, setidaknya rasa takutnya tidak sebesar ketika berada bersama Mbah Wono semalam.“Kamu sangat bersemangat, Al.” Inggit menyilang tangan di dada.Albi mendekat. Mengunci tubuh wanita itu. Memandangi wajah cantik Inggit. Wanita yang juga dia anggap miliknya.“Kamu mencintaiku bukan?” tanya Albi. Kelopak matanya berkedip –kedip menunggu jawaban dari Inggit. Melihat wajah tampan itu begitu dekat dengannya, memancing emosi Inggit untuk mengakui bahwa dia menyukai pria itu. Kalau tidak, mana mungkin dia membiarkan Albi menyentuhnya?Inggit mengangguk pelan. Pria itu tersenyum simpul, sebelum akhirnya mendaratka

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Rumah Kosong

    Albi kesal, sudah dua hari, menghubungi nomor Inggit tidak juga diangkat. Dia bahkan sampai nekad semalam, menerobos masuk ke rumah itu. Namun, tidak menemukan siapa pun. Sepertinya Inggit benar –benar menghindarinya, dengan tidur di rumah orang tuanya.Pemuda itu mana berani nekad ke sana? Bisa –bisa dia dilaporkan keamanan, atau paling parah dikirim santet. Albi bergidik membayangkan betapa Bapak Inggit sangat berambisi ketika menginginkan sesuatu.Kekesalannya sekarang, membuatnya ingat kejadian dua hari lalu, di rumahnya. Inggit serius ketika mengatakan jangan menghubunginya. “Heh, hanya karena kondom!”“Kamu sudah mau pergi?” tanya Albi pada Inggit yang sibuk mengenakan pakaiannya. Hari itu Albi menegur Inggit. Padahal mereka baru saja selesai melakukan sesuatu. Dia bahkan juga memuaskan wanita itu.Inggit belum menjawab. Matanya kemudian tak sengaja melihat dompet yang menyembul di kantong celana Albi. Celana itu tergeletak persis di depannya duduk di sisi ranjang menghadap lant

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Aliran Dana

    “Halo, Adek Agni!” Pak Willis menggerak –gerakkan telapak tangan tepat di depan wajah Agni yang sedang melamun.“Ah, ya.” Gadis remaja itu tersentak. Ia lalu memandang wajah Pak Willis dalam. “Pak, bukannya Bapak bilang ke Abi kalau istri mudanya berselingkuh?” Gadis itu terpikirkan sesuatu sekarang.“Hah?” Mata Willis melebar menatap Agni.Bagaimana anak sekecil ini bisa membahas perselingkuhan? Dari mana dia bia tahu kalau Willis sudah memergoki istri ke dua Bapaknya berselingkuh? Tidak mungkin kan Haris curhat pada orang lain, apa lagi pada anaknya sendiri.“Bapak tidak usah kaget begitu.” Agni menggigit bibir bawahnya. Ternyata begini rasanya bicara dengan gaya orang dewasa dan menghadapi lawan bicara orang dewasa pula dengan bahasan –bahasan dewasa.“Sudah, sebaiknya kamu pulang saja, Dik. Nanti orang tua kamu cemas.” Pak Willis tidak mau terlibat dalam masalah yang serius. Pria itu lalu berjalan pergi meninggalkan Agni.Namun, dengan cepat gadis kecil itu meraih tangan Pak Willi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Tak Mau Dirugikan

    “Buanglah, Pak. Bisa jadi nanti sudah hilang syirnya karena ada masa kedaluarsanya.” Inggit mengingatkan.“Kamu pikir roti!” Karim membantahnya. Dia tidak mau kehilangan Haris lagi. Inggit bahkan tidak bisa diandalkan. “Pak, ayolah. Apa Bapak akan baik –baik saja dengan ini? Bukannya yang Bapak mau cuma Mas Haris. Dia udah balik loh, Pak. Dia minta ini bukan tanpa alasan, karena Ustaz –nya sudah tahu dan sudah memperingatkan!” Inggit mulai kesal.“Apa itu artinya Haris juga sadar kalau dulu dia juga ....”“Ya, pasti Pak. Tapi, Mas Haris menepis pikiran –pikiran itu. Bapak tau anak Bapak ini cantik, jadi tanpa itu pun dia pasti benar –benar mencintaiku.” Inggit mengucapkan dengan percaya diri. “Nah ... bener kan? Kalian main dukun?!” seru Ibu Inggit yang tiba –tiba saja datang. “Haiss ....” Karim mendesis. Malas sekali membahas hal seperti ini dengan istrinya yang bawel. Mungkin dia sejalan dengannya, tapi walau bagaimana, Ibu Inggit adalah kakak dari Wawan yang sok agamis, jadi pas

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Lepaskan Abi, Mi!

    “Apa kamu akan mengatakan semua yang kamu ketahuii pada Umi?” tanya Maya, sang driver ke pada gadis kecil yang berada di seberang meja.Mereka kini berada di sebuah Kafe dan memakan menu sederhana yang disediakan. Perjalanan masih jauh. Karena merasa tak nyaman pada Pak Willis, mereka memilih langsung pulang ketimbang merepotkannya dengan makan siang.Agni terkesan menyuap makanan dengan engga. Dia tahu meski tak berselera tetap saja harus makan. Kalau tidak, dia akan sakit dan menambah beban Uminya yang sudah begitu berat.“Umi sedang hamil, Mbak. Hamil besar.” Agni menyahut lemah. “Apa akan baik –baik saja kalau tahu Abi masih menipunya?” Kini Agni mengangkat kepala menatap wanita dewasa yang mentraktirnya makan tersebut.Maya tersenyum miris. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakan? Benar juga, Uminya Agni sedang hamil tua dan harus bersiap melewati proses persalinan. Bagaimana jika masalah berat yang disandingkan dengan kondisi itu, akan berefek pada kesehatannya dan janin dalam k

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Demi Istri Pertama

    Haris terus tersenyum. Salma rupanya selain baik juga polos. Dia juga sangat mencintai Haris, sehingga pria itu tidak kesulitan mengatasi situasi rumit yang menerpa. “Maafkan aku Salma.” Pria itu bicara seolah Salma ada di hadapannya. “Bukan aku tidak mau menginggalkan Inggit, tapi aku harus memperhatikan keselamatan kamu, mengingat betapa Pak Karim bisa melakukan apa pun demi ambisinya. Aku juga tidak mau berdosa karena menelantarkannya. Bayangkan saja, aku yang pertama kali menikahinya. Dia kehilangan kegadisan karena aku. Apa iya aku dengan begitu jahat dan mudahnya menjadikannya janda? Bukankah perceraian sangat dibenci Allah, dan kita diperbolehkan berbohong untuk menjaga keharmonisan rumah tangga? Itulah yang aku lakukan sekarang. Aku tidak mau merusak rumah tangga kita yang kata kamu bahkan sudah kita jaga selama lebih 15 tahun. Karenanya aku berbohong. Suatu saat kamu pasti paham. Toh waktuku tetap lebih banyak buat kamu dan anak –anak kita. Inggit sudah mau mengalah, dan b

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Pria yang Dekat dengan Salma

    Haris baru saja ke luar dari mobil dan menutup pintu dengan mengklik pengaman di tombol kunci dalam genggaman. Raut wajahnya berubah bingung ketika melihat pemandangan di depannya. Istri dan anaknya sedang bicara serius sambil menangis.“Ada apa ini? Apa mungkin ada hubungannya dengan kesalahanku?” Feeling Haris langsung hidup kala melihat air mata mereka.Salma dan Agni menyadari kedatangan seseorang. Begitu mata Agni melihat sosok abinya mendekat, gadis remaja itu lekas pergi. Ia tak mau berpapasan dengan pria yang paling dibencinya di dunia ini sekarang.Sedang Salma, wanita itu lekas mengusap air mata –kasar. Lalu menyimpan flashdisk yang didapat dari Agni. Ia tak mau memperlihatkan air mata lagi pada Haris, padahal tak ada masalah yang harusnya diributkan.Untuk kepergian Agni, biarlah dia sendiri yang akan mengurus, tanpa melibatkan dan menambah beban sang suami. Pria yang sudah letih bekerja untuknya dan anak –anaknya. Bahkan sekarang merangkap Ibu Salma juga. Sejak Bapak menin

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Haris Kepanasan

    “Waalaikumsalam!”Salma menggeser tubuh Haris agar bisa melihat siapa yang datang. Dia sudah lama sekali tidak melihat kakak sepupunya itu, dan sekarang setelah sekian lama, dia datang ketika kondisi tidak sebaik dulu. Tak ada yang akan ia ceritakan, Salma juga tidak berniat berbagi rahasia tentang suaminya.Biarlah semua orang di luar sana berspekulasi sendiri, mereka berhak mengatakan apa pun yang mereka mau. Yang penting semua tetap baik –baik saja. Kondisi Salma, anak –anak juga janin yang masih berada dalam kandungan.Dia bahkan sempat berpikir untuk tidak peduli lagi dengan apa yang dilakukan suami, demi kewarasannya. Karena bukankah hati manusia itu Allah yang memegang. Namun, bukankah sudah cukup dia berjanji dan tak akan mengulangi. Salma semakin tenang karena itu.Tubuh Haris yang tengah menggendong Farhan, sampai oleh ke samping. Dieratkan pelukan ke tubuh munguil Farhan, khawatir kalau dia akan jatuh.Matanya makin terbelalak melihat bagaimana Salma begitu bersemangat menya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25

Bab terbaru

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Ending

    Rus masih fokus melihat petugas. Ia kemudian terhentak begitu mendengar suara notif pesan masuk ke ponselnya. Wanita tua itu kemudian merogoh ponsel dalam tasnya lagi. Lalu menggeser layar ponselnya untuk melihat pesan apa yang dikirim padanya.“Dari Wawan,” gumamnya sembari mengklik isi pesan itu.Matanya nyaris saja terlepas dari tempatnya begitu membaca isi pesan itu.[ Innalillahi waa inna ilahi rojiun, bayi Inggit sudah tidak tertolong Mbak. Sebaiknya Mbak cepat ke mari, kita harus mengurusnya. ]“Ini tidak mungkin! Wawan pasti salah lihat. Dia pasti tidak mendengar dari Dokter secara langsung!” sangkalnya selagi bangkit dari duduk dan merapikan tas untuk kemudian dibawa dengan tergesa, menuju tempat di mana bayi Inggit selama ini dirawat, dan Wawan sudah menunggu di sana.Langkahnya bergerak begitu cepat, karena ia tak ingin kehilangan waktu sedikit pun. Seolah ia bisa datang tak terlambat dan mencegah kematian cucunya itu.“Ya Tuhan, bagaimana ini? Bagaimana kami bisa mendapatk

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Tak Ada Rujuk untuk Khuluk

    “Jadi benar, kalian tidak bisa rujuk lagi?” Suara di seberang terdengar sedih.Sementara Haris, tak ada yang bisa ia lakukan. Lelaki itu hanya bisa menyimpan kesedihan dan penyesalannya untuk diri sendiri. Sejak awal ia sudah tahu, bahwa segalanya tidak akan bisa diperbaiki seperti dulu lagi.“Ris!” panggil sang ibu karena tak ada jawaban dari putra sulungnya di ujung telepon.“Ah, ya, Ma.” Haris terhenyak dari lamunan. “Bagaimana?”“Hem, kamu pasti sedang memikirkan hal berat sekarang.”“Hem.” Haris tersenyum miris. Jelas saja pikirannya berat. Tapi justru perceraian yang terjadi, membuatnya sebagian beban di kepalanya terangkat. Entah kenapa? Mungkin karena dia harus terus melihat bagaimana keluhan Salma saat bersamanya. Dia mana bisa terus melihat wanita yang dicintainya tidak bahagia.Ternyata begini rasanya, mencintai tanpa bisa memiliki, sesuatu yang dulu tak pernah ia pikirkan karena kehidupannya dengan Salma benar –benar bahagia.“Jadi sudah tidak bisa rujuk lagi kan?” sang Ma

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Pilu

    “Kenapa aku harus terus mengurus sesuatu yang bukan jadi tanggung jawabku? Apa mereka tidak lelah memeras dan memanfaatkanku sejak dulu?” gumam Haris yang belakangan semakin menyadari bahwa segala hal yang dilakukan di masa lalu adalah kesalahan.Pria itu sedang berada di sebuah pondok pesantren. Dan terpaksa mengatakan bisnis agar tidak dipaksa datang oleh Wawan dan Ibu Inggit. Ia merasa sudah cukup dengan mengirimkan uang kepada mereka. Di padepokan ini, Haris sudah menjalani ruqyah rutin atas rekomendasi ustaz Fawwas. Ada hal –hal yang tadinya tak terpikirkan tiba –tiba saja terlintas dalam pikiran mengenai keluarga Inggit.Baru saja menaruh ponsel di nakas dan bersiap untuk bersuci, tiba –tiba sebuah panggilan terdengar. Ia pun mengurungkan sejenak niatnya ke luar kamar dan mengambil ponsel itu untuk melihat siapa yang menelepon.“Mama?” gumamnya sembari mengklik icon berwarna hijau untuk menerima panggilan.“Assalamualaikum. Ya Ma?”“Waalaikum salam. Ris, gimana kabar kamu?”“Alh

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Lepas Tangan

    “Mas, apa Mas tidak ingin melihat anak Mas Haris?” tanya Wawan di sambungan seluler yang terhubung ke pada Haris. “Inggit masih koma.”Ia merasa sangat miris. Sampai sekarang Inggit masih belum sadar, sejak ia melahirkan prematur minggu lalu. Sepertinya sudah tidak ada harapan untuknya hidup. Sementara ibu Inggit terus saja menangis tanpa tahu apa yang harus diperbuat selain menunggu dengan sabar anaknya akan sadar.Hati Wawan teriris melihat kondisi kakak perempuan dan keponakannya, hingga ia berinisiatif untuk menghubungi Haris. Barang kali pria itu terketuk untuk datang dan membantunya memberi support.“Apa uang yang saya kirim kurang, Pak?” tanya Haris yang mulai kesal terus dihubungi. Padahal, dia sudah mengirim uang. Pekerjaannya terus tertunda karena mengurus Inggit dan anak mereka. “Saya sedang berada di luar kota mengurus pekerjaan. Tidak mudah kalau memutuskan pulang dalam waktu dekat. Saya pikir uang yang saya kirimkan sudah lebih dari cukup. Sebelum pergi saya juga sudah m

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Senyum-senyum Lega

    [ Jadi kali Unie duluan yang menggugat cerai ke Pengadilan Agama? ] tanya Ameena yang mendengar kabar perceraian Salma dan Haris.[ benar, Umm. Kali ini pengacara memasukkan berkas dan sudah diproses. ][ sudah masa iddah ya? ] tanya Ameena lagi. Seolah ia tak memahami jarak waktu yang terjadi. [ cepat sekali waktu berlalu. ][ benar. Saya memutuskan menerima pinangan kakak sepupu saya. ][ hem, tak masalah, Un. Berarti khuluk. Jadi memang tidak perlu lagi menunggu dirujuk. ] tulis Ameena lagi.Mata Salma melebar karena itu. Bagaimana bisa dia tidak memahami hal sepenting ini? Padahal dia lebih dulu berhijrah.“Apa Mas Haris mengetahui ini, tapi dia diam saja karena ingin memanfaatkan situasi?” gumam perempuan beranak enam itu.“Ada apa?” Ibu Salma datang membawakan makanan dan minuman di atas nampan untuk putrinya. Lalu meletakkan di nakas samping ranjang, agar Salma lebih mudah menjangkaunya.Melihat kedatangan sang Ibu, Salma buru –buru menyimpan ponsel. Ia tak mau membuat wanita t

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Pada Akhirnya

    "Di mana kalian menyembunyikan Inggit?" tanya Salma. Ia mungkin membenci perilaku wanita perebut suami orang itu. Namun, tidak untuk menyakiti fisiknya. Apalagi sekarang Inggit sedang hamil.Abyaz merasa ragu untuk menjawab pertanyaan Umi Hania, hingga ia menoleh ke arah Hania yang ternyata juga menatap Abyaz takut –takut. Ya, pemuda itu tahu dengan jelas bahwa gadis itu tidak sedang baik –baik saja. Ia kemudian mendongakkan kepala sekali, memberi isyarat pada Hania, dan bertanya apa yang harus dilakukannya di situasi seperti ini? Ia tak mau jawabannya nanti akan menyudutkan gadis itu.Hania tak menjawab dan hanya menunjuk tas yang dibawanya dengan tatapan mata. Saat itulah mata Abyaz membeliak. Sadar bahwa itu adalah tas Inggit yang tertinggal. Pasti karena keberadaan tas tersebut yang membuat mereka ketahuan.Pemuda itu menghela napas lelah. Kenapa dia bisa lupa mengamankannya? Dan Hania yang sedari tadi berada di rumahnya, apa tidak menyimpannya di tempat yang aman? Di gudang misa

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Tanpa Jejak

    "Itu punya tamu Abi." Hania mengucap lemah. Melihat bagaimana cara Salma menatapnya, gadis itu kesulitan untuk berbohong."Tamu? Siapa?" Dahi Salma mengerut. Siapa tamu Haris dengan pakaian seperti itu. "Ehm, dia .... sedang pergi.""Umi tanya siapa dia? Bukan sedang di mana dia?"Hania menatap pada Agni, bingung. Begitu juga dengan Agni. "Han, katakan. Jangan mencoba mengalihkan topik! Apalagi cari pembelaan."“Kamu seharusnya tidak melakukan itu, Kak.” Agni mengkritik sikap sang kakak yang sudah sangat keterlalulan. Sebenci apa pun bukankah merka dilarang berbuat dzolim dan menyakiti orang lain.“Apa yang aku lakukan?” Hania melirik tajam ke arah sang adik.“Ya?” Agni menatap sang kakak tak percaya. Padahal, niatnya baik. Dia ingin menegaskan bahwa itu salah.“Bagaimana dengan kamu? Aku tidak membunuhnya Agni!” tandas Hania ang tidak mau disalahkan. Dia masih berbaik hati mau merawat Inggit, bahkan dalam kondisinya yang sememprihatinkan sekarang.“Ap –apa?” Mata Agni berkaca –kaca

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Masa Depan Hania dan Abyaz

    Hania terlalu tenang untuk ukuran seorang anak yang kabur dari rumah. Dia tahu, bahwa Uminya tidak akan semarah ibu-ibu lain ketika menghadapi anaknya yang nakal. Meski kabur, dia berusaha keras untuk tidak pergi ke tempat-tempat yang membawanya pada keburukan. Dia tidak melakukan maksiat, dan hanya berniat menemui ayah kandungnya sendiri. Bukan yang lain. Jika pun ada setitik kebencian di hari gadis remaja itu pada Harus, tetap saja yang namanya seorang ayah, tetaplah seorang ayah. Ia tak bisa bebas membencinya. Suara deru mesin mobil terdengar di depan. Hania sengaja tidak langsung membuka pintu rumah, melainkan membuka gorden lebih dulu untuk melihat siapa yang datang. Gadis ayu itu menghela napas berat begitu melihat sosok umi pertama kali, lalu Agnia yang turun dari dalam mobil. Menyusul kemudian Papa Abyaz.Uminya dan Om itu terlihat seperti pasangan suami istri saja. Apa mereka pasangan yang sudah menikah? Atau mereka akan menikah? Mengingat ke duanya sekarang adalah pria da

  • SETELAH 15 TAHUN PERNIKAHAN    Terimakasih Reynand

    “Yaz, kamu sudah melakukannya?” tanya Hania.Abyaz mengangguk. Walau anggukan itu tidak terlihat oleh Hania yang berada di ujung telepon. “He’em.”“Apa dia menolak?” tanya Hania kemudian.“Hem, ya. Tentu saja. Justru aneh kalau dia pasrah begitu saja.” Abyaz menyahut. Tersenyum miring. Membayangkan bagaimana tadi istri muda Om Haris terus memakinya, dan berusaha berontak untuk pergi. Untungnya, tenaga Abyaz jauh lebih kuat.“Ehm, sekarang aku sedang berada di Masjid.”“Ya?” Hania tidak mengerti maksud Abyaz. Apa pria itu sedang berbicara tentang dirinya sendiri sekarang? Sesuatu yang tidak akan Abyaz jelaskan kalau mereka tidak terlibat dalam sebuah misi seperti sekarang.“A ... maksudku, aku sekarang masih berada di Masjid. Jadi ... aku meninggalkannya bersama orang lain.”“Oh.” Hania manggut-manggut memahaminya. “Kamu perlu bantuan? Apa aku harus ke sana?” tanya khawatir, kalau –kalau Inggit nekad kabur, dan orang yang menjaganya kualahan menghadapi perempuan bar –bar itu.“Ah, aku

DMCA.com Protection Status