Share

SAMARAN TAKDIR

Author: Haii'Fer
last update Last Updated: 2024-12-09 09:00:38

Di hadapan foto jalanan yang ada di ruang tamu rumahnya itu Felice terdiam sambil mengamatinya lebih dalam. Xavier datang membawakan teh hangat untuk Felice. Setelah mengambil gelas itu, Felice kembali mengamati foto itu bersama sang fotografer di sampingnya.

“Menurutmu apa yang menunggu kita di ujung jalan itu? Harapan atau hanya sekedar ujung jalanan?” Tanya Felice.

“Mungkin aku ada disana. Kemanapun kamu pergi, aku akan selalu ada di ujung jalan itu. Aku tidak akan lari dari apapun dan dari badai manapun.” Ucap Xavier.

“Xavier! Bisakah kamu membantuku sebagai pacarku sekali ini saja?” Ucap Felice.

***

Hari yang ditunggu-tunggu oleh Felice untuk bertemu Cedric akhirnya tiba. Felice bertemu Cedric di ruang meeting Galaxy PR.

“Kami punya banyak desainer berbakat di Paris. Saya tahu Mr. X memperkenalkanku kepadamu tapi itu tidak relevan. Tetap tidak akan mudah meyakinkanku dengan beberapa sketsa desai

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PROFESIONALITAS

    Bughh!Direktur Arina mendorong Arka ke tembok depan pagar rumahnya. “Dengar baik-baik.” Ucap Arina.“Ap.. apa? Aku tidak bisa mendengarmu.” Sahut Arka yang sudah pasrah dengan ide Arina yang kadang diluar nalar.“Ini murni untuk bisnis. Aku melakukan ini untukku, Felice, Mr. X, dan kamu.” Ucap Arina.“Hah?” Sahut Arka.“Tidak akan lama. Jadi, percayalah dan ikuti arahan ku.” Ucap Arina.“Mengikuti arahan mu ke mana?” Sahut Arka. Lalu Arina sengaja membunyikan bel agar Presdir melihat ke layar doorbell.Ting nong! [Suara Bel]Arina menempelkan kedua tangannya ke pipi Arka lalu menarik wajah Arka ke arahnya. Dengan sigap Arina mencium Arka di depan kamera doorbell.“Dia lagi???” Ucap Presdir yang melihat pemandangan itu dari balik layar doorbell rumahnya.Arka sagat gemetar karena baru pertama kali

    Last Updated : 2024-12-10
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PERMINTAAN TIDAK TERDUGA

    Felice berlari ke arah Xavier yang sudah menunggunya selesai bicara dengan Irene. Tanpa banyak basa-basi, Felice langsung memberikan kecupan mesra untuk Xavier. Felice tidak memperdulikan lingkungan sekitar yang masih banyak orang berlalu-lalang.Orang-orang yang lewat beberapa ada yang tidak peduli dengan apa yang Felice lakukan. Namun, beberapa orang tua melihat dengan tatapan sinis dan menganggap itu hal yang berlebihan dan kurang pantas dilakukan di tempat umum.“Terima kasih. Aku sangat bersyukur atas semua ini.” Ucap Felice setelah mereka bercumbu mesra.“Keberhasilanmu dalam bekerja sama dengan pihak MVLH itu tidak ada hubungannya denganku. Ternyata dia sepakat karena menyukai pakaianmu. Hehe! Itu semua karena kerja keras kamu dan tim Lauré selama ini.” Ucap Xavier.“Hehehe.” Felice tertawa bahagia. Lalu Felice dengan senang hati memeluk Xavier sebagai ucapan terima kasih karena Xavier sudah membantu menge

    Last Updated : 2024-12-11
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   COBA DULU

    Di depan tempat kotak sumbangan pakaian Felice memikirkan beberapa hal tentang keadaan Keena. Meskipun Keena ingin membuang pakaiannya tapi bagi Felice sepertinya itu tidak perlu Ia lakukan. Felice akhirnya memutuskan untuk membawa baju-baju itu ke rumahnya.Selama perjalanan menuju tempat Felice akan bekerja, Ia mengeluh tentang Keena pada Xavier melalui sambungan telepon.“Kamu tahu kenapa temanmu merasa seperti itu?” Ucap Xavier.“Tapi aku tidak bisa membiarkannya pergi seperti ini, tanpa berusaha.ada banyak hal yang belum sempat aku lakukan untuk Keena.” Balas Felice.“Seperti yang dia katakan, nikmati saja setiap harinya dan lakukan semua yang bisa kamu lakukan untuknya. Kurasa hanya itu yang perlu kamu lakukan untuk menikmati hari-hari selama kamu masih bisa bersamanya.” Ucap Xavier.“Bagaimana dengan ibumu? Apa dia mengatakan sesuatu kepadamu sejak bertemu dengank

    Last Updated : 2024-12-12
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   RINTANGAN LAGI DAN LAGI

    Direktur Arina menyeruput jus mangga bersama Felice di ruangannya. Dia mengajak Felice ke ruangannya karena akan membicarakan hal serius.“Ayahku belum memberitahumu apapun?” Tanya Direktur Arina.“Kamu terlibat masalah lagi? Kenapa? Apa yang terjadi? Ada apa? Siapa lagi kali ini?” Sahut Felice.“Aku ga buat masalah [Arina menggelengkan kepal]. Hei, Pak Arka sebenarnya menyukaiku.” Ucap Direktur Arina.“Hah?” Ucap Felice sambil menyeringai.“Kenapa wajahmu seperti itu? Aku tersinggung tahu!” Sahut Direktur Arina.“Sejak kapan? Kamu juga menyukainya?” Tanya Felice yang sudah serius dengan pernyataan Arina.“Ya ampun. Hahah! Aku tidak menyukainya. Kamu tahu kan? Kalau dia itu bukan tipeku.” Ucap Direktur Arina.“Tapi bagaimana ayahmu bisa tahu?” Ucap Felice.“Karena terjadi sesuatu.” Ucap Arina.“Jadi, kamu memang membuat masalah?! Membuat masalah dengan CEO agensi humas kita?” Sahut Felice.“Hei, Felice. Kamu selalu mikir kalau aku selalu mudah ditebak, bukan? Tapi ada bagian diriku yan

    Last Updated : 2024-12-13
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKU BERHENTI

    Saat hendak menelpon Keena, Felice teringat baju-baju Keena yang ada di bagasinya. Felice segera mengambilnya dan membawanya ke rumah.Saat Felice sedang berjalan di parkiran dengan membawa dua dustbag di tangannya, Felice melihat Arina sudah menunggunya di depan mobil pink miliknya. Felice segera menghampiri Arina.“Apa apa lagi sekarang?” Tanya Felice.Arina terdiam, tidak menjawab pertanyaan Felice. Sikap Arina yang hanya terdiam membuat Felice semakin penasaran. “Ada apa? Apa ada masalah antara kamu dan Pak Arka?” Tanya Felice.“Kenapa kamu tidak memberitahuku?” Ucap Arina dengan suara yang bergetar.“Apa maksudmu?” Tanya Felice. Lalu Arina membuka kacamata hitamnya.“Heah! [Arina mengusap air matanya]. Keena. Kudengar dia sakit. Kenapa kalian jahat sekali? Kalian berdua selalu melakukan ini. Kalian berdua selalu meninggalkanku seperti ini. Kenapa kamu tidak memberitahuku? Ehueu.. Aku baru tahu sekarang. Huhuhu.. Dasar kalian brengsek. Huhuhu… Aku tidak mau Keena sakit. Huhu huhu…”

    Last Updated : 2024-12-14
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   ACARA PENSIUN PAPA EZRA

    Sc Htc Cttct [Suara Keran air]Pagi ini Yuri memasak nasi dan lauk seperti biasanya. Namun ada yang berbeda dari biasanya hari ini.Duk [Kran air diputar]Setelah mematikan keran air Yuri bergumam untuk melepaskan emosinya, “Ini sudah berakhir.”Pagi hari ini adalah hari dimana Yuri akan pensiun melayani Ezra sebagai suami. Hari ini juga bertepatan dengan hari pensiun Ezra dari sekolah.Saat Yuri selesai masak, Ezra keluar kamar dengan mengenakan kemeja putih dan dasi kotak-kotak berwarna merah. Wajah Ezra sangat senang hari ini.Sebelum berangkat ke sekolah, seperti biasanya Ezra akan sarapan dengan makanan yang dimasak Yuri. Namun, hanya ada nasi putih di hadapannya.Ezra duduk di meja makan lalu Yuri meletakkan beberapa lauk di meja. Dengan penuh percaya diri Ezra mengira lauk itu untuknya.“Inilah awalnya. Hehe!” Ucap Ezra lalu mengambil sesendok nasi putih.“Aaahh!” Gumam dari mulut Yuri setelah minum air.Ezra menyodorkan sesendok nasi putih, “Agar aku bisa membeli nasi putih, ak

    Last Updated : 2024-12-15
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KUNJUNGAN MENYESAKKAN

    Yuri pulang ke rumah dengan kebahagiaan yang luar biasa. Akhirnya penantiannya untuk melihat Felice memiliki pasangan sudah terwujud. Yuri hanya kembali ke rumah bersama dengan Felice. Sedangkan Ezra pergi dengan Xavier untuk memenuhi janjinya untuk makan siang bersama.“Duduklah disini.” Ucap Yuri. Lalu Felice mengikuti perintah Yuri untuk duduk di sofa ruang tamu mereka.“Sedalam apa hubungan kalian? Jika kamu sudah memperkenalkannya kepada kami, itu artinya kamu mempertimbangkan untuk menikah, bukan?” Sahut Yuri.Felice hanya tersenyum dan terdiam sejenak untuk memikirkan bagaimana cara mengatakannya ke Mama Yuri.“Astaga, Mama ga percaya ini benar terjadi. Mama mendukung penyatuan ini. Mama setuju, tidak ada pertanyaan apa-apa dari mama hahaha!” Ucap Yuri. Yuri terus tertawa sambil tepuk tangan.Kebahagiaan Yuri membuat Felice merasa takut. “Mah! Ingat saja yang mama lihat hari ini. pikirkan

    Last Updated : 2024-12-16
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   LANGKAH BARU

    Pagi hari ini semua anggota tim Lauré dan Viance sudah disibukkan dengan mengurus laporan tentang ukuran pakaian orang.“Ukuran alpha sizing ditetapkan pada tahun 1980an. Saat itu, tinggi rata-rata wanita Indonesia adalah 155 cm, dan lingkar dadanya 85 cm. Awalnya disebut ukuran 55 karena sesuai dengan digit terakhir kedua ukuran.” Ucap Felice.“Apa aku pesimis karena tidak cocok dengan ukuran dari 44 tahun lalu?” Ucap Vareena.“Tahun lalu, tinggi rata-rata wanita Indonesia di usia 20-an lebih tinggi 10 cm dari statistik lama. Memang agak kejam mengikuti sistem yang sudah berusia 44 tahun.” Ucap Luna.“Mereka membeli yang pas di pinggul dan mengurangi ukuran pinggang. Butuh lengan yang lebih panjang untuk mantel yang pas di bahu. Salah jika menelan itu mentah-mentah. Bentuk dan ukuran tubuh wanita beragam. Kita harus membuat ukuran yang lebih beragam.” Ucap Felice.“Haruskah aku mengetik

    Last Updated : 2024-12-17

Latest chapter

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   BETAPA MENYEDIHKAN

    Brtrtt [Suara kertas-kertas]“Heah! [menghela napas]” Ellie menghentakkan laporan penjualan La Cart dengan wajah kesal dan cemburu.“Perusahaan memberi Nona Felice dukungan untuk mengembangkan Lauré. Tapi begitu dia menyuruhnya mengambil alih dan mengelola Lauré…” Keluh Ellie.“Angka penjualan kita akan anjlok. Lauré adalah brand terlaris kita meskipun tidak baru dan tidak menarik lagi.” Ujar Michael.Bughhh [Suara pukulan meja]Manajer Alano kesal sampai memukul meja dengan sangat keras karena perdebatan mereka yang sungguh membosankan. Kehilangan Lauré dan Felice menjadi hal yang cukup menyedihkan bagi Manajer Al.“Kenapa kalian tidak membawa laporan penjualan bulanan Lauré? Apa kalian tentara yang menunggu dibebastugaskan? Di mana kedisiplinan kalian?” Ujar Manajer Alano.“Aku…”&ldqu

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKU AKAN BERTANYA SEKALI

    “Bisa kita mulai?” Ujar Adriana.“Tentu.” Balas Felice.“Saya akan mulai dari pertanyaan dasar. Saya dengar kamu membuat nama “Lauré” sendiri. Apa arti di balik nama itu?” Ujar Adriana.Felice melirik ke arah Xavier yang sedang memotretnya. “Bukan saya yang membuat nama itu. Sebenarnya saya mendapat ide itu dari fotografer tidak dikenal di Paris.” Ujar Felice.Xavier teringat akan sesuatu sampai berhenti mengambil gambar Felice. Xavier menyimak cerita Felice beberapa saat untuk mendengar sebuah fakta yang ingin Xavier dengar lebih lanjut.“Lauré berarti kemenangan. Dia menyemangati saya dan berharap desain yang saya buat akan membawa saya pada kemenangan dalam setiap usaha saya di hadapan publik. Lauré lahir berkat fotografer tidak dikenal itu.” Ujar Felice.Ckrek Ckrek ckrek [Suara kamera]“Saya sungguh ingin tahu

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HANYA AKU YANG BISA

    Felice melihat ke sekeliling ruang sampel yang dipenuhi kenangan di setiap sudutnya. Dinding yang penuh dengan tempelan inspirasi desain, tempelan kain-kain dengan berbagai warna, sampel sepatu dan masih banyak lagi barang penuh kenangan yang ada dalam ruangan itu.Drrtt drtt [Adriana Novelle Vogue]“Halo, ini Felice Chiara Farfalla.” Ujar Felice.“Anda masih ingat saya? Saya Adriana, kepala editor di Novelle Vogue.” Ujar Adriana.“Ya.” Balas Felice.“Saya menelpon Anda begitu mendengar beritanya. Saya dengar kamu menolak tawaran pekerjaan dari Anthony. Kali ini, saya sangat ingin mengenal Anda, Nona Felice.” Ujar Adriana. “Saya ingin mewawancarai Anda lagi. Tentu saja, kami akan mengirimkan daftar pertanyaan baru.” Lanjut Adriana.“Silahkan

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   GELAP DAN SUNYI

    Saat Yuri masuk ke rumah, semua lampu di rumahnya masih belum menyala meskipun sudah waktu sudah menunjukkan waktu malam.“Kenapa lampunya masih mati semua?” Ujar Yuri sambil menekan tombol saklar.Setelah itu Yuri melihat ke sekeliling meja makan dan dapur yang masih bersih.“Apa dia belum makan?” Ujar Yuri.Yuri membuka pintu kamar yang ditempati Ezra, lalu mengintipnya. Tidak ada orang di dalamnya. Yuri semakin membuka pintu itu dengan lebar. Melihat ke sekeliling kamar yang masih gelap gulita tanpa ada orang di dalamnya. Entah kemana Ezra pergi sampai malam begini.“Astaga kemana dia.” Gumam Yuri. Lalu Yuri keluar dari kamar itu.Bugh [Suara pintu]“Aishh, setelah kita berpisah, dia benar-benar melakukan apapun yang dia inginkan. Tidur di luar juga bisa jadi alasan untuk bercerai. Seharusnya dia tahu itu.” Keluh Yuri.Yuri masuk ke kamarnya, menekan saklar lam

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KEBENARAN PERLU DIKATAKAN

    Liam terkejut saat melihat Sunny yang datang membawa Serphina.“Sedang apa kamu di sini, Nona Sunny?” Tanya Liam.“Istrimu yang memintaku datang.” Balas Sunny.Liam semakin bingung dan segera menghubungi Keena.Tuut tuut tuuut [Keena]“Hallo, kenapa bukan kamu yang datang dengan Sera?” Ujar Liam.“Rasa sakit di tubuhku kambuh lagi hari ini. Nona Sunny bilang dia akan pergi ke Mall hari ini. Jadi, kebetulan sekali.” Ujar Keena saat mengeringkan rambutnya dengan handuk.“Sera bisa pergi berdua denganku.” Ujar Liam. “Kamu tidak tahu cara berbelanja pakaian wanita. Butuh wanita untuk tahu apa yang cocok untuk seorang gadis.” Ujar Keena.“Sera, ayo kita coba ini.” Ujar Sunny yang sudah memilihkan baju untuk Ser

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKU SUDAH MEMASTIKANNYA

    “Wah!! Amazing!” Teriak Sabrina.“Ada apa?” Tanya Vareena sambil berlari dari ruangan kerjanya yang tidak jauh dari ruangan Lauré.Sabrina, Rosé, Luna, Elijah, dan Vareena segera berkerumun untuk membicarakan apa yang Sabrina lihat.“Berita yang bisa dipercaya dari Galaxy PR tentang Nona Felice. Ini tentang Lux Champ, brand mewah yang sudah berusia 130 tahun.” Ucap Sabrina.“Di mana? Lux Champ. Tempat yang menjual lebih dari 2.000 dolar untuk sepasang celana? Wah apa Paris akhirnya mengakui kemampuan Kak Felice?” Ujar Elijah.“Kita memanggilnya Nona Felice, buka kak Felice!” Protes Rosé.“Apa kita semua bisa pergi dengannya?” Ujar El.Tanpa mereka sadari, Manajer Alano sedang menguping pembicaraan mereka sejak awal Sabrina berteriak.“Tapi jika dia tetap diam sampai sekarang..” Ucap Sabrina.“Berarti

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KETIDAK RELAAN

    “Jika aku tidak bisa menelan nasinya, aku bisa menambahkan air dan menelannya. Jadi, itu bukan masalah besar. Tapi selama hampir 30 tahun, aku membiarkan kebencianku tumbuh dan mengeras seperti nasi kerak. Itu sesuatu yang tidak bisa kutelan sebanyak apa pun air yang kutuang. Perasaan terluka dan aku tidak bisa melupakannya seperti makanan yang diam saja di perut. Bagaimana jika ini berubah menjadi kesedihan dan kepahitan mendalam? Bagaimana jika yang tersisa dariku hanya kebencian? Aku takut.”Ezra sangat tersentuh membacanya. Ternyata inilah yang dirasakan oleh istrinya selama ini. Setelah membaca catatan itu, Ezra menghampiri Yuri yang sedang mencuci rambutnya di kamar mandi.Yuri memang hanya ingin mencuci rambutnya saja dan tidak ingin mandi karena cuaca di luar sedang hujan deras. Jadi, Yuri hanya keramas di depan wastafel dengan shower di tangan kanannya untuk membasuh rambutnya.Saat busa-busa di rambut Yuri sudah mulai memudar, Ezra

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MAP BIRU

    “Pria yang mengaku pacarmu itu bersama Presdir Edward alias ayahmu sekarang, berduaan.” Ucap Luca.Arina menggelengkan kepala untuk melupakan bayangan itu, “Tidak! Tidak mungkin! Mereka pasti hanya membicarakan pekerjaan sebagai sesama petinggi perusahaan.”Gumam Arina.Arina menghampiri Arka untuk menyapanya, “Hai, Pak Arka!” Ucap Arina.“Oh Halo! Direktur Arina!” Balas Arka.“Kenapa kamu keluar dari ruangan Presdir?” Tanya Arina.“Aku habis bicara empat mata dengan Presdir Edward soal urusan mendesak.” Balas Arka.“Mendesak? Soal apa?” Tanya Arina.“Sudah kukatakan aku habis bicara empat mata dengannya, yang artinya itu bukan sesuatu yang bisa ku beritahu kepada mu.” Balas Arka.***“Tentu saja, dia tidak bisa memberitahumu.” Ucap Luca ketika bertemu dengan Direktur Arina di restoran tempat

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PILIHAN UNTUK BAHAGIA

    Presdir Edward menatap Felice dengan tajam, Ia terus teringat dengan kejadian kemarin saat bertemu dengan Arka.Flashback On“Apa orang-orang di Paris ingin merekrut Felice?” Tanya Presdir Edward.Arka tertunduk dan diam membisu.“Kenapa? Apa aku menyulitkanmu?” Tanya Presdir Edward.“Aku merasa tidak nyaman menceritakan ini kepada bos Nona Felice karena… aduh.. hmm.. bagaimana mengatakannya, ya? Aku seakan menodai kepercayaannya.” Ucap Arka.“Jadi, benar seseorang ingin merekrutnya? Siapa itu Anthony?” Ucap Presdir Edward.“Maaf, Pak.” Ucap Arka sembari tertunduk ketakutan.Flashback Off“Kalau begitu, kita akan tetap di Neo Avenue.” Ucap Manajer Alano.“Jika kamu yakin bisa melindungi harga diri kita, lakukanlah.” Ucap Presdir Edward pada Felice.“Apa agenda ku selanjutnya?&rd

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status