Share

PENYESALAN

Penulis: Haii'Fer
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 09:00:48

Dengan dipenuhi perasaan yang tidak karuan Felice mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh di malam hari agar cepat sampai rumah Keena.

Sesampainya di rumah Keena, pintunya terkunci. Keena tidak membukakan pintu dan ponsel Keena juga mati. Felice semakin panik, lalu Felice berusaha menghubungi Liam beberapa kali.

Tuut tuut [Liam]

Jauh disana Liam mengetahui bahwa Felice menghubunginya, Namun Liam mengabaikan telepon itu dan lebih memilih menikmati waktu berdua dengan Sunny. Setelah kembali memasukan ponsel ke saku celananya, Liam menggandeng tangan Sunny selama mereka berada di dalam lift.

“Akh ga diangkat!” Gumam Felice.

“Keena! Ini aku!” Ucap Felice.

Felice masih terus mengetuk-ngetuk pintu rumah Keena. Bahkan sampai tetangga Keena mendatanginya.

“Ada apa ini?”

“Temanku kesakitan di dalam, tapi aku tidak bisa membuka pintunya. Aku sudah menghubungi suaminya namun

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   SAMARAN TAKDIR

    Di hadapan foto jalanan yang ada di ruang tamu rumahnya itu Felice terdiam sambil mengamatinya lebih dalam. Xavier datang membawakan teh hangat untuk Felice. Setelah mengambil gelas itu, Felice kembali mengamati foto itu bersama sang fotografer di sampingnya.“Menurutmu apa yang menunggu kita di ujung jalan itu? Harapan atau hanya sekedar ujung jalanan?” Tanya Felice.“Mungkin aku ada disana. Kemanapun kamu pergi, aku akan selalu ada di ujung jalan itu. Aku tidak akan lari dari apapun dan dari badai manapun.” Ucap Xavier.“Xavier! Bisakah kamu membantuku sebagai pacarku sekali ini saja?” Ucap Felice.***Hari yang ditunggu-tunggu oleh Felice untuk bertemu Cedric akhirnya tiba. Felice bertemu Cedric di ruang meeting Galaxy PR.“Kami punya banyak desainer berbakat di Paris. Saya tahu Mr. X memperkenalkanku kepadamu tapi itu tidak relevan. Tetap tidak akan mudah meyakinkanku dengan beberapa sketsa desai

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PROFESIONALITAS

    Bughh!Direktur Arina mendorong Arka ke tembok depan pagar rumahnya. “Dengar baik-baik.” Ucap Arina.“Ap.. apa? Aku tidak bisa mendengarmu.” Sahut Arka yang sudah pasrah dengan ide Arina yang kadang diluar nalar.“Ini murni untuk bisnis. Aku melakukan ini untukku, Felice, Mr. X, dan kamu.” Ucap Arina.“Hah?” Sahut Arka.“Tidak akan lama. Jadi, percayalah dan ikuti arahan ku.” Ucap Arina.“Mengikuti arahan mu ke mana?” Sahut Arka. Lalu Arina sengaja membunyikan bel agar Presdir melihat ke layar doorbell.Ting nong! [Suara Bel]Arina menempelkan kedua tangannya ke pipi Arka lalu menarik wajah Arka ke arahnya. Dengan sigap Arina mencium Arka di depan kamera doorbell.“Dia lagi???” Ucap Presdir yang melihat pemandangan itu dari balik layar doorbell rumahnya.Arka sagat gemetar karena baru pertama kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PERMINTAAN TIDAK TERDUGA

    Felice berlari ke arah Xavier yang sudah menunggunya selesai bicara dengan Irene. Tanpa banyak basa-basi, Felice langsung memberikan kecupan mesra untuk Xavier. Felice tidak memperdulikan lingkungan sekitar yang masih banyak orang berlalu-lalang.Orang-orang yang lewat beberapa ada yang tidak peduli dengan apa yang Felice lakukan. Namun, beberapa orang tua melihat dengan tatapan sinis dan menganggap itu hal yang berlebihan dan kurang pantas dilakukan di tempat umum.“Terima kasih. Aku sangat bersyukur atas semua ini.” Ucap Felice setelah mereka bercumbu mesra.“Keberhasilanmu dalam bekerja sama dengan pihak MVLH itu tidak ada hubungannya denganku. Ternyata dia sepakat karena menyukai pakaianmu. Hehe! Itu semua karena kerja keras kamu dan tim Lauré selama ini.” Ucap Xavier.“Hehehe.” Felice tertawa bahagia. Lalu Felice dengan senang hati memeluk Xavier sebagai ucapan terima kasih karena Xavier sudah membantu menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   COBA DULU

    Di depan tempat kotak sumbangan pakaian Felice memikirkan beberapa hal tentang keadaan Keena. Meskipun Keena ingin membuang pakaiannya tapi bagi Felice sepertinya itu tidak perlu Ia lakukan. Felice akhirnya memutuskan untuk membawa baju-baju itu ke rumahnya.Selama perjalanan menuju tempat Felice akan bekerja, Ia mengeluh tentang Keena pada Xavier melalui sambungan telepon.“Kamu tahu kenapa temanmu merasa seperti itu?” Ucap Xavier.“Tapi aku tidak bisa membiarkannya pergi seperti ini, tanpa berusaha.ada banyak hal yang belum sempat aku lakukan untuk Keena.” Balas Felice.“Seperti yang dia katakan, nikmati saja setiap harinya dan lakukan semua yang bisa kamu lakukan untuknya. Kurasa hanya itu yang perlu kamu lakukan untuk menikmati hari-hari selama kamu masih bisa bersamanya.” Ucap Xavier.“Bagaimana dengan ibumu? Apa dia mengatakan sesuatu kepadamu sejak bertemu dengank

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   RINTANGAN LAGI DAN LAGI

    Direktur Arina menyeruput jus mangga bersama Felice di ruangannya. Dia mengajak Felice ke ruangannya karena akan membicarakan hal serius.“Ayahku belum memberitahumu apapun?” Tanya Direktur Arina.“Kamu terlibat masalah lagi? Kenapa? Apa yang terjadi? Ada apa? Siapa lagi kali ini?” Sahut Felice.“Aku ga buat masalah [Arina menggelengkan kepal]. Hei, Pak Arka sebenarnya menyukaiku.” Ucap Direktur Arina.“Hah?” Ucap Felice sambil menyeringai.“Kenapa wajahmu seperti itu? Aku tersinggung tahu!” Sahut Direktur Arina.“Sejak kapan? Kamu juga menyukainya?” Tanya Felice yang sudah serius dengan pernyataan Arina.“Ya ampun. Hahah! Aku tidak menyukainya. Kamu tahu kan? Kalau dia itu bukan tipeku.” Ucap Direktur Arina.“Tapi bagaimana ayahmu bisa tahu?” Ucap Felice.“Karena terjadi sesuatu.” Ucap Arina.“Jadi, kamu memang membuat masalah?! Membuat masalah dengan CEO agensi humas kita?” Sahut Felice.“Hei, Felice. Kamu selalu mikir kalau aku selalu mudah ditebak, bukan? Tapi ada bagian diriku yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   AKU BERHENTI

    Saat hendak menelpon Keena, Felice teringat baju-baju Keena yang ada di bagasinya. Felice segera mengambilnya dan membawanya ke rumah.Saat Felice sedang berjalan di parkiran dengan membawa dua dustbag di tangannya, Felice melihat Arina sudah menunggunya di depan mobil pink miliknya. Felice segera menghampiri Arina.“Apa apa lagi sekarang?” Tanya Felice.Arina terdiam, tidak menjawab pertanyaan Felice. Sikap Arina yang hanya terdiam membuat Felice semakin penasaran. “Ada apa? Apa ada masalah antara kamu dan Pak Arka?” Tanya Felice.“Kenapa kamu tidak memberitahuku?” Ucap Arina dengan suara yang bergetar.“Apa maksudmu?” Tanya Felice. Lalu Arina membuka kacamata hitamnya.“Heah! [Arina mengusap air matanya]. Keena. Kudengar dia sakit. Kenapa kalian jahat sekali? Kalian berdua selalu melakukan ini. Kalian berdua selalu meninggalkanku seperti ini. Kenapa kamu tidak memberitahuku? Ehueu.. Aku baru tahu sekarang. Huhuhu.. Dasar kalian brengsek. Huhuhu… Aku tidak mau Keena sakit. Huhu huhu…”

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   ACARA PENSIUN PAPA EZRA

    Sc Htc Cttct [Suara Keran air]Pagi ini Yuri memasak nasi dan lauk seperti biasanya. Namun ada yang berbeda dari biasanya hari ini.Duk [Kran air diputar]Setelah mematikan keran air Yuri bergumam untuk melepaskan emosinya, “Ini sudah berakhir.”Pagi hari ini adalah hari dimana Yuri akan pensiun melayani Ezra sebagai suami. Hari ini juga bertepatan dengan hari pensiun Ezra dari sekolah.Saat Yuri selesai masak, Ezra keluar kamar dengan mengenakan kemeja putih dan dasi kotak-kotak berwarna merah. Wajah Ezra sangat senang hari ini.Sebelum berangkat ke sekolah, seperti biasanya Ezra akan sarapan dengan makanan yang dimasak Yuri. Namun, hanya ada nasi putih di hadapannya.Ezra duduk di meja makan lalu Yuri meletakkan beberapa lauk di meja. Dengan penuh percaya diri Ezra mengira lauk itu untuknya.“Inilah awalnya. Hehe!” Ucap Ezra lalu mengambil sesendok nasi putih.“Aaahh!” Gumam dari mulut Yuri setelah minum air.Ezra menyodorkan sesendok nasi putih, “Agar aku bisa membeli nasi putih, ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KUNJUNGAN MENYESAKKAN

    Yuri pulang ke rumah dengan kebahagiaan yang luar biasa. Akhirnya penantiannya untuk melihat Felice memiliki pasangan sudah terwujud. Yuri hanya kembali ke rumah bersama dengan Felice. Sedangkan Ezra pergi dengan Xavier untuk memenuhi janjinya untuk makan siang bersama.“Duduklah disini.” Ucap Yuri. Lalu Felice mengikuti perintah Yuri untuk duduk di sofa ruang tamu mereka.“Sedalam apa hubungan kalian? Jika kamu sudah memperkenalkannya kepada kami, itu artinya kamu mempertimbangkan untuk menikah, bukan?” Sahut Yuri.Felice hanya tersenyum dan terdiam sejenak untuk memikirkan bagaimana cara mengatakannya ke Mama Yuri.“Astaga, Mama ga percaya ini benar terjadi. Mama mendukung penyatuan ini. Mama setuju, tidak ada pertanyaan apa-apa dari mama hahaha!” Ucap Yuri. Yuri terus tertawa sambil tepuk tangan.Kebahagiaan Yuri membuat Felice merasa takut. “Mah! Ingat saja yang mama lihat hari ini. pikirkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16

Bab terbaru

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   KETIDAK RELAAN

    “Jika aku tidak bisa menelan nasinya, aku bisa menambahkan air dan menelannya. Jadi, itu bukan masalah besar. Tapi selama hampir 30 tahun, aku membiarkan kebencianku tumbuh dan mengeras seperti nasi kerak. Itu sesuatu yang tidak bisa kutelan sebanyak apa pun air yang kutuang. Perasaan terluka dan aku tidak bisa melupakannya seperti makanan yang diam saja di perut. Bagaimana jika ini berubah menjadi kesedihan dan kepahitan mendalam? Bagaimana jika yang tersisa dariku hanya kebencian? Aku takut.”Ezra sangat tersentuh membacanya. Ternyata inilah yang dirasakan oleh istrinya selama ini. Setelah membaca catatan itu, Ezra menghampiri Yuri yang sedang mencuci rambutnya di kamar mandi.Yuri memang hanya ingin mencuci rambutnya saja dan tidak ingin mandi karena cuaca di luar sedang hujan deras. Jadi, Yuri hanya keramas di depan wastafel dengan shower di tangan kanannya untuk membasuh rambutnya.Saat busa-busa di rambut Yuri sudah mulai memudar, Ezra

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MAP BIRU

    “Pria yang mengaku pacarmu itu bersama Presdir Edward alias ayahmu sekarang, berduaan.” Ucap Luca.Arina menggelengkan kepala untuk melupakan bayangan itu, “Tidak! Tidak mungkin! Mereka pasti hanya membicarakan pekerjaan sebagai sesama petinggi perusahaan.”Gumam Arina.Arina menghampiri Arka untuk menyapanya, “Hai, Pak Arka!” Ucap Arina.“Oh Halo! Direktur Arina!” Balas Arka.“Kenapa kamu keluar dari ruangan Presdir?” Tanya Arina.“Aku habis bicara empat mata dengan Presdir Edward soal urusan mendesak.” Balas Arka.“Mendesak? Soal apa?” Tanya Arina.“Sudah kukatakan aku habis bicara empat mata dengannya, yang artinya itu bukan sesuatu yang bisa ku beritahu kepada mu.” Balas Arka.***“Tentu saja, dia tidak bisa memberitahumu.” Ucap Luca ketika bertemu dengan Direktur Arina di restoran tempat

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PILIHAN UNTUK BAHAGIA

    Presdir Edward menatap Felice dengan tajam, Ia terus teringat dengan kejadian kemarin saat bertemu dengan Arka.Flashback On“Apa orang-orang di Paris ingin merekrut Felice?” Tanya Presdir Edward.Arka tertunduk dan diam membisu.“Kenapa? Apa aku menyulitkanmu?” Tanya Presdir Edward.“Aku merasa tidak nyaman menceritakan ini kepada bos Nona Felice karena… aduh.. hmm.. bagaimana mengatakannya, ya? Aku seakan menodai kepercayaannya.” Ucap Arka.“Jadi, benar seseorang ingin merekrutnya? Siapa itu Anthony?” Ucap Presdir Edward.“Maaf, Pak.” Ucap Arka sembari tertunduk ketakutan.Flashback Off“Kalau begitu, kita akan tetap di Neo Avenue.” Ucap Manajer Alano.“Jika kamu yakin bisa melindungi harga diri kita, lakukanlah.” Ucap Presdir Edward pada Felice.“Apa agenda ku selanjutnya?&rd

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   TIDAK MEMBUAT ALASAN

    Jika kita bisa berpapasan lagi secara kebetulan,Aku tidak akan membuat alasan.Aku akan mencoba percaya bahwa kita memang ditakdirkan bersama.-Haii’ferMenikmati senja di alam terbuka memang bisa menyejukkan hati. Apalagi jika sudah terlalu sering menghadapi hiruk pikuk kehidupan di perkotaan.“Satu hari lagi telah berlalu.” Ucap Felice saat sedang memandang ke arah senja di depan mobil bersama Xavier.Xavier menata Felice yang masih memandangi langit senja.“Kapan kamu berangkat ke Paris?” Tanya Felice sambil menghadap ke arah Xavier.“Kurasa tidak akan lama lagi.” Balas Xavier. Felice pergi ke kursi belakang mobilnya lalu membuka pintu mobil untuk mengambil sesuatu. Setelah mengambilnya Felice kembali lagi pada Xavier yang masih duduk menunggunya di depan mobil sambil melihat pemandangan di sore hari itu. “Ini untukmu.” Ucap Felice saat memberikan kotak hadiah yang cukup besar untuk Xavier. Xavier membuka kotak yang Felice pegang itu. Isinya adalah sebuah tas yang didesain untu

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   PENAWARAN DARI ANTHONY

    Sungai, jembatan, pepohonan, burung-burung terbang dan keindahan alam yang dilihat hari ini harus menjadi kenangan manis yang akan selalu diingat oleh Xavier dan Felice. Momen ini bukan hanya akan terekam dalam memori yang ada di kamera Xavier. Namun, momen ini juga akan selalu ada dalam rekaman ingatan Felice dan Xavier.Melihat Xavier memotret merupakan hal yang sangat Felice suka akhir akhir ini. Bagi Felice, melihat Xavier yang fokus dengan keahliannya jadi terlihat sangat tampan baginya.Setelah memotret di sekitar jembatan, Xavier dan Felice pergi berpiknik sambil memotret beberapa spot yang ada di sana. Selain itu mereka juga sambil melihat-lihat beberapa hasil foto yang sudah didapatkan.“Itu indah.” Ucap Felice.“Bukankah ini bagus?” Ucap Xavier.“Kamu fotografer yang hebat. Semuanya terlihat luar biasa.” Ucap Felice.“Hehe. Lihat lah yang ini.” Xavier tersenyum melihat Felice yang ter

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   MALAM YANG DINGIN

    Pulang kerja kali ini Direktur Arina hendak pulang dengan Arka. Saat sedang menunggu Arka di lobby kantor, Arina melihat seseorang yang sepertinya sedang memanggil dirinya sambil melambaikan tangan. “Nona!” Panggil Luca sambil melambaikan tangan kepada Direktur Arina. “Nona Arina.” Ucap Luca.“Ngapain dia disini. Beraninya dia datang lagi ke dalam kehidupanku.” Gumam ArinaLuca lari menghampiri Arina yang sedang berdiri di depan Lobby. “Nona!” Ucap Luca lalu hendak memeluk Arina.Arina mendorongnya dengan kedua tangannya, “Kamu tidak lihat aku menolakmu?” Ucap Arina sambil tangannya terus berusaha menjaga jarak dengan Luca.“Aku ingin meluruskan kesalahpahaman.” Ucap Luca.“Baru sekarang? Haha. Kenapa tidak menunggu sampai tahun depan sekalian?” Ucap Arina lalu pergi menghindar.Luca mencegahnya, “Aku berjanji itu tidak akan terjadi lagi. Kamu tah

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   JADI SEMAKIN PENASARAN

    Setelah Felice pergi, Adrina mengajak Irene bertemu di tempat yang sama.“Menurutmu seperti apa Felice Chiara Farfalla?” Tanya Adriana.“Dia? Dia seseorang yang membuatku iri.” Ucap Irene lalu menyeruput kopinya.“Kamu iri terhadap seseorang?” Ucap Adriana.“Aku sudah lama mengaguminya. Tapi kali ini, dia memenangkan rasa hormatku.” Balas Irene.“Kini kamu menghormatinya? Aku jadi makin penasaran.” Ucap Adriana.Irene hanya membalas dengan senyuman pada Adriana.***Setelah bertemu Adriana, Felice langsung mendatangi studio Xavier.“Pekerjaan hari ini tidak butuh waktu lama seperti dugaanku. Jadi, aku sudah tidak ada pekerjaan lagi.” Ucap Felice.“Maaf, aku ada satu janji temu lagi.” Ucap Xavier.“Tidak apa-apa. Aku akan menunggu.” Balas Felice.“Permisi! Aku yang menelponmu kemarin.”

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   SUDAH BANYAK PERPISAHAN

    Andai kami tidak perlu berpamitanAku tidak akan tahu betapa berharganya momen ini. Betapa terbatasnya waktu yang kami miliki.-Felice Chiara Farfalla.“Kamu tidak akan memperpanjang kontrak mu dengan kami? Perpisahan tanpa pemberitahuan macam apa ini?” Tanya Arka.“Katamu aku bisa membatalkan kontrak sesukaku. Jadi, jangan menuntutku.” Ucap Xavier.“Ada apa? Apa ada yang menginginkanmu? Siapa itu? Di mana?” Tanya Arka.“Aku dapat telepon dari Paris.” Balas Xavier.“Tentang apa?” Tanya Arka.“Asosiasi foto ingin mengadakan pameran untukku.” Balas Xavier.“Pameran? Benarkah? Haha!” Ucap Arka.“Ya.” Balas Xavier.“Akhirnya kamu bisa mengadakan pameran yang selalu kamu inginkan itu?” Ucap Arka.“Ya.”“Jadi, kapan kamu mulai bekerja? Tidak

  • SENTUHAN SEMALAM DENGAN ADIK MANTAN   HIDUP HARUS BERLANJUT

    “Selamat, Nona Felice. Aku kirakamu ceroboh. Melompat kedalam sesuatu yang semua orang tidak ada gunanya.” Ucap Irene.“Aku tidak melakukannya untuk membuat pakaian kami laris atau semakin dikenal di luar negeri. Kami ingin mematahkan prasangka bahwa kami akan gagal, dan tunjukkan kepada para penentang bahwa bias mereka tentang kami itu salah.” Ucap Felice.“Kamu pikir kamu berhasil?” Tanya Irene.“Sampai batas tertentu.” Ucap Felice sambil mengangguk.“Hasil positif ini mungkin tidak akan bertahan lama.” Ucap Irene.“Tetap saja, kamu meminta bertemu denganku lagi di ruangan mu ini. Tanpa harus membayar komisi yang meningkat atau aku harus menyembahmu, kamu mengulurkan tanganmu kepada kami lebih dahulu. Itu saja membuatku berpikir upayaku amat berarti sampai bisa menggoyahkan mu.” Ucap Felice.“Jika kamu tidak tampil baik di musim mendatang, kita harus menegosiasik

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status